Anda di halaman 1dari 28

“ Add your company slogan ”

PENDEKATAN
BEHAVIORISTIK DAN
KOGNITIF SOSIAL DALAM
PENGAJARAN

FITRI SUKMAWATI
MURDIANTO
S.KHORRIYATUL KHOTIMAH

LOGO
PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DAN KOGNITIF
SOSIAL DALAM PENGAJARAN

1. Pendekatan Behavioristik:
 Clasical Conditioning
 Operant Conditioning
2. Kogtitif Sosial : Teori Bandura
Pembelajaran

Pengaruh yang relatif


permanen terhadap perilaku
dan pengetahuan, serta
keterampilan berfikir yang
diperoleh melalui pengalaman
PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Behavioral adalah pandangan bahwa perilaku harus dijelaskan oleh
pengalaman-pengalaman yang dapat diamati, tidak dengan proses
mental ( Proses mental didefinisikan sebagai pemikiran, perasaan
dan motif yang dialami setiap orang, tetapi tidak dapat diamati oleh
orang lain). Pengkondisian klasik (classical conditioning) dan
pengkondisian operan (operant conditioning), menekankan pada
pembelajaran asosiatif (associative learning) yaitu, pembelajaran dua
kejadian saling berhubungan atau berasosiasi.
2. Kognitif, berarti pikiran. Pendekatan kognitif yang utama dalam
pembalajaran yaitu :
 Kogtitif sosial : menekankan pada interaksi dan faktor-faktor perilaku, lingkungan
dan individu (kognitif) sebagai faktor yang menentukan dalam pembelajaran
 Pemrosesan informasi : menekankan pada bagaimana anak-anak memproses
informasi melalui perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses-proses kognitif
lainnya
 Konstruktivis kognitif : menekankan pada konstruksi kognitif anak atas
pengetahuan dan pemahaman
 Konstruksi sosial : menekankan pada proses kolaborasi dengan orang lain untuk
menghasilkan pengetahuan dan pemahaman.
“ Add your company slogan ”

PENDEKATAN BEHAVIORIAL
DALAM PEMBELAJARAN

1. CLASSICAL CONDITIONING
2. OPERANT CONDITIONING

LOGO
CLASSICAL CONDITIONING

Classical Conditioning (Pengkondisian


Klasik) adalah suatu bentuk pembelajaran
asosiatif, dimana sebuah stimulus netral
diasosiasika dengan stimulus yang berarti
dan mendapatkan kapasitas untuk
mendatangkan respon yang sama.
OPERANT CONDITIONING

Operant Conditioning (Pengkondisian


Operan) disebut juga pengkondisian
instrumental (instrumental conditioning)
adalah suatu bentuk pembelajaran dimana
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku
menghasilkan perubahan dalam berbagai
kemungkinan terjadinya perilaku tersebut.
PENDEKATAN BEHAVIORISME DALAM
PEMBELAJARAN

• Menekankan pada pengalaman khususnya penguatan


dan hukuman sebagai faktor yang menentukan
pembelajaran dan perilaku
• Menekankan pentingnya anak-anak dalam membuat
hubungan antara pengalaman dan perilaku
CLASSICAL CONDITIONING

• Dikembangkan oleh Ivan Pavlov, dengan penelitian


eksperimen pada anjing. Melibatkan CS, UCS, CR, UCR
• Jenis pembelajaran dimana sebuah organisme belajar
untuk menghubungkan atau mengasosiasikan stimulus.
• Sebuah stimulus netral (spt pandangan sso)
diasosiasikan dengan stimulus yang mempunyai makna
(spt makanan) dan mendapat kapasitas untuk
mendatangkan respon yang sama
Pengkondisian Klasik

ANJING MAKANAN
(MENGELUARKAN AIR
LIUR)

Gb 1
Respon tak Terkondisi terhadap
Stimulus Tak Terkondisi
...(2)

Gb 2
Stimulus Netral

ANJING
(TAK BEL BERBUNYI
MENGELUARKAN AIR
LIUR)
Gb 3

Pengkondisian

MAKANAN BEL BERBUNYI ANJING


(MENGELUARKAN
AIR LIUR)
Setelah Pengkondisian
Stimulus Terkondisi (CS)
menghasilkan Respon terkondisi (CR)

BEL BERBUNYI ANJING


(MENGELUARKAN
AIR LIUR)
Dalam Pembelajaran

....

UCR
USC Kegelisahan
Kritik Guru CR
SC
Ujian
CLASSICAL CONDITIONING
 Dapat terlibat dalam pengalaman anak baik yang positif maupun
negatif di dalam kelas
 Generalisasi melibatkan kecenderungan dari stimulus baru yang
serupa dengan stimulus terkondisi asli untuk menghasilkan
respon serupa.
 Diskriminasi, terjadi ketika organism merespon stimulus
tertentu, tetapi tidak terhadap yang lainnya.
 Pelemahan (extincition), melibatkan proses melemahnya
stimulus yang terkondisi (CR) dengan menghilangkan atau tidak
adanya stimulus yang terkondisi (UCR).
 Systematic Desentization adalah metode yang didasarkan atas
pengkondisian klasik dengan cara mengurangi kecemasan yakni
membuat individu mengasosiasikan relaksasi mendalam dengan
visualisasi dari situasi-situasi yang meningkatkan kecemasan.
MENGEVALUASI CLASSICAL CONDITIONING

 Pengkondisian klasik membantu kita memahami beberapa aspek


dari pembelajaran secara lebih baik.
 Pengkondisian klasik berhasil menjelaskan bagaimana stimulus
netral diasosiasikan dengan respon-respon yang tidak dipelajari
dan tidak disengaja
 Cara ini sangat berguna untuk mengurangi kecemasan dan
katakutan siswa
 Tapi cara ini kurang efektif untuk menjelaskan perilaku yang
disengaja, misalnya mengapa siswa lebih menyukai mata
pelajaran tertentu atau mengapa siswa lebih rajin saat ujian.
Untuk area ini operant conditioning lebih tepat
OPERANT CONDITIONING

 Juga disebut pengkondisian instrumental, adl


suatu bentuk pembelajaran dimana
konsekuensi2 dari perilaku menghasilkan
perubahan dalam berbagai kemungkinan
terjadinya perilaku tersebut
 Tokoh utamanya adl Skinner yang didasari
pandangan connectionist Thorndike
OPERANT CONDITIONING : THORNDIKE

 Diawali dari eksperimen Thorndike dengan menempatkan kucing


lapar pada kotak teka teki
 Pandangannya dikenal sbg teori S-R karea perilaku organisme
disebabkan hubungan sebuah stimulus dengan sebuah respons
 Law of Effect : perilaku yang diikuti oleh hasil yang positif akan
diperkuat dan perilaku yang diikuti hasil negatif akan diperlemah
OPERANT CONDITIONING : SKINNER

 Pengkondisian Operant, dimana konsekuensi2 dari perilaku


menghasilkan perubahan dalam berbagai kemungkinan
terjadinya perilaku tersebut.
=> Konsekuensi –penghargaan atau hukuman—bergantung pd perilaku
organisme
 Reward dan reinforcement adl konsekuensi yang meningkatkan
peluang terjadinya perilaku
 Punishment adl konsekuensi yang menurunkan peluang
terjadinya perilaku
 Positif Reinforcement : frekuensi dr sebuah respon meningkat
krn diikuti oleh stimulus yang mengandung penghargaan
 Negatif Reinforcement : frekuensi dr sebuah respon meningkat
krn diikuti oleh stimulus yang tidak menyenangkan dan ingin
dihindarkan
OPERANT CONDITIONING : SKINNER

 Generalisasi melibatkan memberikan respon yg sm


pd stimulus yang serupa.
 Diskriminasi, melibatkan pembedaan antara
stimulus-stimulus atau kejadian-kejadian lingkungan.
 Pelemahan (Extinction), terjadi ketika sebuah
respons yang sebelumnya diperkuat, tidak lagi
diperkuat dan responsnya berkurang
“ Add your company slogan ”

ANALISIS ILMU PERILAKU


TERAPAN DALAM PENDIDIKAN

LOGO
APAKAH ANALISIS ILMU PERILAKU TERAPAN

 Adalah penerapan prinsip2 prinsip-prinsip operan


untuk mengubah perilaku manusia
 Terdapat 3 manfaat dalam pendidikan :
1. Meningkatkan perilaku yg diinginkan
2. Menggunakan arahan dan pembentukan
3. Mengurangi perilaku yang tidak diinginkan
ANALISIS ILMU PERILAKU TERAPAN DLM PENDIDIKAN

LANGKAHNYA :
SASARAN PERILAKU DITENTUKAN

REINFORCER (+/-)

DILAKUKAN PROGRAM MANAJEMEN P.L

EVALUASI PROGRAM
MENINGKATKAN PERILAKU YG DIINGINKAN

6 Strategi Operant yang bisa dilakukan :


1. Memilih penguat yg efektif
2. Membuat penguat yg bergantung dan tepat waktu
3. Memilih jadwal terbaik untuk penguatan
4. Mempertimbangkan membuat perjanjian kontrak
5. Menggunakan penguatan negatif scr efektif
6. Menggunakan arahan dan pembentukan
MENGGUNAKAN ARAHAN DAN PEMBENTUKAN

 ARAHAN adalah sebuah stimulus yg ditambahkan


atau isyarat yg diberikan tepat sebelum sebuah
respons, yg meningkatkan kemungkinan respon
tersebut akan terjadi
 PEMBENTUKAN adalah pengajaran perilaku2 baru
dengan perkiraan scr berturut thd sebuah perilaku
sasaran tersebut
MENGURANGI PERILAKU YG TIDAK DIINGINKAN

Langkah yg bisa dilakukan :


1. Gunakan penguatan differensial
2. Hentikan penguatan (extinction)
3. Hilangkan stimulus yg diinginkan
4. Hadirkan stimulus yg tidak disukai (hukuman)
EVALUASI OPERANT CONDITIONG
DAN ANALISIS ILMU PERILAKU TERAPAN

 Keduanya memberikan kontribusi dlm praktek


pengajaran. Memperkuat dan menghukum
konsekuensi meupakan bagian dr kegiatan guru dan
murid
 KRITIK thd kedua pendekatan ini adl
 terlalu banyak tekanan pd kendali eksternal atas perilaku
siswa => tidak cukup memperhatikan proses kognitif yg
terlibat dlm pengajaran
 Masalah etis potensialguru cenderung lebih fokus pd
perilaku siswa, kurang fokus pd akademik
“ Add your company slogan ”

LOGO

Anda mungkin juga menyukai