Oleh:
Prof DR Ir Soemarno MS
UNIBRAW, Malang
BAB I.
EKONOMI PERDESAAN DAN PERANAN PEMERINTAH
BAB II.
PENDAMPING PROFESIONAL
adanya lokasi yang terisolir dan terbatasnya sarana dan prasarana fisik, (3)
keterbatasan penguasaan modal dan teknologi, (4) lemahnya kemampuan
kelembagaan penunjang pembangunan di tingkat perdesaan, dan (5) masih
rendahnya akses masyarakat terhadap peluang-peluang bisnis. Berdasarkan
faktor pembatas & kendala tsb disusunlah konsep strategi pemberdayaan sbb:
Faktor Penyebab:
R U RAL M O N E TAT I O N
(Bantuan, Subsidi, Kredit, Pinjaman, Modal bergulirdll)
KIMDES
KOPERASI - KUBA
Program Umum:
Kelompok sasaran:
6
Lingkup Kegiatan:
Proses alih teknologi yang efektif mensyaratkan beberapa hal penting, a.l.:
1. Peran-serta secara aktif semua instansi terkait dan masyarakat
penerima/pengguna untuk menghadapi dan mengatasi kendala yang ada
2. Kerjasama dan komunikasi yang terprogram dalam suatu forum dialogis yang
melibatkan semua komponen yang terkait
3. Tersedianya wadah bagi forum dialogis antara masyarakat, pembawa, dan
sumber teknologi yang berada dekat dengan masyarakat dan mudah diakses
oleh segenap masyarakat.
4. Adanya kelembagaan yang akomodatif dan partisipatif, didukung oleh adanya
iklim inovatif dan tenaga yang terlatih, serta dilengkapi dengan fasilitas
penunjang dan sistem informasi yang memadai.
5. Adanya tokoh panutan masyarakat yang mampu menggalang segenap potensi
masyarakat untuk diarahkan dan disiapkan untuk mengadopsi teknologi.
ANGGOTA MASYARAKAT
LITBANG
DEPT. POSYANTEKDES PERG.
BPPT
BLK-BLK DIVISI-DIVISI TEKNOLOGI TINGGI
SUASTA
malah stagnan dan tidak menunjukkan adanya dampak yang berarti. Supaya
kegiatan pendampingan dapat dievaluasi dengan baik maka paling tidak harus
dirumuskan tiga tujuan yaitu dasar, umum, dan operasional.