by MasArif
Uniknya bahasa Dampal menjadi salah satu dari tiga bahasa yang terdapat di
Kabupaten Tolitoli, tetapi sayang bahwa bahasa Dampal sendiri sudah mulai
tergesar dan didominasi oleh bahasa-bahasa dari luar pulau tersebut, seperti
bahasa Bugis ataupun bahasa Melayu Sulawesi dan juga Bahasa Indonesia yang
dipengaruhi oleh siaran dari televisi.
Pada masa dahulu orang Dampal banyak bermukim di daerah Bangkir, desa Soni
dan desa Dondo yang masih berada di wilayah Kabupaten Tolitoli bagian selatan.
Dalam perkembangannya suku Dampal banyak sangat akrab dan berbaur dengan
etnis-etnis pendatang, sehingga terjadi pencapuran etnis, bahasa dan budaya.
Sebenarnya suku Dampal mempunyai tatantan adat tersendiri, akan tetapi segala
bentuk adat-istiadat dan kebudayaan sangat jarang dijalankan. Pergeseran
kebudayaan tersebut diakibatkan karena banyaknya pendatang yang menghuni di
wilayah tersebut, sehingga secara perlahan budaya mereka terkikis oleh budaya
para pendatang dari Bugis dan lain-lain. Hal tersebut sepertinya harus mendapat
perhatian tersendiri dari masyarakat suku Dampal agar kebudayaan serta tradisi,
bahasa tidak hilang begitu saja.
Hingga saat ini suku Dampal mempunyai mata pencaharian turun-temurun sebagai
petani, para petani kebanyakan menanam jagung, ubi kayu dan ubi jalar, ada
sebagian dari mereka yang hidup sebagai petambak ikan disamping profesi lain
sebagai pedagang yang menjual hasil dari pertanian.
Penulis: MasArif