Anda di halaman 1dari 12

“Kode etik PSikologi”

Batasan-batasan
Kompetensi
Kelompok 1
1.3.Starius
4.Yusfen
Aprian
2.Anita E.
Chandra
aHenukh
ti
Nautu
Ita
Jobul
Pengertian Batasan dan
kompetensi
 Batasan-batasan dalam KBBI diartikan sebagai suatu
pernyataan yang membatasi sebuah soal
(persoalan).
 Menurut spencer(2007), kompetensi merupakan
karakteristik dasar yang dimiliki seorang individu
yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi
kriteria yang diperlukan dalam menduduki suatu
jabatan
 Kompetensi adalah sebuah kemampuan atau
kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas di bidang
tertentu.
Ruang Lingkup Kompetensi psikologi
 Secara khusus ruang lingkup kompetensi bagi profesi-profesi psikologi
di Indonesia diatur dalam Pasal 7 kode etik Psikologi Indonesia yang
disusun oleh HIMPSI.
 Hal-hal tersebut diatur dalam 5 ayat pada pasal 7, yg diantaranya:
 AYAT (1)

◦ Ilmuwan Psikologi memberikan layanan dalam bentuk


mengajar, melakukan penelitian dan/atau intervensi
sosial dalam area sebatas kom-petensinya, berdasarkan
pendidikan, pelatihan atau pengalaman sesuai dengan
kaidah-kaidah ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
LANJUTAN......

Psikolog dapat memberikan layanan


sebagaimana yang dilakukan oleh


Ilmuwan Psikologi serta secara khusus
dapat melakukan praktik psikologi
terutama yang berkaitan dengan
asesmen dan intervensi yang

AYAT 2 ditetapkan setelah memperoleh ijin


praktik sebatas kompetensi yang
berdasarkan pendidikan, pelatihan,
pengalaman terbimbing, konsultasi,
telaah dan/atau pengalaman
profesional sesuai dengan kaidah-
kaidah ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan.
LANJUTAN......

Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi dalam


menangani berbagai isu atau cakupan kasus-


kasus khusus, misalnya terkait penanganan
HIV/AIDS, kekerasan berbasis gender, orienta
seksual, ketidakmampuan (berkebutuhan khu
sus), atau yang terkait dengan kekhususan ra
suku, budaya, asli kebangsaan, agama, ba-ha

AYAT 3 atau kelompok marginal, penting untuk


mengupayakan penambahan pengetahuan da
ketrampilan melalui berbagai cara seperti
pelatihan, pendidikan khusus, konsultasi atau
supervisi terbimbing untuk memastikan kom-
petensi dalam memberikan pelayanan jasa
dan/atau praktik psikologi yang dilakukan
kecuali dalam situasi darurat sesuai dengan
pasal yang membahas tentang itu.
AYAT 4

Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi


perlu menyiapkan langkah-langkah
yang dapat di-pertanggungjawabkan
dalam area-area yang belum memiliki
standar baku penanganan, guna
melindungi pengguna jasa layanan
psikologi serta pihak lain yang terkait.
AYAT 4

Dalam menjalankan peran forensik,


selain memiliki kompetensi psikologi
sebagaimana tersebut di atas, Psikolog
perlu memahami hukum yang berlaku
di Indonesia, khususnya hukum
pidana, sehubungan dengan kasus yang
ditangani dan peran yang dijalankan.
Pasal 8
Tentang peningkatan kompetensi:
Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi
wajib melak-sanakan upaya-upaya yang
berkesinambungan guna mempertahankan
dan meningkatkan kom-petensi mereka.

Pasal 9

Dasar-dasar pengetahuan dan sikap


profesional: Psikolog dan/atau Ilmuwan
Psikologi dalam pengambilan keputusan
harus berdasar pada pengetahuan
ilmiah dan sikap profesional yang sudah
teruji dan diterima secara luas atau
universal dalam disiplin Ilmu Psikologi.
Pasal 10
Pendelegasian Pekerjaan Pada
Orang Lain.
Pasal 11

Masalah Dan Konflik Personal

Pasal 12
Pemberian Layanan Psikologi
dalam Keadaan Darurat.
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai