Anda di halaman 1dari 5

Psikologi Pendidikan.

Pendekatan Behavioral dan


Kognitif Sosial (Resume 1)
Psikologi Pendidikan : Pendekatan Behavioral
dan Kognitif Sosial (Resume 1)
April 06, 2017
Ku copy paste dari link:
http://tamariskagurusinga.blogspot.com/2017/04/pendekatan-behavioral-dan-kognitif.html

=============….

Belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen yang dibentuk melalui pengalaman
dan bersifat internal tetapi tidak semua perubahan perilaku adalah hasil belajar. Perubahan
perilaku karena obat, kelelahan, luka dan maturasi bukan belajar. Pembelajaran adalah proses
interaksi antara pendidik dan peserta didik pada lingkungan belajar yang bersifat eksternal.

PENDEKATAN UNTUK PEMBELAJARAN

 Behavioral

Pendekatan dimana perilaku dijelaskan melalui pengalaman dan dapat diamati, bukan dengan
proses mental yaitu motif yang dialami tetapi tidak bisa dilihat oleh orang lain. Pendekatan ini
juga melibatkan penguatan dan hukuman sebagai determinan dari pembelajaran dan perilaku.

 Kognitif

Pendekatan dimana pembelajaran berkaitan dengan lingkungan dan perilaku diproses melalui
perhatian, ingatan, pemikiran, dan proses kognitif lainnya. Pendekatan ini sangat menekankan
pada interaksi faktor perilaku, lingkungan, dan manusia dalam determinan pembelajaran.

PENDEKATAN BEHAVIORAL UNTUK PEMBELAJARAN

1. Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning)

Sebuah bentuk pembelajaran asosiatif dimana stimulus netral menjadi diasosiasikan dengan
stimulus yang bermakna dan menimbulkan kemampuan untuk mengeluarkan respon yang
serupa. Perubahan perilaku yang terjadi akibat stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus
ilmiah. Tokohnya adalah Ivan Pavlov. Terdapat dua stimuli dan dua respons :
Conditioned Stimulus (US), yaitu sebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan
respons tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. 

Unconditioned Respons (UR), yaitu respons yang tidak dipelajari yang secara otomatis
dihasilkan oleh US.

Conditioned Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya


menghasilkan conditioned response setelah diasosiasikan dengan US.

Conditoned Respons (CR) adalah respons yang dipelajari, yakni respons terhadap stimulus
yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS

Pengkondisian ini diperlukan pengulangan. Ada 2 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

 Frekuensi waktu kehadiran CS&UCS

 Jarak kehadiran CS&UCS

Pengkondisian Klasik juga meliputi:

Generalisasi, dalam pengkondisian klasik merupakan tendensi dari stimulus baru yang sama
dengan conditioned stimulus yang asli untuk menghasilkan respons yang sama. 

Diskriminasi, dalam pengkondisian klasik merupakan suatu peristiwa yang terjadi ketika


organisme merespons stimuli tertentu tetapi tidak merespons stimuli lainnya. 

Pelenyapan (extinction), dalam pengkondisian klasik merupakan pelemahan conditioned


response (CR) karena tidak adanya unconditioned stimulus (US). 

Desensitisasi Sistematis (Systematic Desensitization), Desensitisasi sistematis adalah


sebuah metode yang didasarkan pada pengkondisian klasik yang dimaksudkan untuk
mengurangi kecemasan dengan cara membuat individu mengasosiasikan relaksasi dengan
visualisasi situasi yang menimbulkan kecemasan. Disensitisasi sistematis melibatkan
tipe counterconditioning

2.  Defenisi Pembelajaran Operan (Operant Conditioning)

Sebuah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan


perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan terulang lagi.  Pembelajaran dimana
konsekuensi dari perilaku mengarahkan pada probabilitas perilaku. Tokohnya adalah
Thorndike dan Skinner. Jika konsekuensi menyenangkan maka perilaku akan diulang tetapi
jika konsekuensi tidak menyenangkan maka perilaku akan dihilangkan. Terdapat 3 macam
konsekuensi:

   Penguatan positif, yaitu konsekuensi yang menyenangkan dan meningkatkan


perilaku.

 Penguatan negatif, yaitu konsekuensi yang tidak menyakitkan dan tidak


menyenangkan dan mengalihkan perilaku.

 Hukuman, yaitu konsekuensi yang menyenangkan dan menghentikan perilaku.

Generalisasi, Diskriminasi dan Pelenyapan dalam Pengkondisian Klasik

 Generalisasi berarti memberikan respons yang sama terhadap stimuli yang sama.

 Diskriminasi berarti pembedaan di antara stimuli dan kejadian lingkungan.

 Pelenyapan (extinction) adalah ketika respons penguat sebelumnya tidak lagi


diperkuat dan responnya menurun.

ANALISA PERILAKU TERAPAN DALAM PENDIDIKAN

Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengkondisian operan untuk mengubah


perilaku manusia. Ada 3 penggunaan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan,
yaitu:

Meningkatkan Perilaku yang Diharapkan

 Memilih penguat yang efektif 


 Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu 
 Memilih jadwal penguat terbaik 
 Menggunakan perjanjian 
 Menggunakan penguatan negatif secara efektif.

Menggunakan Prompt dan Shaping

 Prompt (dorongan) adalah stimulus tambahan atau isyarat tambahan yang diberikan


sebelum suatu respons dan meningkatkan kemungkinan respons itu akan terjadi.
 Shaping adalah mengajari perilaku baru dengan memperkuat setiap respons yang
mirip dengan perilaku yang diharapkan.

Mengurangi Perilaku yang Tidak Diharapkan

 Menggunakan penguatan diferensial 


 Menghentikan penguatan (pelenyapan)
  Menghilangkan stimuli yang diinginkan 
 Memberikan stimuli yang tidak disukai (hukuman)

3. Pembelajaran Kognitif (Cognitive Learning) 

Teori pembelajaran kognitif, merupakan salah satu teori belajar yang menyatakan bahwa
“belajar merupakan suatu peristiwa mental yang berhubungan dengan berfikir, perhatian,
persepsi, pemecahan masalah dan kesadaran”. Tokohnya adalah Albert Bandura.

Pembelajaran Observasional

Pembelajaran observasional (imitasi atau modelling) merupakan pembelajaran yang


dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain.

Model Pembelajaran Observasional Kontemporer Bandura  


Terdapat 4 proses model pembelajaran yang digunakan Bandura dalam penelitiannya, yaitu.

1. Atensi, dalam pengertiannya, murid meniru seseorang sebagai model yang


dianggapnya sebagai model yang berstatus tinggi dan menjadi tiruan untuk dirinya. 
2. Retensi, setelah mereproduksi tindakan model, murid mengodekan informasi dan
menyimpan informasi tersebut dalam memorinya, sehingga informasi tersebut bisa
diingat kembali. 
3. Produksi, setiap model yang diperhatikan oleh murid dan diingat dalam memori nya
tidak semua bisa dilakukan ataupun ditiru dalam hidupnya, untuk itu murid perlu
belajar, berlatih, dan berusaha agar dapat membantu mereka dalam meningkatka
kinerja motor dan meniru apa yang digambarkan model. 
4. Motivasi, apabila seorang murid mampu mengingat dan memperhatikan dengan baik,
menyimpan informasi dalam memori serta memiliki kemampuan dalam meniru
tindakan model tetapi tidak ada motivasi dalam melakukannya, perlu adanya semangat
dan dorongan ataupun penguat agar mereka dapat mengaplikasikan hal yang baik yang
dicontoh oleh si modelling.
Pendekatan Perilaku Kognitif, merupakan pendekatan yang digunakan untuk membuat
murid memonitor, mengelola dan mengatur perilaku mereka sendiri, bukan mengontrol
mereka melalui faktor eksternal.

Metode instruksi-diri (self-instructional method), adalah sebuah teknik perilaku kogntif yang


dimaksudkan guna mengajari individu untuk memodifikasi perilaku mereka sendiri. 

Pembelajaran Regulasi Diri, adalah memunculkan dan memonitor sendiri pikiran, perasaan,


dan perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan tersebut dapat berupa tujuan akademik dan
tujuan sosioemosional.

Anda mungkin juga menyukai