Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial, salah satu
konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen
kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi.
Teori Pembelajaran Sosial yang dikemukakan oleh Bandura telah memberi
penekanan tentang bagaimana perilaku manusia dipengaruhi oleh
persekitaran melalui peneguhan (reinforcement) dan pembelajaran peniruan
(observational learning), dan cara berfikir yang kita miliki terhadap sesuatu
maklumat dan juga sebaliknya, yaitu bagaimana tingkah laku kita
mempengaruhi persekitaran dan menghasilkan peneguhan (reinforcement)
dan peluang untuk diperhatikan oleh orang lain (observational opportunity).
Menurut Bandura proses mengamati dan meniru perilaku dan sikap orang
lain sebagai model merupakan tindakan belajar. Teori Bandura menjelaskan
perilaku manusia dalam konteks interaksi timbal balik yang
berkesinambungan antara kognitif, perilaku dan pengaruh lingkungan.
Kondisi lingkungan sekitar individu sangat berpengaruh pada pola belajar
sosial jenis ini. Contohnya, seorang yang hidupnya dan dibesarkan di dalam
lingkungan judi, maka dia cenderung untuk memilih bermain judi, atau
sebaliknya menganggap bahwa judi itu adalah tidak baik.
Teori belajar ini juga dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana seseorang
belajar dalam keadaan atau lingkungan sebenarnya. Bandura
menghipotesiskan bahwa tingkah laku, lingkungan dan kejadian -kejadian
internal pada pelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi adalah
merupakan hubungan yang saling berpengaruh atau berkaitan. menurut Albert
Bandura lagi, tingkah laku sering dievaluasi, yaitu bebas dari timbal balik
sehingga boleh mengubah kesan-kesan personal seseorang. Pengakuan sosial
yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu.
Hubungan yang aktif dapat mengubah aktiviti seseorang. Seterusnya,
menurut Bandura (1982), penguasaan kemahiran dan pengetahuan yang
kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, motor reproduksi
dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur -unsur yang
berdasarkan dari diri pelajar sendiri yaitu sense of self Efficacy dan self
regulatory system. Sense of self efficacy adalah keyakinan pembelajar bahwa
ia dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai seperti yang
berlaku. Self regulatory pula merujuk kepada:
1) Struktur kognitif yang memberi gambaran tingkah laku dan hasil
pembelajaran.
2) Sub proses kognitif yang dirasakan, mengevaluasi, dan mengatur tingkah
laku kita.
Dalam pembelajaran self -regulatory akan menentukan goal setting dan self
evaluation pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar
yang tinggi atau sebaliknya7. Menurut Bandura, untuk Berjaya, pembelajar
harus dapat memberikan model yang mempunyai pengaruh yang kuat
terhadap pembelajar, Seterusnya mengembangkan self of mastery, self
efficacy, dan reinforcement bagi pembelajar. Berikut Bandura mengajukan
usulan untuk mengembangkan strategii proses pembelajaran yaitu seperti
yang berikut:
1.Strategi Proses
1).Analisis Tingkah Laku Yang Akan Dijadikan Model Terdiri Daripada:
a. Apakah karakteristik dari tingkah laku yang akan dijadikan model itu berupa
konsep, kemahiran motor atau efektif?
b.Bagaimanakah urutan atau sekuen dari tingkah laku tersebut?
c. dimanakah letaknya hal-hal yang penting (key point) dalam sekuen tersebut?
2).Tetapkan Fungsi Nilai Dari Tingkah Laku Dan Pilihlah Tingkah Laku
Tersebut Sebagai Model.
a. Apakah tingkah laku (kemampuan yang dipelajari) merupakan hal
yangpenting dalam kehidupan dimasa datang? (Success predicti on)
b.Bila tingkah laku yang dipelajari kurang memberi manfaat (tidak begitu
penting) model manakah yang lebih penting?
c. Apakah model harus hidup atau simbol? Pertimbangan soal pembiayaan,
pengulangan demonstrasi dan kesempatan untuk menunjukkan fungsi nilai
dan tingkah laku.
d.Apakah peneguhan yang akan didapat melalui model yang dipilih?
3).Pengembangan Sekuen
a. Untuk mengajar motor skill, bagaimana cara untuk mengerjakan sesuatu
pekerjaan/ kemampuan yang dipelajari.
4).Implementasi pengajaran untuk menunut proses kognitif dan motor
reproduksi.
2. Kemahiran motor
1) Hadirkan model
2) Beri kesempatan kepada tiap-tiap pembelajar untuk latihan secara
simbolik
3) Beri kesempatan kepada pembelajar untuk latihan dengan timbal balik
visual.
3. Proses kognitif
1) Tampilkan model, baik yang didukung oleh kod-kod verbal atau petunjuk
untuk mencari konsistensi pada berbagai contoh.
2) Jika yang dipelajari adalah pemecahan masalah atau strategi penerapan
beri kesempatan pembelajar untuk berpertisipasi secara aktif. 3) Beri
kesempatan pembelajar untuk membuat generalisasi dalam berbagai situasi.
Dari uraian tentang teori belajar sosial, dapat disimpulkan seperti berikut:
1) Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan
mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku yang
meliputi proses - proses kognitif belajar.
2)
3)
Hasil belajar berupa kod-kod visual dan verbal yang mungkin dapat
dimunculkankembali atau tidak (retrievel).
4)
b.Penyimpanan ('Retention')
Subjek yang memerhati harus mengekod peristiwa itu dalam sistem
ingatannya. Ini membolehkan subjek melakukan peristiwa itu kelak bila
diperlukan atau diinginkan.
c.Penghasilan ('Reproduction')
Setelah mengetahui atau mempelajarai sesuatu tingkahlaku, subjek juga mesti
mempunyai kebolehan mewujudkan atau menghasilkan apa yang disimpan
dalam bentuk tingkahlaku. Contohnya, memandu kereta, bermain tenis. Bagi
sesetengah tingkahlaku kemahiran motor diperlukan untuk mewujudkan
komponen-komponen tingkahlaku yang telah diperhatikan.
d.Motivasi
Motivasi juga penting dalam pemodelan Albert Bandura kerana ia adalah
penggerak
individu untuk terus melakukan sesuatu.
2.Ciri-Ciri Teori Peniruan
a.Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan.
b.Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain
-lain
c. Pelajar meniru sesuatu kemahiran daripada kece kapan demontrasi guru
sebagai
model.
d.Pelajar memperoleh kemahiran jika memperoleh kepuasan dan peneguhan
yang
berpatutan.
e,Proses pembelajaran meliputi pemerhatian, peringatan, peniruan dgn
tingkah laku
atau gerak balas yg sesuai, diakhiri dengan pene guhan positif.
c.Peniruan gabungan.
Peniruan jenis ini adalah dengan cara menggabung tingkah laku yang
berlainan yaitu peniruan langsung dan tidak langsung.
Contoh: pelajar meniru gaya gurunya melukis dan cara mewarna daripada
buku yang dibacanya.
Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkahlakunya dengan
hanya. melalui peniruan (modeling), sudah pasti terdapat sesetengah individu
yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah laku yang
negatif termasuklah perlakuan yang tidak diterima dalam masyarakat.
Kelebihan Teori Albert Bandura
Teori Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar sebelumnya karena
itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku seseorang dihubungkan
melalui sistem kognitif orang tersebut. Bandura memandang tingkah laku
manusia bukan semata - mata refleks atas stimulus (S-R bond), melainkan
juga akibat reaksi yang timbul akibat interaksi antara lingkungan dengan
skema kognitif manusia itu sendiri.
Referensi
1. http://webspace.ship.edu/cgboer/bandura.html
2. http://www.scribd.com/doc/7747475/Albert-Bandura
3. http://www.pts.com.my/modules.php?name=News&file=print&sid=792
4. http://alfaned.blogspot.com/2008/09/bab-2-teori-sosial-bandura.html
5. http://www.iyares.com/books/s/?q=teori+pembelajaran+sosial+albert+bandura
6. http://pdfcontact.com/ebook/teori_peniruan_bandura.html
7. http://mabjip.blogspot.com/2009/10/teori-pembelajaran-sosial-bandura.html
8. http://depe.blog.uns.ac.id/2010/05/07/teori-belajar-sosial/
9. http://www.freewebs.com/hijrahsaputra/catatan/TEORI%20BELAJAR%20DAN
%20PEMBELAJARAN.htm
10. http://rohman-makalah.blogspot.com/2008/07/teori -belajar-akhmad-sudrajat-m.html
11. http://www.scribd.com/doc/10961377/RPP-Berbasis-Teori-Belajar
12. http://www.scribd.com/doc/8556854/Bab-3-Teori-Pembelajaran-Behavior-IsDan-Kognitif 13. http://www.scribd.com/doc/4875845/teori-pembelajaran
Buku Rujukan :
1. Ee Ah Meng, Psikologi Pendidikan 111, Penerbitan Fajar Bakti,2002.
2. Atan Long, Psikologi Pendidikan , DBP, Kuala Lumpur, 1978.
3. Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, Dewan Bahasa dan Pustaka,
Kuala Lumpur, 1991.
4. Kementerian Pendidikan Malaysia, Garis Panduan Kurikulum Prasekolah
Malaysia, Kuala Lumpur, 1986.
5. Mohd. Iskandar, teori-teori dalam pembelajaran. Dewan bahasa dan pustaka,
2003
6. Mahmood Nazar Mohamed, Pengantar Psikologi: Satu Pengenalan Asas
kepada Jiwa dan Tingkah Laku Manusia , Dewan Bahasa dan Pustaka, Kuala
Lumpur, 1990.
7. Mok Soon Sang, Psikologi Pendidikan 1 , Kumpulan Budiman Sdn. Bhd. 2001.
8. Poh Swee Hiang, KBKK, Kumpulan Budiman Sdn. Bhd. 2000.