Anda di halaman 1dari 10

TEORI BELAJAR CLASICAL

CONDITIONING
Dosen Pengampu: Siti Khumaidatul Umaroh, M.A.
Observasi Empiris Pengkondisian Klasik

Unconditioned Stimulus (US)

Unconditioned Respon (UR)

Neutral Stimulus (NS)

Conditioned Stimulus (CS)

Conditioned Respon

UR dan CR pada dasarnya adalah respon yang sama hanya berbeda dalam besarannya
Observasi lanjutan .....

 Unconditioned Stimulus (US): stimulus yang secara otomatis menghasilkan respon fisologis (respon
emosional).
 Unconditioned Response (UR): suatu respon fisiologis (emosional) yang terjadi secara natural.
 Neutral Stimulus (NS); suatu stimulus belum dikondisikan, yang tidak menghasilkan efek emosional
maupun psikologis.
 Conditioned Stimulus (CS): stimulus yang membangkitkan respon fisiologis atau emosional setelah
pengkondisian.

 Conditioned Response (CR); Suatu respon yang dipelajari yang sebelumnya bersifat netral
Observasi empiris lanjutan...

 Pelenyapan (Extinction): Suatu kondisi di mana CS tidak dapat lagi berfungsi


untuk menghasilkan CR, akibat tidak disertai dengan US.
 Pemulihan Spontan: suatu kondisi saat menghadirkan kembali CS, setelah proses
pelenyapan maka CR akan kembali secara temporer.
 Pengkondisian Tingkat Tinggi: hasil pemasangan antara CS dengan US = UR,
maka CS dapat dipasangkan dengan CS berikutnya dan menghasilkan CR. 
secondary reinforcer(CS), primary reinforcer (US).
 Generalisasi: Respon (fisiologis / emosional) yang terjadi tidak hanya pada stimulus yang terkondisi
(CS) tapi juga terhadap stimulus lain yang serupa.

 Diskriminasi: tendensi untuk merespon pada stimuli yang terkait dengan respon pada saat training.
Hubungan CS & US

 Pertimbangan umum mengenai pengkondisian klasik;


1. Harus ada interval presentasi optimal antara CS dan US agar pengkondisian terjadi secara cepat.
2. Dalam pengkondisian klasik biasanya CS muncul setelah US diberikan, disebut sebagai backward
conditionig,

 Egger & Millir (Herganhahn & Olson, 2009): agar pengkondisian terjadi, maka organisme (individu)
harus bisa menggunakan CS sebagai prediktor mengenai apakah reinforcement akan terjadi atau
tidak.
Pengkondisian Klasik John B. Watson
 Pendiri Aliran Behaviorism; psikologi seharusnya melepas semua konsep mental dan
penjelasan mengenai perilaku manusia berdasarkan Insting.
 Manusia sejak lahir telah dilengkapi oleh; sedikit gerak reflek dan sedikit emosi dasar, dan
melalui pengkondisian reflek tersebut dipasangkan dengan berbagai stimulus. Contoh;
emosi bersifat nativistik dan bersumber dari pengalaman.
 Manusia mewarisi 3 emosi dasar (takut, marah, dan cinta)
 Personalitas manusia merupakan sekumpulan reflek yang dikondisikan.
 Mengaplikas Clasical conditioning pada manusia _Litle Albert (11 bulan).
 Watson kembali melakukan research dengan Peter (menghilangkan phobia)
Teori Belajar Watson

 Pihak yang berjasa dalam menyampaikan ide pavlov di Amerika.


 Tidak percaya bahwa pengkondisian bergantung dengan penguatan (US)
 Belajar terjadi karena ada kejadian yang datang silih berganti dalam rentang waktu yang sangat pendek
(bukan karna US menguatkan CS, namun karna CS dan US terjadi secara bergantian dalam waktu yang
singkat).
 Dalam hal ini dia sependapat dengan hukum efek dari thorndike .
Pandangan tentang pendidikan

 Cenderung sulit diaplikasikan dalam pendidikan kelas, namun efek dari penyandingan stimulus netral
dengan Us akan mudah ditemui.
 Teknik pavlov lebih pas digunakan untuk melakukan modifikasi perilaku.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai