Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN

III
ERNITA ZAKIAH, M.Psi., Psikolog
PENGKONDISIAN
KLASIKAL
Pengertian pengkondisian klasik
Teori pengkondisian klasikal (classical conditioning)
dalam teori belajar berkembang berdasarkan hasil
eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849-
1936)

Pengkondisian klasikal sering disebut juga


pengkondisian respon karena tingkah laku dipelajari
dengan mempelajari hubungan stimulus-respon
Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan
bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman
yang dapat diamati, bukan melalui proses mental
Pavlov membuat sebuah penelitian dengan subjek
seekor anjing, dan dalam eksperimennya dikemukakan
bahwa “keinginan anjing untuk makan menyebabkan air
liurnya keluar”
Terrace mendefinisikan pengkondisian klasikal sebagai
sebuah prosedur penciptaan refleks baru dengan cara
mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks
tersebut
Ormrod mendefinisikan pengkondisian klasikal sebagai sebuah
cara bagaimana individu mempelajari respon-respon yang baru
sebagai sebuah hasil dari dua atau lebih stimulus yang muncul
hampir pada waktu yang sama

Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa pengkondisian klasikal


merupakan sebuah prosedur untuk memunculkan perilaku yang
baru, dengan cara memberikan stimulus yang diberikan pada
waktu bersamaan
Pavlov mengemukakan bahwa hukum-hukum
pengkondisian bisa dijelaskan oleh kegiatan timbal
balik dari dua proses utama di otak yaitu eksitasi dan
inhibisi

Eksitasi adalah proses pembangkitan, proses yang


cenderung membuat respon terjadi
Inhibisi adalah proses penekanan yang cenderung
mencegah terjadinya respon
Dalam temuannya Pavlov menyimpulkan bahwa US
(unconditioned stimulus) atau rangsangan alami akan melahirkan
UR (uncontitioned response) atau respon alami. Bila diberikan
hidangan maka akan menyebabkan air liur anjing mengalir. Bila
hanya diberikan rangsangan saja/NS (neutral stimulus) misalnya
bunyi lonceng maka anjing tidak memberikan respon (tidak
mengeluarkan air liur). Kemudian dilakukan eksperimen berkali-
kali yakni anjing diberikan makan setelah adanya bunyi bel (NS
+ US) akibatnya anjing mengeluarkan air liur. Pada akhirnya
ketika bel dibunyikan tanpa disertai makanan anjing tetap
mengeluarkan air liurnya.
US (unconditioned stimulus/stimulus alami) melahirkan UR
(unconditioned response/respon alami). Makanan memunculkan
air liur

NS (neutral stimulus/rangsangan semata) tidak menghasilkan


respon. Bunyi bel tidak ada respon

NS + US (neutral + unconditioned stimulus/ stimulus netral dan


alami) menghasilkan UR (unconditioned response/respon alami).
Bunyi bel disertai makanan menghasilkan air liur

CS (conditioned stimulus/stimulus yang dikondisikan)


menghasilkan CR (conditioned response/respon yang sudah
dikondisikan). Bunyi bel menghasilkan air liur
Keutamaan Teori
Pengkondisian Klasik
• Beberapa keutamaan pengkondisian klasik (Elliot, 2000)
yaitu:
1. Penyamarataan stimulus (stimulus generalization)
2. Pembedaan (discrimination)
3. Penghapusan (extinction)
1. Penyamarataan Stimulus (stimulus
generalization)
• Menurut kamus psikologi karangan J.P Chaplin generalisasi
perangsang berarti prinsip yang menyatakan bahwa apabila
subjek telah dikondisikan untuk memberikan reaksi terhadap
satu stimulus, maka perangsang yang mirip akan dibangkitkan
pula
• Generalisasi perangsang mengacu pada proses respon yang
dikondisikan berpindah ke perangsang lain yang mirip dengan
rangsangan asli yang dikondisikan (Santrock, 2006)
• Contoh: pengendera motor akan minggir jika pengendara motor
lain atau kenderaan lain membunyikan klakson, karena bunyi
klakson memiliki ciri khas ketika dibunyikan, sehingga bunyi
klakson dan siapapun pengenderanya dianggap sama
2. Pembedaan
(discrimination)
• Diskriminasi merujuk pada suatu prose yang kita pelajari tidak
untuk merespon stimulus-stimulus yang mirip dengan cara
yang sama. Diskriminasi berbanding terbalik dengan
generalisasi, dimana generalisasi bermaksud merespon dengan
cara berbeda dua stimulus yang mirip
3. Penghapusan
(extinction)
• Extinction atau pelenyapan adalah suatu proses dimana respon
yang dikondisikan gagal atau hilang
• Dalam eksperimen Pavlov menemukan bahwa dengan
menghadirkan bunyi saja, akhirnya ia dapat menghapuskan
respon yang dikondisikan, dengan kata lain jika suatu ketika tak
ada makanan yang muncul bersamaan dengan bunyi bell, maka
anjing akan berhenti mengeluarkan air liur ketika hanya ada
bunyi bell semata
• Untuk membentuk tingkah laku tertentu, pengkondisian tertentu
harus dilakukan secara berulang-ulang. Dimana pengkondisian
yang dimaksud adalah sesuatu hal yang dapat memancing
tingkah laku
Konsep Teoritis Utama
Pengkondisian Klasikal
• Menurut (Hergenhahn dan Olson, 2008) menjelaskan konsep
teoritis utama pengkondisian klasikal yang dikemukakan oleh
Pavlov, yaitu:
1. Kegairahan dan hambatan merupakan dua proses dasar yang
mengatur semua aktivitas sistem syaraf pusat. Setiap kejadian
dilingkungan yang berhubungan dengan beberapa titik diotak
dan saat kejadian itu dialami, ia cenderung menggairahkan
atau menghambat aktivitas otak. Mosaik kortikol yang
merupakan pola hambatan akan menjadi penentu bagaimana
organisme merespon lingkungan. Saat lingkungan berubah
baik secra eksternal maupun internal, maka tingkah laku juga
akan berubah
2. Respon terhadap lingkungan yang sudah dikenal akan makin
cepat dan otomatis.
3. Respon otak akibat proyeksi suatu informasi sensori disebut
iradiasi eksitasi. Suatu informasi sensori itu sendiri merupakan
hasil analisis reseptor indrawi
4. Dua tipe pengkondisian yang diidentifikasi oleh Pavlov, yaitu
exitatoris dan inhibitoris. Exitatoris tampak ketika pasangan CS-
US menimbulkan suatu respon, inhibitoris tampak ketika training
CS menghambat atau menekan suatu respon
Penggunaan Teori
Pengkondisian Klasik
A. Penerapan teori pengkondisian klasik untuk pengobatan
1. Adanya bidang psikoneuroimunologi
Riset yang dikemukakan oleh Metalnikov dengan menggunakan babi
sebagai subjek. Metalnikov memandang stlimuli panas atau rabaan (CS)
dengan protein asing (US). Beberapa kali penyandingan CS dan US,
presentasi stimuli panas atau sentuhan saja akan menimbulkan berbagai
respon immune nonspesifik. Sayangnya, riset ini sedikit diabaikan oleh
Robert Ader dan kawan-kawannya membangkitkan kembali minat pada
topik ini hingga menemukan bidang interdisipliner
2. Penemuan fungsi sakarin
Ader yang mempelajari Aversi cita rasa dengan cara memasangkan
minuman sakarin (CS) dengan injeksi obat (US). Obat ini ternyata
menekan sistem kekebalan
B. Penggunaan teori pengkondisian klasik dengan bidang
pendidikan
Hergenhahn dan Olson (2008) menguraikan pendapat
Pavlovtentang penggunaan teori pengkondisian klasik dalam
bidang pendidikan, sebagai berikut:
• Prinsip Pavlovian sulit untuk diaplikasikan kependidikan
kelas, meskipun prinsip itu ada
• Secara umum teori pengkondisian klasik terjadi setiap
kejadian netral, misalnya seorang peserta didik yang
menemukan bahwa konselor sekolahnya memiliki sikap dan
perilaku yang baik dan menyenangkan bagi dirinya. Maka ia
akan termotivasi untuk memiliki sikap seperti gururnya
• Teknik Pavlovian dipakai untuk memodifikasi perilaku

Anda mungkin juga menyukai