PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Behaviorisme adalah suatu pandangan ilmiah tentang tingkah laku manusia, yang
mana dalil dasarnya adalah bahwa tingkah laku itu tertib dan bahwa eksperimen yang
dikendalikan dengan cermat akan menyingkap hukum-hukum yang mengendalikan
tingkah laku. Dalam pandangan behaviorisme manusia dipandang memiliki kecendrungan
positif dan negatif yang sama, manusia juga dibentuk dan ditentukan oleh faktor- faktor
genetis serta lingkungan sosial dan budayanya.
Beberapa prinsip dalam teori belajar behavioristik, meliputi: Reinforcement and
Punishment, Primary and Secondary Reinforcement, Schedules of Reinforcement,
Contingency Management, Stimulus Control in Operant Learning, The Elimination of
Responses.
Beberapa tokoh dengan teori-teori yang dikembangkan teori behavioral, antara lain:
1. Teori Classical Conditioning / Pengkondisian Klasik Oleh Ivan Pavlov
Ivan Pavlov terkenal dengan eksperimennya terhadap anjing. Pavlov berhasil
membuktikan bahwa melalui penyajian serentak suatu stimulus tak terkondisi
(daging) dan stimulus terkondisi (bunyi garfu tala) lama kelamaan stimulus terkondisi
mampu membangkitkan respon (keluarnya air liur) (Hall & Lindzey,1993) Namun
dengan pemberian stimulus terkondisi yang berulang-ulang tanpa adanya penguatan
maka akan muncul extinction/pemusnahan terhadap respon terkondisi.
UCS (daging) :---------------------- R (keluar air liur)
UCS (daging) + CS (bunyi) :----------------------- R (Keluar Air liur)
EXTINCTION
B. Teori-teori Kognitif
Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti.
Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan
pengetahuan. Dalam perkembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi
populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang
mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang
berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka,
pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, pertimbangan,
membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang
berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan)
yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku
seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau
memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi.
Teori belajar kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajar itu
sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari
itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan
persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk
perubahan tingkah laku yang bisa diamati.
Salah satu tokoh kognitivisme adalah Jean Piaget membagi proses belajar manusia
dalam tiga tahapan, yaitu :
1. Asimilasi. Yaitu, proses penggabungan informasi baru ke dalam struktur kognitif
yang sudah ada dan terekam dalam benak si pembelajar sebelumnya.
2. Akomodasi. Yaitu, penyelarasan struktur kognitif dalam situasi yang baru
diterimanya.
3. Equilibrasi. Yaitu,penyelarasan dalam pengkombinasian antara asimilasi dengan
akomodasi.
Untuk memudahkan Anda memahami teori kognitif Piaget berdasarkan ketiga tahapan di
atas, maka ditampilkan contohnya. Jika seorang siswa SD kelas satu sudah belajar dan
mengenal jenis-jenis huruf. lalu gurunya memperkenalkan cara menggabungkan huruf
hingga bisa dibaca dalam bunyi kata, Maka proses penyatuan antara jenis huruf yang ada
di benak si murid dengan proses penggabungan huruf hingga bisa dibaca dalam bentuk
(informasi baru). Inilah yang dinamakan dengan asimilasi.
Sedangkan akomodasinya, jika siswa diberi soal latihan membaca kata demi kata lalu
ia bisa menerapkan ilmu yang dimilikinya dan berhasil menjawabnya. Adapun
equilibrasinya terletak pada kemampuannya dengan proses penggabungan huruf hingga
bisa dibaca menjadi bunyi kata dan ia dapat terus mengembangkan dan menambah
ilmunya. Tak hanya itu, ia sekaligus dapat menjaga stabilitas mental di dalam dirinya.
A. KESIMPULAN
Pemikiran-pemikiran kognitif dan behavioral datang dari dua aliran yang
berhubungan dalam literature psikologis, yakni teori pembelajaran dan teori kognitif.
Teori pembelajaran menyatakan bahwa sebagian besar pembelajaran
diperoleh oleh persepsi dan pikiran orang tentang apa yang mereka alami. Mereka
belajar dengan meniru orang lain di sekitar mereka, proses ini dapat meningkatkan
keberhasilan pertolongan dalam terapi.
Teori kognitif adalah Teori kognitif mengemukakan bahwa perilaku
dipengaruhi oleh persepsi atau penafsiran lingkungan selama proses pembelajaran.
Perilaku yang tidak tepat biasanya timbul sebagai hasil mispersepsi dan
kesalahpahaman. Oleh sebab itu, terapi dilakukan untuk memperbaiki
kesalahpahaman, sehingga perilaku kita sesuai dengan lingkungan sekitar kita.
Menurut Sheldon tahap-tahap terapi behaviour- kognitif terdiri dari tahap yang
perlu diperhatikan yaitu Pendorongan berkelanjutan, Pembentukan, Penghilangan,
Pendorongan intermittent, Jadwal rasio dan Jadwal interval.
Unsur-unsur praktek kognitif dan prilaku terutama teori pembelajaran sosial
memiliki bermacam-macam pengaruh terhadap Pekerja Sosial. Praktek prilaku yang
sederhana terbatas untuk digunakan, sebagian dari masalah yang praktis dibutuhkan
untuk mengawasi prilaku yang husus dengan spesifikasi masalah yang jelas. Waktu
yang terbatas difokuskan dan dengan pendekatan yang terencana dari praktek kognitif
prilaku sangat penting.
Banyak unsur-unsur dari praktek berdasarkan pengalaman yang akurat.
Prakteknya banyak digunakan dalam banyak berbagai macam profesi kesehatan dan
kejiwaan. Terutama praktek pekerjaan yang sesuai untuk kemuraman, kegelisahan
dan reaksi kejiwaan terhadap tekanan sosial. Dari seluruh praktek tersebut diharapkan
dapat menghasilkan kelayakan dan kepekaan tanpa keragu-raguanu untuk
mengembangkan pendekatan yang rasional kepda semua manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Atkinson Rita L, Atkinson Richard C, dkk. Pengantar Psikologi Edisi kesebelas. Batam:
Interaksa
Payne Malcom. 2005. Modern Social Work Theory 3r Edition. New York: Palgrave
Macmillan.
http://fauzistks.blogspot.com/2011/08/teori-perilaku-dan-kognitif.html
http://hanifrahm.wordpress.com/2012/06/01/teori-behavioral-dan-kognitif/