Nim: 22123014
Kelas: A
TUGAS
SEJARAH DAN ALIRAN PSIKOLOGI
Sejarah
Behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang diperkenalkan oleh John B.Watson
(1878 – 1958), seorang ahli psikologi berkebangsaan Amerika.Di Amerika Serikat, Watson
dikenal sebagi Bapak Behaviorisme karena prinsip-prinsip pembelajaran barunya berdasarkan
teori Stimulus – Respons Bond.
Menurut behaviorisme yang dianut oleh Watson, tujuan utama psikologi adalah membuat
prediksi dan pengendalian terhadap perilaku dan sedikitpun tidak ada kaitannya dengan
kesadaran. Menurut teori ini yang dapat dikaji oleh psikologi adalah benda-benda atauhal-hal
yangdapat diamati secara langsung, yaitu rangsangan (stimulus), dan gerak balas (respons),
sedangkan hal-hal yang terjadi pada otak tidak berkaitan dengan kajian. Maka dalam proses
pembelajaran menurut Watson, tidak ada perbedaan antar manusia dan hewan.
Teori behaviorisme hanya menganalisis perilaku yang tampak pada diri seseorang yang dapat
diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Behaviorisme memandang pula bahwa ketika dilahirkan,
pada dasarnya manusia tidak membawa bakat apa-apa. Manusia akan berkembang
berdasarkan stimulus yang diterimanya dari lingkungan sekitar. Lingkungan yang buruk akan
menghasilkan manusia yang buruk, lingkungan yang baik akan menghasilkan manusia yang
baik. Kaum behavioris memusatkan dirinya pada pendekatan ilmiah yang benar-benar
objektif. Kaum behavioris mencoret dari kamus ilmiah mereka, tentang semua peristilahan
yang bersifat subjektif, seperti sensasi, persepsi, hasrat,tujuan, bahkan termasuk berpikir dan
emosi secara subjektif.
Oleh karena kesadaran tidak termasuk benda yang dikaji oleh behaviorisme, maka psikologi
ini telah menjadikan ilmu mengenai perilaku manusia menjadi sangat sederhana dan mudah
dikaji. Mengapa? Karena semua perilaku menurut behaviorisme, termasuk tindak balas
(respons) yang ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jadi, jika gerak balas telah
diamati dan diketahui, maka rangsangan dapat diprediksikan. Begitu juga jika rangsangan
telah diamati dan diketahui, maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Dengan demikian,
setiap perilaku itu dapat diprediksikan dan dikendalikan. Watson juga dengan tegas menolak
pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi semua perilaku dipelajari
menurut hubungan stimulus – respons.
(1)Menekankan respon terkondisi sebagai elemen atau pembangun pelaku. Kondisi adalah
lingkungan external yang hadir di kehidupan. Perilaku muncul sebagai respons dari kondisi
yang mengelilingi manusiadan hewan.
(2) Perilaku adalah dipelajari sebagai konsekuensi dari pengaruh lingkungan maka
sesungguhnya perilaku terbentuk karena dipelajari. Lingkungan terdiri dari pengalaman baik
masa lalu dan yang baru saja, materi fisik dan sosial. Lingkungan yang akan memberikan
contoh dan individu akan belajar dari semua itu.
(3) Memusatkan pada perilaku hewan. Manusia dan hewan sama, jadi mempelajari perilaku
hewan dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku
3. Vladimir M Bekhtereev
Minat Bekhterev adalah pengondisian respon motorik. Dia menerapkan prinsip-prinsip
pengondisian Pavlov pada otot. Penemuan utamanya adalah refleks terasosiasi. Dia
menemukan bahwa gerakan refleksif dapat terjadi tidak hanya karena stimulus tak terkondisi,
tetapi juga stimuli yang telah diasosiasikan oleh stimulus awal.
4. John B Watson
Menurut Watson, psikologi harus membatasi dirinya untuk focus hanya pada ilmu-ilmu dan
studi yang sifatnya obyektif. Bagi Watson metode behaviorisme adalah, (1) Observasi dengan
atau tanpa menggunakan alat, (2) metode-metode pengujian, (3) metode laporan verbal, (4)
metode refleks terkondisi.
5. William Mc Dougall
Teori instink McDougall mengatakan bahwa, perilaku manusia berasal dari tendensi-tendensi
dari dalam diri membentuk pikiran dan tindakan. Watson menolak pemikiran ini, dan
keduanya berselisih bukan hanya dalam persoalan ini, tetapi juga dalam beberapa persoalan
lainya. Mcdougall setuju mengenai data perilaku yang diberikan Watson adalah fokus yang
benar untuk riset psikologis, tetapi menurut pendapatnya data tentang kesadaran juga tak
dapat dilepaskan
8. B.F Skinner
Skinner memberi jadwal penguatan, ada empat, (1) rasio tetap, pemberian penguatan secara
acak, bergantung jumlah respon yang diberikannya. (2) rasio bervariasi, pemberian penguatan
setelah respon ke-n. (3) interval tetap, pemberian penguatan untuk respon pertama atas dasar
periode waktu yang telah ditentukan. (4) interval bervariasi, pemberian penguatan setelah
jangka waktu atau periode yang ditetapkan secara acak.
9. Albert Bandura
Dalam pandangan bandura, respon behavioral tidak terpicu secara otomatis pada manusia
melalui stimulus eksternal, seperti yang terjadi pada mesin atau robot. Tetapi menurutnya
reaksi terhadap stimuli itu teraktivasi dengan sendirinya. Meski Bandura sependapat dengan
Skinner bahwa perilaku manusia dapat diubah melalui penguatan, dia juga megusulkan,
bahwa kenyataannya individu dapat mempelajari hampir semua perilaku tanpa harus
mengalami penguatan secara langsung.Kita juga dapat mengetahui teori Bandura vicarious
reinforcement, dengan mengamati bagaimana orang lain berperilaku dan melihat
konsekuensi-konsekuensi dari perilaku mereka.