Anda di halaman 1dari 11

“TEORI – TEORI BELAJAR KLASIK”

MATA KULIAH
Belajar Dan Pembelajaran
DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Drs. Ekawarna, M.Psi
DISUSUN OLEH :
1.Vuja Monica Sari (A1A119043)
2.Fany Rahmadianti (A1A119068)
3.Silvia Julianti (A1A119069)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
DEFINISI TEORI KLASIK DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Teori adalah serangkaian konsep, defenisi, dan preposisi


yang saling berkaitan dan bertujuan untuk memberikan
gambaran yang sistematis tentang suatu fenomena pada
umumnya. Teori belajar merupakan cara-cara yang
digunakan untuk memahami tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan. Oleh karena itu, dapat


diidentifikasi bahwa teori belajar klasik adalah teori
belajar yang dikemukakan hanyalah berupa pendapat
dari pengalaman ketika dalam kegiatan belajar
berlangsung tanpa bereksperimen.
SEJARAH
TEORI
BELAJAR
KLASIK
Berdasarkan unsur historisnya bahwa teori
belajar klasik berkembang sebelum abad
ke 20 yang dikenal dengan teori belajar
disiplin mental. Teori ini tanpa dilandasi
eksperimen dan hanya berdasar pada
filosofis atau spekulatif. Walaupun
berkembang sebelum abad ke-20, namun
teori disiplin mental sampai sekarang
masih ada pengaruhnya, terutama dalam
pelaksanaan pengajaran disekolah-
sekolah.

Ada beberapa teori yang termasuk


rumpun disiplin mental/teori belajar
klasik yaitu:
a. Teori disiplin mental
theistik
b. Teori disiplin mental
humanistik
Teori disiplin mental
naturalis
c. Teori
appersepsi/hebartisme
PENDAPAT ILMUAN TERHADAP TEORI
BELAJAR KLASIK DAN PEMBELAJARAN

b.Ilmuan Islam
Imam Al Ghazali (450 H-505 H)
yang berpandangan bahwa
a. Ilmuan Barat “sesungguhnya hasil ilmu itu
Beberapa teori belajar ialah mendekatkan diri kepada
sebelum abad ke-20 adalah Allah, Tuhan semesta alam,
teori disiplin mental menghubungkan diri dengan
(Socrates, Plato, Aristoteles, ketinggian malaikat dan
dan lain sebagainya) atau berkemampuan dengan
dikenal dengan sebutan teori malaikat tinggi”. “Dan ini
disiplin mental humanistik, sesungguhnya adalah dengn
teori diiplin mental naturalis ilmu yang berkembang melalui
(natural unfoldment) yang pelajaran dan bukan ilmu yang
dikembangkan oleh Jean J. beku yang tidak berkembang”.
Roussseau (1712-1778), Jika kita perhatikan pada
Swiss Heinrich Pestalozzi kutipan yang pertama kata
(1746-1827) seorang ahli “hasil” menunjukkan proses,
pendidik, dan dari Jerman kata mendekatkn diri kepada
Friedrich Froebel (1782-1852) Allah menunjukkan tujuan, dan
adalah seorang ahli filsafat, kata ilmu menunjukkan alat
pedidik dan penemu gerakan sedangkan pada kutipan kedua
“Kindegarten”, teori merupakan penjelasan, dan
appersepsi (herbartisme) oleh lain sebagainya mengenai ilmu
Johan Friedrich Herbart yakni disampaikan dalam
1776-1841. bentuk pengajaran.
TEORI-TEORI BELAJAR KLASIK
1. Teori Behavioristik
Menurut teori behavioristik, belajar adalah perubahan
tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara
stimulus (rangsangan) dan respon (tanggapan). Dengan
kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang
dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil
interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini
hal yang paling penting adalah input (masukan) yang
berupa stimulus dan output (keluaran) yang berupa
respon. Menurut toeri ini, apa yang tejadi diantara
stimulus dan respon dianggap tidak penting
diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak
dapat diukur. Yang dapat diamati hanyalah stimulus
dan respon.

Tokoh-tokoh aliran behavioristik


diantaranya:

1. Thorndike
2. Watson
3. Charles Darwin
4. Edwin Guthrie
5. Skinner
Beberapa hukum belajar yang
dihasilkan dari pendekatan
behaviorisme ini, diantaranya :

1.Connectionism ( S-R Bond) menurut


Thorndike.
Dari eksperimen yang dilakukan
Dari eksperimen yang dilakukan Thorndike
Pavlov terhadap seekor anjing
terhadap kucing menghasilkan hukum-hukum
menghasilkan hukum-hukum
belajar, diantaranya:
belajar, diantaranya :
a.Law of Effect
a. Law of Respondent
b.Law of Readiness
b. Conditioning Law of
c.Law of Exercise
Respondent Extinction
2. Classical Conditioning menurut Ivan Pavlov 3.Operant Conditioning menurut
B.F. Skinner

 
Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap
tikus dan selanjutnya terhadap burung merpati
menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :
1.Law of operant conditining
2.Law of operant extinction

4. Teori Pengkondisian Klasik


Dalam teori pengkondisian klasik ada 2 tipe stimulus dan 2
tipe respon,yang harus dipahami yaitu :
1. Unconditioned Stimulus (US) adalah sebuah stimulus yang
secara otomatis menghasilkan respon tanpa ada
pembelajaran terlebih dahulu. Dalam eksperimen Pavlov
makanan adalah US. Unconditioned Respon adalah respon
yang tidak dipelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh
US, dalam eksperimen Pavlov air liur anjing yang merespon
makanan adalah UR.
2. Conditioned Stimulus adalah stimulus yang sebelumnya
netral yang akhirnya menghasilkan conditioned respon
setelah diasosiasi dengan US. Dalam espemen Pavlov
beberapa penglihatan dan suara yang terjadi sebelum anjing
menyantap makanan. Conditioned Respon adalah respon
yang dipelajari yang muncul setelah terjadi pasangan US –
CS.
5.Teori Gestalt (Belajar Berdasarkan Psikolog Sosial)
Teori belajar berdasarkan psikologi sosial berpendapat
bahwa proses belajar jarang sekali merupakan proses
yang terjadi dalam keadaan menyendiri, tetapi melalui
interaksi-interaksi. Interaksi tersebut dapat seara ( one
directional), yaitu kalau adanya stimuli dri luar
menebabkan timbulnya respon, dua arah, yaitu apabila
tingkah laku yang terjadi merupakan hasil interaksi
antara individu yang belajar dengan lingkungannya,
atau sebaliknya; interaksi reciprocal yaitu apabila
beberapa faktor yang mempunyai saling
ketergantungan, seperti faktor- faktor pribadi, dan
faktor-faktor lingkungan saling berinteraksi dan
menyebabkan adanya perubahan tingkahlaku.
Social Learning menurut Albert Bandur

Teori belajar sosial atau disebut juga teori


observational learning adalah sebuah teori belajar
yang relatif masih baru dibandingkan dengan teori-
teori belajar lainnya. Berbeda dengan penganut
Behaviorisme lainnya, Bandura memandang Perilaku
individu tidak semata- mata refleks otomatis atas
stimulus (S-R Bond), melainkan juga akibat reaksi
yang timbul sebagai hasil interaksi antara
lingkungan dengan skema kognitif individu itu
sendiri.
KESIMPULAN
 
Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulan pada
makalah ini adalah sebagai berikut:
Teori belajar klasik adalah teori belajar yang
dikemukakan hanyalah berupa pendapat dari pengalaman
ketika dalam kegiatan belajar berlangsung tanpa
bereksperimen. Berdasarkan unsur historisnya bahwa
teori belajar klasik berkembang sebelum abad ke 20 yang
dikenal dengan teori belajar disiplin mental. Teori ini
tanpa dilandasi eksperimen dan hanya berdasar pada
filosofis atau spekulatif. Walaupun berkembang sebelum
abad ke-20, namun teori disiplin mental sampai sekarang
masih ada pengaruhnya, terutama dalam spelaksanaan
pengajaran disekolah-sekolah. Teori ini menganggap
bahwa secara psikologi individu memiliki kekuatan,
kemampuan atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah
pengalaman dari kekuatan, kemampuan dan potensi-
potensi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai