Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DASAR IPS

FENOMENA LINGKUNGAN MANUSIA

DOSEN PENGAMPU :
Prof. Dr. Drs. H. Khairinal, Dpt. BA., M,Si.

Disusun oleh :
Eka Theresia Sihotang
A1A119045

Program Studi Pendidikan Ekonomi


Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi
2020
KATA PENGANTAR
Pujidan syukur saya panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa
kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Saya berharap semoga makalah ini
bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, saya memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya tugas
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jambi, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................i
KATA PENGANTAR.................................ii
DAFTAR ISI..............................................iii
BAGIAN 1 FENOMENA LINGKUNGAN
MANUSIA....................................................1
BAGIAN 2 DAMPAK CORONA................
2.1 Sisi Keberhasilan Belajar Online..............
2.2 Sisi Kegagalan Belajar Online..................
2.3 Sisi Keberhasilan Ekonomi.......................
2.4 Sisi Kegagalan Ekonomi...........................
2.5 Sisi Keberhasilan Silahturahmi Keluarga.
2.6 Sisi Kegagalan Silahtuhrami Keluarga.....
DAFTAR PUSTAKA....................................

iii
BAGIAN 1
FENOMENA LINKUNGAN MANUSIA

Manusia merupakan pusat perhatian


utama dalam geografi dalam arti segala
aktivitas manusia itu turut mengubah bentuk
permukaan Bumi melalui pemilihan tempat
tinggal dan pembangunan struktur pada
permukaannya. Yang Harus di pahami dari
keadaan manusia di Bumi dari segi populasi
keanekaragaman budaya dalam hal
karakteristiknya, penyebarannya dan
perpindahannya. Begitu pula tentang hal yang
menyangkut pola-pola dan jaringan kerja
dalam hal ketergantungan ekonomi di
permukaan Bumi. Pengetahuan lainnya yang
harus anda pahami adalah dalam hal tempat
tinggal manusia menyangkut berbagai proses,
pola, dan fungsinya. Sedangkan hal lainnya
adalah bagaimana kerjasama atau tantangan
antara berbagai kekuatan yang terjadi di
antara mereka dimasa lalu, masa kini, dan
kemungkinan di masa depan. Berbagai
pembagian adalah beberapa region di
permukaan Bumi dimana kelompok manusia
1
menguasainya untuk alasan politik (wilayah
kekuasaan), administrasi, ekonomi, dan
bahkan atas dasar agama. Setiap region ini
biasanya memiliki sebuah wilayah, nama, dan
perbatasan.
Beberapa peristiwa pada waktu yang
lalu telah menggambarkan pembagian
wilayah dan manusia menempatinya seperti
dua perang dunia, perang regional (perang
Arab Israel), perang sipil di Amerika Serikat
dan lainnya merupakan perasaan dan
kehendak manusia untuk memegangteguh
hak untuk membagi permukaan Bumi atas
dasar cara pandang nilai yang mereka pegang
teguh.
Carl Ritter seorang ilmuwan geografi
yang menamakan aliran fisis determinis. Ia
menyatakan bahwa manusia adalah cermin
dari keadaan buminya. Segala hal yang
menyangkut hidup manusia ditentukan oleh
alam. Hasil karyanya adalah Die Ernkunde
suatu deskripsi regional dari seluruh dunia.
Aliran fisis determinis, didukung oleh
Friederich Ratzel (1884-1904) seorang tokoh
Geografi Jerman yang menyatakan bahwa
2
alam(memang sangat) menentukan kehidupan
manusia. Para pendukung aliran fisis
determenis selalu mengatakan bahwa
keadaan alam suatu daerah seperti cuaca,
iklim, persediaan air, jenis tanah, jenis
batuan, flora dan fauna, dimana manusia itu
berada akan menentukan sifat lahir dan
rohaninya.
Hubungan interaksi antara manusia
dengan lingkungan alamnya berada di yakini
mempengaruhi kebudayaan manusia. Oleh
karena lingkungan alam berbeda maka
kebudayaan tercipta juga akan berbeda satu
dengan yang lainnya. Bronislaw Malinowski
dalam Mutakin dan Pasya(2002) Mengatakan
bahwa lahirkan kebudayaan tercipta karena
tuntunan kebutuhan dasar yang direspon oleh
budaya manusia. Respon budaya ini sebagai
suatu tanggapan terhadap kebutuhan-
kebutuhan yang dialami setiap manusia
semenjak kemunculannya.
Kebutuhan yang dapat respon budaya
dan setiap masyarakat tidak lepas dan kondisi
lingkungan alam dimana setiap masyarakat
berada, karena setiap kebutuhan tersebut akan
3
selalu dihadapkan pada lingkungan
sekitarnya. Hal ini sejalan dengan
perkembangan budaya pada setiap
masyarakat yang bersangkutan. Demikianlah
adanya fenomena alam sosial dan manusia
yang memunculkan kebudayaan yang
berbeda-beda antara masyarakat yang satu
dengan yang lainnya.

4
BAGIAN II
DAMPAK CORONA

Menurut catatan sejarah, hampir


setiap 100 tahun sekali berbagai wabah,
endemic, bahkan pendemi melanda dunia.
Setidaknya, bisa kita urut mulai tahun 1720,
terjadi wabah Marseille. Sesuai dengan
namanya, wabah ini terjadi di Marseille,
Perancis. Menewaskan sedikitnya 200.000
orang. Berikutnya pada tahun 1820, terjadi
wabah kolera. Angka kematian karena virus
ini juga tidak sedikit, tidak ada catatan pasti,
namun menjalar sampai ke Indonesia. Pada
tahun 1920, terjadi Flu Spanyol, menjangkit
sekitar 500 juta orang. Seratus tahun
berikutnya, Dunia diguncang dengan Virus
Corona yang memulai cariernya di daerah
Wuhan, China. Bagaimana virus ini
memporak-porandakan kehidupan Negeri
Tirai Bambu. China dibuat kerepotan, dalam
waktu tidak begitu lama, Rumah Sakit
berhasil dibangun. Pemerintah menghabiskan
tidak kurang dari Rp. 200 Triliun untuk
menanggulangi Corona. Karena
5
penyebarannya yang sangat cepat dan lintas
benua, WHO menetapkan penyebaran virus
ini diatas wabah dan endemic, yaitu pendemi.
Hampir semua negara yang terdaftar di PBB
terjangkit virus ini, termasuk juga Indonesia.
Jika membaca beberapa literature, baik dari
lisan pejabat yang berwenang maupun tulisan
dari para pakar medis atau genetika, virus
covid-19 ini sangat meresahkan. Media
penularannya manusia dan hewan. Cukup
dengan bersentuhan virus ini akan
menjangkit. Satu orang yang sudah positif
berjabat tangan dengan orang lain
kemungkinan besar akan terjangkit,
bayangkan saja berapa angka eksponensial
yang terjadi. Selama belum ditemukan anti
virus, yang paling bisa dilakukan oleh
penduduk bumi adalah menghentikan atau
mengurangi laju penyebaran. Makanya, ada
yang menawarkan solusi Lock Down. Disatu
sisi, gagasan ini dapat menahan laju atau
melokalisir penyebaran virus. Menghentikan
ativitas, sekolah, perkantoran, wisata. Semua
yang menjadi tempat aktivitas orang banyak
harus dihentikan. Gagasan ini sudah
6
diterapkan dibeberapa negara yang sudah
terjangkit Corona, seperti Italia.
Namun ada juga negara yang tidak
melakukan Lock Down, namun tetap
berupaya memutus mata rantai penyebaran
virus, seperti Korea Selatan. Kedua solusi itu
memiliki kelebihan dan kekurangan. Lock
Down misalnya, jika pemerintah Indonesia
menghentikan semua aktivitas, bisa
dibayangkan bagaimana nasib orang yang
bekerja di pasar? Perusahaan swasta?
Petani? Nelayan?. Membandingkan dengan
pertanyaan lebih memilih selamat atau hidup
juga tidak relevan. Menghentikan semua
aktivitas juga berpeluang besar terjadinya
chaos, penjarahan, dan berbagai konflik
sosial. Yang kita inginkan tentunya selamat
dari virus dengan tetap bisa bertahan hidup.
Inilah yang harus dipikirkan oleh pemimpin,
mulai dari presiden hingga kepala desa,
sesuai peran dan fungsi masing-masing.
Menerapkan protokol kesehatan yang ketat,
terutama di pintu masuk - keluar Indonesia
begitu penting, terutama yang
menghubungkan Indonesia dengan dunia
7
luar, harus ada standart operasional prosedur,
seperti di Bandara, Terminal dan Dermaga.
Upaya pemerintah dan kesadaran
kolektif. Sejauh ini, pemerintah belum
menyampaikan perlu menghentikan semua
aktivitas. Pemerintah mengumumkan
kegiatan belajar-mengajar, ibadah, bekerja
dilakukan di rumah. Pemerintah kelihatan
sangat berhati-hati terhadap penggunaan
istilah Lock-Down, dimana semua aktivitas
dihentikan. “Dengan kondisi ini, saatnya kita
kerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah
di rumah. Inilah saatnya bekerja bersama-
sama, saling tolong menolong, dan bersatu
padu, gotong royong, kita ingin ini menjadi
sebuah gerakan masyarakat agar masalah
Covid-19 ini bisa tertangani dengan
maksimal,” ucap presiden Jokowi, Minggu
(15/3). Sejalan dengan kebijakan pemerintah
pusat, pemerintah Aceh dan kabupaten/kota
mulai mengikutinya dengan mengeluarkan
kebijakan, libur sekolah selama dua minggu.
Belum sampai 24 jam sejak pengumuman itu
dikeluarkan, langsung direspon oleh publik.
Bebarapa titik pasar di Banda Aceh kelihatan
8
banyak di serbu oleh ibu-ibu, mereka belanja
tidak seperti biasanya, belanja dalam jumlah
besar, barangkali untuk stok beberapa
minggu. Beberapa jenis komoditi harganya
langsung bergerak naik.
Dalam ilmu kebijakan publik, setiap
kebijakan harus mempertimbangkan segala
aspek. Kebijakan menghentikan beberapa
aktivitas harus diikuti dengan kebijakan lain.
Misalnya, kebijakan libur sekolah, harus
dipikirkan bagaimana mengisi waktu libur.
Jangan sampai, waktu libur sekolah
digunakan untuk berkunjung ke satu tempat,
baik itu wisata atau ke daerah ibu kota
provinsi, Kepala daerah harus mengeluarkan
intruksi kepada jajarannya untuk
menghentikan sementara perjalanan luar
negeri, luar daerah dan dalam daerah, kecuali
hal yang mendesak, baik menggunakan
anggaran pribadi, apalagi menggunakan
anggaran negara. Jikapun sampai pada
kesimpulan perlunya menghentikan aktivitas
total, pemimpin harus memikirkan kebijakan
penanggulangan dampak sosialnya. Bisa
dibayangkan, jika pasar tutup, barang
9
kebutuhan sehari-hari menjadi langka, harga
melambung tinggi, masyarakat ekonomi
lemah tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Itulah sekilas kompleksitas masalah yang
harus dipertimbangkan jika melakukan
mengisolasi secara total.
Pemutusan penyebaran virus sangat
penting, memastikan masyarakat tetap bisa
menjalani hidup juga tidak kalah penting.
Jangan sampai, menghindari dari virus
Corona akan mati merana. Fungsi dari
menghentikan aktivitas yang melibatkan
orang banyak adalah untuk memutus mata
rantai penyebaran virus, termasuk sekolah,
tempat kerja. Perlu kesadaran dari kita semua
untuk mewujudkan hal tersebut. Kita
diharapkan tidak bermigrasi dari satu kota ke
daerah yang lain. Karena kita tidak bisa
memastikan terbebas pasti dari virus yang
mematikan tersebut. Bisa saja kita yang
membawa virus atau terkena virus, maka
baiknya tetap berdiam disatu tempat.
Sebagai upaya pencegahan, hindari
kontak langsung, cuci tangan pakai sabun,
jaga pola makan dan kesehatan, ikuti terus
10
perkembangan dari lembaga berwenang
Selebihnya, berpegang teguh kepada Tali-
Nya, seraya berdoa agar virus mematikan ini
segera ditemukan pola penanganannya.

2.1 Sisi Keberhasilan Belajar Online

Mewabahnya virus Corona akhir-


akhir ini membuat beberapa pemerintah
daerah mulai mengambil sikap. Di antaranya,
meliburkan sekolah sebagai suatu upaya
untuk mencegah sekaligus mengurangi
penyebaran virus Corona. Tak sedikit pula
dari instansi pendidikan yang
memberlakukan E-learning atau kelas online
untuk melakukan proses belajar mengajar
jarak jauh. Pada dasarnya E-learning
merupakan suatu sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar.
Menerapkan E-learning di tengah situasi
virus Corona bukan saja bermanfaat untuk
melindungi para siswa dari penyebaran virus
Corona, melainkan menerapkan E-learning

11
juga bisa membangun rasa percaya diri dan
kemandirian dari para siswa.
Selain itu, keunggulan sistem E-
learning lainnya yaitu menghemat waktu
proses belajar mengajar, mengurangi biaya
perjalanan, menghemat biaya pendidikan
secara keseluruhan baik berupa biaya
infrastruktur, peralatan sekolah dan buku
sekolah, dan menjangkau wilayah geografis
yang jauh lebih luas. Terbangunnya
komunikasi yang lebih intens antara guru
dengan orang tua siswa.
Di balik mewabahnya virus,
pendidikan kita saat ini telah membuktikan
bahwa teori disrupsi, salah satunya yaitu
digitalisasi pendidikan dengan mengalihkan
sementara proses pembelajaran melalui via
daring. Secara singkatnya disrupsi adalah
perubahan cara atau pola kehidupan manusia
dalam menyelesaikan masalah serta
menggantikan sistem yang lama dengan
sistem yang belum ada presedennya.
Berbicara era disrupsi tidak akan lepas dari
kata revolusi industry 4.0, revolusi ke empat
ini adalah perubahan dibidang industri akibat
12
pesatnya perkembangan teknologi seperti
Artifisial intelegence, Robotik, Virtual
Reality, Internet Of Things, dan lain-lain.
Lompatan yang nyata dalam dunia
pendidikan yang bermetamorfosis adalah
adaya pembejalaran daring (online), yang
selama ini barangkali sangat sedikit
dimanfaatkan oleh tenaga pendidikan dalam
memberikan dan menyampaikan
pembelajaran, hal ini tentu memberikan
manfaat dan nilai tambah dalam dunia
pendidikan, yang seharusnya model ini akan
diterapkan 5 tahun kedepan.
Ujian Nasional (UN) yang sejatinya akan
diganti dengan Assemesment Kompetensi
Minimum dan survey karakter pada tahun
2021, memaksa pemerintah untuk
meniadakan UN pada tahun pelajaran
2019/2020 ini karena pertimbangan
keamanan dan kesehatan siswa dan keluarga
siswa yang merupakan hal terpenting. Selain
itu, pertimbangan bahwa UN yang tidak
menjadi syarat kelulusan ataupun seleksi
masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi

13
membuat jajaran pemerintah sepakat untuk
meniadakan UN.
Model pemberian penilaian yang
selama ini hanya berpedoman pada penilaian
kognitif saja, maka dengan Covid-19 ini,
penilaian bisa dilakukan dengan cara
portofilio, yaitu pengumpulan data
berdasarkan prestasi yang telah dimiliki oleh
siswa, baik secara akademik, maupun secara
non akademik. Mengerakan mahasiswa
tingkat akhir fakultas kedokteran untuk
menjadi bagian dari relawan penggerak
dalam membantu pemerintah mengatasi visus
corona ini, melalui program-program
komunikasi, informasi, dan edukasi kepada
masyarakat, melayani “call center”, dan
menyiapkan diri sebagai tenaga bantuan
dalam kondisi darurat sesuai kompetensi dan
kewenangannya, hal ini menunjukan bahwa
adanya metamorfosis dalam tatanan dunia
pendidikan kita dewasa ini. Disamping itu
juga penggunaaan anggaran sekolah melalui
distribusi dana BOS, juga bisa digunakan dan
dimanfaatkan dalam penyediaan dan
pengadaan alat-alat yang berhubungan
14
dengan pemberantasan penyebaran virus
corona.

2.2 Sisi Kegagalan Belajar Online

Selama wabah corona, baik siswa


sekolah ataupun mahasiswa universitas,
mereka melaksanakan kegiatan belajar dan
mengajar secara online. Hal ini di satu sisi
membuat mahasiswa senang karena bisa
leyeh-leyeh di kamar dan tidak perlu
berangkat ke kampus, namun ternyata banyak
yang stress dan mengaku kewalahan terhadap
tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan
juga dosen mereka. Menteri Pendidikan,
Nadiem Makarim bahkan sampai
memberikan sindiran bahwa guru tak boleh
hanya memberi tugas tanpa membimbing.
Sejumlah siswa mengeluh beratnya
penugasan dari guru yang harus dikerjakan
dengan tenggat yang sempit, di sisi lain
masih banyak tugas dari guru lain. Ada pula
siswa yang malah tidak belajar sama sekali,
tapi malah main. Tidak cuma siswa saja yang
kewalahan, guru yang menyusun materi juga
15
merasa susah. Peralihan cara pembelajaran
ini memaksa berbagai pihak untuk mengikuti
alur yang sekiranya bisa ditempuh agar
pembelajaran dapat berlangsung, dan yang
menjadi pilihan adalah dengan pemanfaatan
teknologi sebagai media pembelajaran daring.
Penggunaaan teknologi ini juga sebenarnya
bukan tanpa masalah, banyak faktor yang
menghambat terlaksananya efektivitas
pembelajaran daring antara lain:
1. Penguasaan teknologi yang masih rendah
2. Keterbatasan sarana dan prasarana
3. Jaringan internet
4. Biaya

2.3 Sisi Keberhasilan Ekonomi

Virus Corona alias Covid-19 diramal


menjadi penyebab utama melambatnya
perekonomian dalam negeri. Bank Indonesia
(BI) bahkan telah menurunkan proyeksi
pertumbuhan ekonomi pada 2020 menjadi 5-
5,4% dari perkiraan semula 5,1-5,5%. Meski
demikian, wabah ini membawa dampak
positif tersendiri bagi ekonomi Indonesia.
16
Menurut Direktur Departemen Kebijakan
Ekonomi dan Moneter BI IGP Wira Kusuma,
salah satu dampak positif yang bisa
didapatkan Indonesia dari pandemik tersebut
adalah terbukanya peluang pasar ekspor baru
selain China. Dalam suatu ketidakpastian
selalu ada hal baik di belakangnya, itu semua
tergantung pada bagaimana kita merespons
hal tersebut. Itu yang paling penting. Terkait
wabah ini, ekspor kita ke China memang
berkurang, tapi ada tujuan ekspor lain yang
sifatnya non tradisional, Ini yang bisa kita
dikembangkan. Jadi tantangan-tantangan ini
akan memaksakita untuk berinovasi mencari
kesempatan-kesempatan yang lain. Hal
positif lain yang juga bisa dipetik dari
fenomena tersebut adalah peluang
memperkuat ekonomi dalam negeri. Di saat-
saat seperti ini, pemerintah dipaksa
memprioritaskan untuk senantiasa fokus
memperkuat daya beli di dalam negeri
ketimbang menarik keuntungan dari luar
negeri.

17
Dari sisi ekspor eksternal seperti kondisi
sekarang oleh Covid-19 ini kita mungkin
tidak terlalu mengandalkan pertumbuhan
ekonomi dari sisi eksternal.

2.4 Sisi Kegagalan Ekonomi

Dampak Virus Corona atau Covid-19


nampaknya berimbas pada semua sektor
terutama ekonomi. Bank Dunia
memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
Indonesia di tahun ini akan tertekan di level
2,1 persen. Hal ini disebabkan oleh terus
meluasnya persebaran Covid-19 baik di
dalam negeri maupun luar negeri. Bank
Indonesia (BI) pun telah merevisi proyeksi
pertumbuhan ekonomi RI menjadi di Bawah
5 Persen atau hanya sekitar 2,5 persen saja
yang biasanya mampu tumbuh mencapai 5,02
persen. Hal ini diakibatkan oleh melambatnya
pertumbuhan ekonomi karena pandemi
Covid-19. Keterlambatan ini ditandai dengan
memburuknya kondisi lingkungan eksternal
dan melemahnya permintaan dalam negeri

18
seiring dengan menurunnya sentimen bisnis
dan konsumen.
Pandemi Covid-19 akan berimplikasi
buruk bagi perekonomian dunia dan
Indonesia pada tahun ini, karena terjadi
bersamaan dengan menurunnya harga
komoditas dan gejolak pasar keuangan.
Inflasi yang terjadi ditahun ini pun diproyeksi
akan mengalami peningkatan ke level 3
persen, karena ketatnya pasokan pangan dan
depresiasi mata uang yang diperkirakan dapat
diimbangi sebagian oleh penurunan harga
bahan bakar non-subsidi, serta subsidi
tambahan untuk listrik dan pangan. Namun,
pada tahun 2021 inflasi diyakini kembali ke
level normal, yakni 2,8 persen. Sementara itu,
berbeda halnya dengan inflasi, segi
pendapatan ekspor pariwisata dan komoditas,
diperkirakan terjadi penurunan yang
menyebabkan defisit transaksi berjalan
mencapai 2,9 persen dari Produk Domestik
Bruto (PDB) pada tahun 2020. Seperti pada
laporan World Bank yang bertajuk East Asia
and The Pacific in The Time of COVID-19
pada hari Selasa tanggal 31 Maret 2020 lalu,
19
menyatakan meski sempat tertekan di tahun
ini pertumbuhan ekonomi RI akan kembali
rebound di kisaran 5,4 persen pada 2021
mendatang. Hal ini seiring dengan tingkat
permintaan agregat yang kian stabil.
Kerugian yang berdampak pada Outlook
pertumbuhan tahun ini cukup parah. Wold
Bank menyebut berbagai upaya yang
dilakukan dalam mencegah persebaran virus
baik secara global maupun domestik akan
mengurangi tekanan terhadap permintaan
global, harga komoditas, perdagangan
internasional hingga pariwisata dan sentimen
bisnis global serta pertumbuhan investasi.
Mereka menilai pertumbuhan investasi akan
melambat akibat adanya fluktuasi pada
perdagangan yang menyebabkan kepercayaan
investor menjadi lebih rendah. Namun
kendati demikian, ongkos kredit yang lebih
murah serta usulan reformasi ekonomi
diharapkan bisa mendukung proses
pemulihan dalam beberapa waktu ke depan.
Adapun pertumbuhan belanja pemerintah
diproyeksi bakal menguat, dengan besarnya
paket stimulus fiskal yang digelontorkan
20
dalam meredam dampak virus corona. Di
tengah penurunan tajam pertumbuhan dan
perdagangan global, ekspor dan impor
Indonesia diperkirakan akan terkontraksi
untuk kedua kalinya tahun ini.
Defisit transaksi berjalan atau Current
Account Deficit (CAD) pun diproyeksi akan
melebar dari 2,7 persen terhadap PDB
menjadi 2,8 persen terhadap PDB lantaran
pendapatan dari pariwisata yang merosot
tajam, juga harga komoditas yang terus
tertekan, jelas Bank Dunia. Menurut
Gubernur BI, Perry Warjiyo, pulihnya
perekonomian Indonesia pada tahun depan
dipengaruhi oleh upaya pemerintah dalam
memperbaiki iklim investasi melalui
Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus
Law Cipta Kerja dan Perpajakan.
Sebelumnya, Perry menjelaskan kondisi
Covid-19 terhadap perekonomian global
menyebabkan ketidakpastian yang sangat
tinggi dan menurunkan kinerja pasar
keuangan global, menekan banyak mata uang
dunia, serta memicu pembalikan modal
kepada aset keuangan yang dianggap aman.
21
Prospek pertumbuhan ekonomi dunia
juga menurun akibat terganggunya rantai
penawaran global, menurunnya permintaan
dunia, dan melemahnya keyakinan pelaku
ekonomi. Data Februari 2020 menunjukkan
berbagai indikator dini global seperti
keyakinan pelaku ekonomi, Purchasing
Manager Index (PMI), serta konsumsi dan
produksi listrik menurun tajam. Dengan
risiko ke bawah yang tetap besar, Bank
Indonesia memprakirakan pertumbuhan
ekonomi global 2020 turun menjadi 2,5
persen, lebih rendah dari pertumbuhan
ekonomi 2019 sebesar 2,9 persen dan juga
proyeksi sebelumnya sebesar 3,0 persen,"
ujarnya. Pasca berakhirnya wabah Covid-19,
perekonomian global diprakirakan kembali
meningkat pada 2021 menjadi 3,7 persen,
lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya 3,4
persen. "Bank Indonesia terus memperkuat
koordinasi dengan pemerintah dan OJK untuk
memonitor secara cermat dinamika
penyebaran Covid-19 dan dampaknya
terhadap Indonesia dari waktu ke waktu.

22
2.5 Sisi Keberhasilan Silahturahmi
Keluarga

Wabah corona menimbulkan dampak psikis


yang kurang baik bagi masyarakat.Mereka
dilanda kepanikan bahkan kebosanan karena
harus tetap diam di rumah selama pandemi
berlangsung.Semua itu demi menekan
penyebaran wabah. Saat ini pemerintah
mengimbau warga untuk tetap ada di rumah
selama pandemi Covid-19 dan tidak
bepergian jika tak benar-benar penting.Hal
tersebut bertujuan untuk menekan angka
penyebaran virus corona. Bahkan ada
beberapa daerah yang telah memberlakukan
pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
hingga beberapa negara yang menerapkan
lockdown. Sebuah studi menyebutkan bahwa
2.000 orang dewasa menemukan waktu
ekstra di rumah, tanpa gangguan sekolah dan
kegiatan ekstra kurikuler, memberi ibu, ayah,
dan anak-anak lebih banyak peluang untuk
terikat.

23
Siobhan Freegard, pendiri ChannelMum.com
, yang menugaskan penelitian, mengatakan,
dipaksa untuk menghentikan kehidupan kita
yang sibuk dan menghabiskan waktu bersama
di karantina telah membuat banyak dari kita
mempertimbangkan apa yang benar-benar
penting, seperti anak-anak, orang tua dan
masyarakat yang menjadi bagian mereka."
Disebutkan pula jika kemunculan virus
corona ini membuat keluarga menjadi lebih
bersyukur dengan apa yang telah mereka
nikmati dalam hidup. Terlepas dari jumlah
korban pandemi yang mengerikan, orang
menjadi lebih bersyukur atas kesenangan
kecil dalam hidup. Studi ini menemukan
setengah dari seluruh keluarga menghabiskan
lebih banyak waktu bermain permainan
tradisional dan teka-teki, sementara tiga dari
10 membaca lebih banyak buku bersama.
Ada 28 persen menggunakan kebun sebagai
aktivitas keluarga. Hanya ada sepertiga dari
peserta penelitian mengizinkan anak-anaknya
untuk menonton televisi lebih lama dan
seperempat membebaskan anak-anak untuk
menggunakan gawai.
24
Dua pertiga atau sekitar 62 persen percaya
jika pandemi ini membuat anak-anak
memiliki kepedulian sosial yang lebih tinggi.
Sebagian anak-anak yang peduli terhadap
sosial itu memilih untuk keluar rumah
membantu teman atau tetangga seperti
membagikan makanan atau obat-obatan.
Sebagiannya lagi memilih menelepon orang
lain untuk memberikan dukungan. Survei,
melalui Mumpoll, juga mengungkapkan
karantina berdampak pada pasangan Inggris -
menjadi lebih baik. Pada awal lockdown,
kurang dari setengah pasangan berpikir
kebijakan tersebut akan membuat mereka
lebih dekat. Namun, hampir empat minggu,
enam dari 10 melaporkan merasa lebih
bahagia dengan pasangan mereka.

2.6 Sisi Kegagalan Silahturahmi Keluarga

Penyakit Covid-19 telah


menggerakkan para kepala negara untuk
cepat tanggap dan peduli atas keselamatan
rakyatnya. Hal ini dapat kita lihat dari
berbagai pengumuman untuk meliburkan
25
sekolah, meniadakan kuliah tatap muka,
larangan terlibat dalam keramaian, termasuk
larangan ke luar negeri, baik untuk umrah,
rekreasi, ataupun hanya untuk kunjungan
biasa.
Peraturan atau kebijakan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah tentu sangat
berpengaruh terhadap segala sektor, termasuk
perekonomian dan kehidupan sosial dalam
masyarakat. Berdasarkan informasi di media
ini beberapa hari lalu bahwa lebih kurang 50
juta orang terancam kehilangan pekerjaan
akibat dampak dari pandemi virus corona
(Covid-19), sulit untuk dibayangkan bila
terjadi pengangguran maka masalah sosial
akan terus bermunculan. Namun, semua itu
perlu digarisbawahi bahwa apa pun yang
dilakukan pemerintah adalah sebagai bentuk
kepedulian terhadap rakyatnya, karena
mencegah itu lebih baik daripada mengobati.
Selain itu, dampak pengaruh virus corona
(Covid-19) dalam kehidupan sosial
masyarakat, di antaranya adalah timbulnya
rasa curiga dan hilangnya kepercayaan
terhadap orang-orang yang ada di seputaran
26
kita atau yang baru kita kenal. Sebagai
contoh pada saat kita membeli makanan, baik
di warung yang berlabel maupun kaki lima
kita pasti akan mencari tahu apakah bersih
atau tidak. Apakah pelayan ada bersentuhan
dengan orang yang terjangkit virus atau tidak,
adakah petugas atau pelayan yang mencuci
tangan pada saat mengolah atau memproses
makanan yang kita pesan atau tidak, sehingga
timbul keraguan.
Pada saat kita berbicang atau
berjumpa baik di lingkungan kantor maupun
di lingkungan rumah dan dengan masyarakat
setempat kita pun enggan berjabat tangan,
meskipun mereka adalah orang tua,
sebagaimana yang kita ajarkan kepada anak-
anak kita untuk selalu menghormati yang
lebih tua. Namun, situasi saat ini
mengharuskan kita untuk menghindari
berjabat tangan dan harus menjaga jarak ± 2
meter bila ingin berbicara dengan orang lain,
apalagi orang yang tidak kita kenal. Untuk
mematuhi imbauan dalam pertemuan atau
rapat mengharuskan kita memakai masker,
tapi di sisi lain ada juga yang tidak
27
menggunakan masker, bahkan batuk
sembarangan, hal ini tentu menimbulkan
kecurigaan, kita pun terkadang cepat
menghindar. Masalah ini tentu akan membuat
yang bersangkutan merasa tersinggung,
apalagi kalau ada yang mengatakan bahwa itu
corona, rekan kerja tentu langsung
meninggalkan atau menjauhinya.

28
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Susilo. (2008). Jakarta:PT. Rajagafindo


Persada. Sosiologi Lingkungan.

Winarno. (2008). Dasar. Jakarta: Bumi


Aksara. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.

Wardiyatmoko. 2006. Geografi SMA kelas X.


Jakarta:PT. Gelora Aksara Pratama.

https://anteroaceh.com/news/corona-dan-
dampak-sosial/amp.html

https://m.merdeka.com/jabar/merebaknya-
virus-corona-e-learning-jadi-pilihan-
belajar-di-rumah-kln.html

https://intens.news/corona-makin-eksis-
dunia-pendidikan-bermetamorfosis/

https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-
bisnis/d-4920132/ada-dampak-positif-
buat-ekonomi-ri-di-balik-wabah-corona-
apa-itu

29
https://hits.grid.id/amp/482111118/corona-
membawa-dampak-positif-bagi-keluarga-
mereka-lebih-bahagia?

30

Anda mungkin juga menyukai