Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 6

Erika Ayu Lestari (180103040257)

Cici Febriyanti (180103040078)

Zulfa Lia (180103040258)

Teori Pembiasaan Klasikal ( Classical Conditioning )

1. Biografi Ivan Pavlov

Ivan Pavlov adalah seorang fisiologi, psikologi, dan dokter rusia. Ia dilahirkan
14 september 1849 di Rjasan sebuah desa kecil di Rusia Tengah. Keluarganya
mengharapkannya menjadi pendeta, sehingga ia bersekolah di Seminari Teologi.
Setelah membaca Charles Darwin, ia menyadari bahwa ia lebih banyak peduli
untuk pencarian ilmiah sehingga ia meninggalkan Seminari ke Universitas St.
Peterseburg. Disana ia belajar kimia dan fisiologi, dan menerima gelar doktor
pada 1879. Ia melanjutkan studinya dan memulai risetnya sendiri dengan topik
yang menariknya: sistem pencernaan dan peredaran darah. Karyanya pun terkenal,
dan diangkat sebagai profesor fisiologi di Akademi Kedokteran Kekaisaran Rusia.
Pavlov amat dihormati dinegerinya sendiri, baik sebagai Kekaisaran Rusia
maupun Unit Soviet dan di seluruh dunia. Pada 1904 ia memenangkan
penghargaan Nobel dalam Fsiologi atau Kedokteran dalam penelitiaanya tentang
pencernaan. Ia adalah orang yang terang-terangan dan sering bersilang pendapat
dengan pemerintah Soviet dalam hidupnya, namun karena reputasinya, dan juga
karena bangganya penduduk senegerinya kepadanya, 18 membuatnya terjaga dari
penganiayaan. Ia aktif bekerja di laboratorium sampai kematiaanya dalam usia 86
di tahun 1936.

Pavlov adalah seorang ilmuan yang membaktikan dirinya untuk penelitian. Ia


memandang ilmu pengetahuan sebagai sarana belajar tentang berbagai masalah
dunia dan masalah manusia. Peranan dari ilmuan menurutnya antara lain
membuka rahasia alam sehingga dapat memahami hukum-hukum yang ada pada
alam. Disamping itu ilmuan juga harus mencoba memahami bagaimana manusia
itu belajar dan tidak bertanya bagaimana mestinya manusia belajar.1

2. Pengertian Teori Pembiasaan Klasikal (Classical Conditioning)

Teori pembiasaan klasikal (classical conditioning) ini berkembang


berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan oleh Ivan Pavlov (1849- 1936) ,
seorang ilmuan besar Rusia yang berhasil menggondol hadiah Nobel pada tahun
1909. Pada dasarnya classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan
refleks baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks
tersebut. Pembiasaan klasikal (classical conditioning) ini termasuk pada Teori
Behaviorisme, Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku
harus dijelaskan melalui pengalaman yang harus diamati, bukan dengan proses
mental. Menurut kaum behavioris, perilaku adalah segala sesuatu yang kita
lakukan dan dapat dilihat secara langsung.2

Kata classical yang mengawali nama teori ini semata-mata dipakai untuk
menghargai karya Pavlov yang dianggap paling dahulu di bidang conditioning
(upaya pembiasaan) dan untuk membedakannya dari teori conditioning lainnya.
Selanjutnya, mungkin karena fungsinya, teori Pavlov ini juga dapat disebut
respondent conditioning (pembiasaan yang dituntut)3

Pengkodisian klasik adalah tipe pembelajaran dimana suatu organisme


belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimuli. Dalam pengkondisian
klasik, stimulus netral (seperti melihat seseorang) diasosiasikan dengan stimulus
yang bermakna (seperti makanan) dan menimbulkan kapasitas untuk
mengeluarkan kapasitas yang sama.4

1
Nana Sujana, Teori-Teori Untuk Pengajaran, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi,
1991), h.66
2
John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008), h.267
3
Muhbbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2007), h.95
4
John W.Santrock, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2008),h.268
Berikut penjelasannya dari sudut pandang Psikologi.

Kasus merupakan sebuah bentuk belajar. Belajar itu sendiri adalah


perubahan perilaku yang relatif permanen yang di bentuk melalui pengalaman.
Belajar yang dimaksud kali ini adalah Classical Conditioning.

Dalam Classical Conditioning, terdapat Terminology of Classical Conditioning,


yaitu :

- Unconditioned Stimulus (UCS).

Agar mudah dipahami UCS ini dijelaskan sebagai rangsangan / stimulus alami.

- Unconditioned Response (UCR).

Merupakan respon alami dan merupakan pasangan dari stimulus alami.

- Conditioned Stimulus (CS).

Merupakan stimulus yang tidak mempunyai pasangan respon, atau disebut


stimulus netral.

- Conditioned Response (CR).

Adalah hasil belajar dimana pada akhirnya CS mampu menghasilkan UCR.

Berikut adalah proses hingga dihasilkannya CR :

1. UCS menghasilkan UCR.

2. CS dipasangkan dengan UCS lalu menghasilkan UCR dimana biasanya CS


yang duluan hadir baru kemudian hadir pula UCS.

3. Setelah melalui proses belajar, akhirnya tanpa bantuan UCS, CS dapat


menghasilkan UCR.

Seperti pada percobaan Pavlov dapat digambarkan sebagai berikut:

Sebelum conditioning
CS (bel) → tidak ada respons air liur

UCS (daging) → (UCR) mengeluarkan air liur

Selama conditioning

CS (bel) dan + UCS (daging) → UCR (mengeluarkan air liur)

Sesudah conditioning

CS (bel) → CR (mengeluarkan air liur).5

Situasi ini ternyata juga bisa diterapkan oleh manusia. Seperti pada
kehidupan sehari-hari ada situasi yang sama seperti anjing. Sebagai contoh, suara
lagu dari penjual es krim Walls yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya
mungkin suara itu asing, tetapi setelah si pejual es krim sering lewat, maka nada
lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang panas.

Contoh lainnya seperti hasil eksperimen terhadap salah seorang kakak diantara
kami dalam beberapa hari yang lalu :

Sebelum conditioning

Suara dering hp → diam tanpa tindakan

Selama conditioning

Suara dering hp + meminta untuk dijemput → pergi menjemput

(Stimulus netral + UCS) →(UCR)

Hal ini dilakukan secara berulang-ulang. Sehingga, setelah beberapa waktu


kemudian, pola telah berubah menjadi

5
Sri Esti Wuryani Djiwandono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 2006), h.128
Setelah conditioning

Suara dering hp → pergi menjemput

(CS)→ (CR)

Hingga akhirnya, korban terbiasa untuk menjemput ketika saya menelpon.

Begitulah proses terbentuknya UCR. Dan kondisi akhir itulah yang disebut
dengan Conditioned Response (CR).

Jadi kesimpulannya, masalah tadi merupakan bagian dari Classical Conditioning


dimana perilaku yang terjadi pada korban berasal dari proses belajar yang
berdasarkan pada pengalaman.

Anda mungkin juga menyukai