Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 1

ANALISIS PROSES 1 • AFWAN KURNIAWAN


BELAJAR MOTORIK
2 • TITIN ANGRIANA

TEORI CLASSICAL 3 • ADI JAYA MIDADO


CONDITIONING
4 • ZAINAL ABIDIN
DOSEN PENGAMPU :

Dr. DONIE, M. Pd
5 • RAYSAN ALIF

Dr. ANTON KOMAINI, S. Si, M. Pd


6 • NERMAWATI NINGSIH
TEORI BELAJAR CLASSICAL CONDITIONING

• Secara luas teori belajar selalu dikaitkan dengan ruang


lingkup bidang psikologi atau bagaimanapun juga
membicarakan masalah belajar ialah membicarakan sosok
m
manusia. Ini dapat diartikan bahwa ada beberapa ranah yang
harus mendapat perhatian. Ranah-ranah itu ialah ranah
kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
• Proses belajar ini terdiri atas pembentukan asosiasi
(pembentukan hubungan antara gagasan, ingatan atau
kegiatan pancaindra) dengan makanan. Proses belajar yang
digambarkan seperti itu menurut Pavlov terdiri atas
pembentukan asosiasi antara stimulus dan respons refleksif
Ivan Petrovich Pavlov
Pavlov mengeksplorasi fenomena eksperiment dan kemudian mengembangkan satu study
perilaku (behavioral study) yang dikondisikan yang dikenal dengan teori Clasical
Conditioning. Classical conditioning adalah model pembelajaran yang menggunakan
stimulus untuk membangkitkan rangsangan secara alamiah melalui stimulus lain.
Ivan Petrovich Pavlov
Dari eksperimen Pavlov, menurutnya respon dikontrol oleh pihak luar; pihak inilah yang menentukan kapan dan apa
yang akan diberikan sebagai stimulus. peristiwa kondisioning juga banyak terdapat pada diri manusia, misalnya anda
dapat menjadi terkondisi terhadap gambar makanan dalam berbagai iklan yang menampilkan makanan malam dengan
steak yang lezat, dapat memicu respon air liur meskipun anda mungkin tidak lapar. Berdasarkan percobaan yang
dilakukan oleh Ivan Pavlov maka terlihat bahwa pentingnya mengkondisi stimulus agar terjadi respon. Dengan demikian
pengontrolan stimulus jauh lebih penting daripada pengontrolan respon. Konsep ini megisyaratkan bahwa proses
belajar lebih mengutamakan faktor lingkungan (eksternal) daripada motivasi (internal).
Ivan Petrovich Pavlov
Di antara pendukung teori ini terdapat tokoh John B. Watson yang mengandung bahwa belajar pada
dasarnya adalah pembentukan respons bersyarat berdsarkan pada sistem urat syaraf. Jadi tindakan manusia
yang lebih kompleks merupakan rantai (chain) dari pada respon bersyarat.
Hubungan S-R ternyata menjadi lebih kuat bila disertai dengan hadiah (reward) yang menyenangkan.
Berdasarkan law of effect (Thorndike), Skinner (1938) membuktikan melalui penelitian, bila individu dapat
merespons atau stimulus dan diikuti dengan reward, maka hubungan S-R akan lebih kuat.
Prinsip Classical
Conditioning
Penguasaan atau bagaimana organisme
mempelajari sesuatu respon atau respon baru
berlaku beberapa tingkatan
-- IVAN PETROVICH PAVLOV--
Stimulus Clasical
Conditioning

Generalisasi Diskriminasi Penghapusan (Extinction)


(Generalitation) (Discrimination)
Prinsip-prinsip Classical Conditioning dalam Pembelajaran
Menurut Pavlov

1 2 3 4 5

Belajar adalah pembentukan Proses belajar Belajar adalah Setiap perangsang akan Semua aktivitas
kebiasaan dengan cara terjadi apabila ada membuat perubahan- menimbulkan aktivitas susunan saraf pusat
menghubungkan atau perubahan pada otak diatur oleh eksitasi dan
interaksi antara inhibitasi
mempertautkan antara organisme atau
organisme dengan
perangsang (stimulus) yang individu
lingkungan
lebih kurang dengan
perangsang yang lebih lemah
prinsip-prinsip 01 Memberikan suasana yang menyenangkan
ketika memberikan tugastugas belajar

pembiasaan
Membantu siswa mengatasi secara bebas dan
klasikal dikelas 02 sukses situasi-situasi yang mencemaskan
atau menekan

Woolflok (1995)
Membantu siswa untuk mengenal perbedaan dan
persamaan terhadap situasi-situasi sehingga
03 mereka dapat membedakan dan
menggenerelasikan secara tepat
Penerapan Teori Classical
Conditioning

Kondisioning dengan US Kondisioning dengan US Memudarkan Respon


yang menyenangkan yang tidak menyenangkan Negatif Subjek Dalam
Kondisioning ini akan US yang tidak dunia mungkin lebih sulit
memunculkan respon menyenangkan akan untuk memudarkan
yang menyenangkan memunculkan perilaku response karena lebih
ketika subjek berinteraksi penghindaran (avoidance kompleks dibandingkan
dengan CS behavior) dengan dunia pendidikan
Fungsi Teori Classical
Conditioning
01 Fungsi Menjelaskan

02 Fungsi Meramalkan

03 Fungsi Memberikan Pandangan

04 Fungsi Memberikan
Strategi
Kelebihan Di saat individu tidak menyadari

Kelebihan dan 1
bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang
berasal dari luar dirinya, akan memudahkan
pendidik dalam melakukan pembelajaran
Kelemahan terhadap anak didik tersebut

Kelemahan Jika ini dilakukan secara terus-

2
menerus maka ditakutkan murid akan
memiliki rasa ketergantungan atas stimulus
yang berasal dari luar dirinya.
Hukum-hukum
law of respondent conditioning
Classical dan law of respondent extinction
Conditioning
Menurut Hintzman (1978)

law of respondent conditioning ialah jika dua macam


stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah
satunya berfungsi sebagai reinforcer) maka reflex
ketiga yang terbentuk dari respons atas penguatan
refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. Yang
dimaksud dengan dua stimulus adalah CS dan UCS,
sedangkan refleks ketiga adalah antara CS dan CR.
Sebaliknya, law of respondent conditioning ialah jika
refleks yang sudah diperkuat melalui respondent
conditioning itu didatangkan kembali tanpa
menghadirkan reinforce, maka kekuatannya akan
menurun.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai