Anda di halaman 1dari 30

HAJI DAN

Disusun Oleh : Mareta Anggun Mayang Sari


Dosen Pembimbing : Umti’ah, M.Pd.I

1
2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Agama Islam bertugas mendidik manusia,
mensucikan jiwa manusia dan membebaskan diri
manusia dari hawa nafsu. Dengan ibadah yang tulus
ikhlas dan aqidah yang murni sesuai kehendak Allah,
insya Allah kita akan menjadi orang yang beruntung.
Ibadah dalam agama Islam banyak macamnya. Haji
adalah salah satunya, yang merupakan rukun iman yang
kelima. Ibadah haji adalah ibadah yang baik karena tidak
hanya menahan hawa nafsu dan menggunakan tenaga
dalam mengerjakannya, namun juga semangat dan harta. 3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud haji dan umroh ?
2. Bagaimana tata cara pelaksanaan haji dan umroh?
3. Bagaimana perbedaan haji mabrur dan haji
mardud ?
4. Apa hukun talangan haji ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Apa yang dimaksud haji dan Umrah ?
2. Untuk mengetahui bagaimana tata cara pelaksanaan
haji dan umroh ?
3. Untuk mengetahui perbedaan haji mabrur dan mardud?
4. Untuk mengetahui hukum talangan haji ?
4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertia Haji dan Umrah

 Haji adalah rukun islam yang kelima yang wajib


dikerjakan oleh setiap muslim, baik laki-laki maupun
perempuan apabila ia telah memenuhi syarat-syaratnya dan
kewajiban.

 Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf di


sekelilingnya, bersa’i antara Shafa dan Marwah dan
mencukur atau menggunting rambut dengan cara tertentu
dan dapat dilaksanakan setiap waktu.
5
2.2 SYARAT, RUKUN, WAJIB DAN SUNNAH HAJI DAN
UMRAH

Syarat Haji dan Rukun Haji dan


Umrah Umrah
- Islam - Ihram
- Baligh - Wukuf di arafah
- Berakal - Thawaf
- Merdeka - Sa’I antara Syafa dan
- Mampu (istiha’ah) Marwah
- Tahallul
- tertib berurutan
6
Wajib Haji dan Umrah Sunnah Haji

- Ihram dari Miqat - Irfad


- Melempar Jumrah - Membaca Talbiyah
- Mabit di Mudzalifah - Tawaf Qudum
- Mabid di Mina - Shalat sunat ihram 2
- Thawaf Wada’ rakaat
- Bermalam di Mina

7
2.3 TATA CARA PELAKSAAN HAJI

1. Di Mekkah ( 8 djulhijjah)
- mandi dan berwudlu
- memakai kain ihram kembali
- Shalat sunat dua raka’at
- Niat Haji
- Berangkat menuju ‘Arafah
- Membaca Talbiyah, shalawat dan doa
Bacaan Talbiyah :
ِ ‫ن ْال َح ْم َدَ َو‬
‫الن َْع َم َََ لَك‬ ََّ ‫ ِإ‬،‫ك لَبَّي َْك‬
ََ َ‫ْك َل‬ َ ،‫ْك اللَّ ُه ََّم لَبَّي َْك‬
ََ ‫لَ ش َِري‬ ََ ‫لَبَّي‬
ََ ‫لَ ش َِريْلك‬
َ َ ‫ك‬ ََ ‫َو ْال ُم ْل‬
8
Artinya :
“Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, Aku datang
memenuhi panggilan-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
tiada sekutu bagi-Mu, Aku datang memenuhi panggilan-Mu,
sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan milik-
Mu, tiada sekutu bagi-Mu” . (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Di Arafah
- Berdoa
- Menunggu waktu wukuf 9 djulhijjah
- Berangkat menuju muzdalifah sehabis magrib
9
3. Di Muzdalifah ( 10 djulhijjah)
- Berdoa ketika sampai
- Mabit
- Menuju Mina
4. Di Mina
- Sampai di Mina hendaklah berdoa
- Melontar jumroh dan bermalam ( mabit)
5. Kembali ke Mekkah
- Thawaf Ifadah
- Thawaf Wada
- Kembali ke Jeddah untuk kembali ke tanah air
10
2.4 LARANGAN KETIKA MELAKSANAKAN HAJI DAN
UMRAH SERTA DAMNYA

Memburu binatang
yang ada di tanah suci Memotong pepohonan
Dam yang harus di bayar : Dam yang harus di bayar :
 Menyembelih binatang atau  Menyembelih satu ekor unta
bersedekah kepada fakir atau sapi jika yang di potong
miskin seharga binatanng besar dan satu ekor kambing
yang di bunuh atau berpuasa jika di potong kecil.
dengan menghargakan dengan
beberapa gathan kurma (1/4 11

gathan sehari)
Bersetubuh suami Meninggalkan wajib
istri haji
Dam yang harus dibayar : Dam yang harus di bayar:
 Menyembelih seekor unta  Menyembelih kambing jika
atau sapi atau tujuh ekor tidak dapat diperbolehkan
kambing atau bersedekah puasa 10 hari, tiga hari di
seharga satu ekor sapi tanah suci dan tujuh hari
atau unta atau tujuh ekor lagi di tanah air.
kambing. 12
Melanggar salah satu larangan ihram
Dam yang harus di bayar:

 Menyembelih kambing jika tidak dapat diperbolehkan


puasa 10 hari, atau memberi sedekah tiga sha’ atau tiga
gharan atau 9,3 litter beras kepada emam orang fakir
miskin selama tiga hari berturut-turut.

13
Larangan Bagi Jemaah wanita dan Pria

 Memotong dan mencabut kuku

 Memotong atau mencabut bulu kepala

 Mencabut bulu badan lainnya

 Menyisir rambut kepala dan lain-lain

 Memakai harum-haruman pada badan, pakaian maupun


rambut, kecuali yang di pakai sebelum ihram.

 Memburu atau membunuh binatang darat dengan cara apapun


14
ketika dalam ihram.
 Mengadakan perkawinan, mengawinkan orang lain atau
menjadi wali dalam akad nikah atau melamar .

 Bercumburayu sahwat atau bersenggama.

 Mencacimaki, mengupat, bertengkar.

 Mengucapkan kata-kata kotor, dan lain-lain.

 Memotong atau menebang pohon atau menabur segala


macam yang tumbuh di tanah suci.
15
2.5 PERBEDAAN HAJI DAN UMRAH
Perbedaan Haji dan Umrah
No Haji Umrah
1 Dapat dilakukan kapan saja
Dilaksanakan pada
bulan haji, yaitu tanggal
9-13 Zulhijjah
2
Dilakukan tidak hanya Hanya dilakukan di
di Makkah, akan tetapi Masjidil Haram, di Mekkah,
juga wuquf di Arafah d yaitu dengan melaksanakan
an ritual tawaf dan sa’i. 16

jumrah di Mina
2.6 HIKMAH MELAKSANAKAN HAJI
 Setiap perbuatan dalam ibadah haji sebenarnya mengandung

rahasia

 Memperteguh iman dan takwa kepada allah SWT

 Ibadah haji menambahkan jiwa tauhid yang tinggi

 badah haji adalah merupakan pernyataan umat islam seluruh dunia


menjadi umat yang satu karena mempunyai persamaan atau satu

akidah

 Ibadah haji merupakan muktamar akbar umat islam sedunia, yang


peserta-pesertanya berdatangan dari seluruh penjuru dunia dan
17
Ka’bahlah yang menjadi symbol kesatuan dan persatuan
2.7 DASAR HUKUM HAJI DAN UMRAH

Dalam ibadah haji, fardhu adalah sesuatu yang


apabila tidak dikerjakan sesuai ketentuannya, maka
ibadah haji tidak sah seperti tidak melakukan wukuf di
‘Arafah.
Wajib dalam ibadah haji atau umrah adalah sesuatu
yang jika diabaikan secara keseluruhan, atau tidak
memenuhi syaratnya maka haji atau umrah tetap sah,
tetapi orang yang bersangkutan harus melaksanakan
sanksi yang telah ditetapkan. 18
Dasar hukum haji Para ulama fiqih sepakat bahwa Ibadah
Haji dan Umrah adalah wajib hukumnya bagi setiap
muslim yang mempunyai kemampuan biaya, fisik dan
waktu, sesuai dengan Al-Qur’an:
َ‫ل‬
ِ ‫س لبِْي‬ َِ ‫ست َ َطا‬
َ ‫ع اللَ ْي لِه‬ ْ ‫نا‬ ِ‫اس لحجِ ا ْلبَ ْي ل‬
ِ‫ت َم ل‬ ِ ‫علَى النَّ ل‬
َ ‫َو ل ِّلِل‬
Artinya : “Dan Allah mewajibkan atas manusia haji ke
Baitullah bagi orang yang mampu
mengerjakannya” . (QS. Al-Imran :97).
19
2.8 HAJI MABRUR DAN HAJI MARDUD

Pengertian Haji Mabrur


Haji mabrur adalah haji yang diterima dan diridho
oleh Allah swt. karena ibadah hajinya telah dilakukan
dengan baik dan benar serta dengan bekal yang halal,
suci dan bersih.

Krateria Mencapai Haji Mardud


1. Tunaikanlah ibada haji dengan benar-benar berangkat
dari motivasi dan niat yang ikhlas karena Allah swt.
20
2.Segala biaya dan nafkah yang digunakan untuk menunaikan
ibadah haji haruslah benar-benar bersumber dari yang halal.

3. Melakukan manasik hajinya dengan meneladani dan

mempedomani manasik haji Rasulullah SAW

4. Ibadah haji yang ditunaikan harus mampu memperbaiki akhlak


dan tingkah laku.

21
Pengertian Haji Mardud
Haji yang ditolak (mardud) adalah ibadah haji
yang pelaksanaannya dicampuri oleh perbuatan dosa
dan maksiat kepada Allah SWT.

Pengertian Haji Mardud


• Berdoa dengan menggunakan perantara. Rasulullah
marah besar terhadap pelaku praktik ibadah ini.
• Membaca Alquran over acting
• Shalat, puasa, membaca Alquran yang tidak
22
mengindahkan syariatnya dari Rasulullah
2.9 DANA TALANGAN HAJI
Dana Talangan Haji adalah pinjaman dari Lembaga Keuangan
Syariah kepada nasabah untuk menutupi kekurangan dana, guna
memperoleh kursi haji pada saat pelunasan BPIH (Biaya Perjalanan Ibadah
Haji).
Lembaga–lembaga Keuangan Syariah di dalam menerapkan Dana
Talangan Haji merujuk kepada Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI
Nomor 29/DSN-MUI/VI/2002 tanggal 26 Juni 2002 tentang biaya
pengurusan haji oleh LKS (Lembaga Keuangan Syariah). Jadi akad qardh
wa ijarah adalah gabungan dua akad, yaitu akad qardh (pinjaman) dengan
akad ijarah (jasa), yaitu jasa LKS memberikan pinjaman kepada nasabah.
Dalil utama fatwa DSN ini, antara lain dalil yang membolehkan ijarah
(seperti Qs. Al-Qashash [28]:26) dan dalil yang membolehkan meminjam
23
uang (qardh) (seperti Qs. Al-Baqarah [2]:282)
Ketentuan umum yang termasuk dalam Fatwa tersebut
adalah sebagai berikut :
 Dalam pengurusan haji bagi nasabah, LKS dapat memperoleh im
balan jasa (ujrah) dengan menggunakan prinsip al-ijarah sesuai fa
twa DSN-MUI nomor 9/DSN-MUI/IV/2000.
 Apabila diperlukan, LKS dapat membantu menalangi

pembayaran BPIH nasabah dengan menggunakan prinsip


al-Qardh sesuai fatwa DSN-MUI nomor 19/DSN-MUI/IV/2001
 Jasa pengurusan haji yang dilakukan LKS tidak boleh

dipersyaratkan dengan pemberian talangan haji.


 Besar imbalan jasa al-ijarah tidak boleh didasarkan pada jumlah t
alangan al-Qardh yang diberikan LKS kepada nasabah. 24
2.9 ENGGAN BERHAJI
Bagaimana kepada mereka yang mampu akan tetapi
melakukan haji ? Maka lebih dari itu, bagi orang yang
sudah mampu tapi enggan berangkat menunaikan ibadah
haji, maka baginya mati Yahudi atau Nasrani, sabda Nabi
Muhammad SAW :
ْ َ‫ضُّرُُِ َماتَِ يَ ُه ْو لديًّااَ ِْو ن‬
‫ص َُّرانليًّا‬ ِ َ‫للال ف‬
ُِ َ‫لَ ي‬ َِّ ‫احلَةِ َولَ ِْم يَ ُح‬
ِ َِ‫ج بَ ْيت‬ ‫ن َملَكَِ َزادِ َو َر ل‬
ِْ ‫َم‬
Artinya : “Barang siapa yang telah memiliki bekal dan
kendaraan (sudah mampu), dan ia belum haji ke Baitullah
maka tidak ada yang menghalangi baginya mati Yahudi
atau Nasrani”. (HR. Tirmidzi). 25
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Haji berarti bersengaja mendatangi Baitullah (ka’bah) untuk


melakukan beberapa amal ibadah dengan tata cara yang terte
ntu dan dilaksanakan pada waktu tertentu pula, menurut syar
at-syarat yang ditentukan oleh syara’ semata-mata

mencari ridho Allah.

26
 Umrah ialah menziarahi ka’bah, melakukan tawaf

di sekelilingnya, bersa’yu antara Shafa dan Marwah dan mencukur


atau menggunting rambut.

 Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah dan diridhoi

sedangkan haji madrud adalah haji yang ditolak karena dicampuri


dengan dosa

 Pelaksaan ibadah haji dan umrah harus memenuhi syarat, rukun

dan wajib, dan sunah haji atau umroh.


27
• Ada beberapa yang memperbolehkan dana talangan haji ada
juga yang tidak memperbolehkan.Semua tergantung kepada
niat untuk apa dana talangan haji tersebut

28
DAFTAR PUSTAKA

Ash Shiddieqy, Teungku Muhammad Hasbi ,1998. Pedoman Haji, Semarang :


PT. Pustaka Rizki Putra
Abidin, Slamet, 1998.Fiqih Ibadah, Bandung : CV. Pustaka Setia.
Danusuri, M, 2014. Ibadah maqbul dan ibadah mardud, Semarang. Pdf.
Didapat dari websit http://unimus.ac.id (23 oktober 2014)
Karman. H, 2001. Materi Pendidikan Agama Islam, bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Rasjid, H. sulaiman, 2001. Fiqih Islam, Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo.
Didapat dari website : http : id.wikipedia.org (15 oktober 2014 )
SH, Andy lolo Tonang, H. 1989. Bimbingan Manasik Ziarah dan Perjalana
Haji, Departemen Agama. Didapat dari
web:http://madaniannidakumpulanmakalahpai haji.
Iwan, Ampel. 2014. Dasar Ibadah Haji. Didapat dari website : 29
http:haji.kemenag.go.id (13 November 2014)
Terima Kasih

30

Anda mungkin juga menyukai