Anda di halaman 1dari 18

HAJI DAN UMRAH

H. Ahmad Sou, S.Ag, S.PdI, MMPd


DEFINISI HAJI

• Secara etimologis, haji berarti pergi menuju


tempat yang diagungkan.
Secara terminologis berarti beribadah kepada
Allah dengan melaksanakan manasik haji, yaitu
perbuatan tertentu yang dilakukan pada waktu
dan tempat tertentu dengan cara yang tertentu
pula.

Definisi ini disepakati oleh seluruh mazhab.


HUKUM DAN DALILNYA

• Haji hukumnya fardu bagi lelaki dan wanita sekali seumur hidup.

Dalil dari Alquran :

• ‫وهلل على الناس حج البيت من استطاع إليه سبيال ومن كفر‬


‫فإن هللا غني عن العالمين‬.
• Artinya: "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,
yaitu (bagi) orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya
Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam."
Allah Taala mewajibkan haji bagi kaum muslimin pada tahun ke
sembilan Hijrah. Nabi saw. melakukan haji hanya sekali, yaitu haji
wada
HADITS
 Rasulullah saw. bersabda, " Islam didirikan di atas lima dasar."
Dalam hadis lain, Rasulullah saw. bersabda, " Tidak ada balasan haji
mabrur kecuali surga. "
Seterusnya Rasulullah saw. bersabda, " Barangsiapa melaksanakan haji
tanpa melakukan kejahatan seksual dan tidak melakukan tindakan
kefasikan, maka ia kembali seperti saat dilahirkan oleh ibunya. "
Juga sabda Rasulullah saw., "Wahai manusia! Sesungguhnya telah
difardukan kepadamu haji, oleh sebab itu berhajilah." Kemudian seorang
lelaki berdiri dan bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah setiap tahun‫"؟‬
Rasulullah saw. diam sampai pertanyaan tersebut diulang tiga kali.
Kemudian beliau bersabda, "Kalau aku jawab (Ya) maka akan wajib dan
kamu sekalian tidak akan mampu melaksanakannya."
Umat Islam sepakat bahwa haji adalah rukun Islam yang ke lima,
hukumnya adalah fardu. Menurut mayoritas ulama, fardunya tidak bersifat
segera, tetapi dapat ditunda dari awal waktu mampu melaksanakannya.
FARDHU HAJI

• Fardu adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan,


sah haji bergantung kepadanya dan tidak dapat diganti
dengan dam. Fardu mencakup rukun dan syarat.

Fardu Haji 4, yaitu:


1. Ihram
2. Wukuf di Arafah
3. Tawaf Ifadah
4. Sai antara Safa dan Marwa
SYARAT (HANAFI)
• 1.Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak sah.
• 2.Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah.
• 3.Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan antara yang baik
dan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian setelah dewasa yang bersangkutan belum
bebas dari fardu haji.
• 4.Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.
• 5.Sehat jasmani.
• 6.Memiliki bekal dan sarana perjalanan.
• 7.Perjalanan aman.
Tambahan bagi wanita:
1. Harus didampingi suami atau mahramnya.
2. Tidak dalam keadaan iddah, baik karena cerai maupun kematian suami.
SYARAT (MALIKI)
• Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir dan hajinya tidak sah.
• Akal, tidak wajib bagi orang gila dan hajinya tidak sah.
• Balig, tidak wajib bagi bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa membedakan
antara yang baik dengan yang buruk) hajinya diterima. Namun demikian
setelah dewasa yang bersangkutan belum bebas dari fardu haji.
• Merdeka, tidak wajib haji bagi budak.
• KemampuanTambahan bagi wanita:
Tidak disyaratkan adanya suami atau mahram tapi boleh melaksanakan haji
bila ada teman
yang dianggap aman, baik bagi wanita muda atau tua.
SYARAT (ASY-SYAFII)
1.Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir, hajinya tidak
sah.2.Merdeka, tidak wajib haji bagi budak. 3.Taklif (sudah
mukallaf, yaitu berkewajiban melaksanakan
syariat)4.Kemampuan, dengan syarat sebagai berikut:a.Ada
perbekalan, makanan dan lain-lain untuk pergi dan
pulang.b.Ada kendaraanc.Perbekalan yang dibawa harus
kelebihan dari pembayaran hutang dan biaya keluarga yang
ditinggalkan di rumah.d.Dengan kendaraan yang sudah
jelas bahwa tidak akan mengalami kesulitan.e.Perjalanan
aman.Tambahan untuk wanita:
Ada pendamping yang aman dengan seorang wanita
muslimah yang merdeka dan tepercaya
SYARAT (HAMBALI)

1.Islam, haji tidak wajib bagi orang kafir dan


hajinya tidak sah.2.Akal, tidak wajib bagi orang
gila, hajinya tidak sah.3.Balig, tidak wajib bagi
bayi tetapi bila sudah mumayyiz (bisa
membedakan yang baik dengan yang buruk)
hajinya diterima. Namun demikian setelah
dewasa yang bersangkutan belum bebas dari
fardu haji.4.Merdeka, tidak wajib haji bagi
budak.5.KemampuanTambahan bagi wanita:
Harus diikuti oleh mahramnya atau orang yang
haram menikahinya selamanya
WAJIB HAJI
• Wajib adalah semua pekerjaan yang harus dilakukan, bila
ditinggalkan, maka harus membayar dam.
Wajib Haji 7, yaitu:
1. Ihram dari mikat
2. Wukuf di Arafah
3. Bermalam di Mazdalifah
4. Bermalam di Mina
5. Mencukur atau memotong rambut, mencukur lebih
afdal
6. Melempar jumrah
7. Tawaf wada'
Seluruh mazhab sepakat tentang fardu dan wajib di dalam
haji
SUNNAH HAJI
• Sunah menurut mazhab Syafi'i adalah semua pekerjaan
yang diperintahkan Allah tetapi tidak bersifat jazim (tegas),
diberi pahala orang yang melaksanakannya, tidak disiksa
orang yang meninggalkannya. Sunah, mandub, mustahab
dan tathawwu' adalah kata-kata sinonim yang memiliki
satu arti.
• Sunah Haji:
1. Mandi ketika hendak ihram
2. Membaca talbiah
3. Tawaf qudum buat pelaku haji ifrad atau qiran
4. Bermalam di Mina pada malam Arafah
5. Lari kecil dan membuka bahu kanan ketika tawaf
qudum
HAJI TAMATU
• Yaitu melaksanakan umrah pada bulan-bulan haram, kemudian
melaksanakan haji di tahun yang sama. Dalam hal ini, seorang
muslim yang hendak melaksanakan haji tamattu` hendaknya
berniat tamattu` sejak ia melangkahkan kaki meniggalkan
negerinya, dengan berniat umrah saja seterusnya berihram dan
mengucapkan:
‫لبيك اللهم بعمرة متمتعا بها إلى الحج‬
‫ نويت العمرة وأحرمت بها هلل‬،‫ وتقبلها مني‬،‫اللهم ِإني أريد العمرة فيسرها لى‬
‫تعالى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah dengan umrah
dan haji secara tamattu`, Ya Allah! Aku hendak melaksanakan
umrah, berilah kemudahan bagiku dan terimalah umrahku, Aku
berniat ihram untuk umrah karena Allah Taala. "
 Sesampainya di Mekah, melaksanakan tawaf tujuh putaran dan Sai
antara Safa dan Marwa tujuh putaran juga, lantas tahallul dari ihram
dengan mencukur atau menggunting rambut. Selanjutnya tetap
dalam kondisi tidak ihram sampai hari Tarawiyah yaitu tanggal 8
Zulhijah. Pada saat itu, dia mulai berihram haji dari tempat
tinggalnya dan mengucapkan:
‫ نويت الحج وأحرمت به هلل‬،‫ وتقبله مني‬،‫لبيك حجا اللهم إِني أريد الحج فيسره لى‬
‫تعالى‬
Artinya, " Aku penuhi panggilanmu untuk haji, Ya Allah ! Aku
hendak melaksanakan haji, berilah kemudahan bagiku dan terimalah
hajiku. Aku berniat ihram untuk haji karena Allah Taala. "
Kemudian bertalbiah dan dilanjutkan dengan doa:
‫ ال شريك لك‬،‫ إن الحمد والنعمة لك والملك‬،‫ لبيك ال شريك لك لبيك‬،‫لبيك اللهم لبيك‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi
panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu,
sesungguhnya segala puji, segala nikmat dan segala kekuasaan
hanyalah untuk-Mu, tiada sekutu bagi-Mu. "
 ‫ شيء حرمته‬،‫ من الطيب والنساء‬،‫ وجسدي وجميع جوارحي‬،‫اللهم إني أحرم لك شعري وبشري‬
‫ يا رب العالمين‬،‫على المحرم وأبتغي بذلك وجهك الكريم‬
Artinya, " Ya Allah! Demi Engkau aku haramkan rambutku, kulitku,
tubuhku, dan seluruh anggota badanku dari wewangian dan wanita, sesuatu
yang Engkau haramkan bagi orang yang sedang ihram. Aku melakukannya
semata-mata hanya karena-Mu, Wahai Tuhan semesta alam. "
Selanjutnya melaksanakan semua amalan yang harus dilaksanakan dalam
haji ifrad. Untuk yang melaksanakan haji Tamattu` diwajibkan membayar
dam karena ia telah bersenang-senang melaksanakan umrah pada bulan-
bulan haram. Allah Taala berfirman yang artinya, " Siapa yang ingin
mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (dia wajib
menyembelih) kurban yang mudah didapat."
Tawaf umrah bagi yang berhaji tamattu` tidak perlu didahului dengan tawaf
qudum. Setelah tahallul pertama (setelah melontar jumrah aqabah dan
bercukur) langsung melaksanakan tawaf ifadah dan Sai antara Safa dan
Marwa. Ini adalah pendapat sebagian besar ulama. Adapun menurut
mazhab Hanafi, bagi orang yang berhaji tamattu` dan belum membawa
binatang ternak, tidak dikenakan dam tetapi jika telah membawa binatang
ternak maka hukumnya seperti haji qiran.
HAJI QIRAN
• Yaitu menyatukan ihram untuk umrah dan haji pada satu
kali bepergian. Niat ihram untuk umrah dan haji dalam
waktu yang sama dari miqat sambil mengucapkan: ‫لبيك حجا‬
‫وعمرة‬
Artinya, " Aku penuhi panggilan-Mu haji dan umrah."
Orang yang sedang berhaji qiran, sesampainya di Mekah
langsung melaksanakan tawaf tujuh putaran, dengan
berlari-lari kecil dalam tiga putaran pertama, kemudian Sai
antara Safa dan Marwa. Selanjutnya menurut mazhab
Hanafi dia memulai ibadah hajinya seperti haji ifrad tetapi
menurut sebagaian besar ulama, haji qiran cukup dengan
satu tawaf dan satu Sai, jika sudah selesai ia bertahallul
dari umrah dan haji sekaligus.
HAJI IFRAD
• Yaitu melakukan ihram hanya untuk haji dengan niat haji sejak dari
rumah di kampung asalnya. Memulai ihram untuk haji dilakukan
dari miqat dengan mengucapkan:
‫اللهم إني أريد الحج فيسره لى وتقبله مني‬
Artinya, "Ya Allah! Sesungguhnya aku berniat melaksanakan haji,
berikanlah kemudahan dan terimalah hajiku, " kemudian membaca
talbiah. Sesampainya di kota Mekah, dia langsung pergi menuju
Masjidil haram. Di saat melihat Kakbah disunatkan bertakbir dan
bertalbiah. Bagi yang bukan penduduk Mekah diwajibkan
melaksanakan tawaf qudum tujuh putaran, dengan
menyelendangkan kain ihramnya --ke pundak kanan sampai
menutupnya dan membiarkan pundak kiri terbuka--, pada tiga
putaran pertama tawaf. Menurut sebagian besar ulama, disunatkan
lari-lari kecil, sedangkan menurut mazhab Maliki, lari-lari kecil pada
tiga putaran pertama ini hukumnya wajib. Khusus untuk penduduk
Mekah atau yang mukim di Mekah tidak wajib melaksanakan tawaf
qudum
• Seletah tawaf, dilanjutkan dengan Sai antara Safa dan Marwa sebanyak tujuh kali,
setelah itu menetap di Mekah, dalam keadaan ihram hingga tiba saat berangkat ke
Mina pada hari Tarwiah (tanggal 8 Zulhijah). Wukuf di Mina sampai waktu salat
Subuh hari Arafah (tanggal 9 Zulhijah), kemudian menuju Arafah dan wukuf di sana.
Salat Zuhur dan Asar dilaksanakan pada waktu Zuhur (Jamak taqdim). Ketika
matahari mulai terbenam, jamaah haji bertolak menuju Muzdalifah dan melaksanakan
salat Magrib dan Isya (jamak takhir) serta bermalam di sana. Ketika matahari terbit di
pagi hari raya Kurban, mereka bertolak menuju Mina untuk melontar Jumrah Aqabah.
Jamaah haji baru berhenti membaca talbiah bersamaan dengan lontaran pertama.
Kemudian boleh menyembelih kurban, --opsional-- pada saat ini atau langsung
menggunting rambut. Dengan demikian telah halal baginya segala yang dilarang ketika
ihram kecuali berhubungan dengan wanita (bersenggama). Setelah itu berangkat
menuju Mekah untuk melaksanakan tawaf Ziarah sebanyak tujuh putaran. Bagi yang
belum melaksanakan Sai ketika melakukan tawaf qudum, ia berkewajiban
melaksanakannya antara Safa dan Marwa setelah tawaf ziarah ini. Setelah itu sudah
halal baginya bersenggama dengan wanita. Kemudian kembali ke Mina untuk mabit
(bermalam) sampai melontar tiga jumrah baik dua kali lontaran (tanggal 11 dan 12
Zulhijah) maupun tiga kali melontar (ditambah tanggal 13 Zulhijah). Selanjutnya
berangkat menuju Mekah untuk melaksanakan tawaf wada`.
TAHAP-TAHAP HAJI

• MARI KITA LIHAT TAHAP-TAHAP HAJI


• DISINI

Anda mungkin juga menyukai