Anda di halaman 1dari 18

Ibadah Haji

Dosen pengampu: Aris, S.Pd., M.Pd

1
Kelompok 5
Federika Amanda
Farah Andini
Rio Reza
Muhammad Amzah

2
Pembahasan
1. Pengertian 4. Rukun Haji
Ibadah Haji

2. Keutamaan 5. Syarat Haji


Haji

3. Hadits Haji 6. Jenis Haji

3
Pengertian Ibadah Haji
Arti kata haji berasal dari bahasa Arab hajja, yang berarti berkunjung atau
mengunjungi. Sedangkan dalam istilah agama, haji adalah sengaja berkunjung ke
Baitullah Al-Haram (Ka’bah) di Makkah Al-Mukarromah untuk melakukan
serangkaian amalan yang telah diatur dan ditetapkan oleh Allah SWT sebagai
ibadah dan persembahan dari hamba kepada Tuhan.

Haji merupakan salah satu bentuk ibadah umat Islam selain syahadat,
salat, puasa, dan zakat, termasuk dalam rukun Islam kelima yang wajib
ditunaikan, terutama bagi mereka yang sudah mampu baik secara fisik
maupun finansial.

4
Keutamaan Haji
Haji sebagai salah satu ibadah yang termasuk dalam rukun Islam juga memiliki
keutamaan atau keistimewaan sendiri.

Menghapus Dosa: Ibadah haji menghapus dosa dan menjadikan jemaah


kembali suci seperti bayi yang baru lahir.
Menjamin Surga: Bagi jemaah haji yang mabrur, ibadah haji menjanjikan
surga sebagai balasan tertinggi.
Doa Dikabulkan: Doa yang dinyatakan di Baitullah diijabah Allah, dan Allah
menjanjikan memenuhi segala permintaan.
Jaminan Bebas Hisab dan Pahala: Orang yang meninggal setelah
menunaikan haji tidak akan dihisab dan akan masuk surga sebagai balasan atas
ibadah haji mereka.

5
Hadits Haji
1. Hadits Anjuran Menyegerakan Haji

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian bersegera
mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak pernah tau halangan yang akan
merintanginya." (HR Ahmad).

2. Hadits Haji Sebagai Salah Satu Rukun Islam

Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW bersabda: ”Islam itu dibangun di atas lima dasar:
persaksian (syahadat) bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah
dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji (ke
Baitullah) dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

6
Hadist Haji
3. Hadits Perintah Berhaji

Dari Ali bin Abî Thâlib RA, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang telah memiliki bekal
dan kendaraan lalu dia tidak berhaji, hendaklah ia mati dalam keadaan menjadi orang
Yahudi, atau Nasrani." (HR. Tirmidzi)

4. Hadits Keutamaan Haji

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Umrah ke umrah menghapus dosa
antara keduanya, dan tidak ada pahala bagi haji mabrur kecuali surga. (HR Malik,
Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi)

7
Rukun Haji
1. Ihram

Rukun haji yang pertama adalah Ihram. Ihram yaitu berniat untuk haji. Seperti halnya dalam
niat saat sholat, begitupun niat dalam haji maupun umrah. Perlu diperhatikan pula terkait
tempat dan waktu miqat (batas waktu dan tempat bagi dimulainya ibadah haji) yang akan
berkaitan erat dengan wajib haji. Selanjutnya, jemaah yang melaksanakan haji dianjurkan
untuk mandi, memakai wewangian, sholat dua rakaat, dan mengenakan pakaian ihram untuk
laki-laki.

2. Wuquf

Rukun haji yang kedua adalah wuquf di Bukit Arafah, yang waktunya terentang mulai dari
waktu zhuhur tanggal 9 Dzulhijjah sampai subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Jemaah bisa
mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh.

8
Rukun Haji
3. Thawaf

Rukun haji selanjutnya setelah wukuf di Arafah yaitu jemaah haji diarahkan menuju Masjidil
Haram untuk melakukan Thawaf yaitu mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Putaran ini
dimulai dari arah dari Hajar Aswad, dan Ka'bah berada di sisi kiri badan jemaah haji alias
jemaah berputar melawan arah jarum jam.

4. Sa’I

Rukun haji keempat adalah Sai. Sai adalah berjalan mulai dari bukit Safa ke bukit Marwah
sebanyak 7 (tujuh) kali perjalanan. Dari bukit Safa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung
1 (satu) kali perjalanan, sehingga rangkaian Sai berakhir di bukit Marwah. Jemaah haji yang
melakukan Sai disunnahkan untuk suci dari hadas kecil dan hadas besar, namun jika tidak
suci maka perjalanan Sai nya tetap dianggap sah.

9
Rukun Haji
5. Tahallul

Rukun haji kelima adalah Tahallul. Tahallul memiliki arti mencukur rambut kepala setelah
seluruh rangkaian haji selesai. Waktu sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10
Zulhijah.

6. Tertib

Rukun haji yang terakhir adalah tertib, di mana jemaah telah melaksanakan rukun haji secara
berurutan, mulai dari ihram sampai tahallul. Jemaah yang tidak melaksanakan rukun haji
dengan tertib, dalam hal ini melalaikan salah satu di antaranya ataupun tidak menjalankan
rangkaiannya secara berurutan, maka ibadah hajinya dianggap tidak sah

10
Syarat Haji
1. Islam

Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang menjadi penyempurna rukun-rukun lainnya.
Seorang yang bukan muslim meskipun melakukan ritual haji secara lengkap, tetap tidak
akan dianggap sah ibadahnya.

2. Balig

Orang yang wajib melaksanakan ibadah haji harus sudah balig atau telah mencapai
kedewasaan. Apabila orang yang tersebut belum balig tetapi sudah berhaji, maka ibadah
hajinya tetap dianggap sah namun tidak memenuhi syarat sah wajib haji.

11
Syarat Haji
3. Berakal

Syarat wajib berhaji selanjutnya adalah berakal. Maksudnya, berakal sehat secara jasmani
dan rohani. Sementara orang yang kondisinya hilang ingatan, dalam gangguan jiwa/tidak
waras, maka tidak diwajibkan untuk berhaji.

4. Merdeka

Syarat merdeka ini harus dipahami terlebih dulu. Merdeka berarti terbebas dalam keadaan
sehingga tidak terikat suatu hal atau penjajahan. Meski zaman sekarang sudah tidak
berlaku perbudakan, ibadah haji tidak dikenakan kewajiban bagi para budak atau hamba
sahaya yang beragama Islam.

12
Syarat Haji
5. Mampu

Untuk syarat wajib haji berikut yaitu mampu atau istitha'ah. Allah menegaskan hal ini melalui firman-
Nya dalam QS Ali Imran 97, yang berbunyi:

Artinya: Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barang siapa
memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah
melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan
ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

13
Syarat Haji
6. Ada kendaraan saat berhaji

Tersedianya kendaraan yang memadai atau berfungsi baik dan aman,juga menjadi syarat
wajib yang harus dipenuhi saat digunakan berhaji.

7. Perjalanannya aman saat berhaji

Aman dalam perjalanan berhaji, berarti tidak terjadi kesulitan atau bebas dari bahaya
selama menjalankan ibadah haji. Keamanan selama perjalanan ini meliputi keamanan
yang terkait diri, jiwa, maupun harta.

14
Jenis Haji
1. Haji Ifrad

Haji Ifrad adalah bentuk ibadah haji di mana jamaah lebih dulu menunaikan haji, lalu
umrah.

Jamaah memulai dengan ihram haji, melakukan tawaf qudum dan salat dua rakaat di
belakang Maqam Ibrahim.

Setelah itu, mereka melakukan sai antara bukit Shafa dan Marwah untuk haji tanpa
bertahalul. Jamaah tetap dalam keadaan berihram hingga tanggal 10 Zulhijah.

Setelah menyelesaikan haji, jamaah melepas ihram dan dapat mengenakan pakaian
lainnya. Jika mereka ingin melakukan umrah lagi, mereka harus mengambil ihram lagi,
dan tidak perlu membayar dam.
15
Jenis Haji
2. Haji Qiran

Haji Qiran adalah bentuk haji yang menggabungkan niat haji dan umrah sekaligus.

Jamaah berihram untuk umrah dan haji sebelum memulai tawaf qudum. Mereka
melanjutkan dengan sai untuk haji dan umrah dengan satu sai tanpa tahalul, tetap dalam
keadaan berihram hingga tanggal 10 Zulhijjah.

Setelah menyelesaikan haji dan umrah bersamaan, wajib membayar dam dengan
menyembelih hewan kurban.

16
Jenis Haji
3. Haji Tamattu

Haji Tamattu melibatkan umrah terlebih dahulu sebelum haji.

Jamaah berihram untuk umrah pada bulan-bulan haji, menyelesaikan umrah, lalu
bertahalul dengan memotong atau mencukur sebagian rambut kepala.

Pada tanggal 8 Zulhijah, mereka berihram kembali untuk melaksanakan haji. Wajib
menyembelih hewan kurban pada 10 Zulhijah atau di hari-hari tasyrik (11,12,13 Zulhijah)
bagi mereka yang melakukan haji tamattu.

17
Terima Kasih
SESI TANYA JAWAB

181

Anda mungkin juga menyukai