Anda di halaman 1dari 21

MASALAH PELAKSANAAN IBADAH HAJI DAN

UMRAH PADA MASA PANDEMI COVID-19

Disusun Oleh Kelompok 12:


Abdul Azizi Wiradinata 1182020002
Alya Azzahra Furqon 1182020024
Ashari Yuliawan 1182020040
PAI 6A-2021
CONTENTS
1. Konsep Ibadah Haji

2. Konsep Umrah

3. Konsep Covid-19

4. Proses Pelaksanaan Ibadah Haji dan


Umrah di masa Pandemi
5. Dasar Hukum Pelaksanaan Ibadah
Haji dan Umrah di masa Pandemi
01 Pengertian Haji

Haji menurut pengertian kamus Bahasa Indonesia adalah rukun islam yang kelima kewajiban ibadah
yang harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan mengunjungi ka’bah di Masjidil Haram
pada bulan haji dan mengamalkan amalan-amalan haji seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf (Qodratilah,
2011: 152).

Haji dalam pengertian istilah para ulama, ialah menuju ke ka’bah untuk melakukan perbuatan-
perbuatan tertentu, atau dengan perkataan lain bahwa haji adalah mengunjungi suatu tempat tertentu
pada waktu tertentu dengan melakukan suatu pekerjaan tertentu.
01 Sejarah Pelaksanaan

Sebelum bumi bumi diciptakan, diceritakan bahwa pada saat itu Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi
itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" (Q.S. al-Baqarah; 30). Allah murka pada para Malaikat dan
kemudian berpaling, akhirnya para malaikat lari menuju ‘Arsy, mereka menengadah sambil memohon ampun pada
Allah. Selanjutnya para malaikat tawaf mengelilingi ‘Arsy sebanyak tujuh kali, seperti tawafnya jamaah haji di ka’bah
saat ini. Melihat itu, Allah kemudian menurunkan rahmat-Nya dan membuat sebuah rumah di bawah ‘Arsy yaitu bait
al-ma‘mur, dan Allah berkata: “tawaflah kamu mengelilingi rumah ini dan tinggalkanlah ‘Arsy”. Setelah itu Allah
memerintahkan para malaikat yang ada di bumi untuk membangun sebuah bangunan yang serupa dengan bait al-
ma‘mur, dan memerintahkan mereka untuk tawaf mengelilingi bangunan tersebut sebagaimana tawafnya para
malaikat yang ada di langit. Jika begitu, maka para malaikat telah melakukan ibadah haji 2000 tahun sebelum nabi
Adam diciptakan (Ali Husni al-Kharbuthli,, 2013, Cet. III, hlm. 19-20).
01 Rukun Haji Wajib Haji
1.Ihram disertai dengan niat 1.Berpakaian ihramd dari miqat.
2.Wukuf di Arafah 2.Bermalam di Mudzalifah.
3.Thawaf di Baitullah 3.Melontar jumroh Aqabah.
4.Sa'i antara Shafa dan Marwah 4.Bermalam di Mina.
5.Bercukur untuk tahallul 5.Melontar jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah.
6.Tertib 6.Thowaf Wada

Sunah Haji (Syekh Abu Syuja dari Mazhab Syafi’i dalam Taqrib-nya:
1.Ifrad, yaitu mendahulukan haji dibandingkan umrah.
2.Talbiyah, (membaca "Labbaik allahumma labbaik").
3.Thawaf qudum.
4.Mabit di Muzdalifah.
5.Shalat sunnah thawaf sebanyak dua rakaat.
6.Mabit di Mina.
7.Thawaf wada‘
01 Amalan-Amalan Haji
1.Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah)
2.Tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)
3.Tanggal 10 Dzulhijjah (Hari Nahr atau Idul Adha)
4.Tanggal 11 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)
5.Tanggal 12 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)
6.Tanggal 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik)

Macam-Macam Ibadah Haji


1.Haji Ifrad
2.Haji Qirad
3.Haji Tamattu
02 Konsep Pelaksanaan Umrah
Umroh secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu ‫ ا العتمار‬yang bermakna ‫( ا لزيارة‬berpergian.
Sedangkan pengertian umroh dalam terminologi ilmu fiqih adalah berpergian menuju ke baitullah untuk melaksanakan
serangkaian ibadah umroh, yakni tawaf dan sa’i.Atau dengan kata lain datang ke baitullah untuk melaksanakan umroh
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
Dalam fiqh, setiap umat Islam wajib melaksanakan umrah satu kali seumur hidup. Tetapi jika orang sudah berhaji, maka
dengan sendirinya dia telah berumrah. Sebab umrah menjadi bagian dari pelaksanaan haji. Sebaliknya, orang yang
melaksanakan umrah tidak terhitung sudah haji, karena haji bukan bagian dari umrah.
Hukum umrah adalah fardu ‘ain atas tiap-tiap orang laki-laki atau perempuan, sekali seumur hidup seperi haji.

Sejarah Pelaksanaan Umrah


Pada tahun 7 Hijriyah untuk pertama kalinya Nabi Muhammad SAW bersama 2000 orang dalam rombongannya melakukan
umroh ke Baitullah. Nabi Muhammad SAW beserta rombongan para sahabat memasuki Ka`bah dan langsung melakukan
thawaf,. Setelah melakukan thawaf 7 kali putaran mengelilingi Ka`bah, Rasulullah melakukan shalat di makam Nabi Ibrahim
As. dan minum air zam-zam. Kemudian melakukan sa`i atau lari-lari kecil dari Shafa ke Marwah dan terakhir Nabi melakukan
tahallul atau mencukur sebagian rambut. Hingga kini, aktivitas Nabi Muhammad SAW saat pertama kali melakukan ibadah
umroh menjadi rukun umroh yang berlaku bagi seluruh umat Islam.
02 Syarat Umrah Rukun Umrah

1.Beragam Islam 1.Ihram dan niat


2.Baligh/dewasa 2.Tawaf/berkeliling Ka’bah
3.Berakal sehat 3.Sa’I diantara Bukit Shafa dan Marwah
4.Merdeka 4.Bercukur atau sekurang-kurangnya memotong 3 helai rambut
5.Isthitha’ah 5.Menertibkan keempat rukun tersebut.

Wajib Umrah
1.Ihram dari miqat:
-miqat zamani
-miqat makani
2.Menjauhkah diri dari segala muharramat atau laranga
umrah, yang banyaknya sama dengan muharramat atau
larangan haji.
02 Sunnah Umrah

1. Mandi, memotong kuku, menipiskan kumis, mencabut bulu ketiak, dan mencukur rambut kemaluan sebelum berihram
(melafazhkan niat ihram).
2. Memakai minyak wangi setelah mandi, pemakaian bukan pada kain, melainkan di badan kita, sebelum mengucapkan
niat ihram. Sesudah melafalkan niat ihram maka dilarang baginya untuk memakai minyak wangi dibadan maupun
dipakaian.
3. Berihram menggunakan dua lembar kain putih, satu dipakai sebagai selendang dan yang lain menjadi sarung
4. Mengucapkan talbiyah sambil meninggikan suara.
5. Melaksanakan Al-Idhthiba’ pada saat thawaf.
6. Mencium Al-Hajarul Aswad jika dirasa memungkinkan
7. Menyentuh Ar-Ruknul Yamani tanpa menciumnya.
8. Perbanyak dzikir dan berdo’a ketika thawaf.
9. Meminum air zam-zam.
10. Membaca do’a saat berada di antara Ar-Ruknul Yamani dan Al-Hajarul Aswad.
02 Amalan-Amalan Umrah (Rukun
Umrah)
1. Memakai pakaian Ihram.
2. Ihram umrah, yakni berniat memasuki ibadah umrah.
3. Thawaf, yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali.
4. Sa’I, yakni berjalan 7 kali anatara bukit shafa dan marwah.
5. Mencukur/memotong rambut.
03 Konsep Pandemi Covid-19

Virus Corona adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo
Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia, termasuk manusia.
Ukuran virus sangat kecil, tetapi virus sangat berbahaya bagi kehidupan. Virus dapat menginfeksi dan mereplikasikan
DNA-nya pada inang sehingga lama kelamaan inang akan terganggu metabolisme hidupnya.
Pada akhirnya berpotensi untuk terjadinya kematian, untuk itu kita harus senantiasa menjaga kebersihan dari segala
yang kita gunakan dan konsumsi.
Berdasarkan keterangan Kementrian Kesehatan, Corona merupakan virus jenis baru
yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan China, pada
Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome
Coronavirus 2 (SARS-COV2) dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019.
03 Konsep Pandemi Covid-19

Dilansir dari detik.com, Indonesia pertamakali mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada Senin 2 Maret 2020.
Saat itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan ada dua orang Indonesia positif terjangkit virus corona yaitu
perempuan berusia 31 tahun dan ibu berusia 64 tahun. Kasus pertama tersebut diduga berawal dari pertemuan
perempuan 31 tahun yang bertemu dengan warga negara Jepang yang masuk ke wilayah Indonesia. Pertemuan
tersebut terjadi di sebuah klub dansa di Jakarta pada 14 Februari
04 Pelaksanaan ibadah haji dan umrah pada masa
pandemi covid-19

Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 494 Tahun 2020 telah ditetapkan pembatalan keberangkatan Jemaah
haji pada penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/2020 bagi seluruh warga negara Indonesia yang menggunakan:
a) kuota haji Pemerintah, dan b) visa haji mujamalah.

Haji Mujamalah adalah Ibadah Haji dengan Visa Haji yang dikeluarkan khusus oleh pemerintah kerajaan Saudi melalui
kedutaan besarnya di setiap negara bagi siapa saja dan dari negara mana saja untuk melaksanakan ibadah haji di tahun yang
sama tanpa menunggu antrian terlebih dulu. Kepututsan ini ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2 Juni 2020 oleh Mentri
Agama Republik Indonesia saat itu, Fachrul Razi.

Begitupun dengan penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2021, yang mana telah ditetapkan putusan pembatalan
penyelenggaraannya dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021, ditetapkan di Jakarta pada tanggal 3 Juni
2021 oleh Menteri Agama Republik Indonesia yang menjabat, yaitu Yaqut Cholil Qoumas.
04 Pelaksanaan ibadah haji dan umrah pada masa
pandemi covid-19

Ibadah Umrah tahun 2020 tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal keberangkatan, anmun dengan protocol Kesehatan
sebagimana telah ditetapkan. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 719 sejak 27 Oktober 2020.

Begitupun dengan Ibadah Umrah di tahun 2021, yang masih tetap dilaksanakan sesuai dengan kebijaakan sebelumnya yaitu
mengacu pada KMA Nomor 719 Tahun 2020. Dimana . KMA itu mengatur jamaah yang berangkat ke Tanah Suci untuk
beribadah umroh harus terlebih dulu menjalani tes PCR.
04 Pelaksanaan ibadah haji dan umrah pada masa
pandemi covid-19
Hal-hal yang harus ditaati oleh Jemaah umrah berdasarkan KMA Nomor 719 Tahun 2020 dalam BAB II, meliputi:
1. Persyaratan jemaah, mulai dari usia yang berdasarkan ketentuan Pemerintah Arab Saudi (18-50 tahun) hingga bukti
bebas covid dengan hasil PCR/SWAB test yang dikeluarkan rumah sakit atau laboratorium yang sudah terverifikasi
Kemenkes dan berlaku 72 jam sejak pengambilan sampel hingga waktu keberangkatan atau sesuai ketentuan
Pemerintah Arab Saudi).
2. Protokol Kesehatan, yaitu seluruh layanan yang diberikan pada Jemaah wajib mengikuti protocol Kesehatan yang telah
ditetapkan Kemenkes.
3. Karantina, yang ditanggungjawabi oleh pihak PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah). Dilaksanakan sampai
sampai keluarnya hasil tes PCR/SWAB.
4. Transportasi, seluruhnya berada dalam tanggung jawab pihak PPIU sejak lokasi karantina, keberangkatan, transportasi
di Saudi Arabia hingga pulang Kembali ke Indonesia. Selama dalam transportasi wajib memperhatika protocol
Kesehatan.
5. Akomodasi dan konsumsi, dilaksanakan sesuai denagn ketentuan Pemerintah Arab Saudi dibawah tanggung jawab
PPIU, baik di dalam negeri dan di Arab Saudi.
6. Kuota pemberangkatan, diprioritaskan bagi yang tertunda sebelumnya dan yang telah memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
7. Biaya penyelenggaraan ibadah umrah, mengikuti biaya referensi yang telah ditetapkan kemenag dan ditambah dengan
biaya pemeriksaan kesehatan sesuai dengan protokol COVID-19, biaya karantina, pelayanan lainnya akibat terjadinya
pandemi COVID-19.
05 Dasar Hukum Pelaksanaan Ibadah Haji
Dan Umrah Pada Masa Pandemi Covid-19
Dasar Hukum Ibadah Haji dan Keputusannya:
Berdasarkan hasil Bahtsul Masail Perhajian yang dilaksanakan oleh para ulama besar serta para mujtahid yang
berwenang, tepatnya oleh Direktorat jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kementrian Agama
(Kemenag) pemerintah telah menetapkan beberapa keputusan mengenai pelaksanaan Ibadah Haji dan Umrah di
masa pandemi Covid-19.
Dalam Lampiran Keputusan Menterti Agama Republik Indonesia Nomor 494 Tahun 2020 Tentang Pembatalan
Keberangkatan Jemaah Haji Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/2020 M tertulis dalam BAB 1
Pendahuluan dan dalam Lampiran Keputusan Menterti Agama Republik Indonesia Nomor 494 Tahun 2020 Tentang
Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/2020 M tertulis dalam
BAB 1 mengacu pada alasan dan dasar hukum myang sama dalam melatar belakangi pembatalan Ibadah Haji 2020
dan 2021.
Dasar Hukum Ibadah Haji dan Keputusannya:
Dalam ajaran Islam, menjaga agama (hifzh ad din) dan harta (hifzh al maal), akal (hifzh al ‘aql), keturunan
(hifzh an nasl) dan harta (fizh al maal) merupakan lima maqasid syari’ah yang harus dijadikan sebagai dasar pertimbangan
utama dalam penetapan hukum atau kebijakan oleh Pemerintah agar terwujud
kemaslahatan bagi masyarakat.

Jadi, berdsarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 494 Tahun 2020 Tentang Pembatalan Keberangkatan
Jemaah Haji Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/2020 M dan Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun
2021, penulis simpulkan bahwa pelaksanaan Ibadah Haji bagi Warga Negara Indonesia pada tahun 2020 dan 2021 ditunda
pelaksanaannya dengan berbagai pertimbangan Undang-Undang serta Maqasid Al Syariah yang telah dikaji bersama oleh
para mujtahid serta alim ulama Indonesia (Razaq, 2021).
05 Dasar Hukum Pelaksanaan Ibadah Haji
Dan Umrah Pada Masa Pandemi Covid-19
Dasar Hukum Umrah dan Keputusannya:
Dalam pelaksanaan Ibadah Umrah, berdasarkan hasil putusan KMA Nomor 719 Tahun 2020 Pemerintah masih
membuka peluang bagi masyarakat yang akan berangkat dengan syarat mematuhi pedoman penyelenggaraan
perjalanan sebagaimana tercantum dalam putusan
Sementara itu, untuk pelaksanaan Ibadah Umrah di tahun 2021, dilansir dari cnbcindonesia.com- Kerajaan Saudi telah
membuka penerbangan umrah internasional sejak 3 Januari 2021 lalu. Indonesia telah mulai menerbangkan jamaah
umrah sebanyak 3 kelompok sepanjang tahun ini masing-masing pada 9, 10 dan 11 Januari 2021. Namun, tak sampai
sebulan, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan larangan masuk pada 20 negara termasuk Indonesia pada Selasa
(2/2/2021). Aturan ini mengakibatkan perjalanan umroh 2021 kembali tertunda.
Namun, menurut keterangan Zaky Zakaria, Kepala Bidang Umrah Asosiasi Muslim Penyeelnggaraan Haji dan Umrah RI
(Amhuphuri), kebernagkatan umrah akan ditunda hingga larangan ini dicabut.
Dasar Hukum Umrah dan Keputusannya:
Jadi, berdasarkan Keputusan Mentri Agama dalam KMA No 719 Tahun 2020
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Ibadah Umrah tersebut, Ibadah Umrah selama
Covid-19 di Indonesia masih tetap berlangsung dan dilaksanakan berdsarkan
pedoman penyelenggaraan yang telah diputuskan.

Pedoman penyelenggaraan perjalanan Ibadah Umrah pada masa pandemi covid-19 yang tercantum dalam KMA Nomor 719
Tahun 2020 ini belaku sejak tanggal ditetapkannya 27 Oktober 2020 dan masih berlaku bagi jemaah umrah di tahun 2021
sekarang ini.
Kesimpulan
Pelaksanaan Ibadah Haji, sesuai dengan KMA Nomor 494 Tahun 2020 dan KMA Nomor 660 Tahun
2021, maka keberangkatan Jemaah Haji tahun 2020 dan tahun 2021 ini menjadi tertunda karena
adanya pembatalan.

Untuk pelaksanaan Ibadah Umrah, Jemaah Indonesia dapat melaksanakan dan berangkat ke tanah
suci, baik Jemaah umrah di tahun 2020 lalu maupun Jemaah umrah di tahun 2021 ini yang baru akan
berangkat dengan syarat harus memenuhi protokol kesehatan serta peraturan yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Arab Saudi. Hal ini sesuai dengan KMA Nomor 719 Tahun 2020 yang masih berlaku
bagi Jemaah umrah tahun 2021.
Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai