Anda di halaman 1dari 4

KONSEP SHOLAT

A. Makna Sholat

1. Makna sholat
Kata salat, jamaknya salawat, secara bahasa berarti doa. Kata ṣalli dan ṣalātaka dalam
َfirman Allah...َ‫ و َص ِّل َعل ْي ِّه ْم اِّ َّن َصلوتَ َك َس َك ٌن ل ُه ْم‬... [QS 9: 103] berarti doa. Ayat itu
secara lengkap terjemahannya adalah “... dan berdoalah engkau untuk mereka; sesungguhnya
doamu akan menjadi ketenangan bagi mereka.”
Berdoa kepada Allah, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan atau dengan
keduanya, memberikan pengertian bahwa orang yang berdoa mempunyai keperluan kepada-
Nya sebagai rasa syukur terhadap nikmat yang telah dikaruniakan kepadanya atau sebagai
permohonan agar terhindar dari bencana.

2. Keeajiban dan konsep sholat


Salat adalah rukun Islam kedua dan hukumnya wajib dilaksanakan. Salat yang wajib
dilaksanakan itu adalah salat rutin lima waktu, yaitu salat Subuh dua rakaat, salat Zuhur
empat rakaat, salat Asar empat rakat, salat Magrib tiga rakaat dan salat Isya empat rakaat.
Dari beberapa dalil tentang ketentuan konsep salat bahwa salat adalah rukun islam kedua,
perintah salat wajib sangat tegas hingga peran keluarga wajib mendidik anak-anaknya untuk
melaksanakan salat, serta salat disebut sebagai tiangnya agama yang menopang seluruh sendi
keislaman. Maka konsep salatnya adalah mendidik bersama agar tiap individu di lingkungan
semua keluarga umat islam benar-benar melaksanakan salat secara syariat dan hakikat, benar
kaifiyat dan ruh salatnya, sehingga tiang agama islam (salat) makin kokoh.

3. Ancaman bagi yang meninggalkan sholat


Tidak diperselisihkan oleh ulama tentang kekufuran (keberadaan di luar Islam) siapa saja
yang meninggalkan salah satu dari lima shalat wajib bila dia berdalih atau berkeyakinan
bahwa shalat tidak wajib. Hal ini disebabkan kewajiban shalat lima kali sehari bagi umat
Islam dinilai sudah demikian populer atau diistilahkan dalam hukum Islam sebagai aksioma
dalam bidang agama (ma'lûm min ad-dîn bi adh-dharûrah). Karena itu, mereka yang baru
memeluk Islam dikecualikan dari ketetapan kekufuran itu. Akan halnya orang yang
meninggalkannya karena malas tetapi tetap yakin bahwa shalat adalah wajib, Imam Mâlik
“Dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu 'anhu, beliau
meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perintahkan anak-
anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun dan pukul mereka jika
tidak mengerjakannya, ketika mereka berumur 10 tahun dan pisahakanlah di dalam tempat-
tempat tidur mereka". (HR Abu Dawud)
dan Syâfi'î berpendapat bahwa orang yang bersangkutan tetap dinilai sebagai Muslim. Hanya
saja, dia adalah seorang Muslim yang berdosa besar (fasiq). Kedua imam ini berbeda
pendapat dengan Imam Abmad yang berpandangan bahwa barang siapa meninggalkan shalat
karena malas maka dia adalah kafir.

B. Tujuan Sholat
Tujuan utama salat adalah realisasi dari pengabdian kepada Allah swt. Dengan menjalani
kehidupan yang didasari oleh sikap pengabdian semata- mata hanya kepada Allah (ُ‫)اِّ َّيا َك نَ ْعبُد‬
maka akan muncul sikap penyerahan diri untuk meminta pertolongan dan perlindungan dari
Allah (َ‫) واِّ َّيا َك نَ ْستَ ِّع ْي ُن‬. Sikap inilah yang akan mengantarkan kita pada sebuah kondisi
kesadaran yang disebut takwa.
C. Fungsi Sholat
Salat yang dilakukan menurut cara yang telah disyariatkan oleh Islam, merupakan
cara yang paling baik unluk mengungkapkan rasa keagungan Allah dan kebutuhan yang amat
beşar kepada-Nya, jika dilakukan sesuai dengan cara yang telah ditetapkan, yaitu dilakukan
dengan khusyuk (merendah) dan khuduk (merunduk). Allah juga memerintahkan agar shalat
dilakukan secara terus menerus (daim), sebagaimana ditegaskan dalam firman- Nya; “yang
selalu setia mengerjakan salatnya”. (QS al-Ma’arij/70: 23). Allah juga memerintahkan agar
salat dilakukan tepat waktu (QS an-Nisa’/4: 103). Allah bahkan memerintahkan agar salat
selalu dilakukan secara berjamaah (QS al-Baqarah/2: 43 dan dalam hadis al-Bukhari bahwa
salat berjamaah ganjarannya 27 derajat). Salat yang sempurna itulah yang mampu menjaga
seorang dari perbuatan keji dan munkar (al-Ankabut/29: 45). Pada akhir-akhir ini kita
menyaksikan sebagain besar koruptor, pencuri, penipu, perampok, pencopet, dan pelaku
kejahatan lainnya adalah orang-orang yang rajin mengerjakan salat, maka kemungkinan besar
mereka tidak melakukannya sesuai petunjuk Allah swt. Karena itulah Allah juga mengancam
orang-orang yang salat dengan ancaman yang sangat menakutkan yaitu kecelakaan (QS al-
Ma’un/107: 4-7).

D. Hakikat Sholat
Hakikat salat adalah ketaatan kepada Allah swt. Salat dilakukan dengan penuh ketaatan
(qanit) (QS al-Baqarah/2: 238). Salat adalah amalan para Nabi, orang salih, dan orang yang
salat selalu mendoakan kedua orangtuanya dan orang-orang beriman (QS Ibrahim: 40-41).
Adanya peringatan bahwa orang yang menyia-nyiakan salat akan memperturutkan hawa
nafsunya dan selalu dalam kesesatan (QS Maryam: 59). Salat sebagai sarana untuk
mewujudkan Ketuhanan dalam batin manusia. Tujuan agama Islam terbesar adalah bukan
hanya mengenal Allah secara teori tetapi menanamkan keyakinan bahwa Allah merupakan
Daya Kekuatan bagi kehidupan manusia, sedangkan sarana untuk mencapai tujuan besar itu
ialah dengan salat.15
Salat sebagai sarana untuk mencapai keagungan moral. Salat sangat jelas menjalin hubungan
dan komunikasi dengan Allah, sehingga akhlak Ilahi di jiwanya terpancar dalam kehidupan
yang bermoral dalam kehidupan manusia. Salat sebagai sarana untuk menyucikan hati.
Mempersatukan umat manusia melalui salat. Berkumpulnya orang yang hidup dalam satu
kampung lima kali sehari di masjid, ini dapat membantu tegaknya hubungan sosial yang
sehat.

E. Hikmah Sholat
a. Pentingnya Sholat diantaranya:
1. memajukan kemajuan rohani jiwa manusia yang bisa disebut dengan mi’raj
2. Menjauhkanmanusiadariperbuatanjahat(kejidanmunkar)
3. Membantu mewujudkan sifat Ilahiyah dalam batin manusia, yang terwujudnya sifat ini
bukan saja mendorong manusia berbuat baik secara ikhlas (tanpa pamrih)
melainkan juga untuk mendorong akhlak yang tinggi
4. Salat menghilangkan perbedaan pangkat, kedudukan, warna kulit maupun
kebangsaan
5. Salat menjadi sarana untuk menggalang persatuan di kalangan manusia, yang ini
adalah sebagai landasan yang amat diperlukan untuk menghayati peradaban.

b. Sholat hapuskan dosa


c. Salat untuk Mengembangkan/Kualitas Diri dan Sukses (Muflih)
Sebagaimana dalam kalimat azan “hanyya ala al-falah”, setelah ajakan untuk
salat berjamaah, mari kita menuju kemenangan, keberuntungan, sukses dunia dan akhirat.
Mereka yang salat akan muflih juga tercantum dalam surah al-Baqarah ayat .2-5

d. Hikmah Salat Berjamaah; Persatuan Kaum Muslimin


Ahmad Hassan guru besar Persatuan Islam mengungkap hikmah salat berjamaah
membawa nilai persatuan umat. Setiap hari salat berjamaah lima kali seberapa sanggup di
situ ada nilai persatuan. Lalu setiap pekannya dihari jumat berkumpul shalat jumat di situ
juga ada nilai persatuan bahkan mendengar khutbah yang berisi pengajaran, nasihat dan
sebagainya. Sehabis salat bisa bermusyawarah yang dirasa penting. Musyawarah ini bisa
dinamakan rapat umum (dalam dunia organisasi). Lalu, setahun dua kali berkumpul di
masing masing tempat salat hari raya.

e. Hikmah salat adalah perwujudan nyata dari perintah Allah swt21 dan salat senantiasa
untuk mengingat Allah swt (QS Taha/20: 14).

f. Salat membentuk akhlak yang tangguh dan teguh dalam menghadapi cobaan dan
tantangan hidup.

g. Salat meningkatkan kesehatan jasmani secara optimal. Ali Saboe seorang Profesor
Medis, menjelaskan setiap gerakan, sikap, serta tiap perubahan dalam gerak dansikap
tubuh pada saat seseoarang melakukan salat adalah suatu rangkaian dari butir-butir ritmis
yang mengandung nilai kesehatan yang tiada terhingga. Bahkan Prof Kohlrausch dan Prof
Leube menyatakan bahwa gerakan-gerakan salat dapat mengurangi dan bisa mencegah
penyakit jantung.

F. Kaifiyat Sholat

1. Persiapan Salat (Syarat dan Rukun)


a. Mengetahui masuknya waktu salat
Peraturan salat dalam Islam adalah peraturan yang harus dikerjakan dengan teratur; dan
salat adalah ajaran pertama bagi kaum Muslimin untuk belajar mengatur segala sesuatu.
Salat tidak hanya untuk manfaat pribadi tetapi juga untuk sarana mempersatukan
masyarakat dan umat manusia. Tujuan yang seperti tidak mungkin tercapai jika tidak ada
peraturan salat, yaitu tempat dan waktu tertentu serta mempunyai cara yang seragam
sehingga orang dapat dikumpulkan. Karena itu Alquran menyuruh agar salat dilakukan
pada waktu-wakty yang tetap (lihat QS Alu Imran/3: 103).
b. Menutup aurat
Setiap orang yang hendak mengerjakan salat, wajib menutup aurat dan tidak
sah salatnya dengan aurat terbuka.
c. Suci badan, pakaian, dan tempat salat dari najis
Salat adalah sarana menyucikan jiwa, badan dan pakaian yang dipakai juga
harus suci sebagai persiapan salat. Apabila seseorang akan mengerjakan salat hendaknya
ia memastikan bahwa badan, pakaian dan tempat salatnya suci dari najis hissiah (tampak).
Hal ini tentu wajar saja karena salat itu adalah komunikasi dengan Allah swt yang
mencintai orang-orang yang mensucikan diri (QS Al-Baqarah/2: 222).
d. Suci dari hadas besar dan kecil
Setiap orang yang hendak mengerjakan salat harus memastikan bahwa ia
berada dalam keadaan suci dari hadas kecil dan hadas besar. Apabila seseorang hendak
mengerjakan salat sementara ia dalam keadaan berhadas kecil, ia wajib berwuduk, dan
apabila dalam keadaan berhadas besar ia wajib mandi. Tetapi apabila ia tidak
mendapatkan air untuk berwuduk atau mandi atau tidak bisa menggunakan air lantaran
sakit atau dingin yang sangat, maka ia bertayamum, sesuai dengan firman Allah dalam
surah al-Maidah/5 ayat 6.
e. Menghadap kiblat
Ketika sholat kita harus menghadap kea rah kiblat yaitu ka’bah di masjidil haram

2. Akhlak dalam Sholat


Dalam pelaksaan salat perlu diperhatikan akhlak secara lahir dan akhlak secara batin.
a. Adapun akhlak secara lahir seperti: menjaga pandangan tidak liar kesana kemari,
menjaga gerak tubuh, tidak menggaruk yang tidak perlu, memakai wewangian, bersiwak,
pakaian rapi atau terbaik. Adapun salat menjadi batal bila berbicara, disibukkan dengan
melakukan sesuatu di luar perbuatan salat, meninggalkan
syarat atau rukun dengan sengaja.31
b. Adapun akhlak salat secara batin adalah khusyuk dan thuma’ninah

3.Ruh Sholat
Ketika melaksanakan salat, memulai sikap pertama dengan mengheningkan hati
menghadap kehadirat Allah. Pandangan mata tunjukkanlah ke tempat kening ketika sujud.
Dalam hati hadirkanlah niat yang ikhlas.
a. Dasar kecintaan, harap, ikhlas, dan takut kepada Allah
b. Mutaba’ah (meneladani Rasul saw)
Dalam melaksanakan ibadah mahdah seperti salat wajib mengikuti contoh rasul.
Karena itu selain unsur ikhlas, ittiba’ kepada Rasul sepenuhnya dalam beribadah
adalah syarat diterimanya amal.
c. Kesempurnaan ibadah itu dengan khusyu’ dan tawadhu’.
Kekhusu’kan salat harus sangat diperhatikan.41 Sebagai salah satu tanda seseorang
mencintai kepada yang dicintainya akan terlihat betapa asyiknya setiap waktu ia
mendapatkan kesempatan untuk bertemu danberbicara dengannya.

Anda mungkin juga menyukai