Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen: Mukarom, M.Ag.

“Kedudukan Shalat dalam Islam”

Disusun oleh :

Nama: Hesty Praba Ningrum

NPM : 40522100125

Kelas : A1 Reg B2

Teknik Industri

Fakultas Teknik

Universitas Widyatama
A. Pengertian Shalat
Kata ash-shalat dalam bahasa Arab berarti berdoa memohon kebaikan. Maksudnya,
berdoalah kepada Allah agar mendapat ampunan. Adapun menurut istilah para ahli fikih
(fuqaha”), kata ash-shalat berarti: perkataan-perkataan dan perbuatan-perbuatan tertentu yang
dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Disebut shalat, karena perkataan-perkataan
dan perbuatan-perbuatan itu memuat doa dan doa merupakan bagian terbesar di dalamnya.
Jadi, semacam memberi nama keseluruhan dengan nama dari sebagian.

Shalat merupakan salah satu ibadah yang menjadi kewajiban utama umat muslim dan
merupakan rukun Islam yang kedua. Allah berfirman: “Peliharalah semua shalatmu dan
shalat wustha, berdirilaah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu.” (Q. S. Al-
Baqarah: 238). Dalam ayat tersebut, Allah Swt. memerintahkan kita untuk menjaga shalat
lima waktu. Tidaklah Allah swt memerintahkan kita untuk senantiasa melaksanakan shalat
lima waktu ini melainkan karena agungnya kedudukan shalat lima waktu.

B. Tujuan Shalat
Tujuan Shalat yaitu diantaranya:

 Untuk Mengingat pada Allah Ta’ala


 Untuk Berdzikir Kepada Allah
 Untuk Berdo’a Kepada Allah

C. Kedudukan Shalat dalam Islam


1. Sebagai Rukun Islam yang Kedua
2. Sebagai Tiang Agama Islam
3. Bukti Seorang Hamba Menyembah pada Sang-Khaliq
4. Ibadah yang Pertama Kali Diwajibkan oleh Allah Swt
5. Amalan Hamba yang Pertama kali Dihisab di Hari Kiamat
6. Wasiat Terakhir dari Rasulullah Saw kepada Umatnya
7. Merupakan Simpul Terakhir dan Hilangnya Agama Islam
8. Sebagai Pembeda Antara Muslim dan Kafir
9. Shalat Itu Berat Kecuali Bagi yang Khusu’
D. Pengaruh Shalat Bagi Kehidupan Muslim
 Dapat mencegah perbuatan keji dan munkar
“Sesungguhnya shalat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.” (QS. Al-
Ankabut: 45)
 Dapat memberi ketenangan hidup Shalat merupakan aktivitas dzikir kepada Allah
swt, dengan berdzikir hati menjadi tenang, seperti dalam firman Allah swt:
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (QS. Ibrahim: 24-26;
QS. Thaha: 14)
 Sarana pendidikan/tarbiyyah
 Melatih kedisiplinan shalat tepat waktu dengan cara:
a. Menjaga kebersihan berwudu
b. Fokus pada tujuan menghadap kiblat
c. Menjaga kerapian dan kesopanan serta menutup aurat
d. Menjaga keteraturan shaf
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan
yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”
(Q.S Ash-Shaff: 4)
e. Menjaga kebersamaan (sholat berjamaah)
f. Sarana mendapatkan pertolongan Allah swt.
Allah berfirman: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang
khusyu', (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui
Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 45-
46)
g. Kunci kesuksesan hidup.
Allah berfirman: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu)
orang-orang yang khusyu” dalam shalatnya.” (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
h. Dapat menyehatkan tubuh Dari gerakan-gerakan shalat, mulai takbiratul ihram,
ruku, i’tidal, dan sujud. Apabila dilakukan dengan benar, maka akan terjadi
relaksasi yang dapat menyehatkan tubuh.

E. Ancaman Bagi Orang-orang yang Meninggalkan Shalat


1. Terjerumus dalam kesesatan dan kemaksiatan.
Allah berfirman: “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek)
yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak
akan menemui kesesatan.” (Q.S Maryam: 59)
2. Masuk neraka bila ditinggalkan, hidup di dunia hanyalah sementara untuk mencari
bekal hidup di akhirat yang pasti berjalan selama lamanya.
Begitu banyak diriwayatkan dalam Alquran orang orang yang menyesal tidak
menjalankan shalat ketika di dunia dan memohon dikembalikan ke dunia agar bisa
memperbaiki amal perbuatannya. Tentu saja hal ini tidak akan mungkin sebab ketika
manusia telah kehilangan nyawa maka kehilangan kesempatan untuk beribadah.
Maka dari itu, setiap diri kita tidak ingin masuk neraka seperti cerita dalam
ayat Alquran berikut ini: “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam neraka
saqar? Mereka menjawab dahulu kami (waktu di dunia) tidak termasuk orang yang
mengerjakan shalat.” (QS.Al-Muddatstsir: 42-43).

F. Balasan Bagi Orang yang Mengerjakan Shalat dengan Baik


 Dihapuskannya dosa-dosa kecil seorang hamba apabila semua dosa besar dihindari
 Mendapatkan pertolongan dari Allah, sebagaimana ayat dalam al-qur’an:
“Hai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar
dan shalat.” (QS. Al-Baqarah: 153).
 Dimasukkan ke dalam syurganya Allah, berdasarkan hadist berikut:
“Lima shalat yang Allah wajibkan atas hamba-Nya. Barangsiapa mengerjakannya
dan tidak menyia-nyiakannya sedikit pun karena menganggap enteng, maka ia
memiliki perjanjian dengan Allah untuk memasukkan dia ke surga. Dan barangsiapa
tidak mengerjakannya, maka dia tidak memiliki perjanjian dengan Allah. Jika Allah
berkehendak, maka Dia mengadzabnya dan jika Dia berkehendak Dia
mengampuninya.” (H. R. Ibnu Majah dalam Al-Hasyimy:72)

G. Sebab-sebab Seorang Muslim Meninggalkan Shalat


1. Belum sempurnanya pemahaman aqidah Islam yang dimiliki.
2. Belum merasakan akibat dari meninggalkan shalat.
3. Belum mempunyai pemahaman syari”at Islam secara utuh.
4. Masih mengedepankan kepentingan yang bersifat duniawi.
5. Shalat masih menjadi beban, belum menjadi kebutuhan hidup.
6. Belum merasakan nikmatnya dalam melakukan shalat.
7. Merasa tidak mendapatkan apa-apa.
8. Merasa bahwa melakukan shalat dan tidak melakukan shalat tidak bisa merubah
kehidupannya (tetap kekurangan/miskin).
9. Merasakan bahwa keberhasilan di dunia sebagai hasil jerih payah sendiri, tidak ada
campur tangan Allah swt
H. Langkah-langkah agar Termotivasi untuk Melakukan Shalat
1. Meyakini bahwa Allah swt sebagai dzat yang menciptakan alam semesta dan seisinya
termasuk manusia, memberikan rizki, menghidupkan dan mematikan kepada semua
makhluk ciptaannya.
2. Meyakini bahwa hidup di dunia hanya sementara, dan ketika mati akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah swt apa yang kita lakukan di dunia.
3. Meyakini bahwa kematian itu pasti datang menjemput, baik pada saat kondisi
manusia siap atau tidak.
4. Bulatkan niat dan tekad kita untuk melakukan shalat, pasti Allah swt akan
menolongnya.
5. Hilangkan rasa malu melakukan shalat kepada sesama manusia, karena di sisi
manusia kita tidak akan dapat apa-apa, tetapi di sisi Allah swt lah kita akan mendapat
balasannya.
6. Mulailah dari yang mampu kita lakukan, sambil terus menerus belajar untuk
memperbaiki, baik bacaan atau gerakan shalat, jangan menunggu sempurna terelebih
dahulu.
7. Jangan takut terhadap ejekan/cemoohan/cibiran orang terhadap apa yang kita lakukan.

Anda mungkin juga menyukai