A. Pengertian Syariah Syariah atau syariat menurut asal katanya adalah jalan menuju mata air. Jadi syariat islam adalah jalan yang harus ditempuh seorang muslim. Menurut istilah, syariah adalah aturan atau undang-undang yang diturunkan Allah untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, sesama manusia dan manusia dengan alam semesta. Berdasarkan pengertian di atas, syariah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, baik individu, warga masyarakat maupun sebagai subyek alam semesta. • Syariah atau system nilai ditetapkan oleh Allah sendiri (lihat asy-syuraa : 21). • Sistem nilai secara umum meliputi 2 bidang, yaitu : 1. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara vertical dengan Allah. Ini berisikan tata cara peribadatan manusia kepada Allah. Seperti shalat, shaum, zakat dan haji. 2. Syariat yang mengatur hubungan manusia secara horizontal, yaitu hubungan manusia dengan manusia dan makhluk lainnya, dikenal dengan muamalah. Muamalah meliputi, perundangan mengatur segala aktivitas manusia. B. Keabadian Syariah Islam Syariah islam diturunkan Allah untuk seluruh umat manusia disemua tempat dan zaman dan sampai zaman ini berakhir. Syariah islam memiliki beberapa karakteristik yang khas, karena bersifat universal dan abadi, yaitu : 1. Syariah islam sesuai kemampuan manusia dan mudah dilaksanakan (2 : 286) 2. Bagian-bagian syariah tidak terpengaruh perubahan zaman, seperti aqidah dan ibadah yang diterangkan secara rinci & jelas 3. Syariah islam cocok dengan fitrah dan sesuai dengan akal, dapat mengikuti perkembangan dan layak untuk segala tempat dan waktu C. Ibadah dan Ruanglingkup Salah satu bagian syariah, adalah ibadah. Ibadah berasal dari kata, abada-ya’budu-ibadatan, menyembah, tunduk, patuh dan merendahkan diri. Ibadah artinya menghambakan diri kepada Allah atau penyerahan diri secara mutlak dan kepatuhan, baik lahir maupun bathin. (Nasrudin Razak : 1977 : 44-46).
Menurut Ibnu Taimiyah, ibadah mencakup 2 pengertian, yaitu
secara umum dan secara khusus. Ibadah umum segala aktivitas yang disukai dan diridhai Allah Swt., sedangkan ibadah khusus, ibadah tertentu/langsung yang dilakukan antara manusia kepada Allah SWT. • Ibadah khusus maupun ibadah umum, merupakan konsekwensi dan implementasi dari keimanan kepada Allah Swt. Yang tercantum dalam 2 kalimat syahadah. • Syahadah pertama mengandung arti, tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah., artinya segala bentuk ibadah ditujukan kepada Allah SWT. • Syahadah kedua mengandung arti, pengakuan terhadap kerasulan Nabi Muhammad Saw. Yang bertugas memberikan contoh nyata kepada manusia sesuai kehendak Allah SWT. D. Thaharah •Thaharah berasal dari kata tahara, artinya bersih, yaitu kondisi seseorang yang bersih dari hadast dan najis sehingga layak melakukan ibadah shalat. •Tujuannya adalah, untuk mensucikan badan dari najis dan hadast. Najis adalah kotoran yang mewajibkan orang muslim untuk mensucikan diri dari dan apa yang dikenainya. Hadast adalah kondisi dimana seorang muslim diwajibkan wudhu’ dan mandi junub
•Bentuk-bentuk thaharah antara lain :
1. Menghilangkan najis Termasuk benda najis adalah bangkai, darah,daging babi, muntah, kencing dan kotoran manusia dan binatang • Apabila terkena badan atau tempat, terlebih dahulu dihilangkan dengan air sehingga hilang bau, rasa maupun warna 2. Menghilangkan hadast • Hadast terdiri hadast kecil dan hadast besar. Hadast kecil dihilangkan dengan wudhu’, sedangkan hadast besar dihilangkan dengan mandi/janabat
• Dalil tentang wudhu’ (lihat Al Maidah/5:6)
Hadast besar, disebabkan melakukan senggama, keluar air mani (baik sadar maupun mimpi), Setelah Terputus dari haid dan nifas serta habis melahirkan •Hadast besar dihilangkan dengan mandi besar/janabat, dengan berniat dan mengalirkan air keseluruh tubuh dimulai yang kanan. Kalau darurat , tidak ada air, sakit dan dalam perjalanan bisa dengan tayamum, membasuh muka, tangan dan kaki. Ibadah khusus adalah taat kepada Allah Swt. Melaksanakan segala perintah-Nya dimana pelaksanaan dan petunjuk teknisnya, telah diatur oleh Allah dan Rasul-Nya, seperti shalat, zakat, shaum dan haji. Tujuan ibadah adalah membersihkan dan mensucikan jiwa dengan mengenal dan mendekatkan diri dengan beribadah kepada-Nya.
Ibadah dibagi 2 bagian :
Ibadah khusus/mahdah/langsung, yaitu ibadah langsung kepada Allah yang tata caranya diatur oleh Allah dan Rasul-Nya. Ibadah umum/ghair mahdah/tidak langsung, adalah ibadah dalam bentuk hubungan manusia dengan manusia atau manusia dengan alam semesta yang memiliki makna ibadah. E. Shalat dan Hikmahnya •Menurut bahasa shalat, artinya doa. Menurut istilah adalah bentuk ibadah yang terdiri atas gerakan-gerakan dan ucapan yang dimulai takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Salat diwajibkan setiap muslim (ISLAM). Shalat perintah Allah dan contoh Rasulullah Saw. “Shollu kama raaitumuni ushalli” (HR. Bukhari-Muslim) •Shalat amalan yang pertama kali diperhitungkan diakhirat, :”Amalan yang mula-mula dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Jika ia baik, baiklah seluruh amalannya, sebaliknya jika jelek, jeleklah semua amalannya. (HR. Thabrani) • Ada keringanan dalam shalat, sesuai dengan kemampuan manusia dalam kondisi-kondisi tertentu, seperti dijelaskan dalam QS. 2 : 286)
• Hikmah shalat dibagi dalam beberapa aspek :
1. Aspek psikologis a. Adanya ketenangan bathin. Melalui zikir, doa kepada Allah Swt. Menentramkan bathin (QS. 13 : 28). Prof. Dr. Zakiah Darajat, berpendapat bahwa zikir, doa dan pemohonan ampun kepada Allah merupakan cara-cara pelegaan/melegakan bathin yang akan mengembalikan pada ketenangan dan ketenteraman jiwa. b. Adanya pembentukan kepribadian. Berwudhu’, pelaksanaan shalat, menutup aurat dan menghadap kiblat, akanmembentuk pribadi manusia menjadi disiplin, tepat waktu, kerja keras, mencintai kebersihan, senantiasa berkata baik dan berakhlak mulia. c. Shalat merupakan benteng dan pencegah perbuatan keji dan mungkar atau merubah watak jahat menjadi baik (QS. Al Ankabut :45), Hud : 114), 2. Aspek olah raga dan kesehatan •Dilihat dari gerakan-gerakan shalat mengandung unsur olah raga, mulai takbir, berdiri, rukuk, sujud,duduk diantara dua sujud, duduk akhir, sampai salam. •Menurut Prof. Dr. H.A. Saboe, hikmah yang diperoleh dari gerakan-gerakan shalat tidak sedikit artinya bagi kesehatan jasmaniah dan dengan sendirinya akan membawa efek pada kesehatan rohaniah/mental/jiwa seseorang. •Bahwa setiap gerakan, sikap, setiap perubahan dalam gerak dan sikap tubuh pada waktu melaksanakan shalat adalah yang paling sempurna dalam memelihara kondisi kesehatan tubuh. 3. Aspek Sosial Aspek ini dilihat dari cara shalat berjamaah di masjid/surau/langgar/tajuk. Dengan shalat berjamaah menandakan kebersamaan, persaudaraan dan kesatuan antar sesama muslim. (lihat Ali Imran : 102-104) dan al-hujurat : 10). “Shalat berjamaah itu lebih utama dari shalat sendirian dengan 27 derajat.” (HR. Bukhari-Muslim) 4. Aspek Demokrasi Ada beberapa aktivitas yang dilakukan sebelum shalat, yaitu : • Memukul beduk/mengumandangkan azan • Pengisian shaf/barisan shalat berjamaah”/kurang pahalanya.”Sebaik=baik shaf orang laki-laki dalam shalat adalah shaf yang pertama/besar pahalanya dan sejelek- jeleknya adalah shaf yang terakhir.” (HR. Muslim) • Menyuarakan iqamat • Adanya imam shalat : harus fasih bacaannya, mengerti hadits, yang lebih tua, lebih dahulu hijrahnya, kalau tidak ada, maka dipilih, diutamakan jadi imam tuan rumah, dll. • Ada makmumnya F. Zakat dan Hikmahnya •Menurut bahasa, zakat berasal dari kata kerja zaaka-yazkuu- zakaatan, artinya kesucian, kesuburan, tumbuh dan keberkahan. Sedangkan terminology, zakat adalah mengeluarkan sebagian harta kepada mereka yang telah ditetapkan oleh syara’. •Perintah zakat (lihat QS. 2 :43) •Harta, nisab dan zakatnya yang wajib dizakati adalah : unta, nisabnya 5 ekor, zakatnya 1 ekor umur 2 tahun lebih, 30 ekor sapi, zakatnya 1 ekor anak sapi umur 2 tahun lebih, 40 ekor kambing, zakatnya 1 ekor kambing umur 2 tahun. Lalu emas, nisabnya 93,6 gram, zakatnya 2,5%, perak 624 gram, zakatnya 2,5 % dan lain-lain. Hikmah Zakat
•Membersihkan dan mensucikan jiwa manusia (At-
Taubah/9 : 103) •Meratakan tingkat pendapatan masyarakat (Al-Ma’arij/70 : 24-25) •Menjadi tumbuh, berkembang dan berkah ( al-baqarah/2 : 22) •Menumbuhkan rasa kasih sayang dan peduli sesama muslim (Al-Maidah/5 : 2) Zakat profesi atau jasa •Zakat profesi/jasa disebut juga, zaakatu kasbi al’amali yang dikeluarkan dari sumber usaha tetap pendapatan jasa. Profesi/jasa yang menjadi sumber zakat adalah : dokter, insinyur, guru, dosen, guru besar,tenaga pendidik, advokat(pengacara, konsultan, wartawan)
•Yang berhak menerima zakat, ada 8
ashnaf/golongan (lihat QS. At-Taubah/9 : 60). Diantaranya; fakir, miskin, amil, muallaf, memerdekakan budak/riqab, gharim, fisabilillah, ibnus sabil. G. Shaum dan Hikmahnya •Shaum menurut bahasa Arab, ash-shiyamu, ash-shaum, artinya menahan diri dari segala sesuatu yang diinginkan. Menurut syara’, adalah menahan diri dari segala makan,minum, dan hubungan seksual dari terbit fajar sampai terbenam matahari niat menjalankan perintah Allah Swt. •Shaum hukumnya wajib/fardhu bagi muslim laki-laki dan perempuan (lihat QS. 2 : 183-185) •Puasa sunnat, senin-kamis, puasa arafah(9 zulhijah), puasa asy-syura 10 muharam, puasa 6 hari bulan syawal. •Haram puasa, 2 id., dan hari tasyrik 11, 12, 13 zulhijah. Tingkatan Shaum/puasa
•Menurut Imam Al Ghazali ada 3 tingkatan shaum, yaitu :
1. Shaum/puasa Awam, menahan diri dari hal-hal yang bersifat lahiriah saja, hanya menahan lapar dan haus saja. 2. Shaum/Puasa khusus menahan diri dari hal yang bersifat lahiriah dan bathiniyah, maksudnya mengetahui batas- batasnya dan menjaga diri dari yang patut dijaganya. 3. Shaum/puasa khusus bil khusus, puasa tingkatan aulia dan anbiya, tidak hanya meninggalkan hal yang bersifat lahiriah dan batiniyah saja, tapi menahan dari duniawi. Hikmah shaum/puasa 1. Ibadah ritual yang memiliki makna yang luar biasa (lihat al fajr/89 :27-30) 2. Menanamkan benih kasih sayang pada fakir miskin, anak yatim dan kaum dhu’afa 3. Mendidik manusia untuk berhemat dan tidak berlebihan dalam belanja (Al-Isra/17 : 26-27) 4. Memelihara kesehatan 5. Memperkokoh keimanan dan ketaqwaan 6. Menghapuskan dosa-dosa, dengan syarat iman dan mengharap ridho Allah Swt. H. Haji dan Hikmahnya •Haji menurut bahasa menyengaja sesuatu. Sedangkan menurut syara’ sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu. •Sebagian praktek ibadah haji adalah ibadah badaniah dan disunatkan baca doa-doa tertentu. Kewajiban ibadah haji diwajibkan bagi yang kuasa/mampu melakukannya (lihat Ali Imran : 97) dan (Albaqarah : 197) •“Barang siapa yang memiliki biaya dan tersedia kendaraan untuk menyampaikannya ke baitullah, dia tidak keluar untuk berhaji, maka dikuatirkan matinya itu menjadi yahudi atau nasrani” (Turmudzi dan Baihaqi) Jadi kesimpulannya : •Ibadah haji adanya persyaratan tertentu •Selama haji dilarang bersetubuh dan berkata kasar •Diampuni dosanya dan masuk surga •Berdosa bagi muslim yang sudah memenuhi persyaratan tidak berangkat kebaitullah
Ibadah haji dilakukan pada 1 syawal sampai terbit fajar tanggal 10
zulhijah. Ibadah haji dilakukan dalam 3 cara : 1. Haji Ifrad : haji dulu baru umrah, tidak wajib bayar dam/sembelih hewan 2. Haji Tamattu : umrah dulu baru haji, wajib dam 3. Haji Qiran : haji dan umrah di laksanakan dalam 1 niat, yang melaksanakannya, wajib bayar dam.
Dalam ibadah haji terdapat rukun dan wajib haji, sebagai
berikut : Rukun Haji : 1. Ihram : niat haji/umrah memakai kain ihram 2. Wukuf di arafah : waktu tergelincir matahari tgl 9 zulhijah sampai terbit fajar 10 zulhijah. 3. Tawaf ifadah: harus dilaksanakan, bila tidak hajinya tidak sah/mengelilingi ka’bah 7 putaran 4. Sa’i : berjalan/berlari-lari kecil dari safa dan ke bukit marwah 7 X 5. Bercukur : mencukur dan menggunting rambut minimal 3 helai 6. Tertib. Wajib haji : 1. Niat ihram dari miqat 2. Mabit atau bermalam di mudzalifah 3. Mabit di Mina 4. Melontar jumroh ula, wustha dan aqaba. Jumrah adalah melempar marmer dasar bawah tugu di mina dengan batu kerikil pada hari tasyrik. 5. Tidak melakukan yang diharamkan ketika ibadah haji 6. Tawaf wada, tawaf terakhir sebelum meninggalkan Mekah Hikmah Ibadah Haji
•Pengabdian disiplin diri
•Terciptanya persaudaraan dan persamaan •Menjaga kesucian dan kebersihan •Adanya pengorbanan •Adanya ketenangan •Dan adanya pengalaman sejarah I. Muamalah •Muamalah artinya saling berusaha. Menurut syariat islam berisi aturan hubungan antar manusia, baik perdata maupun pidana
•Dilihat dari klasifikasi hukum, muamalah mencakup 7 hal :
1. Hukum Keluarga : mengatur hak dan kewajiban suami, isteri dan anak 2. Hukum Perdata: hukum perbuatan usaha perorangan, seperti jual beli, gadai, syirkah, utang dan perjanjian. 3. Hukum pidana: hukum berkaitan tindak kejahatan dan sanksinya 4. Hukum acara : hukum berkaitan dari peradilan, persaksian, dan sumpah 5. Hukum perundang-undangan : berkaitan dengan perundang-undangan untuk membatasi hubungan hakim dengan terhukum 6. Hukum kenegaraan : berkaitan dengan kelompok masyarakat didalam Negara atau antar Negara. Terutama membatasi hubungan pada masa damai dan masa perang, hubungan umat islam dengan yang lain dalam Negara. 7. Hukum ekonomi dan keuangan : berkaitan hak fakir miskin dalam harta orang kaya, sumber pendapatan dan pembelanjaan Negara. J. Sistem Kewarisan Dalam Islam
•Islam mengatur tata cara dan ketentuan pembagian harta yang
ditinggalkan orang yang sudah meninggal dunia, disebut hukum waris. Lihat firman Allah SWT. An-Nisa : 7. •Hukum waris berlaku adanya orang yang meninggal dunia (pewaris), yang meninggalkan harta benda dan ahli waris. •Pewaris adalah orang meninggal dunia yang meninggalkan harta dan ahli waris •Hal yang lain harus ditunaikan dari orang yang meninggal dunia adalah wasiatnya, yaitu janji ketika masih hidup untuk memberikan sebagian hartanya. • Harta yang ditinggalkan, betul-betul harta orang yang meninggal dunia. Dari harta yang ditinggalkan, harus dilakukan terlebih dahulu, biaya perawatan dan penguburan jenazah, dan melunasi hutang. • Yang berhak menjadi ahli waris adalah : hubungan nasab/darah/kekerabatan, pernikahan, hubungan memerdekakan budak dan keislaman.
• Hak pewarisan dapat gugur disebabkan :
1. Murtad 2. Pembunuh 3. Kafir 4. Gila • Disamping itu, terdapat 2 kelompok yang dapat menghalangi ahli waris lain, sehingga ahli waris itu berkurang bagiannya atau sama sekali tidak memperoleh bagian : ada 2 hijab : 1. Hijab hirman: menghalangi sama sekali hingga ahli waris lain tidak mendapat bagian. Misal cucu adalah ahli waris kakeknya, tapi karena kakek meninggalkan anak laki2, maka cucu tidak memperoleh bagian. 2. Hijab nuqsan : menghalangi ahli waris lain, hingga ahli waris lain berkurang bagiannya. Misal suami peroleh 1/2 harta dari isteri, tapi isteri miliki anak, maka bagian suaminya kurang dari seperempat. • Prioritas utamanya adalah prinsip yang paling dekat kekerabatannya. • Tujuan ditetapkannya kewarisan di dalam islam adalah : • Untuk melindungi keluarga dari perselisihan dan perpecahan serta menjamin hak-hak anggota keluarga atas harta yang ditinggalkan. Sehingga hak-hak kepemilikan dapat diserahkan secara adil. K. Kerukunan Umat Beragama •Kerukunan umat beragama adalah suatu suasana hidup baik dan damai tanpa perselisihan dan pertengkaran, baik internal umat beragama maupun eksternal umat beragama dan umat beragama dengan pemerintah.
Landasan hukum kerukunan antar umat beragama adalah :
1. Landasan idiil, yaitu pancasila sila pertama 2. Landasan konstitusional, yaitu UUD 45, pasal 29 ayat 1,2 3. Landasan Operasional a. UU N0.1/PNPS/1965, tentang larangan, pencegahan, penodaan dan penghinaan,serta penistaan agama. b. SK. Menag dan Mendagri N0. 01/1979, tentang tata cara pelaksanaan penyiaran agama dan bantuan luar negeri kepada lembaga keagamaan di Indonesia c. Surat edaran Menag. N0.MA/432/1981 tentang penyelenggaraan peringatan hari-hari besar agama •Tujuannya untuk memotivasi dan mendinamisasikan seluruh elemen bangsa untuk ikut memajukan dan memakmurkan bangsa dan Negara. •Wadah kerukunan/trilogy kerukunan : KAUB, KIUB dan KAUB-P/ dengan Pemerintah Uraiannya :
mumtahanah, ayat 8-9 •KIUB : al-hujurat : 10, dan sabda rasulullah saw. “Tidak beriman seseorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya, seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dari Anas. Ra.) •KAUB – P : semua agama mengadakan hubungan baik dengan pemerintah, begitu sebaliknya.(persaudaraan sebagai manusia dan nasionalisme) Sikap pemerintah islam terhadap umat lain : 1. Kufur Harbi : kufur yang mencari permusuhan dengan islam/umat islam/pemerintah islam 2. Kufur jimmi : kufur yang tidak mengajak adanya permusuhan dengan islam/umat islam 3. Kufur Musta’man : kufur yang mengadakan upaya perjanjian damai dengan pemerintahan islam 4. Kufur mu’ahadah, pemerintah islam melindungi diri dan harta orang diluar islam yang tinggal dalam pemerintahan islam dari ancaman dari luar, maka umat islam/pemerintah islam berhak melindunginya Ukhuwah dan macamnya •Ukhuwah artinya persaudaraan/ adanya perasaan simpati antara 2 orang atau lebih.
Ukhuwah ada 3 macam :
1. Ukhuwah Islamiyah : persaudaraan yang diikat keyakinan yang sama …………. 2. Ukhuwah insaniyah/basyariah : ukhuwah yang diikat rasa kemanusiaan yang sama ………. 3. Ukhuwah wathoniyah : persaudaraan yang diikat rasa nasionalisme yang sama …………. TERIMAKASIH