Anda di halaman 1dari 2

PERTEMUAN 8

“KONSEP IBADAH : THAHARAH, SHALAT, DZAKAT, PUASA DAN HAJI”

Menurut Jailani dan Mohamad (2019) Istilah Syariat Islam adalah frasa yang dibentuk
oleh dua kata, iaitu kata Syariat dan kata Islam. Kata Syariat secara etimologis (lughawi)
berasal dari Bahasa Arab iaitu “Syariah” yang mempunyai maksud tempat keluar mata air
atau sumber mata air. Istilah tersebut berasal dari verba shara‘, yang bermaksud “menuju ke
tempat mata air” atau jalan yang mesti diikuti, iaitu jalan ke arah sumber utama bagi
kehidupan. Syariat menurut istilah mengandung makna sesuatu yang datangnya dari Allah
SWT yang mesti dilakukan oleh manusia supaya kebaikan kehidupan manusia itu sendiri,
baik di dunia mahupun di akhirat. Dalam konteks Islam, yang dinamakan Syariat adalah
merujuk kepada apa yang terdapat di dalam firman Allah SWT melalui al-Quran dan hadis
Rasulullah SAW.
Prinsip Syariah islam yaitu sesuai dan selaras dengan nilai dasar manusia. Bersifat
fleksibel sesuai dengan koridor ketentuan syariah. Penetapan syari’at secara berangsur-
angsur. Syariat bertujuan melindungi umat manusia dari kemaslahatan, bersifat dharuriyah
(agama, jiwa, kehormatan, akal & harta), hajiyat, dan tahsiniyat. Kewajiban pokok dalam
bentuk ibadah mahdhoh hanya sedikit. Tetapi dalam muamalah/ghair mahdhoh (ipoleksosbud
hankam) semua harus berlandaskan Syariah dan diberlakukan secara adil bagi siapapun tanpa
terkecuali. Ugresi Syariah meliputi : Sebagai identitas keislaman dan bukti keimanan kepada
Allah SWT. Sebagai indicator kebahagiaan hidup dan membangun umat dan bangsa. Sebab
jika tanpa ketentuan Syariah akan menyebabkan kesempitan kehidupan
Ruang lingkup Syariah meliputi ibadah (mengatur hubungan manusia dengan Allah
SWT) dan muamalah (mengatur hubungan manusia dengan sesame manusia dan lingkungan).
Menurut Dimyati (2014) ibadah adalah perbuatan yang dilakukan sebagai usaha
mwnghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan sudah sepatutnya mengabdi
dan beribadah kepada Allah SWT. Ibadah dibagi menjadi dua yaitu : Ibadah mahdhoh, yang
ketentuannya sudah pasti dan diatur oleh Allah SWT dan dijelaskan secara rinci oleh rosul-
Nya. Seperti sholat. Ibadah Ghair Mahdhoh, semua perbuatan baik yang dilandasi niat yang
ikhlas karena Allah Swt semata. Syarat ibadah ialah Niat, secara ikhlas karena Allah SWT
dan Ittiba’u Rasul, engikuti contoh yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW.
Thaharah menurut bahasa berasal dari bahasa arab (‫الطه راه‬  ( yang artinya bersuci.
Sedangkan menurut istilah, thaharah ialah menghilangkan hadas dan najis dari badan,
pakaian dan tempat supaya dapat menunaikan ibadat khususnya ibadat solat. Menyucikan
dari hadas kecil dengan berwudhu atau bertayammum, tidak dibolehkan mengerjakan solat
atau menyentuh al-Quran. Syarat-syarat Tayammum yaitu masuk waktu solat sedangkan air
tidak ada, tidak ada air walaupun sudah berusaha mencarinya, tanah suci dan berdebu,
menghilangkan najis dari badannya dengan beristinja’ sebelum bertayammum. Sedangkan
Rukun Tayammum, berniat, menekankan kedua tapak tangan ke atas bedu yang suci,
menyapu muka dengan debu tadi, menekan kedua telapak tangan ke atas debu sekali lagi
kemudian menyapu dua tapak tangan sampai kesiku dan tertib.
Menyucikan dari hadas besar dengan mandi ialah mereka yang melakukan
persetubuhan ,orang yang haid dan nifas dan diharamkan mengerjakan solat, puasa, haji,
duduk di dalam masjid, menyentuh dan membaca al-Quran. Istinja’, Menghilangkan kotoran
seperti najis dari tempat keluarnya dengan sesuatu yang bersih seperti air, kertas, batu, tisu
dan sebagainya sehingga najis itu bersih. Istinja’ itu mestilah menghilangkan najis, baunya
dan rasanya.
Menurut bahasa sholat berarti do’a. Sedangkan menurut terminologi adalah Suatu
bentuk ibadah yang terdiri dari perbuatan dan ucapan yang diawali dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam (serta memenuhi syarat dan rukunnya). Syarat shalat ialah
Thaharah (al-tsaubi, al-badani, al-makani), menutup aurat, masuk waktu shalat dan
menghadap kiblat. Adapu rukun shalat dibagi dua yaitu : rukun qalbiyyun, yakni yang
berhubungan dengan hati (qalb) dan rukun qauliyyah, yakni keadaan rukun itu berupa ucapan
dengan menggunakan lidah. rukun fi’liyyah, yakni keberadaan rukun shalat adalah pekerjaan
dengan organ-organ tubuh.
Puasa menurut bahasa Arab ( ‫الصيام‬ ) yang berarti menahan. Secaara istilah, menahan
diri dari semua hal yang dapat membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam
matahari. Puasa dibagi dua yaitu puasa wajib : puasa ramadhan, puasa nazar, puasa kifarat.
Puasa sunnah : puasa arafahdan tarwiyah, puasa senin-kamis, dll. Syarat wajib puasa ialah
Beragama islam, Berakal sehat, Baligh (sudah cukup umur), Mampu melaksanaknnya, Orang
yang sedang berada di tempat. Adapun syarat sah nya puasa ialah Islam, dapat membedakan
yang baik dan yang buruk, suci dari haid dan nifas, mengetahui waktu diterimanya puasa.
Ada beberapa rukun yang harus di penuhi yakni, Niat, meninggalkan segala yang
membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Zakat adalah sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh umat muslim dan diberikan
kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan syarat yang diteatpkan. Zakat
dikeluarkan dari semua harta benda yang didapatkan dengan cara yang halal yang memenuhi
nishab, seperti emas perak, pertanian, peternakan , perdagangan, rikaz, penghasilan dari
profesi. Adapun jenis zakat ialah zakat fitrah dan zakat maal
Haji adalah menyengaja untuk berkunjung ke Baitullah dalam rangka melaksanakan
sebuah ibadah yang sudah ditentukan segala sesuatunya serta bermaksud mencari ridho Allah
SWT. Ada 3 cara melakukan haji yaitu ifrad, Mengerjakan haji lebih dulu baru mengerjakan
umrah tammattu ,Mengerjakan umrah lebih dulu baru mengerjakan haji. qiran: mengerjakan
haji dan umrah dalam satu niat dan satu pekerjaan sekaligus

Sumber bacaan :
1. Dimyati 2014. Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Ibadah
Peserta Didik di Lembaga Pendidikan Ma’arif SMP Islam Durenan Trenggalek
[Skripsi]. Tulungagung (ID): IAIN tulungagung.
2. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
3. Modul Pendidikan Agama Islam SV IPB 2017-2018.
4. Jailani MR, Mohamad MT. 2019. Analisis penerapan syariat islam dalam sektor
perbankan pasca pelaksanaan syariat islam di aceh, Indonesia. Jurnal Syariah. 27(2) :
261-280

Anda mungkin juga menyukai