Ramlah Agustina
ABSTRAK
Kata Kunci : Tari Jepen, Sejarah dan Perkembangan dan Peran Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
Tari
Menurut Dekker (1984) tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat
dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran.
Bunyi-bunyian yang yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat
maksud yang ingin disampaikan. Menurut Sekarningsih & Hany (2006 dalam Solihati, 2017)
beberapa gerak dalam tari adalah adalah gerak perkusi, gerak lembam, gerak bergetar, dan gerak
menahan yang kesamaannya ini menurut cara penggunaan dan penyaluran tenaga yang beraneka.
Menurut Sekarningsih & Hany (2006 dalam Solihati, 2017) fungsi tari secara umum ditinjau dari
khasanah tari di indonesia dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu ada tarian yang berfungsi
sebagai sarana upacara (tari upacara), sebagai sarana hiburan (tari hiburan), serta sebagai seni
pertunjukan (tari pertunjukan). Menurut Septiana (2012) bentuk penyajian tari ada tiga bentuk,
maka dapat digolongkan menjadi tiga macam yaitu:
1. Tari tunggal adalah tarian yang dibawakan atau dimainkan oleh seorang penari, tarian ini
biasanya menggambarkan pertokohan atau peran tertentu. Misalnya tari arjuna, tari panji, tari
gatotkaca, tari tari klono dan tari anjasmara.
2. Tari berpasangan adalah bentuk penyajiannya yang ditarikan dua orang penari yang saling
melengkapi gerakkannya. Contoh tari payung, tari piring, tari saman, tari tayup dan lain-lain.
3. Tari masal adalah bentuk penyajiannya berjumlah lebih dari satu atau dua orang penari.
Contohnya tari golek, tari mandau, tari golek dan lain sebagainya.
Seni Tari
Menurut Septiana (2012) seni tari adalah hasil karya cipta manusia yang diungkapkan lewat
media geak yang memiliki keindahan. Seni tari yang terdapat di Indonesia sangat banyak, dimana
masing-masing daerah memiliki seni tari yang berbeda-beda pula. Seni tari adalah suatu bentuk
karya seni yang meliputi gerakan ritmis seorang penari yang mengikuti alunan musik yang
mengiringinya. Seni tari memiliki tujuan yang beragam, yakni sebagai bagian dari upacara
keagamaan, atau menjadi saranan hiburan pada pertunjukan seni. Tarian dapat menceritakan kisah
dan sejarah tertentu yang mengundang rasa kagum atau bahkan perasaan tersentuh bagi siapa saja
yang melihatnya (Putri, 2009).
Menurut Soedarsono (1977) dalam beberapa kebudayaan, seni tari menjadi bagian esensial
yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai sarana untuk bergaul, sebagai
sarana keagamaan dan uparaca adat dan sebagai sarana hiburan. Seiring dengan perkembangan
waktu, seni tari pun mulai menunjukkan keberagamannya. Berikut ini merupakan jenis-jenis seni
tari yang berkembang di Indonesia, yaitu tari tradisional, tari kreasi baru, tari kontemporer Tari
tradisional Indonesia, sering disebut juga dengan seni tari nusantara, dapat berupa tarian yang
Badan Pengembangan Pariwisata Daerah Kalimantan Timur. 1974. Guide to East Kalimantan.
Samarinda : Badan Pengembangan Pariwisata Daerah Kalimantan Timur
Dekker N. 1984. Seni Tari. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat
Pendidikan Guru dan Tenaga Teknis
Moleong, L.J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya
Narsidah. 2013. Tari Ronggeng Paser sebagai Identitas Masyarakat Suku Paser di Kabupaten
Kalimantan Timur. Jurnal UPT Perpustakaa ISI Yogyakarta, Vol. 1. No. 2
Pertiwi. A.F. (2017). Makna Komunikasi Nonverbal Pada Tari Jepen Tepian Olah Bebaya.
Ejournalilmu komunikasi, Vol. 5 No. 3, 488-497
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D).
Bandung : Alfabeta
Sumber-sumber internet :
Anonim. 2016. Tari Jepen Tarian Tradisional dari Provinsi Kalimantan Timur.
http://kamerabudaya.com/2016/02/tari-jepen-dari-provinsi-kalimantan-timur.html.
Diakses pada tanggal 20 Januari 2018 di Samarinda
Rifda. 2016. Seni Tari Pengertian, Jenis-jenis, Fungsi dan Unsur Seni Tari.
http://majalahpendidikan.com/seni-tari-pengertian-jenis-jenis-fungsi-dan-unsur-seni-
tari.html. Diakses pada tanggal 20 Januari 2018 di Samarinda