(F60 – F69)
2. Faktor Biologi
Beberapa kondisi disfungsi susunan saraf, misalnya soft neurological sign
(kerusakan otak minimal sejak kecil), berkaitan dengan gangguan kepribadian
antisosial dan ambang.
3. Faktor Temperamen
Faktor temperamen erat kaitannya dengan faktor genetik dan biologik serta
merupakan sesuatu yang bersifat konstitusional sejak lahir. Beberapa contoh,
misalnya anak yang bertemperamen penakut, mungkin berkembang menjadi
orang dengan gangguan kepribadian menghindar.
4. Interaksi Antara Faktor Temperamen dengan Faktor Lingkungan
Berdasarkan hasil observasi jangka panjang sejak bayi, Stella Chess dan
Alexander Thomas mengemukakan teori Goodness of fit yaitu beberapa jenis
gangguan kepribadian adalah hasil interaksi dari ketidakcocokan antara
temperamen seorang anak dengan cara mendidik anak. Contohnya seorang anak
bertemperamen cemas akan lebih cenderung berkembang menjadi gangguan
kepribadian bila ia diasuh oleh seorang ibu yang bersifat cemas, dibandingkan
bila ia diasuh oleh seorang ibu yang bersifat tenang.
5. Faktor Lingkungan danBudaya
Lingkungan dan budaya yang bersifat keras, tidak toleran, punitif, dan agresif
sering menanamkan dasar-dasar paranoid dan antisosial.
6. Faktor Psikodinamik
Yang dimaksud di sini adalah berbagai faktor psikologis (walaupun secara
potensial dipengaruhi oleh faktor genetik dan konstitusional) yang
mengorganisasi, berkonsolidasi, bersifat kukuh dan secara maladaptif
mengadakan, menyesuaikan dan menyelesaikan konflik dalam pengalaman
hidup.
Manifestasi Klinis
Gangguan ini mencakup keadaan yang tidak disebabkan langsung oleh kerusakan atau
penyakit otak berat atau gangguan jiwa lain tetapi memenuhi kriteria berikut :
a. Sikap dan perilaku yang amat tidak serasi yang biasanya meliputi beberapa bidang
fungsi, misalnya afek, kesadaran, pengendalian impuls, cara memandang dan
berpikir, serta gaya berhubungan dengan orang lain.
b. Pola perilaku abnormal berlangsung lama, berjangka panjang, dan tidak terbatas
pada episode penyakit jiwa.
c. Pola perilaku abnormalnya pervasif dan jelas maladaptif terhadap berbagai
keadaan pribadi dan sosial yang luas
d. Manifestasi di atas selalu muncul pada masa kanak atau remaja dan berlanjut
sampai usia dewasa
e. Gangguan menjurus kepada pasien pribadi yang berarti, tetapi hal ini mungkin
hanya menjadi nyata kemudian dalam perjalanan penyakitnya.
f. Gangguan ini biasanya, tetapi tidak selalu, berhubungan secara bermakna dengan
masalah pekerjaan dan kinerja sosial.
Untuk budaya yang berbeda, penting untuk mengembangkan seperangkat kriteria
khas yang berhubungan dengan norma sosial, peraturan dan kewajiban. Untuk
mendiagnosis kebanyakan dari subtipe di bawah ini, bukti nyata dibutuhkan
tentang adanya paling sedikit tiga dari ciri atau perilaku di atas.
GANGGUAN FUNGSI
(terjadi > 1 minggu)
Ya Tidak
GANGGUAN RIWAYAT PENGGUNAAN
KEPRIBADIAN ZAT SECARA PATOLOGIK
(minimal selama 1 bulan)
Ya Tidak
Sistem kardiovaskular
1. Penyakit arteri koroner
2. Hipertensi esensial
3. Gagal jantung kongestif
4. Sinkop vasomotor (vasodepresor)
5. Aritmia
6. Fenomena Raynaud
Sistem pernapasan
7. Asma bronkial
8. Hay fever
9. Sindrom hiperventilasi
10. Tuberkulosis
Sistem gastrointestinal
1 Uklus peptikum
2 Kolitis ulseratif
3 Obesitas
4 Anoreksia nervosa
Sistem muskulosketal
1. artitis reumatoid
2. Nyeri punggung bawah
Nyeri kepala
1 nyeri kepala migren (vaskular)
2 Nyeri kepala tension (kontraksi otot)
Sistem endokrin
1. Hipertiroidisme
2. Diabetes melitus
3. Gangguan endokrin wanita
Nyeri kronis
Gangguan kekebalan
4. Penyakit infeksi
5. Alergi
6. Transplantasi organ
7. Penyakit otoimun
8. Gangguan mental
Kanker
Gangguan kulit
1. Pruritus
2. Hiperhidrosis
Penatalaksanaan
Psikoanalisis dan psikoterapi dapat digunakan. Telah dikembangkan
penggunakan teknik modifikasi perilaku (teori belajar), di antaranya ialah terapi
relaksasi otot, biofeedback, hipnosis, pernapasan terkendali, yoga dan pijat.
GANGGUAN
PSIKOSOMATIK
-terapi
GEJALA CEMAS
- farmakologik GEJALA DEPRESI
Satu minggu
- Obat anticemas - Obat antidepresi
- psikoterapi - Psikoterapi
SEMBUH
ya Tidak
Satu bulan
TENANG
Follow up RUJUK
ya Tidak
- Tapering Of RUJUK
- Lanjutkan psikoterapi