ANANKASTIK
Pembimbing:
dr. Ni Wayan Ani P, Sp.KJ
Oleh:
Miftah Rizqi (2011730155)
Gangguankepribadian
perubahan kepribadian adalah
adalahsuatu proses
suatu proses
perkembangan,
yang didapat, yang muncul
biasanya ketika
pada masa
usia kanak-
dewasa,
kanak atau remaja dan berlanjut sampai dewasa.
setelah stress berat atau berkepanjangan,
Gangguan kepribadian bukan keadaan sekunder
deprivasi
dari lingkungan
gangguan yang
jiwa lain atau ekstrem,
penyakit otak,
gangguan
meskipun jiwa yang
dapat didahului danparah
timbulatau
bersamaan
penyakit/cedera otak
dengan gangguan lain.
GANGUAN
KEPRIBADIAN
KELOMPOK A •• Orang
Orangdengan
yangperilaku
seringyang kali
• Orang yang dianggap
tampak
terlalu cemasemosional,
dramatis, atau dan
aneh
eratik ataumenentu).
(tidak eksentrik.
ketakutan.
• Kelompok ini mencakup
KELOMPOK B •• Kelompok
Kelompok ini mencakup
gangguaninikepribadian
terdiri dari
gangguan kepribadian
gangguan kepribadian antisosial,
paranoid, skizoid, dan
menghindar,
ambang dependen,
(borderline), histrionik,
KELOMPOK C skizotipal.
dan narsistik.
dan obsesif-kompulsif.
GANGGUAN KEPRIBADIAN
ANANKASTIK
DEFINISI
• Pola perilaku berupa preokupasi dengan
keteraturan, peraturan, perfeksionisme, kontrol
mental dan hubungan interpersonal, dengan
mengenyampingkan:
– Fleksibilitas
– Keterbukaan
– Efisiensi
– Bersifat pervasif, dan
– Awitan sejak dewasa muda nyata dalam pelbagai
konteks
FITUR KLINIS
• Orang dengan gangguan obsesif-kompulsif
kepribadian disibukkan dengan aturan, peraturan,
ketertiban, kerapian, rincian, dan pencapaian
kesempurnaan.
• Mereka bersikeras bahwa aturan harus diikuti
secara kaku dan tidak bisa mentolerir apa yang
mereka anggap pelanggaran.
• Mereka kekurangan fleksibilitas dan tidak toleran.
Mereka mampu bekerja lama, asalkan rutin dan
tidak memerlukan perubahan yang mereka tidak
dapat beradaptasi.
DIAGNOSIS
• Dalam wawancara, pasien dengan gangguan kepribadian
obsesif-kompulsif mungkin memiliki sikap kaku.
• Afek mereka tidak tumpul atau datar, tetapi dapat
digambarkan sebagai yang terbatas.
• Mereka kekurangan spontanitas, dan suasana hati mereka
biasanya serius.
• Pasien tersebut mungkin cemas tentang tidak terkendali
dalam wawancara. Jawaban mereka untuk pertanyaan luar
biasa rinci.
• Mekanisme pertahanan yang mereka gunakan adalah
rasionalisasi, isolasi, intelektualisasi, pembentukan reaksi,
dan kehancuran.
KRITERIA DIAGNOSTIK
• Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan.
• Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar,
urutan, organisasi atau jadwal.
• Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas.
• Ketelitian yang berlebihan, terlalu hati-hati, dan keterikatan yang
tidak semestinya pada produktivitas sampai mengabaikan kepuasan
dan hubungan interpersonal.
• Keterpakuan dan keterikatan yang berlebihan pada kebiasaan
social.
• Kaku dan keras kepala.
• Pemaksaan yang tak beralasan agar orang lain mengikuti persis
caranya mengerjakan sesuatu, atau keengganan yang tak beralasan
untuk mengizinkan orang lain mengerjakan sesuatu.
• Mencampur-adukan pikiran atau dorongan yang memaksa dan yang
enggan.
TATA LAKSANA
• Clomipramine
– 3x25mg (efek samping mengantuk)
• SSRI (selective serotonin re-uptake inhibitor)
– Dapat diberikan fluoxetin 2x20mg, atau
– Sertraline 2x50mg, atau
– Esitalopram 2x10mg, atau
– Fluvoxamin 2x50mg
TERAPI
• Terapi kelompok dan terapi perilaku kadang-kadang
menawarkan keuntungan tertentu. Dalam kedua konteks,
mudah untuk menginterupsi pasien di tengah-tengah
interaksi atau penjelasan maladaptif mereka.
• Mencegah penyelesaian perilaku kebiasaan mereka
menimbulkan kecemasan pasien dan membuat mereka
rentan terhadap strategi belajar mengatasi yang baru.
• Pasien juga dapat menerima hadiah langsung untuk
perubahan dalam terapi kelompok, sesuatu yang kurang
sering mungkin dalam psikoterapi individu.
• Beberapa penelitian mendapatkan bahwa kombinasi
farmakoterapi dan terapi perilaku lebih efektif menurunkan
gejala obsesif-kompulsif.
DAFTAR PUSTAKA
• Mangindaan, Lukas. Ed: Elvira, S. D.,& Hadisukanto, G.
(2014). Buku Ajar Psikiatri: Gangguan Kepribadian. Jakarta:
Badan Penerbit FKUI. Hal 343-358.
• Sadock, B. J., & Sadock, V. A. (2010). Kaplan & Sadock's
Synopsis of Psychiatry: Behavioral Sciences/Clinical
Psychiatry, 10th Edition. New York: Lippincott
William&Wilkins.
• Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer A., Grenne Beverly.
(2003). Psikologi Abnormal. Edisi ke-v. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
• Departemen Kesehatan R.I. (1993). Pedoman
Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia
III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan Medik.