Anda di halaman 1dari 20

Gangguan Defisit-Atensi /

Hiperaktivitas
Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD)

Pembimbing : dr. Andri, SpKJ


Meigy Nitalessy
11 2012 283
Kepaniteraan Klinik Ilmu Jiwa
Panti Sosial Bina Daya 1
Jakarta 2015

Definisi

Gangguan hiperkinetik
Minimal brain disfunction syndrome
timbul pada masa perkembangan dini
(sebelum berusia 7 tahun)
Tidak mampu memusatkan perhatian,
hiperaktiv dan impulsif
Dapat berlanjut hingga dewasa
Gejala paling sedikit 6 bulan

Klasifikasi

DSM IV dari American Psychiatric Association (APA :


GDAH tipe inatensi
Tidak mampu memusatkan perhatiannya untuk
waktu yang lama
Perhatiannya mudah teralihkan oleh stimulus
lain.
Rentang waktu pemusatan perhatian yang
singkat
Kemampuan menyimak yang rendah


GDAH tipe hiperaktif-impulsif
Impulsivitas motor berupa anak selalu berpindah dari satu
aktivitas ke aktivitas lain.
Impulsivitas verbal atau kognitif terlihat berupa sikap
terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum mendapat
informasi.
GDAH dapat disertai atau tanpa hiperaktivitas.
Hiperaktivitas menggambarkan perilaku motorik yang
berlebihan.
GDAH tipe kombinasi
Penggabungan keadaan gangguan pemusatan perhatian
dan gangguan impulsif-hiperaktif.

Epidemiologi

Laporan tentang insidensi GDAH di Amerika Serikat adalah bervariasi dari 2


20% anak-anak sekolah dasar. Di Inggris, insidensi dilaporkan lebih rendah
dibandingkan di Amerika Serikat, kurang dari 1 %. Orang tua dari anak-anak
dengan GDAH menunjukkan peningkatan insidensi hiperkinesis, sosiopati,
gangguan penggunaan alkohol, dan gangguan konversi. 6,7

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh oleh Ira Savitri, dkk. Pada
sejumlah SD di wilayah Jakart Pusat pada tahun 2000-2001 didapatkan 4,2%
dari sekitar 600 anak sekolah dasar kelas 1-3 yang mengalami GPPH. Saputro
(2000) dalam penelitiannya pada anak-anak usia sekolah dasar kelas 1-3 yang
mengalami GPPH di Kabupaten Sleman DIY menemukan angka prevalensi
sekitar 9,5%. Pada tahun 2003 saja, sebanyak 51 anak dari sekitar 215 anak
sekolah dasar di diagnosis sebagai GPPH di Poli Jiwa Anak dan Remaja Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo.

Prevalensi GPPH juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan juga dipengaruhi
oleh jenis kelamin dan juga usia. Angka kejadian GPPH pada anak dan remaja
dan dewasa dikatakan memiliki insidensi yang lebih tinggi untuk mengalami
gangguan ini dibandingkan dengan anak perempuan, dengan rasio 3-4 : 1.

Etiologi

Faktor
genetik

Cedera
otak

Faktor
neurologis

Faktor
neurokimia
wi

Faktor
psikososial

Patofisiologi

Diagnosis

Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Defisit-Atensi /


Hiperaktivitas:2
A. Salah satu (1) atau (2):
1. Inatensi enam (atau lebih) gejala inatensi berikut ini telah
menetap selama sekurangnya enam bulan sampai tingkat yang
maladaptif dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan:
a) Sering gagal memberikan perhatian terhadap perincian atau
melakukan kesalahan yang tidak berhati-hati dalam tugas
sekolah, pekerjaan, atau aktivitas lain.
b) Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan atensi
terhadap tugas atau aktivitas permainan.
c) Sering tidak tampak mendengarkan jika berbicara langsung.
d) Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas
sekolah, pekerjaan, atau kewajiban di tempat kerja (bukan karena
perilaku oposisional atau tidak dapat mengerti instruksi).


a) Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas
dan aktivitas.
b) Sering menghindari, membenci, atau enggan untuk
terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha mental
yang lama (seperti tugas sekolah atau pekerjaan
rumah).
c) Sering menghindari hal-hal yang perlu untuk tugas
atau aktivitas (misalnya: tugas sekolah, pensil, buku,
atau peralatan)
d) Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar.
e) Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari

2. Hiperaktivitas-impulsivitas enam (atau lebih) gejala


hiperaktivitas-impulsivitas berikut ini telah menetap sekurangnya
enam bulan sampai tingkat yang maladaptif dan tidak konsisten
dengan tingkat perkembangan:
Hiperaktivitas
Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau menggeliat-ngeliat di
tempat duduk.
Sering meninggalkan tempat duduk di kelas atau dalam situasi lain
di mana diharapkan tetap duduk.
Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi
yang tidak tepat (pada remaja atau dewasa, mungkin terbatas pada
perasaan subyektif kegelisahan).
Sering mengalami kesulitan bermain atau terlibat dalam aktivitas
waktu luang secara tenang.


Sering siap-siap pergi atau bertindak seakan-akan
didorong oleh sebuah motor.
Sering berbicara berlebihan.
Impulsivitas
Sering menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan sebelum
pertanyaan selesai.
Sering sulit menunggu gilirannya atau menganggu orang
lain.

Sering memutus atau mengganggu orang lain (misalnya:


memotong masuk ke percakapan atau permainan)

B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau inatentif yang


menyebabkan gangguan telah ada sebelum usia 7 tahun.
C. Beberapa gangguan akibat gejala ada selama dua atau lebih
situasi (misalnya: di sekolah atau pekerjaan dan di rumah).
D. Harus terdapat bukti jelas adanya gangguan yang bermakna
secara klinis dalam fungsi sosial, akademik, atau fungsi pekerjaan.
E. Gejala tidak terjadi semata-mata selama perjalanan gangguan
perkembagan pervasif, skizofrenia, atau gangguan psikotik lain,
dan tidak diterangkan lebih baik oleh gangguan mental lain
(misalnya: gangguan mood, gangguan kecemasan, gangguan
disosiatif, atau gangguan kepribadian)

Gambaran Klinis

Hiperaktivitas

Gangguan atensi
(rentang atensi
yang pendek,
distrakbilitas,
keras hati, gagal
menyelesaikan
hal, inatensi,
konsentrasi yang
buruk)

Gangguan
motorik
perseptual
Impulsivitas
(bertindak
sebelum berpikir,
mengubah
perilaku dengan
tiba-tiba, tidak
memiliki
organisasi,
meloncat-loncat
di sekolah)
Gangguan
bicara dan
pendengaran

Labilitas
emosional

Gangguan daya
ingat dan
pikiran

Tanda
neurologis dan
iregularitas EEG
yang samarsamar

Defisit
koordinasi
menyeluruh

Ketidakmampua
n belajar
spesifik

Pemeriksaan

Skrining guna mendokumentasi ada tidaknya gangguan


psikiatrik lain.
Child Behaviour Check List atau Behavior Assessment
System for Children merupakan skala yang
terstandarisasi guna men-skrining kemungkinan adanya
gangguan lain.
Brown ADD Diagnostic Form for Adolescents-Revised
dan garis besar wawancara dalam buku karangan Robin
memberikan daftar pertanyaan penting yang dapat
dijadikan indikator untuk kemungkinan terjadinya
gangguan lain.
Anak diperiksa dengan menggunakan Conners' Parent
and Teacher Rating Scale and examine adolescents
according to the Brown Attention Deficit Disorder Scale
(BADDS) for Adolescents and Adults.


Menilai impulsivitas dan inatensi dengan
menggunakan pemeriksaan seperti Conners
Continuous Performance Test (CPT), Integrated
Visual and Auditory (IVA) CPT , atau keduanya.
Menggunakan Nadeau / Quinn / ADHD Littman
Self-Rating Scale untuk perempuan.
Fungsi eksekutif pasien : tes neuropsychologic.
Melakukan evaluasi ketidakmampuan belajar
(kecerdasan [IQ] vs prestasi).

Diagnosis Banding

Kecemasan : dimanifestasikan oleh overaktivitas dan


distrakbilitas.
Depresi sekunder sebagai reaksi terhadap frustasi terusmenerus yang dirasakan mereka terhadap kegagalan
mereka untuk belajar dan rasa rendah diri mereka
Seringkali gangguan konduksi dari berbagai jenisnya
harus dibedakan dari GDAH, karena anak-anak mungkin
tidak mampu membaca atau mengerjakan matematika
karena gangguan belajar, bukannya inatensi. Tetapi
gangguan defisit atensi/hiperaktivitas sering ditemukan
bersama-sama dengan salah satu atau lebih gangguan
belajar, termasuk gangguan membaca, gangguan
matematika, dan gangguan ekspresi menulis. 2

Tabel . Regimen obat pada ADHD


Jenis Preparat
Stimulan Metilfenidat
Standar (Ritalin)

Dosis

Dosis

Dosis

pemberian

inisial

titrasi

max/hr

/hr

60

2-3

20

20

2,5-5

2,5-5

40

15

37,5

18,7

112,5

Imipramin (Tofranil)

1/kg

0,5/kg

3/kg

2-3

Desipramin

1/kg

0,5/kg

3,5/kg

2-3

(Norpramin)
Bupropion

3/kg

3/kg

3-6/kg

20

60

Adrenergik Agonis

Klonidin (Catapres)

0,05

0,05

0,3

1-3

SR (Ritalin SR)
Dekstroamfetamin
Standar (Dexedrine)
SR(Adderall,Dexedrin)
Pemolin (Cylert)
Anti-depresan

(Wellbutrin)
Floksetin (Prozac)

Pengobatan Nutrisi pada


GDAH

Penyulit

Anak yang menderita ADHD biasanya


dihubungkan dengan prestasi belajar yang
rendah, kesulitan dalam menjalin hubungan
interpersonal dan mempunyai rasa percaya
diri yang rendah

Prognosis

Gejala hiperaktif akan berkurang pada masa


adolescence, sedangkan gejala impulsive dan emosi
yang labil akan menetap. Anak dengan ADHD pada
waktu dewasa sering masih mempunyai gejala agresif
dan menjadi pencandu minuman keras/alcoholism). 2,6,8
Prognosis lebih baik bila didapatkan fungsi intelektual
yang tinggi, pasien tidak memiliki komorbiditas besar,
kepatuhan terhadap terapi, dukungan yang kuat dari
keluarga, temen teman yang baik, diterima di
kelompoknya dan diasuh oleh gurunya serta tidak
mempunyai satu atau lebih komorbid gangguan
psikiatri.

Anda mungkin juga menyukai