Hiperaktivitas
Attention Deficit Hyperactivity
Disorder (ADHD)
Definisi
Gangguan hiperkinetik
Minimal brain disfunction syndrome
timbul pada masa perkembangan dini
(sebelum berusia 7 tahun)
Tidak mampu memusatkan perhatian,
hiperaktiv dan impulsif
Dapat berlanjut hingga dewasa
Gejala paling sedikit 6 bulan
Klasifikasi
GDAH tipe hiperaktif-impulsif
Impulsivitas motor berupa anak selalu berpindah dari satu
aktivitas ke aktivitas lain.
Impulsivitas verbal atau kognitif terlihat berupa sikap
terlalu cepat mengambil kesimpulan sebelum mendapat
informasi.
GDAH dapat disertai atau tanpa hiperaktivitas.
Hiperaktivitas menggambarkan perilaku motorik yang
berlebihan.
GDAH tipe kombinasi
Penggabungan keadaan gangguan pemusatan perhatian
dan gangguan impulsif-hiperaktif.
Epidemiologi
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh oleh Ira Savitri, dkk. Pada
sejumlah SD di wilayah Jakart Pusat pada tahun 2000-2001 didapatkan 4,2%
dari sekitar 600 anak sekolah dasar kelas 1-3 yang mengalami GPPH. Saputro
(2000) dalam penelitiannya pada anak-anak usia sekolah dasar kelas 1-3 yang
mengalami GPPH di Kabupaten Sleman DIY menemukan angka prevalensi
sekitar 9,5%. Pada tahun 2003 saja, sebanyak 51 anak dari sekitar 215 anak
sekolah dasar di diagnosis sebagai GPPH di Poli Jiwa Anak dan Remaja Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo.
Prevalensi GPPH juga dipengaruhi oleh jenis kelamin dan juga dipengaruhi
oleh jenis kelamin dan juga usia. Angka kejadian GPPH pada anak dan remaja
dan dewasa dikatakan memiliki insidensi yang lebih tinggi untuk mengalami
gangguan ini dibandingkan dengan anak perempuan, dengan rasio 3-4 : 1.
Etiologi
Faktor
genetik
Cedera
otak
Faktor
neurologis
Faktor
neurokimia
wi
Faktor
psikososial
Patofisiologi
Diagnosis
a) Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas
dan aktivitas.
b) Sering menghindari, membenci, atau enggan untuk
terlibat dalam tugas yang memerlukan usaha mental
yang lama (seperti tugas sekolah atau pekerjaan
rumah).
c) Sering menghindari hal-hal yang perlu untuk tugas
atau aktivitas (misalnya: tugas sekolah, pensil, buku,
atau peralatan)
d) Sering mudah dialihkan perhatiannya oleh stimuli luar.
e) Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari
Sering siap-siap pergi atau bertindak seakan-akan
didorong oleh sebuah motor.
Sering berbicara berlebihan.
Impulsivitas
Sering menjawab tanpa pikir terhadap pertanyaan sebelum
pertanyaan selesai.
Sering sulit menunggu gilirannya atau menganggu orang
lain.
Gambaran Klinis
Hiperaktivitas
Gangguan atensi
(rentang atensi
yang pendek,
distrakbilitas,
keras hati, gagal
menyelesaikan
hal, inatensi,
konsentrasi yang
buruk)
Gangguan
motorik
perseptual
Impulsivitas
(bertindak
sebelum berpikir,
mengubah
perilaku dengan
tiba-tiba, tidak
memiliki
organisasi,
meloncat-loncat
di sekolah)
Gangguan
bicara dan
pendengaran
Labilitas
emosional
Gangguan daya
ingat dan
pikiran
Tanda
neurologis dan
iregularitas EEG
yang samarsamar
Defisit
koordinasi
menyeluruh
Ketidakmampua
n belajar
spesifik
Pemeriksaan
Menilai impulsivitas dan inatensi dengan
menggunakan pemeriksaan seperti Conners
Continuous Performance Test (CPT), Integrated
Visual and Auditory (IVA) CPT , atau keduanya.
Menggunakan Nadeau / Quinn / ADHD Littman
Self-Rating Scale untuk perempuan.
Fungsi eksekutif pasien : tes neuropsychologic.
Melakukan evaluasi ketidakmampuan belajar
(kecerdasan [IQ] vs prestasi).
Diagnosis Banding
Dosis
Dosis
Dosis
pemberian
inisial
titrasi
max/hr
/hr
60
2-3
20
20
2,5-5
2,5-5
40
15
37,5
18,7
112,5
Imipramin (Tofranil)
1/kg
0,5/kg
3/kg
2-3
Desipramin
1/kg
0,5/kg
3,5/kg
2-3
(Norpramin)
Bupropion
3/kg
3/kg
3-6/kg
20
60
Adrenergik Agonis
Klonidin (Catapres)
0,05
0,05
0,3
1-3
SR (Ritalin SR)
Dekstroamfetamin
Standar (Dexedrine)
SR(Adderall,Dexedrin)
Pemolin (Cylert)
Anti-depresan
(Wellbutrin)
Floksetin (Prozac)
Penyulit
Prognosis