Anda di halaman 1dari 47

GANGGUAN NEUROTIK,

GANGGUAN SOMATOFORM,
GANGGUAN YG BERKAITAN
DG STRES

Dikelompokkan menjadi satu kelompok


besar karena
adanya hubungan dengan konsep
neurosis
adanya hubungan gangguan ini dengan
penyebab psikologis

PPDGJ-III ------ ( F 40 sp 48 )
F40 Gangguan anxietas fobik
F40.0 Agorafobia
.00 tanpa gangguan panik
.01 dengan gangguan panik
F40.1
Fobia sosial
F40.2
Fobia khas (terisolasi)
F40.8
Gangguan anxietas fobik lainnya
F40.9
Gangguan anxietas fobik YTT
F41 Gangguan anxietas lainnya
F41.0 Gangguan panik (anxietas paroksismal episodik)
F41.1 Gangguan anxietas menyeluruh
F41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresif
F41.3 Gangguan anxietas campuran lainnya
F41.8 Gangguan anxietas lainnya YDT
F41.9 Gangguan anxietas YTT

F42 Gangguan obsesif-kompulsif


F42.0 Predominan pikiran obsesional atau pengulangan
F42.1 Predominan tindakan kompulsif [obsessional ritual]
F42.2 Campuran tindakan dan pikiran obsesional
F42.8 Gangguan obsesif-kompulsif lainnya
F42.9 Gangguan obsesif-kompulsif YTT
F43 Reaksi terhadap stres berat dan gangguan
penyesuaian
F43.0 Reaksi stres akut
F43.1 Gangguan stres pasca-trauma
F43.2 Gangguan penyesuaian
.20 Reaksi depresif singkat
.21 Reaksi depresif berkepanjangan
.22 Reaksi campuran anxietas dan depresif
.23 Dengan predominan gangguan emosi lainnya
.24 Dengan predominan gangguan tingkah laku
.25 Dengan gangguan campuran dari emosi dan tingkah laku
.28 Dengan gejala predominan lainnya YDT
F43.8
Reaksi terhadap stres berat lainnya
F43.9
Reaksi terhadap stres berat YTT

F44
Gangguan disosiatif [konversi]
F44.0 Amnesia disosiatif
F44.1 Fugue disosiatif
F44.2 Stupor disosiatif
F44.3 Gangguan trans dan kesurupan
F44.4 Gangguan motorik disosiatif
F44.5 Konvulsi disosiatif
F44.6 Anestesia dan kehilangan sensorik disosiatif
F44.7 Gangguan disosiatif [konversi] campuran
F44.8 Gangguan disosiatif [konversi] lainnya
80 Sindrom Ganser
81 Gangguan kepribadian multipel
82 Gangguan disosiatif [konversi] sementera terjadi
pada masa kanak dan remaja
88 Gangguan disosiatif [konversi] lainnya YDT
F44.9 Gangguan disosiatif [konversi] YTT

F45

Gangguan somatoform
F45.0 Gangguan somatisasi
F45.1 Gangguan somatoform tak terinci
F45.2 Gangguan hipokondrik
F45.3 Disfungsi otonomik somatoform
.30 Jantung dan sistem kardiovaskular
.31 Saluran pencernaan bagian atas
.32 Saluran pencernaan bagian bawah
.33 Sistem pernapasan
.34 Sistem genitourinaria
.38 Sistem atau organ lainnya
F45.4 Gangguan nyeri somatoform menetap
F45.8 Gangguan somatoform lainnya
F45.9 gangguan somatoform YTT

F48

Gangguan neurotik lainnya


F48.0 Neurastenia
F48.1 Sindrom depersonalisasi-derealisasi
F48.8 Gangguan neurotik lainnya YDT
F48.9 Gangguan neurotik YTT

Penggabungan lain

Kelompok gangguan anxietas,


terdiri dari:
* gangguan anxietas fobik
* gangguan panik
* gangguan anxietas menyeluruh
* gangguan anxietas + depresi
* gangguan obsesi kompulsi

Kelompok gangguan neurotik


Pengelompokan gangguan ini dalam
sejarahnya diidentifikasi oleh
Sigmund Freud. Aslinya terdiri:
- fobia
- konversi/histeria konversi
- neurosis obsesi-kompulsi

1.

2.

3.

Fobia oleh Freud disebut histeria anxietas


yang ditandai dengan ketakutan yang tak
masuk akal terhadap benda atau situasi
yang biasa
Konversi/histeria konversi dengan ciriciri: hilangnya fungsi pada bagian tubuh
yang tidak berkaitan dengan gangguan
anatomik atau fisiologik
Neurosis obsesi-kompulsi dengan ciriciri: adanya pikiran yang berulang kali
datang mengganggu dan dorongan yang
tak tertahankan untuk melakukan perbuatan
ritual, berulang dan tidak bermakna.

Anxietas =/=
fear(takut)
Anxietas
Adalah suatu kondisi emosi yang tak menyenangkan dimana
penyebabnya
kurang
bisa
diedentifikasi,tidak
nampak,samar,internal,konfliktual ,Insidious
Gangguan
anxietas mempunyai komponen psikis berupa
keadaan tegang yang berlebihan atau tidak pada tempatnya
yang ditandai oleh perasaan khawatir/was-was,tidak menentu.
Komponen fisik berupa keterjagaan berlebihan,jantung
berdebar,nafas >cepat,mulut kering,keluhan lambung,tangan
kaki merasa dingin,
ketegangan otot.
Fear (takut)
Reaksi emosional dan fisiologis terhadap ancaman dari luar
yg diketahui dgn jelas dan nyata serta bukan krn adanya konflik

Anxietas

Merupakan peringatan terhadap


ancaman baik dari dalam atau luar
Anxietas berfungsi sebagai reaksi
adaptasi dan penyelamat kehidupan
Anxietas melindungi luka, dengan
jalan secara sadar seseorang
bereaksi menjaga diri dari bahaya.

Variasi kecemasan

Intensitasnya: rasa cemas ringan risau


gemetar panik (extrem)
Perjalanannya:puncak
kecemasan(peak nya)
terjadi dlm bbrp
second -- menit hari
Durasinya : bbrp second jam-hari/bulan

Stres dan anxietas


Kejadian
(life event)

dipersepsi
stressful/tidak

tergantung pada
* macam stres
* pribadi ybs.
* defense mekanisme

Bila ego berfungsi dengan baik


akan berada dalam kondisi adaptif/kondisi
berkeseimbangan antara internal dan
external
world
Bila ego tidak berfungsi baik
akan terjadi ketidak seimbangan antara
internal dan external world secara terus
menerus (khronis) chronic anxiety

Neurobiologi anxietas

Jaras saraf asenden yang mengadung


noradrinalin dan 5-hydroksitriptamin
mengenervasi lobus limbik dn
neokortex Meningkatnya aktivitas saraf
noradrinergikakan meningkatkan
keterejagaan Meningkatnya aktivitas
saraf 5-hidroksitriptamin akan
meningkatkan respon terhadap
stimulus yang bersifat aversif

Materi kuliah:
Akan dibicarakan tentang:
1. Panik disorder dengan agoraphobia
Panik disorder tanpa agoraphobia
2. Agoraphobia tanpa riwayat panik disorder
3. Social phobia
4. Simple phobia
5. Diffuse anxiety disorder (gangguan cemas
menyeluruh)
6. Obsessive-compulsive disorder
7. Gangguan yang terkait stres
8. Gangguan neurotik lainnya

1. Gangguan Panik
Gejalanya
- Timbulnya serangan anxietas/teror yang berkala
(serangan panik)
- Sewaktu serangan penderita merasa:
* sangat ketakutan * mual
* tidak nyaman * pusing
* jantung berdebar * perasaan tak riil
* nyeri dada
* takut mati
* perasaan tercekik * takut jadi gila
* berkeringat
* gemetar

Gangguan panik
-

(lanjutan)

Serangan dapat terjadi secara spontan atau sebagai respon


terhadap situasi tertentu
Durasi serangan + 15 30 menit, tapi efek sisa bisa > lama
Frekuensi serangan bisa tiap minggu tapi berlangsung
berbulan-bulan atau serangkaian serangan diikuti periode
tenang per minggu-minggu

Catatan:
Serangan panik bisa terjadi pada gangguan anxietas lain
misalnya pada agoraphobia dan gangguan stres pasca
trauma.
(Harus dicermati kriteria diagnosanya! Lihat PPDGJ III)

2. Agorafobia
Fobia ditandai ketakutan yang
mencekam dan
tidak masuk akal
- Sebagian didapati penderita dapat
menghindari atau bertahan dalam
situasi fobik
- Sebagian lainnya anxietas yang timbul
dapat membuat sangat tidak berdaya
seperti misalnya pada: agorafobia

Agorafobia
-

(lanjutan)

Agorafobia ditandai dengan gejala ketakutan


yang hebat yang membuat dirinya tak
berdaya akan suatu tempat atau situasi yang
dirasakan sulit untuk meloloskan diri atau
sulit mendapat pertolongan bilamana terjadi
serangan cemas ( penderita membatasi diri
sebatas tempat yang aman biasanya di dalam
rumah).
Agorafobia bisa menyertai gangguan panik,
bisa juga sebagai diagnosa tersendiri (lihat
kriteria diagnosa PPDGJ III)

3. Social phobia (anxietas sosial)


Ditandai dengan gejala ketakutan akan diamati dan
dipermalukan di depan publik

manifestasinya:
rasa malu berlebihan
dalam
situasi sosial
rasa tidak nyaman berlebihan

menyebabkan
penderita menghindari situasi sosial
(tapi bukan disebabkan karena masalah fisik atau gangguan
kepribadian)

4. Simple phobia (fobia spesifik/fobia


sederhana)
Ditandai dengan ketakutan yang tidak rasional akan objek
atau
situasi tertentu.
Termasuk gangguan ini adalah gangguan medik. Bila dalam
taraf
ringan tak perlu penanganan
Fobia spesifik yang paling sering adalah:
- takut terhadap binatang tertentu
- terbang (pterigo fobia)
- ketinggian (akrofobia)
- tempat tertutup (klaustrophobia)
- dokter gigi (odansiato fobia), dls.
(Kriteria diagnosa lihat PPDGJ III)

Mekanisme pembelaan ego pada


terjadinya fobia
adalah: salah pindah (displacement)
yaitu terjadi
salah pindah kecemasan pada barang
atau keadaan
yang mula-mula menimbulkan
kecemasan itu dan
juga terjadi simbolisasi.

5. Diffuse anxiety disorder (kecemasan


menyeluruh)
Ditandai dengan :
Adanya kekhawatiran atau anxietas yang
relatif lebih konstan, tidak sebanding dengan
tingkat stressor sesungguhnya dalam
kehidupan.
Terjadi dalam jangka waktu yang panjang
meskipun tampaknya tidak ada stresor yang
spesifik atau nyata.
Bila ada stres akan memperburuk
gangguan ini.
Penderita cenderung tidak percaya diri

Gangguan anxietas

Anxietas kontinyu/+ konstan


Gg. Anxietas menyeluruh

Anxietas episodik

Pada situasi tertentu Pada sembarang

Pola

campuran
(gangguan fobik)
(agorafobia +

situasi (gg.panik)
panik)

Fobia sosial

Fobia spesifik Agorafobia

Terapi fobia

Sistematik desensitisasi (merupakan


terapi yang paling efektif)
Insight oriented
psychotherapy(memungkinkan penderita
untuk dapt memahami asal mula
terjadinya fobia pada dirinya,memahami
adanya secondary gain,memungkinkan
penderita untuk memakai cara yang lebih
sehat dalam mengatasi rangsangan yang
membuatnya cemas)

lanjutan terapi fobia

Hypnosis: membantu sugesti yang


diberikan oleh terapist : bahwa obyek
fobia sebenarnya tidaklah
membahayakan
Self hypnosis---bisa diajarkan kepada
penderita agar penderita bisa relaksasi
tatkala menghadapi phobik obyect

lanjutan terapi fobia

Supportive therapy & family therapy


Dapat membantu penderita dalam menghadapi
phobic obyect
Selain itu membantu keluarga agar memahami
asal mula masalah penderita
Cognitif behavior therapy
memperbaiki distorsi penilaian (penilaian yang
salah ) terhadap phobic obyect

Psycho therapy yang dikombinasikan


dengan farmaco therapy akan memberikan
hasil yang lebih bik
Farmaco therapy untuk Fobia a.l :
1.Gol SSRI(selective serotonine reuptake
inhibitor)
misalnya: fluoxetin 20 mg diberikan pagi
hari
2.Benzodiazepin: aprazolam 3 x 0,25
0,5/hari

6. Obsessive Compulsive Disorder

Obsesi artinya adalah suatu idea bayangan


mental yang mendesak ke dalam alam
pikirannya secara berulang.
Pikiran atau bayangan obsesi dapat berupa
kekhawatiran biasa tentang tangannya yang
belum bersih masih mengandung kuman atau
bisa fantasi yang aneh dan menakutkan tentang
bertindak kejam terhadap orang yang disayangi.
Kompulsi
Dimaksudkan adalah dorongan atau impuls yang
tidak dapat ditahan untuk melakukannya

Persamaan obsesi dan kompulsi


1.

2.

3.

4.

5.

Merupakan suatu pikiran dan dorongan yang mendesak


ke alam sadar secara gigih dan terus menerus.
Menimbulkan perasaan takut yang hebat pada
penderitanya dan penderita berusaha menghilangkan
pikiran atau dorongan itu.
Obsesi dan kompulsi dirasakan oleh penderitanya
sebagai suatu yang asing, tidak disukai, tidak diterima
tetapi penderita tidak dapat menekan atau
menghilangkannya.
Penderita tetap sadar akan gangguan ini mengenal
bahwa ini tidak wajar dan tidak rasional.
Penderita merasakan suatu kebutuhan yang besar
untuk melawan obsesi dan kompulsinya. Tapi bila ia tak
menurutinya maka akan timbul kecemasan yang hebat.

Beberapa gangguan yang merupakan


spektrum
gangguan obsesi kompulsi:
1. Body dismorphic disorder
2. Trikhotilomania
3. Sindrom Tourettes (Gilles de la
Tourette sindrome)

Penyebab obsessive compulsive disorder (OCD)


Biological factor : antara lain adalah deregulasi
serotonin
Genetic (studi pada twin)
Psycho social factor : stres lingkungan termasuk
lingkungan keluarga,sikap keluarga yg menolak
penderita,fungsi keluarga yg tidak baik
Psychodynamica factor :(misalnya seorang laki laki
yang hidup bersama sama ibunya yg selalu
merawatnya mungkin secara tidak disadari
tergantung pada gejala OCDnya karena dia
mempertahankan atensi ibunya

Lanjutan penyebab ocd


Berdasar teori Freud : OCD disebut
sebagai obsessive compulsive
neurosis dan merupakan reaksi
regresi dari fase odipal kefase anal
Kriteria diagnosa OCD ---lihat
PPDGJ III

Terapi OCD:
Pendekatan dengan psikoanalisa sudah tidak
banyak dipakai semenjak diketemukannya
bukti bahwa faktor biology berpengaruh
terhdap terjadinya OCD
Pendekatan psikodynamik ---masih dirasa
perlu karena untuk memahami sebab sebab
terjadinya kekambuhan serta mengatasi
berbagai macam hambatan seperti ketidak
patuhan minum obat

Selain itu pendekatan psikodinamik digunakan


untuk yang resistent terhadap obat
Psychotherapy :
therapy keluarga-----untuk mensuport
keluarga,membantu dalam mengatasi kekacauan
dalam perkawinan sebagai akibat OCD
Farmaco therapy:
SSRI-----fluoxetine 2080 mg/hari
fluvoxetine 100 -250 mg/hari
Bila tidak berhasil bisa ditambah dengan
asam valproate

Anorexia nervosa
Gejalanya :
Tedapat gangguan body image yg patologis
(ketakutan gemuk terus terusan)
Mengurangi berat badan dgn sengaja
mnghindari makan atau melakukan hal hal sbb :
merangsang muntah , menggunakn
pencahar
olah raga berlebihan ,pakai obat nafsu mkn

Adanya gangguan endokrin


hypothalamik gonadal axis
Bila terjadi pra pubertas ---- akan
mengganggu perkembangan
pubertas
pada ------menarche terlambat
-------penis tetap kecil

BULEMIA
Preokupasi menetap untuk makan
Pasien melawan untuk terjadinya
kegemukan
dengan salah satu cara :
- merangsang muntah sendiri
- menggunakan pencahar
- puasa berkala
- pakai obat penekan nafsu maka

Kadang kadang terdapat riwayat episoda


anorexia sebelumnya
DD : gangguan depresi

Terapi : Psychotherapy
Dynamic psychotherapy
Farmaco therapydgn
SSRI(fluoxetine)

ENURESIS (nonorganik)
Gejalanya :
Buang air seni tanpa kehendak ,terjadi siang
atau malam hari
Tidak sesuai untuk usia mental anak. Batas
usia tidak jelas tapi lazimnya diagnosa---->
untuk usia >5 tahun atau usia mental > 4
tahun
(tak lazim untuk usia < 5 th/ usia mental <4
th )

ENURESIS NONORGANIC
SECUNDAIR : bila diagnosa
utamanya adalah gangguan emosi
atau gangguan perilaku dan
terjadinya enuresis beberapa kali
dalam seminggu serta gejala lainnya
tidak selalu disertai enuresis(kaitan
gangguan lain dengan enuresis
hanyalah temporer)

ENCOPRESIS NONORGANIC
Ciri cirinya : pengeluaran tinja secara tidak
layak
Penyebabnya :
Toilet trainning - yang tidak adekuat
- terjadi pertentangan antara
or-tua dg anak sewaktu
dilakukan toilet trainning
- anak kurang responsif thdp
t.t.

(Lanjutan encopresis nonorganic)


Gangguan psikologis dengan manifestasi
gangguan pengendalian fisiologis buang air
besar
Gangguan penyesuaian diri terhadap normasosial buang air besar ditempat yang layak
Krn suatu alasan terdpt
keengganan/perlawanan
Takut berak (akibat fisura ani/sebab lain )

Gejalanya:
Encopresis bisa disertai memoleskan tinjanya
pada dirinya sendiri atau tempat disekitarnya
Menjongkel duburnya dengan jarinya
Sbg gejala sampingan gangguan psikiatrik
lain
Encopresis sering bersama dgn enuresis
(diagnosa encopresis harus diutamakan)
Sering encopresis menyusul
suatukondisiorganik

GAGAP (STUTTERING)
Adalah cara bicara yg ditandai dengan
pengulangan suara atau perpanjangan
sukukata/kata atau bicara gugup atau
terhenti sehingga mengganggu irama
alur bicara(dysrithmia)
Bisa disertai gerakan pada
wajah/bagian tubuh bersamaan
dengan pengulangan kata/hambatan

Lanjutan gagap
Sebagai fase transisi perkembangan
bicara anak pada usia dini
Sebgai gangguan bicara ringan
namun berkelanjutan sampai usia
dewasa
Tidak diketemukan gangguan
neurologiss

THERAPY:
Speech therapy
Mengurangi ketegangan disaat
disaat bicara (latihan
nafas,relaksasi)
Meningjkatkan self image

Anda mungkin juga menyukai