Disusun Oleh:
dr Elok Faiqoh
dr Selvi Risma Amalia
dr Siti Amanah
dr Ricat Hinaywan Malik
dr Shaher Banun
dr Yuanita Sofia K
dr Siti Hardianti
dr Bekti Setiawan
PEMBIMBING:
dr Nura Mashumah
HALAMAN PENGESAHAN
Pengesahan
Dokter Pembimbing
BAB I
LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Masa remaja merupakan bagian dari proses tumbuh kembang, yaitu masa peralihan
dari anak menuju dewasa. Pada tahap ini, anak mengalami percepatan pertumbuhan,
perubahan-perubahan baik fisik maupun psikologis. Oleh karenanya, remaja sangat rentan
sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul
sebagai akibat terjadinya perubahan sosial
Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya
usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai
tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk
pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (1518) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun.
Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda
dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.
Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
Di Indonesia, terdapat sekitar 63 juta perokok yang sulit menghindari kecanduan.
Walaupun mereka menyadari rokok berdampak negatif bagi kesehatan fisik, mental hingga
ekonomi.Data WHO tahun 2008 mencatat, sebanyak 5,4 juta orang meninggal akibat rokok di
seluruh dunia. Untuk kawasan Asia Tenggara, sebanyak 124 juta orang dewasa yang
merokok. Sekitar 46% berada di Indonesia.
Dari sudut pandang kesehatan, tindakan menyimpang yang akan mengkhawatirkan
adalah masalah yang berkaitan dengan seks bebas (unprotected sexuality), penyebaran
penyakit kelamin (sexual transmitted disease), kehamilan di luar nikah atau kehamilan yang
tidak dikehendaki (adolescent unwanted pragnancy) di kalangan remaja. Masalah-masalah
yang disebut terakhir ini dapat menimbulkan masalahmasalah sertaan lainnya yaitu unsafe
aborsi dan pernikahan usia muda.
Berdasarkan data diatas, dilakukan penyuluhan tentang bahaya merokok,narkoba dan
pengenalan mengenai HIV/AIDS sebagai upaya agar remaja lebih peduli akan kesehatannya .
BAB II
PERMASALAHAN
Analisis Masalah
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu
narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah
usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba
biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Di Indonesia, terdapat sekitar 63 juta perokok yang sulit menghindari kecanduan.
Sedangkan, kematian akibat perokok mencapai 57.000 per tahun atau setidaknya 156 jiwa
melayang setiap harinya. Jika tren merokok terus berlanjut, diperkirakan 85 juta
penduduk Indonesia usia remaja saat ini akan menjadi perokok berat, dan 12-13 juta
diantaranya akan meninggal di usia muda. Data WHO tahun 2008 mencatat sebanyak 5,4
juta orang meninggal akibat rokok diseluruh dunia.
Selain masalah kehamilan pada remaja masalah yang juga sangat menggelisahkan
berbagai kalangan dan juga banyak terjadi pada masa remaja adalah banyaknya remaja
yang mengidap HIV/AIDS. Dilihat dari jumlah pengidap dan peningkatan jumlahnya dari
waktu ke waktu, maka dewasa ini HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) sudah dapat dianggap sebagai ancaman hidup
bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan laporan Departemen Kesehatan sampai Juni 2003 jumlah pengidap
HIV/AIDS atau ODHA (Orang Yang Hidup Dengan HIV/AIDS) di Indonesia adalah
3.647 orang terdiri dari pengidap HIV 2.559 dan penderita AIDS 1.088 orang. Dari
jumlah tersebut, kelompok usia 15 -19 berjumlah 151 orang (4,14%); 19-24 berjumlah
930 orang (25,50%). Ini berarti bahwa jumlah terbanyak penderita HIV/AIDS adalah
remaja dan orang muda. Dari data tersebut, dilaporkan yang sudah meninggal karena
AIDS secara umum adalah 394 orang (Subdit PMS & AIDS, Ditjen PPM & PL, Depkes
R.I.).
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
B. Pemilihan Intervensi
Intervensi berupa penyuluhan tentang Bahaya Merokok, Bahaya Narkoba Dan
Pengenalan dan Pencegahan HIV/AIDS pada siswa dan siswi SMK Pontren
Darusalam Demak dan SMA Muhammadiyah 1 Demak.
BAB IV
PELAKSANAAN
Pelaksanaan Kegiatan
a. Hari/tanggal
: Senin, 15 Juli 2013
b. Waktu
: 09.00 11.00 WIB
c. Tempat
: SMK Pontren Darusalam Demak dan SMA
Muhammadiyah 1 Demak.
d. Peserta
: Siswa kelas 1 SMK Pontren Darusalam Demak dan
SMA Muhammadiyah 1 Demak.
e. Metode Intervensi
: Penyuluhan BAHAYA MEROKOK, BAHAYA
NARKOBA DAN PENGENALAN DAN PENCEGAHAN HIV/AIDS DI
SMK DARUSSALAM DEMAK
Acara penyuluhan ini diikuti oleh 125 Siswa/i SMK Pontren Darusalam Demak
dan SMA Muhammadiyah 1 Demak.
BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
a. Monitoring dan evaluasi proses
Proses pemberian materi kepada siswi SMK Pontren Darusalam Demak dan
SMA Muhammadiyah 1 Demak berjalan cukup lancar.
b. Kekurangan dan Keterbatasan
Jumlah Siswa terlalu banyak, dan ruangan cukup sempit sehingga banyak siswa
LAPORAN KEGIATAN
Nama Peserta
dr Elok Faiqoh
Tanda tangan :
dr Bekti Setiawan
: dr. Nura Mashumah
: Puskesmas Demak I
Tanda tangan :
Tema kegiatan
Tujuan kegiatan
Hari/tanggal
Waktu
Tempat
Jumlah peserta
: + 125 orang