Pada hari ini hari Sabtu, tanggal 4 Januari 2014 telah dipresentasikan portofolio oleh:
Nama
Judul/ topik
: dr. Priyanto
No. ID Peserta
Tanda Tangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Berita acara ini ditulis dan disampaikan sesuai dengan yang sesungguhnya.
Pendamping
dr. Priyanto
o Neonatus
o Deskripsi :
o Bayi
o Anak
o Remaja
o Dewasa
Lansia
o Bumil
Pasien 65 tahun datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil sejak pagi hari masuk
rumah sakit. Sebelumnya pasien selalu mengeluh BAK tidak lancar kurang lebih sejak 4
bulan yang lalu. Pasien harus menunggu pada permulaan BAK, mengedan saat BAK,
aliran yang terputus-putus, pancaran yang lemah, menetes pada akhir BAK. Sering
merasa tidak puas setelah BAK, frekuensi BAK yang makin sering terutama saat malam
hari, sering teraa nyeri pada ujung penis saat BAK.
o Tujuan:
1. Mengetahui penatalaksanaan kegawatan BPH
Bahan Bahasan Tinjauan Pustaka o Riset
Kasus
Cara Membahas o Diskusi
Presentasi o E-mail
DATA PASIEN
Nama klinik : Wijaya Kusuma
dan Diskusi
Nama : Tn. S.
Telp : -
o Audit
o Pos
No Registrasi : 076381
Terdaftar sejak : 27 Desember
2013
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis : Benigna Prostate Hyperplasia
Gambaran Klinis : Pasien 65 tahun datang dengan keluhan tidak bisa buang air kecil
sejak pagi hari masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien selalu mengeluh BAK tidak lancar
kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu. Pasien harus menunggu pada permulaan BAK,
mengedan saat BAK, aliran yang terputus-putus, pancaran yang lemah, menetes pada
akhir BAK. Sering merasa tidak puas setelah BAK, frekuensi BAK yang makin sering
terutama saat malam hari, sering teraa nyeri pada ujung penis saat BAK.
2. Riwayat Pengobatan : Pasien belum pernah menjalani pengobatan sebelumnya.
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit : Riwayat tekanan darah tinggi selama 10 tahun.
4. Riwayat Keluarga : Riwayat penyakit serupa dalam keluarga disangkal, riwayat
penyakit turunan (tekanan darah tinggi) diakui.
5. Riwayat Pekerjaan : wiraswasta
6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien seorang kepala rumah tangga. Pasien
mempunyai tiga orang anak. Kesan sosial ekonomi menengah. Biaya pengobatan
ditanggung oleh sendiri (Umum).
7. Riwayat Imunisasi : tidak ada keterangan.
8. Lain-lain : (-)
DAFTAR PUSTAKA:
1. Buku Ajar Ilmu Bedah, FKUI, 2010
2. Dasar-dasar Urologi, FK Univ Brawijaya, 2011
3. Buku Ajar Patofisiologi, Sylvia Price, EGC, 2010
HASIL PEMBELAJARAN:
1. Penegakkan diagnosis Benigna Prostate Hyperplasia
2. Penatalaksaan pasien Benigna Prostate Hyperplasia
1. SUBJEKTIF
RPS : Pasien datang RSUD Cepu pada tanggal 27 Desember 2013 dengan keluhan tidak
bisa buang air kecil sejak pagi hari masuk rumah sakit. Sebelumnya pasien selalu
mengeluh BAK yang tidak lancar kurang lebih sejak 4 bulan yang lalu. Pasien
harus menunggu pada permulaan, mengedan saat BAK, aliran yang terputus-putus,
pancaran yang lemah, menetes pada akhir. Sering merasa tidak puas setelah BAK,
frekuensi yang makin sering terutama saat malam hari, sering terasa nyeri pada
ujung penis saat BAK. Pasien menyangkal aliran yang bercabang, tidak
mengeluarkan darah dan batu saat BAK. Tidak ada keluhan nyeri punggung, sering
kesemutaan atau baal, kelemahan anggota gerak bawah dan demam. Buang air
besar lancar.
RPD : Riwayat sakit serupa sebelumnya disangkal
2. OBJEKTIF
Vital sign
o Tekanan darah : 150/ 90 mmHg
o Nadi
: 84 X/ menit
o Nafas
: 18 X/ menit
o Suhu
: 37 oC
Kepala
Venektasi Temporal : -/Mata
Thorax
Pulmo
Inspeksi : Dinding dada simetris, retraksi interkostal (-), ketinggalan gerak (-).
Palpasi
Perkusi
Auskultasi : SD vesikuler, Wheezing (/), RBK (/), RBH (-/-) di basal paru.
Cor
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Kesan Krdiomegali -
Abdomen
Inspeksi
: Tampak datar
Palpasi
Ekstermitas
Oedem
akral dingin
Status Lokalis
Regio Costovertebra
- Inspeksi : Bentuk pinggang simetris, benjolan (-)
- Palpasi : Bimanual Ballotement ginjal (-)
- Perkusi : Nyeri Ketok (-)
Regio Supra Pubis
- Inspeksi : Terdapat rambut pubis, tidak ada benjolan
- Palpasi : Nyeri Tekan (-), Nyeri Lepas (-), Defance Muscular (-)
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
Regio Genetalia Eksterna
- Inspeksi : Orifisium uretra eksterna baik
- Palpasi : Testis teraba dua buah, kanan dan kiri, konsistensi kenyal
Regio Anal
- Inspeksi : Bentuk Normal, benjolan(-)
- Rectal Toucher : Tonus muskulus sfingter ani cukup, ampula recti tidak kolaps
mukosa licin, teraba massa di arah jam 12 konsistensinya kenyal, permukaan sedikit
tidak rata, batas tegas, puncak agak sulit dicapai. Tidak teraba nodul.
- Handscoon : Darah, lendir dan feses tidak ada
3. ASSESSMENT
Dari pemeriksaan anamnesis dan pemeriksaan fisik, mengarah benigna prostate
hyperplasia.
Benign Prostate Hyperplasia (BPH) sebenarnya adalah suatu keadaan dimana
kelenjar periuretral prostat mengalami hiperplasia yang akan mendesak jaringan prostat
yang asli ke perifer.
Penegakkan diagnosis
Anamnesis
Adanya keluhan obstruksi dan iritasi, sering disebut gejala protatismus, yaitu
Obstruksi :
1. Harus menunggu pada permulaan miksi (Hesistancy)
2. Pancaran miksi yang lemah (weak stream)
3. Miksi terputus (Intermittency)
4. Menetes pada akhir miksi (Terminal dribbling)
5. Rasa belum puas sehabis miksi (Sensation of incomplete bladder
emptying).
Iritasi
1. Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)
2. Nokturia
3. Miksi sulit ditahan (Urgency)
4. Disuria (Nyeri pada waktu miksi)
Untuk tingkat keparahan dari keluhan digunakan IPSS dengan menggunakan jawaban
dari pertanyaan-pertanyaan yang diberi skor.
Jawaban yang dipilih yaitu
1. Tidak pernah
2. Kejadian kurang dari 20%
3. Kurang dari setengah
4. Kurang lebih setengah
5. Lebih dari setengah
6. Hampir selalu
Pertanyaan
1. Satu bulan terakhir, berapa sering merasa kencing tidak tuntas.
2. Satu bulan terakhir, berapa sering harus kencing lagi sebelum 2 jam.
3. Satu bulan terakhir, berapa sering pancaran urin berhenti kemudian keluar lagi.
4. Satu bulan terakhir, berapa sering sulit menahan kencing.
5. Satu bulan terakhir, berapa sering pancaran kencing melemah.
6. Satu bulan terakhir, berapa sering harus mengejan untuk memulai kencing.
7. Satu bulan terakhir, berapa sering terbangun malam hari untuk kencing.
Penilaian
0 -7 : ringan
8
-18 : sedang
18 : berat
Pemeriksaan fisik
Colok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan prostat teraba membesar,
konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujung hidung, permukaan rata, lobus kanan
dan kiri simetris, tidak didapatkan nodul, dan menonjol ke dalam rektum. Semakin
berat derajat hiperplasia prostat, batas atas semakin sulit untuk diraba. Sedangkan
pada carcinoma prostat, konsistensi prostat keras dan atau teraba nodul dan diantara
lobus prostat tidak simetris. Sedangkan pada batu prostat akan teraba krepitasi.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah
Ureum dan Kreatinin
Elektrolit
Blood urea nitrogen
Prostate Specific Antigen (PSA)
Gula darah
Urin :
Kultur urin + sensitifitas test
Urinalisis dan pemeriksaan mikroskopik
Sedimen
Uroflowmetri
Optional : Trans Uretral Ultrasonography, Trans Rectal Ultrasonography, BNO
IVP, Panendoskopi (memasukkan kamera ke dalam uretra hingga buli).
Penatalaksanaan
1. Watchful waiting
(parasimpatolitik),
mengurangi
minum
kopi,
dan
tidak
Setiap 3 bulan lakukan kontrol keluhan (sistem skor), sisa kencing dan
2. Medikamentosa
Fitoterapi, yang digunakan untuk pengobatan BPH adalah Serenoa repens atau
Saw Palmetto dan Pumpkin Seeds. Saw Palmetto menunjukkan perbaikan
klinis dalam hal:
frekuensi nokturia berkurang
aliran kencing bertambah lancar
volume residu di kandung kencing berkurang
gejala kurang enak dalam mekanisme urinaria berkurang.
Mekanisme kerja obat diduga kuat:
menghambat aktivitas enzim 5 alpha reduktase dan memblokir reseptor
androgen
bersifat antiinflamasi dan anti oedema dengan cara menghambat aktivitas
enzim cyclooxygenase dan 5 lipoxygenase.
3. Terapi invasif
Open prostatectomu
4. Invasif minimal
Stent Urethra
4. PLAN
Penatalaksanaan di UGD
Konsul dr. Sp. Bedah, advice : rawat bangsal, inform consent, IVFD RL 20tpm.