Anda di halaman 1dari 30

VAKSINASI PADA ORANG DEWASA

dr. Danny Darmawan


Narasumber: DR.dr. Sukamto Koesnoe Sp.PD KAI
• Imunisasi  merupakan induksi imunitas
buatan dengan memberi antibodi sebagai
Imunisasi immunoglobulin ( pasif) atau memberi
dan antigensebagai vaksin (aktif)
• Vaksinasi sering menggantikan dengan istilah
Vaksinasi imunisasi aktif

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al


Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi
dewasa PAPDI. Interna Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Pendahuluan

• Merupakan intervensi kesehatan paling


efektif dan sukses. Contoh: membasmi
penyakit cacar api
• Ditemukan pertama kali oleh Edward
Jenner ( Smallpox)
• Insiden polio global turun 99%
• Menurunkan angka difteri, pertussis,
tetanus dan campak.
• WHO Imunisasi merupakan salah satu
pilar sistem ksehatan mencapai SDG 2030

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi
dewasa PAPDI. Interna Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Tahapan Pembuatan Vaksin
Tipe Vaksin Contoh
Vaksin yang dilemahkan atau Polio Sabin, Measles, Mumps
Attentuated
Bakteri yang dilemahkan BCG Ty12a
Virus dimatikan Polio Salk, Influenza, Hepatitis A
Bakteri dimatikan Pertusis Cholera Anthraks
Jenis danTipe Toksoid Difteri tetanus
Vaksin Molecullar vaccine protein Acelular Pertusis Heptitis B
Molecullar vaccine carbohydrate Hemofillus Influenza
Molecullar Carbo protein Hib Meningokok pneumokok
conjugate
Combination DPT, MMR

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa
PAPDI. Interna Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Live Vaccine

• Keuntungan • Kerugian
• Proteksi lama setelah vaksinasi • Menimbulkan penyakit pada
1x imunokompromise
• Merangsan pembentukan sistem • Berubah virulen
imun yang luas • Tak dapat dialkukan vaksinasi
• Mampu membentuk imunitas apabila ibu memiliki antibody
herd • Transportasi suhu rendah 4c
atau polio -20C
• Reaktogenik

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa
PAPDI. Interna Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Inactive Vaccine

• Keuntungan • Kerugian
• Aman • Memerlukan booster
• Mudah diprosuksi • Rangsangan Imunitas seluler dan mukosa
• Dapat digunakan pada bayi kurang]
• Toleransi lebih Baik • Keadaan tertentu dapat menyebabkan
penyakit karena respon Imun

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Jenis jenis Imunisasi di Indonesia
• Influenza
• US 300.000 perawatan RS Kematian 31.000 hinga 51.000
• Pemberian vaksin  Penurunan Insidens 70-90% usia <65 tahun dan 30-40%
usia>65 th
• Pemberian (IM) Kuadrivalen atau Trivalen ( 1 dosis tiap tahun)
• Diindikasikan semua individu> 6 bulan
• Dapat diberikan pasien usia >50 tahun terutama berpernyakit kronik
• Contoh Flubio, Fluquadri, Influvax

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Tetanus Difteri Pertusis Aselular
• WHO mencanangkan eradikasi tetanus tahun 1995
• WHO memperkirakan satu juta penduduk meninggal karena tetanus ( 580 ribu
tetanus neonatorum)
• Indonesia berhasil eradikasi th 2016
• Jadwal pemberian Dua dosis diberikan pada selisih minimal 4 minggu dan dosis
ketiga 6-12 bulan
• Booster tiap 10 tahun
• Wanita hamil. Trimester dua atau tiga

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Varisela
• Satu juta penduduk US terkena Chicken pox tiap tahun, 90% di anak dibawah
10 tahun
• Vaksinasi diberikan secara subkutan diberikan dalam dua dosis jarak 4-8 minggu
• Contoh Varilrix, Okavax

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Human Papiloma Virus
• Insidens kanker serviks di Asia Tenggara 175000 kasus baru dengan angka kematian
94.000 penduduk
• Data Indonesia mayoritas wanita usia35-55 tahun, diikuti usia 56-64 tahun
• Insidens kematian 35% di seluruh dunia
• Vaksin HPV Bivalen ervarix, HPV quadrivalent Gardasil
• Diberikan mulai usia 9 th. Direkomendasikan usia 13 hingga 55 tahun ( wanita) Laki
laki dengan faktor risikio diberikan hingga usia 26 tahun
• Rute IM
• HPV kuadrivalen tiga dosis ( Bulan ke 0,1 dan 6)
Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Zoster
• Vaksin Zoster direkomendasikan pada orang dewasa di atas 50 tahun tanpa
melihat riwayat
• Rute suntikan subkutan

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
MMR Measles Mumps Rubella
• Sejumlah 20% pasien campak akan mengalami komplikasi akibat campak dan
umunya terjadi pada dewasa di atas 20 tahun
• Didapatkan 23% kasus rubella terjadi pada anak usia> 15 tahun
• Pada tahun 2012, terjadi KLB campak dengan 160 kasus
• Vaksinasi MMR diberikan dalam dua dosis minimal berjarak 28 hari
• Jika pernah mendapat vaksinasi MMR, maka vaksinasi diberikan 1 x saja
• Pemberian Subkutan

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Vaksin Pneumokokkal
• Terdapat 2 jenis vaksin:
• PCV 13 diberikan pada usia> 50 tahun
• PPSV 23 diberikan pada usia 60 tahun atau 50-60 tahun dengan penyakit imunokompromis,
GGK, kandidat implant koklea
• Pemberian usia 19-60 tahun pada pasien dengn penyakit gagal jantung kongestid, asma
• Revaksinasi dengan PPS 23 direkomendasikan pada usia 19-59 tahun dengan
asplenia dan immunocompromise
• Revaksinasi 5 tahun setelah pemberian dosis pertama
• Jika mendapat satau atau dua dosis PSV23 terakhir, diberikan vaksinasi di usia 60
tahun dan 5 tahun sejak OPSV 23 terakhir
Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Vaksin Meningokokkal
• Vaksin MCV 4 direkomendasikan pada kelompok 19 hingga 55 tahun ayng berisiko
tinggi terkena infeksi menigokkus
• Mahasiswa baru tinggal asrma
• Ahli mikrobiologi
• Tentara di daerah endemis
• Wisatawan berpergian ke daerah endemik
• Orang yang berpergian ke Arab Saudi
• Seseorang dengan defisiensi komplemen

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Vaksin Meningokokkal
• Orang dengan defisiensi komplemen diberikan dua dosis jarak 2 bulan
• Vaksinasi diberikan satu dosis dengan booster diberikan tiap dua tahun,
• Rute suntikan IM

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Hepatitis A
• Semua orang dengan risiko hepatitis A atau berisiko komplikasi berat harus
mendapat vaksinasi hepatitis A
• Misalnya LSL, kontrak dengan primata terkait HAV dan penyakit hati kronis
• Diberikan dua dosis ( 1 ml) dalam jarak 6-12 bulan
• Cara Pemberian : Intramuskular

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Hepatitis B
• Vaksin hepatitis B direkomendasikan untuk seluruh orang dewasa yang belum
pernah vaksinasi dan berisiko mendapatkan infeksi HBV
• Individu yang terkena risiko dari pasangan yang memiliki HbsAg positif. Gagal
ginjal kronik. Pasien dengan diabetes mellitus
• Pemberian tiga kali Bulan ke 0,1 dan 6
• Rute pemberian Intra muskular

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Typhoid fever
• Vaksin ini ditujukan terutama pada wisatawan yang berkunjung pada daerah
endemic tifoid. Individu yang melakukan kontak erat dan carried tifoid.
• Vaksin diberikan secara Intramuskuler 1 dosis

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Japanese Encephalities
• Vaksin ini diberikan pada:
• Individu yang mengunjungi daerah endemic selama 1 bulan
• Individu yang bekerja di Laboratorium dengan potensi paparan JEV
• Tenaga kesehatan daerah endemic JEV
• Vaksin JEV inaktif dapat diberikan pada penderita immunocompromised
• Kontraindikasi: pasien mengunjungi perkotaan dengan durasi kurang dari 1 bulan

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Yellow fever
• Vaksin ini diberikan pada individu yang mengunjungi daerah yang berisiko tinggi
terkena yellow fever atau berkunjung ke negara yang mengalami vaksinas
• Dosis diberikan 1 x dosis dan dulang 10 tahun
• Rute pemberian subkutan

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Rabies
• Rabies merupakan penyakit menular akut yang menyerang sistem syaraf pusat
• Di India dua dari 100.000 populasi
• Di Indonesia, tersebar 25 provinsi. Bali NTT Maluku
• Pemberian metode 2-1-1
• 2 dosis hari ke 0
• 1 dosis hari ke 7
• 1 dosis hari ke 21 secara IM

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Vaksinasi pada keadaan tertentu
• Geriatri
• Vaksinasi Influenca
• Vaksinasi Pneumokokus
• Vaksinasi Zoster
• Vaksinasi aman untuk kehamilan
• Difteri
• Tetanus
• Influenza
• Hepatitis B
• Pertimbangan: Meningokokus dan Rabied

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Vaksinasi pada keadaan tertentu
• Vaksinasi tenaga Kesehatan ( ACIP)
• Tifoid
• MMR
• Hepatitis B
• Varisela

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Vaksinasi pada keadaan tertentu

• Vaksinasi Jemaah Haji


• Meningokokus
• Influenza
• Pneumokokus

Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223
Japanese Encephalitis
Kontraindikasi

Kondisi Vaksin hidup Vaksin Mati


Alergi terhadap kompone Kontraindikasi Kontraindikasi
Ensefalopati KOntraindikasi
Hamil Kontraindikasi Vaksin jika ada kontraindikasi
Imunosuoresi KOntraindikasi Vaksin jika ada indikasi
Sakit berat Waspada Waspada
Baru mendapat produk darah Waspada Vaksin jika ada ndikasi
Daftar Pustaka
• Djauzi S, Rengganis I, Koesnoe S.Maria S, Sundoro J, et.al Pedoman
Imunisasi pada orang dewasa. Satgas Imunisasi dewasa PAPDI. Interna
Publishing.Jakarta.Maret 2017.p.1-223

Anda mungkin juga menyukai