Anda di halaman 1dari 17

Fraktur dan

Dislokasi
Syifaurrahmah - 1940312135
Definisi Fraktur

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas


struktural dari tulang.

Bisa hanya berupa retakan atau serpihan


dari kortex, namun lebih sering putusnya
kontinuitas komplit dan fragmen tulang
berpindah.
Epidemiologi

Di Indonesia insiden fraktur


cukup tinggi, berdasarkan data
dari Departemen Kesehatan RI
tahun 2013 didapatkan sekitar
delapan juta orang.

Kasus fraktur femur


merupakan yang paling
sering yaitu sebesar 39%
diikuti fraktur humerus
(15%), fraktur tibia dan
fibula (11%).
Etiologi

1. Cedera
2. Stres berulang
3. Patologis
Mekanisme Trauma

Walaupun kebanyakan
fraktur terjadi karena
kombinasi gaya
(twisting, bending,
compressing atau
tension), pola x-ray
dapat memberitahu
mekanisme yang paling
dominan

Spiral pattern Short oblique Triangle Transverse


(twisting) pattern ‘butterfly’ pattern pattern
(compression) (bending) (tension)
Proses Penyembuhan Fraktur
Klasifikasi

Berdasarkan luas
• Komplit: tulang terpecah menjadi 2 fragmen atau lebih.
Contoh: transvers, oblik, spiral, comminuted
Klasifikasi

• Inkomplit garis patah tidak melalui seluruh


penampang tulan. Contoh: greenstick fractures
Klasifikasi
Berdasarkan hubungan fraktur dengan dunia luar
1. Fraktur Tertutup
Dikatakan fraktur tertutup jika kulit masih intak. Klasifikasi Tscherne
Grades Penjelasan
Grade 0 • Fraktur sederhana
• Sedikit atau tidak ada sama sekali
cedera jaringan lunak
Grade 1 • Fraktur +
• Abrasi superfisial atau memar pada kulit dan
jaringan subkutan

Grade 2 • Fraktur yang lebih berat +


• Kontusio dan pembengkakan pada jaringan
lunak dalam
Grade 3 • Cedera berat+
• Tanda kerusakan jaringan lunak yang jelas+
• Ancaman terjadi sindroma kompartemen
Klasifikasi
2. Fraktur Terbuka
Klasifikasi Gustilo Anderson:

Ada kontak dengan


dunia luar, bisa
karena fragmen
fraktur telah
melewati kulit dari
dalam atau benda
tajam yang
menembus kulit ke
dalam fraktur
tulang.

Fraktur terbuka
berisiko tinggi
untuk terjadinya
infeksi
Definisi Dislokasi

Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk


sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari
sendi) atau keadaan keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari
mangkuknya.

Merupakan kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.


Epidemiologi

Bahu merupakan lokasi


tersering terjadinya dislokasi
(50.6%), finger joint (10.1%),
toes joint (7.6%), hip joint
(7.3%), dan elbow joint (6.5%).
Etiologi
1. Trauma: jika disertai fraktur disebut fraktur dislokasi.
• Cedera olahraga
• Terjatuh

2. Kongenital
Pada anak dengan dislokasi pangkal paha kongenital, secara klinik
tungkai yang satu lebih pendek dibanding tungkai yang lainnya.
Dislokasi kongenital ini dapat bilateral (dua sisi). Tindakan dini
memberikan hasil yang sangat baik, jika tidak ditemukan secara
dini, tindakannya akan jauh sulit dan diperlukan pembedahan.

3. Patologis: Terjadinya ‘tear ligament dan kapsul articuler yang


merupakan kompenen vital penghubung tulang.
Klasifikasi

1. Dislokasi kongenital : Terjadi sejak lahir akibat kesalahan


pertumbuhan.

2. Dislokasi patologik : Akibat penyakit sendi dan atau jaringan


sekitar sendi, misalnya tumor, infeksi, atau osteoporosis tulang. Ini
disebabkan oleh kekuatan tulang yang berkurang.

3. Dislokasi traumatik : merupakan kedaruratan ortopedi (pasokan


darah, susunan saraf rusak dan mengalami stress berat, kematian
jaringan akibat anoksia) akibat oedema (karena mengalami
pengerasan). Terjadi karena trauma yang kuat sehingga dapat
mengeluarkan tulang dari jaringan disekeilingnya dan mungkin
juga merusak struktur sendi, ligamen, syaraf, dan system
vaskular.Kebanyakan terjadi pada orang dewasa.
Klasifikasi

Berdasarkan tipe kliniknya dibagi:


1. Dislokasi Akut : Umumnya terjadi pada shoulder, elbow,
dan hip. Disertai nyeri akut dan pembengkakan di sekitar
sendi.
2. Dislokasi Kronik
3. Dislokasi Berulang : Jika suatu trauma dislokasi pada
sendi diikuti oleh frekuensi dislokasi yang berlanjut
dengan trauma yang minimal, maka disebut dislokasi
berulang. Umumnya terjadi pada shoulder joint dan
patello femoral joint.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai