Anda di halaman 1dari 25

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS FEBRUARI


MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2022

PERDARAHAN
SUBKONJUNGTI
VA
Dwi Astuti
105101101720

Pembimbing: dr. Hj. Rahasiah Taufiq, Sp. M (K)


PENDAHULUAN

Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat rupturnya pembuluh darah


di bawah lapisan konjungtiva yaitu pembuluh darah konjungtiva atau episklera
dapat terjadi secara spontan atau akibat trauma.

Secara umum tidak memiliki perbedaan jenis kelamin dan bisa terjadi di semua
kelompok umur. Namun, perdarahan subkonjungtiva akibat trauma terbukti lebih
umum pada laki-laki muda, terkait dengan aktivitas berat dan kecenderungan
untuk melakukan kegiatan yang lebih aktif.

Prognosis umumnya baik


IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. J
Umur : 48 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
Alamat : BTN GMI Tamrampi Blok D
Jenis Kelamin : Perempuan
No.Reg : 91339
Tanggal Periksa : 20 Juni 2022
Tempat Pemeriksaan : RS Pelamonia Makassar
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Mata merah pada mata kiri
Anamnesis Terpimpin: Pasien datang ke RS Pelamonia dengan keluhan mata merah pada
mata kiri dialami sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan dirasakan mengganjal pada mata kiri
pasien. Tidak ada keluhan penglihatan kabur. Keluhan nyeri (-), gatal (-), dan air mata
berlebihan (-). Sakit kepala (-), mual (-), muntah (-), dan demam (-). Riwayat trauma
sebelumnya disangkal. Riwayat Hipertensi disangkal. Riwayat mengonsumsi pengencer
darah disangkal. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal.
Lanjutan ….
Riwayat penyakit dahulu :
HT (-), DM (+) berobat teratur, Kolesterol (-), Merokok (-).

Riwayat Penyakit Keluarga :


Tidak ada

Riwayat pemakaian kacamata:


Tidak pernah

Riwayat kebiasaan sosial:


Rutin ikut senam aerobik

Riwayat pengobatan:
Belum pernah berobat sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
 Kesadaran : Kuantitatif : GCS 15 (E4V5M6), compos mentis.
Kualitatif : Baik, tidak berubah.
 Tekanan Darah : 120/80 mmHg.
 Nadi : 82 x/menit.
 Suhu : 36,7oC.
 Pernapasan : 20x/ menit
STATUS OFTALMOLOGI
INSPEKSI
Pemeriksaan OD OS
Palpebra superior Edema (-), hiperemis (-), Edema (-), hiperemis (-)
Palpebra inferior Edema (-), hiperemis (-), Edema (-), hiperemis (-)
Apparatus
lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Silia Kesan normal Kesan normal
Injeksi konjungtiva,
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Bola mata Normal Normal

Gerak bola mata Ke segala arah Ke segala arah


Kornea Jernih Jernih

Bilik Mata Depan Normal Normal


Pupil Bulat, sentral, regular, Bulat, sentral, regular,
  Ø 3mm Ø 3mm
Lensa Jernih Jernih
PALPASI
  OD OS
Tidak terdapat nyeri Tidak terdapat nyeri
Nyeri tekan tekan tekan
Massa tumor Tidak terdapat massa Tidak terdapat massa
Glandula
preauriculare Tidak teraba Tidak teraba

PEMERIKSAAN VISUS
 VOD : 6/6
 VOS : 6/6
PENYINARAN OBLIQ
  OD OS
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+)
Kornea Jernih Jernih
Bilik Mata Depan Kesan normal Kesan normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Isokor, bulat, sentral, Isokor, bulat, sentral,
  RCL/RCTL (+/+) RCL/RCTL (+/+)
Lensa Jernih Jernih
FOTO KLINIS PASIEN
DIAGNOSIS

Perdarahan subkonjungtiva oculi sinistra


TATALAKSANA
Non farmakologi
1. Jangan mengangkat beban berat untuk sementara
2. Menenangkan pasien, dengan memberikan edukasi bahwa penyakit ini
bisa sembuh sendiri
3. Mengurangi senam aerobik untuk sementara

Farmakologi
1. Cendo lyteers 1 tetes tiap 8 jam OS
RESUME
Seorang wanita usia 48 tahun datang berobat ke poli mata dengan keluhan mata
kiri merah secara tiba-tiba dan baru disadari saat bangun tidur, rasa mengganjal
pada mata (+), nyeri (-), sekret (-), penglihatan menurun (-). Riwayat DM (+)
berobat teratur. Tidak ada riwayat trauma, mual dan muntah, hipertensi, dan
mengkonsumsi obat-obat tertentu.

Pemeriksaan oftalmologis OS : visus OS 6/6 , pada konjungtiva bulbi terdapat


perdarahan terlokalisir di subkonjungtiva dengan ø 11mm, nyeri tekan (-), kornea
jernih dan intake (+), pupil isokor, tepi regular, diameter 3mm, reflek cahaya (+).
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
DEFINISI
Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat
rupturnya pembuluh darah di bawah lapisan konjungtiva
yaitu pembuluh darah konjungtiva atau episklera dapat
terjadi secara spontan atau akibat trauma.
ANATOMI, FISIOLOGI, DAN HISTOLOGI KONJUNGTIVA

- Membran mukosa tipis dan


transparan
- Sel-sel goblet -> menghasilkan
musin
ANATOMI, FISIOLOGI, DAN HISTOLOGI KONJUNGTIVA

- Konjungtiva bulbi
- Konjungtiva fornix
- Konjungtiva palpebra

- Arteri siliaris anterior dan arteri


palpebralis
- Konjungtiva menerima persarafan
dari percabangan (oftalmik) pertama
nervus V.
ANATOMI VASKULARISASI SEGMEN ANTERIOR BOLA MATA
ETIOLOGI EPIDEMIOLOGI
- Multifaktorial Penelitian epidemiologi di Kongo

- Idiopatik rata – rata usia yang mengalami

- Spontan oleh valsava perdarahan subkonjungtiva adalah


usia 30.7 tahun. Perdarahan
maneuvers: batuk, bersin,
subkonjungtiva sebagian besar
muntah, mengangkan berat
terjadi unilateral (90%).
- Trauma
FAKTOR RISIKO PATOFISIOLOGI
1. Pecahnya kapiler secara Spontan, trauma

spontan (Aterosklerosis,
Rupturnya pembuluh darah di
HT, DM)
bawah lapisan konjungtiva
2. Trauma tumpul atau tajam
3. Penggunaan obat pengencer
Perdarahan subkonjungtiva
darah
4. Benda asing
5. Konjungtivitis
MANIFESTASI KLINIS

1. Asimptomatis
DD
2. Mata merah fokal tanpa
1. Konjungtivitis
nyeri, visus tenang 2. Episkleritis
3. Kadang-kadang ada 3. Skleritis
rasa mengganjal
PENATALAKSANAAN
 Biasanya tidak memerlukan pengobatan
 Kompres dingin
 Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau diabsorpsi
dalam 1- 2 minggu tanpa diobati.
 Vasocon (vasokonstriktor) dan multivitamin.
 Artficial tear
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai