Anda di halaman 1dari 31

REFLEKSI KASUS

PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA

Disusun oleh :
Fiddy Firmansyah  17 21 777 14 449

Pembimbing :
dr. Santy Kusumawaty, Sp.M., M.Kes
ANATOMY KONJUNGTIVA
VASKULARISASI KONJUNGTIVA
HISTOLOGI KONJUNGTIVA

Histologi Konjungtiva (Gambar A epitel konjungtiva limbal, gambar B konjungtiva bulbar,


gambar C konjungtiva fernikel, gambar D konjungtiva limbal)
FISIOLOGI Konjungtiva palpebralis, melapisi permukaan
KONJUNGTIVA posterior kelopak mata dan melekat erat ke
tarsus.

Konjungtiva forniks, merupakan konjungtiva


peralihan konjungtiva palpebra dan bulbi.

Konjungtiva bulbi, yang menutupi sklera anterior dan


bersambung dengan epitel kornea pada limbus.
PERDARAHAN
SUBKONJUNGTI
VA
DEFINISI
Konjungtiva adalah permukaan bening yang melapisi mata dan mengandung banyak
pembuluh darah kecil halus. Perdarahan subkonjungtiva terjadi ketika pembuluh darah
kecil di bawah konjungtiva pecah. Ketika pembuluh darah tersebut pecah, darah akan
memenuhi area antara konjungtiva dan sklera (bagian putih mata). Akibatnya, bagian
putih mata akan terlihat kemerahan.

Colledge, H. (2018). Healthline. Bleeding Under the Conjunctiva (Subconjunctival Hemorrhage).


EPIDEMIOLOGI
Studi yang dilakukan Hu, et al. melaporkan bahwa insiden perdarahan subkonjungtiva
di Taiwan berdasarkan Taiwan National Health Insurance Research Database selama
tahun 2000–2011 adalah sebesar 65 dari 10.000 penduduk tiap tahun. Penelitian
epidemiologi di Kongo rata-rata usia yang mengalami perdarahan subkonjungtiva
adalah usia 30.7 tahun. Perdarahan subkonjungtiva sebagian besar terjadi unilateral
(90%).

Hu DN, Mou CH, Chao SC, et al. incidence of non-traumatic subconjunctival hemorrhage in a nationwide study in Taiwan from 2000 to 2011.
Menggosok/mengucek mata terlalu kuat

Cedera pada daerah mata atau kepala

ETIOLOGI Mengankat benda yang terlalu berat

Operasi mata

Hipertensi

Infeksi

Mengejan Terlalu kuat (saat batuk, bersin, muntah, atau BAB)

Bercin Tarlan and Hayyam Kiratli. ubconjunctival hemorrhage: risk factors and potential indicators. 2013
PATOFISIOLOGI
Perdarahan subkonjungtiva Perdarahan subkonjungtiva
tipe spontan tipe traumatic
Pembuluh darah yang menjadi rapuh adalah Pasien yang sebelumnya mengalami trauma
umur, hipertensi, arterisklerosis, konjungtivitis akibat beda ataupun benturan di mata secara
hemoragik, anemia, pemakaian antikoagulan langsung atau tidak langsung yang mengenai
dan mengejan. daerah kepala atau daerah orbita.

Terakumulasinya darah di
daerah kunjungtiva dan sclera

Perdarahan Subkonjungtiva
Vaughan, Daniel G. Oftalmologi Umum, 2016. Widia Meka. Jakarta
DIAGNOSIS

Anamnesis: Pemeriksaan fisik:


■ Riwayat Trauma
Melakukan pemeriksaan fisik melihat
■ Riwayat mengucek/menggosok mata
bila ditemukannya perdarahan pada
■ Riwayat operasi mata
mata. Melakukan pemeriksaan mata
■ Mengejan terlalu keras
berupa pengukuran tajam penglihatan,
■ Mengankat beban berat
serta penilaian kondisi mata dengan
■ Riwayat Hipertensi
menggunakan alat khusus (slit lamp). 
■ Demam/infeksi

Graham, R. K. Subconjuntival Hemorrhage.History and Physical. 2009. Medscape's


PENATALAKSANAAN
Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak memerlukan pengobatan. Perdarahan
subkonjungtiva akan hilang atau diabsorpsi dalam 1-2 minggu tanpa diobati. Tetapi
dapat dilakukan terapi pada faktor-faktor penyebabnya seperti Hipertensi dapat
diberikan anti hipertensi, atau menghindari penggunaan obat apa pun yang dapat
meningkatkan risiko pendarahan, seperti aspirin atau warfarin. Dan juga edukasi untuk
menghindari mengejan yang terlalu kuat, mengangkat beban yang berat, dan
mengihidari menggosok/mengucek mata.

Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. 2008. FK UI. Jakarta
KOMPLIKASI
Perdarahan subkonjungtiva akan diabsorpsi sendiri oleh tubuh dalam waktu 1 - 2
minggu, sehingga tidak ada komplikasi serius yang terjadi. Komplikasi yang biasanya
terjadi adalah sering terjadinya kekambuhan berulang perdarahan subkonjungtiva,
ataupun terjadinya gangguan pandangan penglihatan bila perdarahan subkonjungtiva
disebabkan oleh trauma.

Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. 2008. FK UI. Jakarta
PROGNOSIS
Secara umum prognosis dari perdarahan subkonjungtiva adalah baik. Karena sifatnya
yang dapat diabsorpsi sendiri oleh tubuh. Namun untuk keadaan tertentu seperti sering
mengalami kekambuhan, persisten atau disertai gangguan pandangan maka dianjurkan
untuk dievaluasi lebih lanjut lagi.

Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. 2008. FK UI. Jakarta
LAPORAN
KASUS
DOKUMENTASI PASIEN
LAPORAN KASUS
LAPORAN
Anamnesis:
KASUS
■ Keluhan utama:

Mata merah sebelah kiri

■ Anamnesis terpimpin:

Seorang laki-laki berusia 39 tahun dikonsultasikan pada dokter spesialis mata dengan keluhan
mata merah sebelah kiri yang dialami sejak 4 hari yang lalu saat masuk di rumah sakit. Pasien
juga mengeluhkan rasa mengganjal pada bagian mata yang merah (+), rasa nyeri (-), berair (-),
gatal (-), pandangan tidak mengalami gangguan.
LAPORAN
Anamnesis:
KASUS
■ Riwayat penyakit sebelumnya:

Diabetes melitus: tidak ada

Hipertensi: tidak ada

■ Riwayat trauma sebelumnya:

Tidak ada

■ Penyakit Mata dalam keluarga:

Tidak Ada
LAPORAN
KASUS
LAPORAN
KASUS
LAPORAN
KASUS
LAPORAN
KASUS
LAPORAN
KASUS
LAPORAN KASUS
Laboratorium:
■ GDS : 95 mg/dL (Normal : 60-199 mg/dL) ■ SGOT : 73 (Normal 0-35)

■ WBC : 8,7 10^3/uL (Normal : 4,6-10,8) ■ SGPT : 72 (Normal 0-45)

■ RBC : 5,2 10^6/uL (Normal : 4,7-6,1) ■ Kalium : 3.70 (Normal 3.40-5.50 mmol/L)

■ HGB : 15,2 g/dL (Normal : 14-18) ■ Natrium : 133.41(Normal 135.37-145.00 mmol/L)

■ HCT : 44,6 % (Normal : 42-520) ■ Klorida : 94.44 (Normal 96.00-106.00 mmol/L)

■ MCV : 85,9 fL (Normal : 80-99) ■ SarCov2 : Negatif

■ MCH : 29,3 pg (Normal : 27-31)

■ MCHC : 34,1 g/dL (Normal : 33-37)

■ PLT : 133 10^3/uL (Normal : 150-450)


LAPORAN
Resume:
KASUS
Pasien laki-laki usia 39 tahun dikonsultasikan pada dokter spesialis Mata dengan keluhan mata
merah sebelah kiri yang dialami sejak 4 hari yang lalu saat masuk di rumah sakit. Pasien juga
mengeluhkan rasa mengganjal pada bagian mata yang merah. Rasa nyeri (-), berair (-), gatal (-),
pandangan tidak mengalami gangguan.
Diagnosis : Perdarahan Subkonjungtiva
Terapi:
■ Vasacon 4x1 gtt OS
■ Lyteris 4x1 gtt OS
Prognosi:
■ Quo ad vitam : bonam
■ Quo ad fungtionam : bonam
DISKUSI
Konjungtiva adalah permukaan bening yang melapisi mata dan mengandung banyak pembuluh darah
kecil halus. Perdarahan subkonjungtiva terjadi ketika pembuluh darah kecil di bawah konjungtiva
pecah. Ketika pembuluh darah tersebut pecah, darah akan memenuhi area antara konjungtiva dan
sklera (bagian putih mata). Akibatnya, bagian putih mata akan terlihat kemerahan. Pada kasus ini
mata pasien terlihat merah akibat pecahnya pembuluh darah.

Dari segi usia, perdarahan subkonjungtiva dapat terjadi di semua kelompok umur, namın hal ini
dapat meningkat kejadiannya sesuai dengan pertambahan umur. Penelitian epidemiologi di Kongo
rata-rata usia yang mengalami perdarahan subkonjungtiva adalah usia 30.7 tahun. Perdarahan
subkonjungtiva sebagian besar terjadi unilateral (90%), pada kasus ini pasien yang mengalami
usianya 39 tahun dan hanya unilateral yaitu mata kiri.
DISKUSI
Penyebab perdarahan subkonjungtiva, pembuluh darah ini yang pecah akibat aktivitas atau kondisi
yang meningkatkan tekanan di mata, seperti: Muntah-muntah, Mengejan terlalu kuat, Mengangkat
benda berat, Mengucek mata terlalu keras,. Pada kasus tertentu, perdarahan subkonjungtiva juga bisa
disebabkan oleh: Cedera pada mata, Operasi mata, Infeksi yang menyebabkan demam, seperti
influenza dan demam berdarah, dan Kekurangan vitamin C, pada kasus ini pasien mengalami demam
tinggi dan muntah-muntah saat masuk rumah sakit.

Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak memerlukan pengobatan. Pengobatan dini pada


perdarahan subkonjungtiva ialah dengan kompres dingin. Perdarahan subkonjungtiva akan hilang
atau diabsorpsi dalam 1-2 minggu tanpa diobati. Pada kasus ini saat pasien perawatan hari ke 6
warna merah di mata pasien mulai memudar
KESIMPULAN
Perdarahan subkonjungtiva adalah pecahnya pembuluh darah dibawah konjugtiva yang terjadi
secara spontan maupun traumatic yang akan menyebabkan darah memenuhi area antara
konjungtiva dan sklera sehingga tampak berwarna merah. Pembuluh darah pecah dapat disebabkan
oleh beberapa faktor penyebab misalnya, aktivitas atau kondisi yang meningkatkan tekanan di
mata, seperti: Muntah-muntah, Mengejan terlalu kuat, Mengangkat benda berat, Mengucek mata
terlalu keras,. Pada kasus tertentu, perdarahan subkonjungtiva juga bisa disebabkan oleh: Cedera
pada mata, Operasi mata, Infeksi yang menyebabkan demam, seperti influenza dan demam
berdarah, dan Kekurangan vitamin C.
Perdarahan subkonjungtiva biasanya tidak memerlukan pengobatan. Perdarahan subkonjungtiva
akan hilang atau diabsorpsi dalam 1-2 minggu tanpa diobati. Perdarahan subkonjungtiva juga tidak
menyebabkan komplikasi yang serius. Secara umum prognosis dari perdarahan subkonjungtiva
adalah baik, Namun untuk keadaan tertentu seperti sering mengalami kekambuhan, persisten atau
disertai gangguan pandangan maka dianjurkan untuk dievaluasi lebih lanjut lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan, Daniel G. Oftalmologi Umum, 2016. Widia Meka. Jakarta

2. T. Schlote, J. Rohrbach, M. Grueb, J. Mieke. Pocket Atlas of Ophthalmology. Thieme. 2006.

3. Hu DN, Mou CH, Chao SC, et al. incidence of non-traumatic subconjunctival hemorrhage in a nationwide study in Taiwan from 2000 to
2011.

4. Colledge, H. (2018). Healthline. Bleeding Under the Conjunctiva (Subconjunctival Hemorrhage).

5. Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Subconjunctival Hemorrhage (Broken Blood Vessel in Eye).

6. Kaimbo D, Kaimbo Wa. Epidemiology of traumatic and spontaneous subconjunctival haemorrhages in Congo. Congo. 2008.

7. Bercin Tarlan and Hayyam Kiratli. ubconjunctival hemorrhage: risk factors and potential indicators. 2013

8. Incorvaia C et all. Recurrent episodes of spontaneous subconjunctival hemorrhage in patients with factor XIII Val34Leu mutation. Ferrara,
Itali. 2002

9. Leiker LL, Mehta BH, Pruchnicki MC, Rodis JL. Risk factors and complications of subconjunctival hemorrhages in patients taking warfarin.
Kansan. USA. 2009

10. Mimura T, Yamagami S et all. Contanc lens-Induced Subconjuntival Hemorrhage. Tokyo, japan. 2010

11. American Academy. 2009. Subconjunctival Haemorrhages.

12. Chem, K. C. Emergency Ophthalmology: A Rapid Treatment Guide. 1st ed. 2002. McGraw-Hill, Massachusetts.

13. Graham, R. K. Subconjuntival Hemorrhage.History and Physical. 2009. Medscape's

14. Ilyas, Sidarta. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ketiga. 2008. FK UI. Jakarta
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai