KELOMPOK 1
PENDAHULUAN
3. Kebutuhan Eliminasi Sebelum sakit : Pasien merasa aman dan nyaman jika bersama
keluarga dan istrinya
Sebelum sakit : BAB 1x sehari, fesesnya lunak, warna
kuning dan BAK lancar , warna jernih kekuningan Saat dikaji : Pasien mengeluh mata kanannya terasa nyeri ( P
:nyeri saat posisi kepala lebih rendah dari tubuh, Q: cenat
Saat dikaji : BAB 1x sehari, fesesnya lunak, warna cenut, R: bagian mata sebelah kanan, S : skala 6, T hilang
kuning dan BAK lancar , warna jernih kekuningan timbul 5 menitan
8. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit : Pasien ganti baju 2x sehari dan dapat
berpakaian sendiri.
Saat dikaji : Memakai pakaian dibantu oleh anaknya. 12. Kebutuhan bekerja
9. Kebutuhan Spiritual Sebelum sakit : Pasien adalah seorang pedagang
Sebelum sakit : Pasien dapat melakukan ibadah solat 5 Saat dikaji : Pasien hanya berbaring ditempat tidur.
waktu
13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
Saat dikaji :Pasien masih bisa sholat 5 waktu dalam
keadaan berbaring,dan dibimbing keluarga agar selalu Sebelum sakit : Pasien tidak biasa bermaian ataupun
berdoa untuk kesembuhannya. rekreasi
10. Kebutuhan berkomunikasi dan berhubungan Saat dikaji : Pasien tidak bisa pergi kemana - mana,
hanya tetangganya sering menjenguk di RS untuk
Sebelum sakit : Hubungan pasien dengan keluarga baik menghibur.
biasa berkomunikasi dengan bahasa jawa.
14. Kebutuhan Belajar
Saat dikaji :Pasien mau berkomunikasi dengan perawat
dengan ditemani anaknya Sebelum Sakit : Pasien tidak tahu tentang penyakit
glaukoma yang dideritanya
11. Temparatur tubuh
Saat dikaji : Pasien sudah tahu tentang penyakit yang
Sebelum sakit : Pasien menggunakan pakaian tebal jika dideritanya karena penjelasan perawat.
merasa dingin, dan menggunakan yg tipis jika merasa
kepanasan.
Saat dikaji : Pasien merasa demam , memakai baju tipis
karena merasa panas
3. Dada Perkusi : tympani
Pemeriksaan Fisik a. Paru Palpasi : tidak ada pembesaran hepar
dan lien
Inspeksi : Pengembangan paru kanan
1. Keadaan Umum : compos mentis,TD kiri simetris d. Ektremitas: tidak ada oedem pada
120mmHg, RR 24x/menit, suhu 38 C kedua ekstremitas atas dan bawah
Palpasi:Vokal premitus kiri kana sama
2. Kepala Perkusi : sonor
a. Bentuk kepala: mesosephal Auskultasi : suara nafas vesikuler
Pemeriksaan Penunjang
b. Rambut : hitam, tidak mudah dicabut, b. Jantung 1. Pemeriksaan Laboratorium
c. Mata : Bulu mata tidak mudah Inspeksi : ictus cordis tidak tampak a. Leukosit : 17.000
dicabut, sklera tidak ikterik, konjungtiva
tidak anemis, palpebra dekstra udem dan Palpasi : ictus cordisteraba pada b. Hb : 12 mg/Hg
spasme, oedem pada kornea dekstra. interkosta 5-6
2. Terapi
d. Hidung : Bersih, tidak ada polip Perkusi : Pekak, tidak ditemukan
adanya pembesaran jantung. a. Miotik : 5 tetes 5 menit & 6 tetes 6
hidung, tidak ada septum deviasi. jam
e. Telinga: Besih, tidak ada serumen, Auskultasi : tidak terdengar bunyi
murmur b. Carbonic anhidrase inhibitor
reflek suara baik. /azetazolamid : @ 250 mg 2 tablet &
f. Mulut : Gigi kekuningan, lengkap, c. Abdomen 4 jam 1 tablet smpai 24 jam
tidak ada stomatitis. Inspeksi : Datar c. Morfin : 10 mg / injeksi
g. Leher : Tidak ada pembesaran Auskultasi : Bising usus 9 kali per
kelenjar tiroid. menit
Analisa Data
Tanggal Data Fokus Etiologi Problem
17 DS: Perubahan penerimaan Gangguan
oktober a. Pasien mengatakan tidak sensorik persepsi
2021 begitu jelas melihat objek sensorik Diagnosa
disekitarnya (melihat)
b. Pasien mengatakan Keperawatan
matanya silau bila melihat
cahaya 1. Gangguan persepsi sensorik
DO: (melihat) b.d perubahan
Pasien tampak menunjukan penerimaan sensorik
ekspresi kesulitan untuk
melihat 2. Hiperthermi b.d proses
infeksi.
17 DS: Proses infeksi Hiperthermi
oktober Pasien mengatakan demam
2021 DO:
Suhu 38o C
Intervensi
No Tanggal Diagnosa NOC NIC
Jam
1 17 oktober 2021 Gangguan persepsi sensorik (melihat) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam Neurologic Monitoring (2620)
b.d perubahan penerimaan sensorik gangguan rasa nyaman dapat teratasi dengan kriteria hasil: a. Monitor TTV
Sensory Function : Vision (2404) b. Monitor ukuran pupil, ketajaman,
a. Peningkatan ketajaman penglihatan (kanan kiri) kesimetrisan dan reaksi
b. Lapang pandang normal c. Monitor adanya diplopia, pandangan kabur,
c. Pandangan tidak kabur nyeri kepala
d. Pandangan tidak silau d. Monitor level kebingungan dan orientasi
Penglihatan tidak terganggu e. Monitor tonus otot pergerakan
f. Catat perubahan pasien dalam merespon
stimulus
2 17 oktober 2021 Hiperthermi b.d proses infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 X 24 jam Termoregulation ( 3900)
gangguan rasa nyaman dapat teratasi dengan kriteria hasil: a. Monitor suhu sesering mungkin
Thermoregulation (0800) b. Monitor warna dan suhu kulit
a. Suhu tubuh dalam rentang normal c. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
b. Nadi dan RR dalam rentang normal d. Berikan anti piretik:
c. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, e. Berikan cairan intravena
d. Merasa nyaman f. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
g. Tingkatkan sirkulasi udara
h. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
i. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban
membran mukosa)
Implementasi & Evaluasi
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Gangguan persepsi sensorik (melihat) b.d a. Memonitor TTV S : pasien mengatakan masih belum melihat
perubahan penerimaan sensorik b. Memonitor ukuran pupil, ketajaman, kesimetrisan dengan baik.
dan reaksi
c. Memonitor adanya diplopia, pandangan kabur, nyeri O :
kepala - Nyeri kepala
d. Memonitor level kebingungan dan orientasi - diplomia.
e. Memonitor tonus otot pergerakan
f. mencatat perubahan pasien dalam merespon A : Masalah Belum teratasi Sebagian
stimulus
P : Lanjutkan Intervensi