Anatomi DEFENISI Glaukoma Yunani : Glaukos = hijau kebiruan yg memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita di tandai dgn peningkatan tek. bola mata, atropi papil saraf optik , dan menciutnya lapang pandang
Glaukoma adalah suatu penyakit dimana gambaran
klinik yg lengkap ditandai oleh peninggian tekanan intra okuler , penggaungan dan degenerasi papil saraf optik serta defek lapang pandang yang khas
Glaukoma adalah : penyakit mata yg ditandai oleh
tekanan bola mata yg meningkat, ekskavasi dan atrofi saraf optik, serta kerusakan lapang pandang yg khas. ANATOMI SISTEM LAKRIMAL
Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior
rongga mata orbita. Sistem ekskresi, t.a : pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, dan duktus nasolakrimal. Sakus lakrimal terletak dibagian nasal depan rongga orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan akan mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus inferior. NORMAL AQUEOUS FLOW Trabecular Meshwork Sudut bilik mata depan Sudut bilik mata yg dibentuk jaringan korneosklera dengan pangkal iris,pada ini terjadi pengaliran keluar cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan pengaliran keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik mata di dalam bola mata sehingga tekanan bola mata meninggi TEKANAN INTRA OKULER Tingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya produksi aqueous humor oleh badan siliar dan pengaliran keluarnya. Besarnya aliran keluar aqueous humor melalui sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik mata depan, keadaan jalinan trabekulum, keadaan kanal Schlemm dan keadaan tekanan vena episklera. Tekanan intraokuler dianggap normal bila kurang dari 20 mmHg pada pemeriksaan tonometri aplanasi. PENGGAUNGAN & DEGENERASI PAPIL SARAF OPTIK Penggaungan dan degenerasi papil saraf optik diduga disebabkan oleh : Gangguan perdarahan pada papil yg menyebabkan degenerasi berkas serabut saraf pada papil saraf optik, diduga gangguan ini disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler. Tekanan intraokuler yg secara mekanik menekan papil saraf optik yg merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah pada bola mata. Bagian tepi papil saraf optik relatif lebih kuat dari pada bagian tengah, sehingga terjadi penggaungan pada papil saraf optik. Ekskavasio papil saraf optik harus dicurigai sebagai ekskavsio glaukoma bila didapat besarnya penggaungan lebih dari 0,3 diameter pupil. Hal ini sebagi tanda kecurigaan penggaungan papil yg tdk simetris antara mata kanan & kiri KELAINAN LAPANG PANDANG Kelainan lapang pandang pada glaukoma yang paling dini berupa skotoma relatif atau absolit yang berbentuk bercak atau arkuata yg terletak pada daerah antara 10˚ - 20˚ di lapang pandang yg dapat membesar ke perifer, bersatu dengan bintik buta dan membentuk skotoma glaukoma yg khas. Kelainan lapang pandang pada glaukoma diakibatkan oleh kerusakan serabut saraf optik. KLASIFIKASI GLAUKOMA PRIMER Glaukoma sudut terbuka ( glaukoma simpleks ) Glaukoma sudut tertutup GLAUKOMA SEKUNDER Perubahan lensa Kelainan uvea Trauma Bedah Rubeosis GLAUKOMA KONGENITAL Primer / infantil Menyertai kelainan kongenital lainnya GLAUKOMA ABSOLUT A. GLAUKOMA PRIMER 1. Glaukoma Primer Sudut Terbuka Glaukoma yang penyebabnya tidak ditemukan dan ditandai dgn sudut bilik mata depan yg terbuka Diduga glaukoma ini diturunkan secara dominan/resesif pada 50 % penderita Terdapat pada orang yg berusia > 40 thn 99 % penderita glaukoma primer sudut terbuka terdapat hambatan pengeluaran aqueous pada sistem jaringan trabekulum dan kanal schlemm GAMBARAN KLINIK Perjalanan lambat dan tdk disadari oleh penderita Remisi & eksaserbasi dari gangguan out flow Peninggian tekanan intraokuler > 20 mmHg Atrofi papil disertai ekskavasio glaukomatosa Insiden oklusi pembuluh darah yang tinggi Glaukoma Absolut Pada keadaan kronis : mata terasa berat sebelah, kepala pening, kadang penglihatan kabur, tidak ada halo PENGOBATAN Konservatif memperbaiki out flow facility dgn Pilokarpin 0,5 – 4 %. Menekan produksi aqueous dgn azetozalamid Operasi dilakukan bila : • TIO tetap diatas 30 mmHg • Kerusakan papil saraf optik yg progresif • Kerusakan lapang pandang yg progresif • Jenis operasi : scheine, trabekulektomi, iridekleisi gagal akan mengakibatkan buta total 2. Glaukoama Primer Sudut tertutup Glaukoma primer yang ditandai dgn sudut bilik mata depan yang tertutup, bersifat bilateral dan herediter. Dibagi menjadi 2 yaitu : Glaukoama primer sudut tertutup dgn hambatan pupil • Konfigurasi sudut mata diturunkan dari orangtuanya. • Usia akan mempengaruhi lensa yg bertambah cembung shg bilik mata depan menjadi dangkal Glaukoma primer sudut tertutup tanpa hambatan pupil • Penutupan sudut mendadak ( akut angel closure ) gbr • Penutupan sudut intermitten (intemitten angel closure) • Penutupan sudut menahun ( chronic angel closeru ) • Akut Angel Closure Penutupan sudut mata yg tiba-tiba sehingga aliran aqueous dari bilik mata depan menjadi terhalang sama sekali, pencetusnya : emosi yg terlalu gembira,setelah nonton film di bioskop, berada dalam ruangan gelap. • Intemitten Angel Closure Sudut bilik mata depan sudah sempit sejak semula dan dpt menyebabkan gangguan aliran aqueous ke trabekulum • Chronic Angel Closeru Penutupan sudut mata yg perlahan-lahan atau kelanjutan serangan intermitten yg menimbulkan sinekia yg khas B. GLAUKOMA SEKUNDER Glaukoma yg diketahui penyebabnya & berhubungan dengan keadaan-keadaan atau penyakit yg telah diderita sebelumnya. Penyakit tresbut memberikan kelainan pada : Badan Siliar : luksasi lensa ke belakang Pupil : seklusio pupil Sudut bilik mata depan : goniosinekia Saluran keluar aqueos : miopia Kelainan-kelainan dpt disebabkan : Radang : glaukoma fakolitik, artritis rhematoid Vaskuler : glaukoma neovaskuler,oklusi vena retina sentral, perdarahan badan kaca Trauma : trauma tembus, dislokasi lensa,ruptur lensa Tumor : tumor intraokuler Degenerasi : degenerasi miopia C. GLAUKOMA KONGENITAL Glaukoma kongenital primer atau glaukoma infantil yang bertalian dengan kelainan kongenital lain .
contoh glaukoma kongenital
Buftalmos hidroftalmos D. GLAUKOMA ABSOLUT Adalah suatu keadaan akhir semua jenis glaukoma dimana tajam penglihatan menjadi Nol ( 0 ). Dapat disertai dengan keadaan seperti : Injeksi siliaar Edema kornea Bilik mata depan dangkal Pupil lebar Iris ektropion Penggaungan dan atropi papil saraf total Keratopati bula. Pengobatan Ditujukan untuk rasa nyeri Tidak dianjurkan tindakan operasi intraokuler optalmika simpatika PEMERIKSAAN GLAUKOMA ALAT YG DIGUNAKAN TONOMETER Tonometri Schiotz Tonometer aplanasi Tonometer digital Tonografi Gonioskopi UJI LAIN PD GLAUKOMA Uji kopi Uji minum air Uji steroid Uji variasi diurnal Uji kamar gelap GANGGUAN MOTORIK SENSORIK VISUS Uji konvergensi Uji refleks kornea PENGKAJIAN KEPERAWATAN SUBYEKTIF OBYEKTIF Gejala bendungan TIO yang tinggi akibat bola mata Mata merah Penglihatan kabur Edema palpebra Adanya halo Injeksi silinder Rasa nyeri pada saraf Bilik mata depan trigeminus dangkal Mual dan muntah Midriasis Papil edema DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan sensori pereptual : penglihatan b/d gangguan penerimaan sensori, gangguan status organ. Ansietas b/d perubahan status kesehatan, kehilangan /perubahan penglihatan Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan pengobatan b/d salah interpretasi sumber informasi. Risiko cedera b/d visus yang menurun (glaukama obsolut ) INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI GANGGUAN SENSORI PERSEPTUAL : PENGLIHATAN Pastikan derajat/ tipe kehilangan penglihatan Bantu pasien menangani keterbatasan penglihatan : atur perabot, kurangi kekacauan Dorong mengekspresikan perasaan tetang kehilangan penglihan Tunjukkan pemberian tetes mata Kolaborasi tentang pemberian obat sesuai indikasi Siapkan intervensi bedah sesuai indikasi. ANSIETAS Kaji tingkat ansietas, derajat, pengalaman nyeri, timbulnya gejala tiba-tiba. Berikan informasi yg akurat dan jujur. Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan pengobatan dapat mencegah kehilangan penglihatan tambahan Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan masalahnya Identifikasi sumber / orang yang dapat menolong KURANGNYA PENGETAHUAN Tunjukkan teknik yang benar tentang pemberian tetes mata. Diskusika tentang penggunaan obat, termasuk prinsip 5 benar Identifikasi efek samping dan reaksi yg merugikan : selera makan menurun, mual, muntah Anjurkan klien untuk menghindari aktivitas mengangkat benda berat. Tekankan pentingnya pemeriksaan rutin SEKIAN DAN TERIMA KASIH