Anda di halaman 1dari 28

TAKDIR TAHIR

KULIAH KMB II PSIK- UNHAS


Anatomi
DEFENISI
Glaukoma  Yunani : Glaukos = hijau kebiruan yg
memberikan kesan warna tersebut pada pupil
penderita di tandai dgn peningkatan tek. bola mata,
atropi papil saraf optik , dan menciutnya lapang
pandang

Glaukoma adalah suatu penyakit dimana gambaran


klinik yg lengkap ditandai oleh peninggian tekanan
intra okuler , penggaungan dan degenerasi papil saraf
optik serta defek lapang pandang yang khas

Glaukoma adalah : penyakit mata yg ditandai oleh


tekanan bola mata yg meningkat, ekskavasi dan atrofi
saraf optik, serta kerusakan lapang pandang yg khas.
ANATOMI SISTEM LAKRIMAL

Glandula lakrimal terletak di temporo antero superior


rongga mata orbita.
Sistem ekskresi, t.a : pungtum lakrimal, kanalikuli
lakrimal, sakus lakrimal, dan duktus nasolakrimal.
Sakus lakrimal terletak dibagian nasal depan rongga
orbita. Air mata dari duktus lakrimal akan akan
mengalir ke dalam rongga hidung di dalam meatus
inferior.
NORMAL AQUEOUS FLOW
Trabecular Meshwork
Sudut bilik mata depan
Sudut bilik mata yg dibentuk jaringan korneosklera
dengan pangkal iris,pada ini terjadi pengaliran keluar
cairan bilik mata. Bila terdapat hambatan pengaliran
keluar cairan mata akan terjadi penimbunan cairan bilik
mata di dalam bola mata sehingga tekanan bola mata
meninggi
TEKANAN INTRA OKULER
Tingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya
produksi aqueous humor oleh badan siliar dan pengaliran
keluarnya. Besarnya aliran keluar aqueous humor melalui
sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut
bilik mata depan, keadaan jalinan trabekulum, keadaan
kanal Schlemm dan keadaan tekanan vena episklera.
Tekanan intraokuler dianggap normal bila kurang dari 20
mmHg pada pemeriksaan tonometri aplanasi.
PENGGAUNGAN & DEGENERASI PAPIL
SARAF OPTIK
Penggaungan dan degenerasi papil saraf optik diduga disebabkan oleh :
 Gangguan perdarahan pada papil yg menyebabkan degenerasi
berkas serabut saraf pada papil saraf optik, diduga gangguan ini
disebabkan oleh peninggian tekanan intraokuler.
 Tekanan intraokuler yg secara mekanik menekan papil saraf
optik yg merupakan tempat dengan daya tahan paling lemah
pada bola mata. Bagian tepi papil saraf optik relatif lebih kuat
dari pada bagian tengah, sehingga terjadi penggaungan pada
papil saraf optik.
 Ekskavasio papil saraf optik harus dicurigai sebagai ekskavsio
glaukoma bila didapat besarnya penggaungan lebih dari 0,3
diameter pupil. Hal ini sebagi tanda kecurigaan penggaungan
papil yg tdk simetris antara mata kanan & kiri
KELAINAN LAPANG PANDANG
Kelainan lapang pandang pada glaukoma yang paling dini
berupa skotoma relatif atau absolit yang berbentuk bercak
atau arkuata yg terletak pada daerah antara 10˚ - 20˚ di
lapang pandang yg dapat membesar ke perifer, bersatu
dengan bintik buta dan membentuk skotoma glaukoma yg
khas. Kelainan lapang pandang pada glaukoma diakibatkan
oleh kerusakan serabut saraf optik.
KLASIFIKASI
GLAUKOMA PRIMER
 Glaukoma sudut terbuka ( glaukoma simpleks )
 Glaukoma sudut tertutup
GLAUKOMA SEKUNDER
 Perubahan lensa
 Kelainan uvea
 Trauma
 Bedah
 Rubeosis
GLAUKOMA KONGENITAL
 Primer / infantil
 Menyertai kelainan kongenital lainnya
GLAUKOMA ABSOLUT
A. GLAUKOMA PRIMER
1. Glaukoma Primer Sudut Terbuka
Glaukoma yang penyebabnya tidak ditemukan dan
ditandai dgn sudut bilik mata depan yg terbuka
Diduga glaukoma ini diturunkan secara dominan/resesif
pada 50 % penderita
Terdapat pada orang yg berusia > 40 thn
99 % penderita glaukoma primer sudut terbuka terdapat
hambatan pengeluaran aqueous pada sistem jaringan
trabekulum dan kanal schlemm
GAMBARAN KLINIK
Perjalanan lambat dan tdk disadari oleh penderita
Remisi & eksaserbasi dari gangguan out flow
Peninggian tekanan intraokuler > 20 mmHg
Atrofi papil disertai ekskavasio glaukomatosa
Insiden oklusi pembuluh darah yang tinggi  Glaukoma
Absolut
Pada keadaan kronis : mata terasa berat sebelah, kepala
pening, kadang penglihatan kabur, tidak ada halo
PENGOBATAN
Konservatif  memperbaiki out flow facility dgn Pilokarpin
0,5 – 4 %.
Menekan produksi aqueous dgn azetozalamid
Operasi dilakukan bila :
• TIO tetap diatas 30 mmHg
• Kerusakan papil saraf optik yg progresif
• Kerusakan lapang pandang yg progresif
• Jenis operasi : scheine, trabekulektomi, iridekleisi  gagal
akan mengakibatkan buta total
2. Glaukoama Primer Sudut tertutup
Glaukoma primer yang ditandai dgn sudut bilik mata
depan yang tertutup, bersifat bilateral dan herediter.
Dibagi menjadi 2 yaitu :
Glaukoama primer sudut tertutup dgn hambatan pupil
• Konfigurasi sudut mata diturunkan dari orangtuanya.
• Usia akan mempengaruhi lensa yg bertambah cembung
shg bilik mata depan menjadi dangkal
Glaukoma primer sudut tertutup tanpa hambatan pupil
• Penutupan sudut mendadak ( akut angel closure ) gbr
• Penutupan sudut intermitten (intemitten angel closure)
• Penutupan sudut menahun ( chronic angel closeru )
• Akut Angel Closure
Penutupan sudut mata yg tiba-tiba sehingga
aliran aqueous dari bilik mata depan menjadi
terhalang sama sekali, pencetusnya : emosi yg
terlalu gembira,setelah nonton film di bioskop,
berada dalam ruangan gelap.
• Intemitten Angel Closure
Sudut bilik mata depan sudah sempit sejak
semula dan dpt menyebabkan gangguan aliran
aqueous ke trabekulum
• Chronic Angel Closeru
Penutupan sudut mata yg perlahan-lahan atau
kelanjutan serangan intermitten yg
menimbulkan sinekia yg khas
B. GLAUKOMA SEKUNDER
Glaukoma yg diketahui penyebabnya & berhubungan dengan
keadaan-keadaan atau penyakit yg telah diderita sebelumnya.
Penyakit tresbut memberikan kelainan pada :
 Badan Siliar : luksasi lensa ke belakang
 Pupil : seklusio pupil
 Sudut bilik mata depan : goniosinekia
 Saluran keluar aqueos : miopia
Kelainan-kelainan dpt disebabkan :
 Radang : glaukoma fakolitik, artritis rhematoid
 Vaskuler : glaukoma neovaskuler,oklusi vena retina sentral,
perdarahan badan kaca
 Trauma : trauma tembus, dislokasi lensa,ruptur lensa
 Tumor : tumor intraokuler
 Degenerasi : degenerasi miopia
C. GLAUKOMA KONGENITAL
Glaukoma kongenital primer atau glaukoma infantil yang
bertalian dengan kelainan kongenital lain .

contoh glaukoma kongenital


Buftalmos
hidroftalmos
D. GLAUKOMA ABSOLUT
Adalah suatu keadaan akhir semua jenis glaukoma dimana tajam
penglihatan menjadi Nol ( 0 ).
Dapat disertai dengan keadaan seperti :
 Injeksi siliaar
 Edema kornea
 Bilik mata depan dangkal
 Pupil lebar
 Iris ektropion
 Penggaungan dan atropi papil saraf total
 Keratopati bula.
Pengobatan
 Ditujukan untuk rasa nyeri
 Tidak dianjurkan tindakan operasi intraokuler  optalmika
simpatika
PEMERIKSAAN GLAUKOMA
ALAT YG DIGUNAKAN  TONOMETER
 Tonometri Schiotz
 Tonometer aplanasi
 Tonometer digital
 Tonografi
 Gonioskopi
UJI LAIN PD GLAUKOMA
 Uji kopi
 Uji minum air
 Uji steroid
 Uji variasi diurnal
 Uji kamar gelap
GANGGUAN MOTORIK SENSORIK VISUS
 Uji konvergensi
 Uji refleks kornea
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
SUBYEKTIF OBYEKTIF
Gejala bendungan TIO yang tinggi
akibat bola mata Mata merah
Penglihatan kabur Edema palpebra
Adanya halo Injeksi silinder
Rasa nyeri pada saraf Bilik mata depan
trigeminus dangkal
Mual dan muntah Midriasis
Papil edema
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan sensori pereptual : penglihatan b/d gangguan
penerimaan sensori, gangguan status organ.
Ansietas b/d perubahan status kesehatan, kehilangan
/perubahan penglihatan
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan
pengobatan b/d salah interpretasi sumber informasi.
Risiko cedera b/d visus yang menurun (glaukama obsolut )
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
GANGGUAN SENSORI PERSEPTUAL : PENGLIHATAN
 Pastikan derajat/ tipe kehilangan penglihatan
 Bantu pasien menangani keterbatasan penglihatan : atur
perabot, kurangi kekacauan
 Dorong mengekspresikan perasaan tetang kehilangan
penglihan
 Tunjukkan pemberian tetes mata
 Kolaborasi tentang pemberian obat sesuai indikasi
 Siapkan intervensi bedah sesuai indikasi.
ANSIETAS
Kaji tingkat ansietas, derajat, pengalaman nyeri, timbulnya
gejala tiba-tiba.
Berikan informasi yg akurat dan jujur.
Diskusikan kemungkinan bahwa pengawasan dan
pengobatan dapat mencegah kehilangan penglihatan
tambahan
Dorong pasien untuk mengakui masalah dan
mengekspresikan masalahnya
Identifikasi sumber / orang yang dapat menolong
KURANGNYA PENGETAHUAN
Tunjukkan teknik yang benar tentang pemberian tetes
mata.
Diskusika tentang penggunaan obat, termasuk prinsip 5
benar
Identifikasi efek samping dan reaksi yg merugikan : selera
makan menurun, mual, muntah
Anjurkan klien untuk menghindari aktivitas mengangkat
benda berat.
Tekankan pentingnya pemeriksaan rutin
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai