BAB I . PENDAHULUAN
Latar Belakang Mata adalah salah satu indra penting pada tubuh manusia. Berfungsi sebagai indra penglihatan. Ada beberapa gangguan pada mata yang dapat membuat fungsi mata berkurang. Beberapa gangguan pada mata tersebut di antaranya yaitu glaukoma. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk kita mengenal glaukoma.
Glaukoma Fakomorfik
Suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh penggaungan (cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai peningkatan tekanan intraokular. Glaukoma fakomorfik merupakan glaukoma sekunder sudut tertutup, yang dikarenakan akibat lensa intumesen. Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma adalah gangguan aliran keluar aqueous humor akibat kelainan sistem drainase sudut bilik mata depan (glaukoma sudut terbuka) atau gangguan akses aqueous humor ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup).
Kapsul Epitel
sedikit mineral tidak ada reseptor nyeri,pembuluh darah, ataupun saraf di lensa
Fisiologi Lensa
mengubah-ubah daya refraksi agar sesuai dengan sinar yang datang sejajar atau divergen
Daya akomodasi
Aquoeous Humor
Aquoeous humor adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan posterior mata. Diproduksi oleh Badan Siliar. Dari badan siliar, cairan masuk ke bilik mata posterior, mengalir melalui pupil ke bilik anterior lalu ke jalinan trabekular di sudut bilik mata anterior. Kemudian cairan masuk ke dalam saluran kolektor, lalu ke dalam pleksus vena di jaringan sklera dan episklera, dan juga ke dalam vena siliaris anterior di badan siliar
Glaukoma Fakomorfik
Definisi Glaukoma fakomorfik, seperti yang digambarkan oleh terminologinya (fako: lensa; morfik: bentuk) merupakan glaukoma yang berkembang sekunder dikarenakan oleh perubahan bentuk lensa. Glaukoma sudut tertutup yang dapat terjadi secara akut, subakut, ataupun kronik oleh karena katarak matur atau intumesen
Patofisiologi
Pupil terhalang oleh perubahan ukuran dan posisi permukaan anterior lensa yang mendorong lensa ke anterior sehingga menekan iris. Terhalangnya pupil atau luksasi diafragma lensa-iris dapat menyebabkan sudut bilik mata tertutup. Disebabkan oleh mata hiperopia dengan lensa yang telah lebih besar dibandingkan dengan panjang aksial
Penyebabnya adalah bentuk lensa yang menebal atau intumesen. Penebalan ini dapat disebabkan oleh pembentukan katarak matur karena hidrasi korteks
Lensa tebal menyebabkan penyempitan sudut. Hal ini meningkatkan tekanan intra okular, sehingga timbul gejala serangan glaukoma akut sudut tertutup, atau disebut juga glaukoma fakomorfik sudut tertutup akut
Epidemiologi
Negara
tinggi. Ras dan jenis kelamin apapun Lebih sering ditemukan pada pasien usia lanjut dengan katarak senilis Pasien usia muda yang menderita katarak traumatika Pasien katarak intumesen yang berkembang secara cepat.
Edema kornea
Injeksi konjungtiva dan silier Bilik mata depan yang dangkal, <2mm Letak lensa yang lebih ke depan
Glaukoma Fakomorfik
Katarak intumesen
Katarak traumatika
Diagnosis Banding
Glaukoma fakolitik
Pemeriksaan Penunjang
Tonometri Digital Palpasi Tonometri Schiotz Non-Contact Tonometer Tonometri Aplanasi Goldman Gonioskopi
Tatalaksana
Tujuan :
Menurunkan TIO secara cepat Mencegah kerusakan lebih lanjut pada saraf optik dan kornea Mencegah terbentuknya sinekia
Pembedahan :
Laser iridotomi
Pengganti
humor akuos yang terjebak pada bilik posterior untuk dapat masuk ke bilik anterior Memungkinkan iris untuk lepas tidak menyumbat jaringan trabekular Dapat digunakan laser argon dan Nd:YAG
Medikamentosa :
o o o o o
Carbonic Anhydrase Inhibitor (Azetazolamide, Dorsolamide) Alpha-adrenergic agonist (Apraclonidine) Agen hiperosmotik (Isosorbide, Mannitol) Prostaglandin (Bimatoprost, Travoprost, Unoproston, Latanoprost) Beta-blockers (Levobunolol, Timolol)
Terima Kasih