KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT MATA PERIODE 27 JULI- 28 AGUSTUS 2009 RSMC FK UPH
LENSA
Anatomi lensa : y Bikonveks y Avaskular y Transparan y Zonula ( ligament suspensory ) y Diameter : 9-10 mm y Tebal : sekitar 5 mm
Kapsul
tipis, transparan, membran semipermeabel
Kortex
serat serat lensa yang lebih muda
Nukleus
lebih keras daripada korteks
Fisiologi lensa : y Fungsi utama memfokuskan berkas cahaya ke retina. y Kerjasama fisologik antara korpus siliaris, zonula, dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi.
Katarak
Definisi : y Kekeruhan pada lensa y Lensa menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau denaturasi protein lensa, ataupun terjadi akibat keduanya. Etiologi : y Proses degeneratif y Kongenital y Komplikasi penyakit mata lokal ataupun sistemik y Penggunaan obat tertentu terutama steroid y Trauma y operasi mata sebelumnya
Klasifikasi :
Berdasarkan usia y Katarak Kongenital y Katarak juvenile y Katarak Pre-Senil y Katarak Senil
Katarak insipien Katarak imatur Katarak matur Katarak hipermatur
Gejala Klinis
y y y y y y y y
Penglihatan seperti melihat asap atau kabut. Penglihatan makin lama makin menurun. Silau. Penglihatan memburuk pada keadaan terang. Reaksi pupil (+). Mata tenang tidak ada tanda radang (merah). Pupil putih (leukokoria). Refleks fundus menurun sampai tidak ada (-).
Pemeriksaan : y Pemeriksaan tajam penglihatan y Slit lamp. y Funduskopi pada kedua mata bila mungkin. y Tonometri Terapi : y Ekstraksi katarak ekstra kapsular (EKEK) y Ekstraksi katarak intra kapsuler (EKIK) y Fako-emulsifikasi
KATARAK KOMPLIKATA
Terjadi akibat penyakit lokal mata (intarokuler) ataupun sistemik y Katarak komplikata dapat terjadi akibat kelainan sistemik yang akan mengenai kedua mata atau kelainan lokal yang akan mengenai satu mata. y kelainan lokal :
y
uveitis anterior (iridosiklitis), glaukoma, miopia tinggi, ablasio retina, retinitis pigmentosa
y
kelainan sistemik :
diabetes mellitus, hipertensi, hipoparatiroid, myotonia distrofi, galaktosemia
Uveitis anterior (iridosiklitis) Dilatasi pembuluh darah kecil hiperemi perikorneal (pericorneal vascular injection) Permeabilitas pembuluh darah Eksudasi iris edema, pucat, pupil reflex miosis s/d hilang, pupil
Migrasi sel-sel radang dan fibrin ke BMD BMD keruh, sel dan flare (+), efek tyndal (+) Sel radang menumpuk di BMD Migrasi eritrosit ke BMD hipopion (bila proses akut) hifema (bila proses akut) keratic
Sel-sel radang, fibrin, fibroblast menyebabkan iris melekat pada kapsul lensa anterior sinekia posterior dan pada endotel kornea sinekia anterior Sel-sel radang, fibrin, fibroblas menutup pupil pupil / oklusio pupil seklusio
Gangguan pengaliran keluar cairan mata dan peningkatan tekanan intra okuler glaukoma sekunder Gangguan metabolisme lensa lensa keruh, katarak komplikata Keradangan menyebar luas Mengenai mata sebelahnya endoftalmitis, panoftalmitis symphatetic ophtalmia
2.
Glaukoma tekanan bola mata sangat tinggi ( TIO ) terjadi gangguan permeabilitas kapsul lensa kekeruhan lensa katarak pungtata diseminata subkapsular anterior yang disebut sebagai katarak Vogt
3.
kekeruhan lensa yang mulai dari nucleus lensa dan menyebar keseluruh bagian lensa.
4.
Ablasio retina ablasio retina yang lama karena atrofi karena gangguan nutrisi lensa oleh
5.
Retinitis Pigmentosa
terjadi bersama-sama dengan katarak subkapsuler
Diabetes Mellitus
Katarak yang terjadi pada orang muda akibat terjadinya gangguan keseimbangan cairan di dalam badan kaca atau tubuh secara akut. Kekeruhan dapat berjalan progresif Katarak pada kedua mata Bentuk yang khusus seperti terdapatnya tebaran kapas atau salju di dalam lensa Penderita hipertensi yang tidak diobati 20-30% akan mengalami hiperurisemia Penelitian terdahulu mengatakan bahwa tingginya asam urat menaikkan risiko kekeruhan lensa berbagai jenis. Terjadinya katarak dipercepat dengan peningkatan sistol diatas 20 mmHg.
2.
Hipertensi
3.
Hipoparatiroidisme
x Akibat gangguan fungsi paratiroid ( hormon paratiroid), berjalan progresif lambat dan mengenai seluruh lensa kekeruhan pada lensa dengan bentuk katarak kortikal posterior pada kedua mata
4.
Myotonia distrofi
x Myotonia distrofi memiliki keadaan umum sangat buruk gangguan nutrisi lensa sehingga akan terjadi kekeruhan lensa pada kedua mata Pasien masih muda dilakukan ekstraksi linear. Pasien telah berusia lanjut maka dapat dilakukan ekstraksi lensa intrakapsuler.
5.
Galaktosemia
x x x Memperlihatkan kekeruhan anterior dan subkapsular posterior. Bila dilakukan tes galaktosa akan terlihat meningkat di dalam darah dan urin. Menghindari susu dan semua makanan yang mengandung galaktosa dan laktosa selama 3 tahun pertama akan mencegah manifestasi klinis dan akan memperbaiki kelainan yang sudah ada.