Anda di halaman 1dari 15

Perdarahan subkonjungtiva

DISUSUN OLEH :
ANIDA SEPTI RAMELINA J510215079
Definisi
Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan akibat rapuhnya pembuluh
darah konjungtiva. Darah terdapat di antara konjungtiva dan sklera. Sehingga
mata akan mendadak terlihat merah dan biasanya mengkhawatirkan bagi pasien.
Epidemiologi
• Untuk kejadian kasus ini dari segi usia kasus ini bisa terjadi pada seluruh kelompok usia.
Penelitian epidemiologi di Kongo rata – rata usia yang mengalami perdarahan subkonjungtiva
adalah usia 30tahun. Biasanya kejadian perdarahan subkonjungtiva sebagian besar terjadi
unilateral (90%) .
•Kondisi hipertensi memiliki hubungan yang cukup tinggi dengan angka terjadinya perdarahan
subkonjungtiva (14.3%). Kondisi lainnya namun jarang adalah muntah, bersin dan melahirkan.
•Pada kasus melahirkan, telah dilakukan penelitian oleh oleh Stolp W dkk
pada 354 pasien postpartum dengan perdarahan subkonjungtiva. Bahwa kehamilan dan proses
persalinan dapat mengakibatkan perdarahan subkonjungtiva.
Etiologi
 Idiopatik
 Manuver valsava (batuk, tegang muntah bersin)
 Trauma mata tumpul atau tajam dan benda asing
 Pembedahan mata
 Hipertensi
 Beberapa infeksi sistemik dapat menyebabkan perdarahan subkonjungtiva, termasuk septikemia, demam
tifoid, kolera, riketsia, malaria, dan virus (influenza, smallpox, measles dll).
 Gangguan perdarahan (jika terjadi berulang pada pasien usia muda tanpa adanya riwayat trauma atau
infeksi), termasuk penyakit hati atau hematologik,diabetes, SLE, parasit dan defisisensi vitamin C.
 Berbagai antibiotik, obat NSAID, steroid, kontrasepsi dan vitamin A dan D yang telah mempunyai
hubungan dengan terjadinya perdarahan subkonjungtiva, penggunaan warfarin.
Patofisiologi
• Konjungtiva adalah selaput tipis transparan yang melapisi bagian putih dari
bola mata (sklera) dan bagian dalam kelopak mata. Konjungtiva merupakan lapisan
pelindung terluar dari bola mata. Konjungtiva mengandung serabut saraf dan
sejumlah besar pembuluh darah yang halus. Pembuluh-pembuluh darah ini umumnya
tidak terlihat secara kasat mata kecuali bila mata mengalami peradangan. Pembuluh darah di
konjungtiva cukup rapuh dan dindingnya mudah pecah sehingga
mengakibatkan terjadinya perdarahan subkonjungtiva. Perdarahan subkonjungtiva
tampak berupa bercak berwarna merah terang di sclera.
•Pendarahan berkembang secara akut, dan biasanya menyebabkan kekhawatiran, meskipun
sebenarnya tidak berbahaya. Apabila tidak ada kondisi trauma mata terkait, ketajaman visual
tidak berubah karena perdarahan terjadi murni secara ekstraokulaer, dan tidak disertai rasa
sakit.
• Secara klinis, perdarahan subkonjungtiva tampak sebagai perdarahan yang datar, berwarna
merah, di bawah konjungtiva dan dapat menjadi cukup berat sehingga menyebabkan kemotik
kantung darah yang berat dan menonjol di atas tepi kelopak mata. Perdarahan subkonjungtiva
dapat terjadi secara spontan, akibat trauma,ataupun infeksi. Perdarahan dapat berasal dari
pembuluh darah konjungtiva atau episclera yang bermuara ke ruang subkonjungtiva.
Perdarahan subkonjungtiva berdasarkan mekanismenya
dibagi menjadi dua :
a. Perdarahan subkonjungtiva tipe spontan :
Sesuai namanya perdarahan subkonjungtiva ini adalah terjadi secara tiba-tiba (spontan).
Perdarahan tipe ini diakibatkan oleh menurunnya fungsi endotel sehingga pembuluh darah rapuh
dan mudah pecah. Keadaan yang dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi rapuh adalah
umur, hipertensi, arterisklerosis, konjungtivitis hemoragik, anemia, pemakaiananti koagulan dan
batuk. Perdarahan subkonjungtiva tipe spontan ini biasanya terjadi unilateral. Namun pada
keadaan tertentu dapat menjadi bilateral atau kambuh kembali, untuk kasus seperti ini
kemungkinan diskrasia darah (gangguan hemolitik) harus disingkirkan terlebih dahulu.
b. Perdarahan subkonjungtiva tipe traumatic
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien sebelumnya mengalami trauma di mata langsung
atau tidak langsung yang mengenai kepala daerah orbita. Perdarahan yang terjadi kadang-kadang
menutupi perforasi jaringan bola mata yang terjadi
Manifestasi klinis
Sebagian besar tidak ada gejala simptomatis yang berhubungan dengan perdarahan
subkonjungtiva selain terlihat darah pada bagian sklera.
Sangat jarang mengalami nyeri ketika terjadi perdarahan subkonjungtiva
pada permulaan. Ketika perdarahan terjadi pertama kali, akan terasa tidak
nyaman, terasa ada yang mengganjal dan penuh di mata.
Tampak adanya perdarahan di sklera dengan warna merah terang (tipis)
atau merah tua (tebal).
Tidak ada tanda peradangan, kalaupun adanya biasanya peradangan yang
ringan.
Perdarahan akan terlihat meluas dalam 24 jam pertama setelah itu
kemudian akan berkurang perlahan ukurannya karena diabsorpsi.
Penegakkan diagnostik
 Pemeriksaan fisik bisa dilakukan dengan memberi tetes mata proparacaine
(topikal anestesi) jika pasien tidak dapat membuka mata karena sakit; dan curiga
etiologi lain jika nyeri terasa berat atau terdapat fotofobia.
Memeriksa ketajaman visual juga diperlukan, terutama pada perdarahan
subkonjungtiva traumatik. Salah satu studi mengenai perdarahan subkonjungtiva
traumatik dan hubungannya dengan luka / injuri lainnya oleh Lima dan Morales di
rumah sakit Juarez Meksiko tahun 1996 – 2000 menyimpulkan bahwa sejumlah
pasien dengan perdarahan subkonjungtiva disertai dengan trauma lainnya (selain pada
konjungtiva), ketajaman visus < 6/6 meningkat dengan adanya kerusakan pada selain
konjungtiva. Maka dari itu pemeriksaan ketajaman visus merupakan hal yang wajib
pada setiap trauma di mata sekalipun hanya didapat perdarahan subkonjungtiva tanpa
ada trauma organ mata lainnya.
Selanjutnya, periksa reaktivitas pupil dan mencari apakah ada defek pupil
Tatalaksana
•Pengobatan awal pada kasus ini yaitu kompres dingin dimana nanti pembuluh darah akan
mengalami konstriksi dan perdarahan akan mereda
•Pengobatan selanjutnya yaitu kompres hangat untuk membantu reabsorbsi dalam 1-2minggu
tanpa diobati
•Pada bentuk berat yang menyebabkan kelainan pada pada kornea dapat dilakukan sayatan dari
kornea untuk drainase dari perdarahan
•Untuk mencegah perdarahan yang meluas biasanya diberi vasokontriksi
Perdarahan subkonjungtiva yang harus segera dirujuk ke
spesialis mata bila ditemukan kondisi seperti :

Nyeri yang berhubungan dengan perdarahan.


Terdapat perubahan penglihatan (pandangan kabur, ganda atau kesulitan
untuk melihat)
Terdapat riwayat gangguan perdarahan
Riwayat hipertensi
Riwayat trauma pada mata.
Diagnosis banding
•Konjungtivitis
Komplikasi
Pada perdarahan subkonjungtiva yang sifatnya menetap atau berulang (kambuhan) harus
dipikirkan keadaan lain, mengenai perdarahan subkonjungtiva yang menetap atau mengalami
kekambuhan didapatkan kesimpulan bahwa perdarahan subkonjungtiva yang menetap
merupakan gejala awal dari limfoma adneksa okuler.

Anda mungkin juga menyukai