KELOMPOK 3 MATRIKULASI
Pembahasan:
Kata kunci: ASOSIASI - CEPAT dan EFISIEN (tanpa kata cepat dan
efisien pilih cohort)
Variabel bebas: kelengkapan imunisasi
Variabel tergantung: kejadian TBC
a. 16x384/8x392
b. 8x392/16x384
c. 16x392/8x384
d. 8x384/16x392
e. 8x400/16x400
Pembahasan :
c. Ratio prevalensi
d. Koefisien kontangensi
Jawaban A
Pembahasan:
6. Sebuah studi Intervensi tentang apakah senam hamil serial dapat meningkatkan
kemampuan respirasi ibu hamil. Sebanyak 70 ibu hamil bersedia diteliti,
kemudian dibandingkan VEP (Volume ekspirasi paksa) (ml/menit) sebelum
dan setelah senam kehamilan. Distribusi data diasumsikan normal.
b. Uji T independen
c. Uji T berpasangan
Jawaban C
b. Sistematik sampling
Jawaban D
e. Systematic sampling
g. Cluster sampling
8. Seorang dokter puskesmas ingin mengetahui data kasus baru demam berdarah
dengue pada bulan januari-maret 2013 diwilayah kerjanya. Diperoleh data
0,6%. Hasil frekuensi tersebut adalah...
a. Insiden
b. Prevalence rate
c. Attack rate
d. Insidens rate
e. Prevalensi
Jawaban: e. prevalensi
Pembahasan:
- Insidens adalah gambaran tentang frekuensi penderita baru suatu penyakit
yang ditemukan pada suatu waktu tertentu dalam kelompok masyarakat.
- Insidens rate adalah proporsi kelompok individu yang terdapat dalam
penduduk suatu wilayah atau negara yang semula tidak sakit dan menjadi
sakit dalam kurun waktu tertentu dan dibanding dengan kelompok beresiko.
- Attack rate adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan
pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin
terkena penyakit tersebut pada saat wabah
- prevalensi adalah gambaran tentang frekuensi penderita lama dan baru yang
ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu disekelompok masyarakat
tertentu.
- Angka prevalensi adalah perbandingan jumlah penderita suatu penyakit
lama serta baru dibanding jumlah penduduk.
Sumber: Budiarto E, Anggraeni D. Pengantar Epidemiologi Edisi 2.
Jakarta.EGC.2002
VARIABEL METODE
BEBAS TERGANTUNG
Nominal Nominal Kai kuadrat, Fischer
Nominal (dikotom) Numerik Uji-t (independen,
berpasangan)
Nominal (> 2 nilai) Numerik ANOVA
Numerik Numerik Regresi/korelasi
10. Pada suatu daerah terdapat angka kelahiran 400 bayi pada tahun 2010. Jumlah
kematian bayi selama tahun 2010 adalah 50 bayi, 25 diantaranya meninggal
sebelum 28 hari. Infant mortality rate pada daerah tersebut adalah...,
a. (50/400)x1000
b. (25/400)x1000
c. (25/50)x1000
d. (28/50)x1000
e. (28/400) x 1000
Jawaban:
Pembahasan:
= (50/400) x 1000
= (25/400) x 1000
11. Sebuah studi Intervensi tentang apakah senam hamil serial dapat
meningkatkan kemampuan respirasi ibu hamil. Sebanyak 70 ibu hamil
bersedia diteliti, kemudian dibandingkan VEP (Volume ekspirasi paksa)
(ml/menit) sebelum dan setelah senam kehamilan. Distribusi data
diasumsikan normal.
Uji statistik apa yang sesuai dengan studi di atas
a. Uji Chi Square
b. Uji T independen
c. Uji T berpasangan
d. Uji korelasi relatif
e. Uji ANOVA satu arah
12. Seorang perempuan umur 48 tahun, datang dengan keluhan batu-batuk selama
1 bulan, terdapat penurunan nafsu makan dan berat badan menurun pula.
Pasien berobat dan didiagnosis TB paru aktif. Dari anamnesis diketahui pasien
tinggal bersama suami, anak, dan kedua orang tuanya yang sudah tua dan sakit-
sakitan. Apa bentuk keluarga yang dimiliki pasien?
a. nuclear family
b. blended family
c. extended family
d. communal family
e. single parent family
Jawaban : C. Extended family
Pembahasan :
Bentuk Keluarga:
Nuclear Family keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak kandung
Single Parent Family hanya seorang laki-laki atau seorang istri + anak-
anak
Kepustakaan :
Satroasmoro, Sudigdo. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-3.
Jakarta: Sagung seto. 2008.
14. Studi Penelitian menunjukan bahwa peningkatan Index Massa Tubuh (IMT)
(kg/m2) berbanding terbalik dengan penuruan kapasitas vital paru (KVP) (ml).
Oleh karena itu akan dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan IMT dan pengaruhnya pada paru-paru. Metode analisis apakah
yang tepat digunakan dalam studi penelitian tersebut?
a. Korelasi pearson
b. Korelasi spearman
c. Korelasi parsial
d. Regresi linier
e. Regresi logistik
Jawaban : D. Regresi linier
Pembahasan :
IMT skala numerik
KVP skala numerik
Sumber pustaka : Statistik untuk kedokteran dan kesehatan
15. Seorang remaja ingin menjadi subjek penelitian ca paru karena ayahnya
meninggal karena ca paru. Bentuk bias yang mungkin terjadi adalah...
a. Recall bias
b. Berksum bias
c. Misclasification bias
d. Neyman bias
e. Volunteer bias
Jawaban : E. Volunteer bias
Pembahasan :
Bias terbagi menjadi dua :
• Bias seleksi : terjadi jika sampel tidak mencerminkan populasi terget.
- Terjadi jika kasus yang terkumpul pada sampel tidak mewakili kasus di
populasi : competing risk bias, helathcare access bias, neyman bias, berkson’s
bias, over matching, dan volunteer bias.
- Kerangka sampel yang kurat akurat : nonrandom sampling bias dan
telephone random sampling bias.
- Prosedur diagnostik yang berbeda : detection bias.
- Missing subjects/variables.
• Bias informasi : terjadi akibat distorsi informasi pada saat pengumpulan
data.
- Bias misklasifikasi : salah melakukan klasifikasi penyakit/pajanan akibat
sensitivitas dan spesifisitas alat ukur yang kurang. Disebabkan oleh detection
bias, observer bias, recall bias, reporting bias, dan hawthorne effect.
- Ecological fallacy
- Regression to the mean
Sumber pustaka : Validitas Internal penelitian
16. Sebuah penelitian dirilis di British Medical Journal tahun 2002 dengan desain
prospektif randomized trial menyatakan ada pengaruh makan es krim
terhadap terjadinya sakit kepala.
Hasil :
Headache (+) Headache (-) Total
Accelerated eating group 20 53 73
Cautions eating group 9 63 72
Total 29 166 145
Berapa besar faktor risiko tersebut?
a. 2,7
b. 2,2
c. 4,4
d. 4,6
e. 6,8
Jawaban : A. 2,7
Pembahasan :
17.Suatu penelitian case control dilakukan terhadap 200 anak yang menderita
katarak kongenital. Terdapat 160 anak dengan riwayat ibunya terkena rubella
saat mengandung anak tersebut. Kontrolnya adalah 200 anak dan ternyata 80 di
antara anak tersebut mempunyai riwayat ibunya terkena rubella saat hamil.
Berapa odds ratio pada penelitian tsb ?
A. (40x200) / (120x2000)
C. (160x120) / (80x40)
D. (160x200) / (80x200)
adalah penelitian yang mencari hubungan antara efek (penyakit atau kondisi
kesehatan) dengan faktor resiko tertentu. Pertama-tama diidentifikasi
kelompok yang memiliki efek / penyakit yang disebut sebagai kasus dan
kelompok tanpa penyakit yang disebut kontrol. Kemudian secara retrospektif
ditelusuri apakah terdapat faktor resiko atau tidak. Yang dicari adalah OR
(odd ratio).
Status Penyakit
Ada Tidak
Perokok Ya a b
Tidak c d
Dari tabel di atas odd ratio (OR) dapat dicari dengan rumus: OR = ad/ bc
Katarak Kongenital
Ada Tidak
Riwayat Ya 160 80
Ibu
Tidak 40 120
terkena
Rubella
el-variabelnya dilakukan hanya 1 kali pada 1 saat. Tidak ada follow up dan
akan diperoleh hasil yang disebut rasio prevalensi.
18. Pada suatu daerah terdapat angka kelahiran 400 bayi pada tahun 2010. Jumlah
kematian bayi selama tahun 2010 adalah 50 bayi, 25 diantaranya meninggal
sebelum 28 hari. Infant mortality rate pada daerah tersebut adalah ...
A. (50/400) x 1000
B. (25/400) x 1000
C. (25/50) x 1000
D. (28/50) x 1000
E. (28/400) x 1000
Jawaban : A. (50/400) x 1000
Pembahasan :
Dari soal di atas diketahui jumlah kejadian pada waktu tertentu adalah 60
kasus, sedangkan penduduk adalah 110.000, sehingga
Attack rate : xk
g. Uji T independen
h. Uji T berpasangan
Jawaban :
Pembahasan :
VARIABEL METODE
BEBAS TERGANTUNG
Nominal Nominal Kai kuadrat, Fischer
Nominal (dikotom) Numerik Uji-t (independen,
berpasangan)
Nominal (> 2 nilai) Numerik ANOVA
Numerik Numerik Regresi/korelasi
• Uji-t independen
• Uji-t berpasangan
- Subyek yg sama diperiksa pra- & pasca-intervensi, atau
pemilihan subyek kelompok yg 1 dilakukan matching dg
subyek kelompok lainnya.
• Uji Fischer
VARIABEL METODE
BEBAS TERGANTUNG
Nominal Numerik ANOVA
Numerik Numerik Regresi multiple
Nominal & Numerik Nominal Regresi logistic
21. Penelitian resiko kanker serviks pada wanita usia di atas 40 tahun :
Positif Negatif Total
Hasil
skrening Positif 132 985 47
Negatif 47 62295 62342
Total 179 63280 63459
Nilai prediktif positif kanker serviks :
a. 132/179
b. 47/ 62342
c. 132/1117
d. 62295/62342
e. 62295/63459
Jawaban : C
Pembahasan :
Nilai prediksi positif = a/a+b
= 132/132+985= 132/1117
Sumber :
Sudigdo dan Ismail. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta :
Sagung Seto. 2007; 200.
B. 56%
C. 47%
D. 34 %
E. 15%
Jawaban : A
Pembahasan :
Sensitivitas = bila subyek benar-benar sakit, berapa besarkah kemungkinan
bahwa hasil uji diagnostic tersebut positif atau abnormal.
Sensitivitas = a/(a+c) x 100%
= 190/(190+10) x 100%
= 95%
Sumber :
Sudigdo dan Ismail. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta :
Sagung Seto. 2007; 200.
24. BMI (kg/m2) berbanding terbalik dengan kapasitas vital paru (ml). untuk itu
dperlukan analisa untuk mengetahui seberapa peningkatan BMI yang
menyebabkan penurunan kapasitas vital paru. Analisis yang digunakan untuk
menentukannya adalah ?
a. Korelasi spearman
b. Korelasi pearson
c. Korelasi parsial
d. Regresi linier
e. Regresi logistic
Jawaban : D
Pembahasan :
Jenis uji statistic yang digunakan sehubungan dengan jenis data
Variabel bebas : BMI memiliki skala numeric
Variabel tergantung : kapasitas vital paru memiliki skala numeric
Analisis multivariate untuk numeric dengan numeric digunakan regresi
linier.
Sumber :
Sudigdo dan Ismail. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta :
Sagung Seto. 2007; 150.
- Information elements
Elemen ini terdiri dari 2 bagian : yaitu disclosure (pengungkapan) dan
understanding (pemahaman)
- Consent elements
Elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu voluntariness (kesukarelaan,
kebebasan) dan authorization (persetujuan).
Consent dapat diberikan :
a. Dinyatakan (expressed)
Secara lisan maupun tertulis
b. Tidak dinyatakan (implied)
Pasien tidak menyatakannya secara lisan maupun tertulis namun
melakukan tingkah laku yang menunjukkan jawabannya.
Proxy consent
Adalah consent yang diberikan oleh orang yang bukan si pasien itu sendiri
dengan syarat bahwa pasien tidak mampu memberikan consent secara
pribadi.
Sumber :
Budi Sampurna, Zulhasmar Syamsu, Tjejep Dwijdja Siswaja. Bioetik dan
hukum kedokteran, Pengantar bagi mahasiswa Kedokteran. Penerbit
Pustakan Dwipar. Oktober 2005.
27. Suatu penelitian dilakukan untuk menentukan rata – rata kadar Hb murid kelas
tiga SMA dan membandingkannya dengan nilai normal di populasi. Rerata
kadar Hb normal pada populasi berdasarkan literatur adalah 13 mg/100ml.
Jumlah subjek penelitian sebanyak 40 orang dengan rerata kadar Hb adalah
11,9 mg/100ml. Apakah pernyataan null hypothesis ( H0) yang paling sesuai?
a. µ ≠13
b. µ = 13
c. µ <13
d. µ <13
e. µ >13
Jawab : E. µ > 13
Pembahasan : Pembuktian hipotesis dilakukan dengan mengumpulkan data
yang relevan dengan variabel – variabel yang bersangkutan. Hipotesis nol
merupakan asas praduga tak bersalah dalam penelitian ilmiah. Hipotesis seperti
ini kita temukan pula pada hubungan antara dua bilangan, misalnya a dan b,
hubungan itu bisa a > b, maka hipotesis nol adalah negasinya, dan pernyataan
yang mengatakan a> b adalah tidak benar. Ini berarti a < b atau a = b. Kalau
hipotesisnya berbunyi a> b, maka hipotesis nolnya adalah a < b. Dengan
demikian jika a < b itu tidak benar, maka yang benar pasti a = b atau a > b.
Dengan kata lain, jika hipotesis nol itu ditolak, maka alternatifnya adalah
hipotesis peneliti harus diterima. Pada kasus ini, didapatkan nila rerata kadar
Hb < 13, maka hipotesis nol pada penelitian ini adalah µ > 13.
Referensi : Gulo W.2000.Metodologi Penelitian, hlm. 70 – 72
28. Suatu kota memiliki populasi 96.000 penduduk (47.000 laki – laki dan 49.000
perempua). Terdapat 1.000 penduduk yang meninggal setiap tahun (600 laki
– laki dan 400 perempuan). Terdapat 30 kasus kanker paru setiap tahun (25
laki – laki dan 5 perempuan), di mana 5 kasus meninggal (20 laki – laki dan 5
perempuan). Berapakah case fatality rate untuk penyakit paru di kota X?
a. 25
b. (25/30) x 100
c. (25/1000) x100
d. (25/96.000) x 100.000
e. (1000/96.000) x 100.000
Jawab : Case fatality rate (CFR) adalah perbandingan antara jumlah seluruh
kematian karena satu penyebab penyakit tertentu dalam 1 tahun dengan jumlah
penderita penyakit tersebut pada tahun yang sama. CFR digunakan untuk
mengetahui penyakit – penyakit dengan tingkat kematian yang tinggi.
CFR = jumlah kematian karena penyakit tertentu x 10n
Jumlah seluruh penderita penyakit tersebut
Pada kasus ini diselesaikan dengan rumus di atas sehingga didapatkan
30.Suatu kota memiliki populasi 96.000 penduduk. Terdapat 1000 penduduk yang
meninggal setiap tahun. Terdapat 30 kasus kanker paru setiap tahun dimana 25 kasus
meninggal. Berapakah case fatality rate untuk penyakit kanker paru di kota tersebut?
a. 25
b. (25/30) x 100
c. (25/1000) x 100
d. (25/96.000) x 100.000
e. (1.000/96.000) x 100.000
Jawaban : B
Pembahasan :
CFR = Jumlah kematian ok penyakit tertentu periode tertentu x 100
Jumlah penyakit tertentu yang terdiagnosis sama pada periode ttt
Jadi pada kasus tersebut CFR = (25/30) x 100
Kepustakaan :
Bahan kuliah statistik vital. FK UNDIP
31. Seorang peneliti bermaksud mengadakan penelitian tentang kadar kolesterol
siswa SLTP di daerah perkotaan dengan kadar kolesterol siswa SLTP di daerah
pedesaan. Tiap-tiap kelompok terdiri dari 100 orang siswa SLTP yang mana
sampel pada masing-masing kelompok tersebut diperiksa kadar kolesterolnya.
Uji yang sesuai dengan penelitian ini adalah..
a. fisher test
b. korelasi
c. x2
d. regresi linear
e. t test
Jawaban : E
Pembahasan :
Analisis bivariat
Variabel
Metode
Bebas Tergantung
Nominal Nominal X2, uji fisher
Nominal (dikotom) Numerik t test (independen, berpasangan)
Nominal (> 2 nilai) Numerik Anova
Numerik Numerik Regresi / korelasi
Pada kasus ini, variabel bebasnya adalah nominal dikotom (SLTP di perkotaan
dan SLTP di pedesaan) dengan variabel tergantungnya (kadar kolesterol)
adalah numerik, sehingga uji yang sesuai berdasarkan tabel tersebut adalah t
test
Kepustakaan :
Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta :
Sagung Seto, 2010
32. Jika seorang peneliti ingin melakukan penelitian dengan desain cross sectional
untuk membandingkan hubungan antara faktor resiko jajan sembarangan dan
tidak mencuci tangan dengan kejadian tifoid. Jika hasil rasio prevalensi nya
lebih dari 1 artinya?
a. Faktor resiko tersebut berperan dalam terjadinya tifoid
b. Faktor resiko tidak berperan dalam terjadinya tifoid
c. Netral
d. Faktor resiko tersebut justru menguntungkan
e. Bukan salah satu jawaban diatas
Jawaban: A
Pembahasan:
Studi cross sectional (potong lintang) adalah studi epidemiologi yang
mempelajari tentang prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan
paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan, penyakit,
atau karakteristik terkait kesehatan lainnya, secara serentak pada individu-
individu dari suatu populasi pada saat itu.
Dengan demikian studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi waktu.
Jika rasio prevalensi:
RP < 1 maka faktor risiko merupakan faktor yang menguntungkan karena
sifatnya menghambat penyakit atau bersifat protektif.
RP = 1 maka faktor risiko tidak ada pengaruhnya atau bersifat netral.
RP > 1 maka faktor risiko benar-benar merupakan faktor risiko untuk
timbulnya penyakit Tifoid.
Sumber: Ismael S, Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto, 2008.
34. Seorang dokter akan melakukan penelitian tentang hubungan antara usia
dengan derajat hipermetropia. Usia dibedakan menjadi 3 kelompok usia, yaitu
45-55 tahun, 55-65 tahun, dan 65-75 tahun sedangkan derajat hipermetropia
dibedakan menjadi ringan, sedang, dan berat. Apa skala penelitian tersebut?
a. Rasio
b. Numerik
c. Ordinal
d. Nominal
e. Interval
Jawaban: C
Pembahasan:
SKALA DATA
A. Kategorikal
1. Nominal
2. Ordinal
a. Skala Interval
b. Skala rasio
Misal: GDS
Sumber: Ismael S, Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto, 2008.
35. Seorang peneliti melakukan studi kasus kontrol untuk mengetahui hubungan
antara gangguan belajar (learning disorder) pada anak-anak usia sekolah dasar
dengan riwayat asfiksia pada waktu lahir. Peneliti memilih sampel untuk
kasus di rumah sakit dan kontrolnya di masyarakat. Ternyata di masyarakat
banyak kasus asfiksia berat yang tidak berumur panjang (meninggal sebelum
usia SD) sehingga proporsi riwayat asfiksia di masyarakat berbeda dengan di
rumah sakit. Apakah bias yang paling mungkin terjadi?
b. Prevalence-incidence bias
c. Membership bias
d. Non-response bias
e. Admission rate bias
Jawaban: E
Pembahasan:
Bias yang berhubunagn dengan seleksi subjek antara lain:
Admission rate bias : bias berkson biasanya terjadi pada studi yang
menggunakan subjek yang dirawat di rumah sakit (terutama studi kasus
kontrol). Bila indikasi rawat untuk kasus (subjek dengan efek) berbeda dengan
kontrol (subjek tanpa efek yang diteliti), hal ini akan mempengaruhi
kesetaraan antara kasus dan kontrol yang dipilih.
Prevalence-incidence bias : bias jenis ini terjadi apabila subjek penelitian
mencakup pasien dengan penyakit dan kematian tinggi pada fase awal, dan
angka kematiannya menurun dengan perjalanan waktu. Hal yang sama juga
terjadi bila pasien yang pada saat terjadi penyakit atau kelainan, factor
resikonya tidak dapat atau sulit dideteksi.
Non-response bias : bias ini terjadi apabila subjek yang terpilih sebagai
sampel menolak untuk ikut serta dalam penelitian, atau sebaliknya, bila studi
memperbolehkan relawan. Tidak ada cara yang handal untuk memastikan
bahwa subjek yang menolak berpartisipasi tidak berbeda dengan rerata subjek
yang ikut dalam penelitian.
Membership bias : bias ini terjadi bila pada kelompok studi terdapat satu atau
lebih hal yang berhubungan dengan efek, sedangkan pada kelompok kontrol
tidak.
Procedure selection bias : bias ini terjadi apabila pemilihan subjek
berdasarkan pada karakteristik tertentu yang membuat kedua kelompok
menjadi tidak seimbang.
Sumber: Ismael S, Sastroasmoro S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian
Klinis. Edisi 3. Jakarta: CV Sagung Seto, 2008.
36. Seorang peneliti sedang melakukan penelitian tentang tingkat keselamatan
pasien yang sedang dioperasi. Peneliti tersebut masuk keruang oprasi dan
mencatat segala sesuatunya yang terjadi dalam ruangan tersebut. Metode
yang dipakai adalah
a. Observasi terbuka
b. Observasi partisipasi
c. Observasi tak langsung
d. Wawancara mendalam
e. Diskusi kelompok terarah
Pembahasan : Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data
yang menggunakan pertolongan indra mata. MAcam-macam observasi :
• Partisipasi lengkap yaitu mengadakan observasi dengan cara
mengikuti seluruh kehidupan responden
• Partisipasi sebagian mengadakan observasi dengan cara mengikuti
sebagian kehidupan responden sesuai dengan data yang diinginkan.
• Observasi tanpa partisipasi mengadakan observasi tanpa ikut dalam
kehidupan responden.
Wawancara mendalam dengan tujuan memperoleh informasi yang
mendalam tentang persepsi, pendapat, kepercayaan, dan sikap terhadap hal
hal yang berkaitan dengan epidemiologi
Diskusi kelompok terarah biasanya terdiri dari 8-12 orang dimana anggota
kelompok berperan aktif dalam memberikan pendapat, persepsi, dan
kepercayaan.
Sumber : Budiarto E, Anggraeni D. Pengantar Epidemiologi Edisi 2.
Jakarta: EGC. 2002;45-47
37. Sebuah studi Intervensi tentang apakah senam hamil serial dapat
meningkatkan kemampuan respirasi ibu hamil. Sebanyak 70 ibu hamil
bersedia diteliti, kemudian dibandingkan VEP (Volume ekspirasi paksa)
(ml/menit) sebelum dan setelah senam kehamilan. Distribusi data
diasumsikan normal.
Uji statistik apa yang sesuai dengan studi di atas?
a. Uji Chi Square
b. Uji T independen
c. Uji T berpasangan
d. Uji korelasi relatif
e. Uji ANOVA satu arah
38. Suatu uji klinis obat penghilang lemak “lipicid” dengan obat standar
simvastatin. 84 orang dengan dislipidemia akan dibagi menjadi 2 kelompok.
Setelah 12 minggu perlakuan, kedua kelompok tersebut diukur kadar
kolesteral total (mg/dl). Setelah pengolahan dan analisis,dilakukan uji
normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov- Smirnove dengan p=0,45
Analisis yang tepat menggunakan :
a. Uji Kruskal Walles
b. Uji T independen
c. Uji T berpasangan tidak ada kata-kata before- after
d. Uji Mann- Whitney
e. Uji Wilcoxon
Pembahasan:
Variabel bebas (perlakuan)
1. pemberian lipicid
2. pemberian obat standar simvastatin
Variabel tergantung (yang kita ukur)
Kadar kolesterol total (mg/dl)
Sehingga kita punya dua kelompok dengan kadar kolesterol total sebagai
VT, dengan skala numerik (ratio inget tidak ada nilai minus pada
kadar kolesterol)
Jadi kita punya dua kelompok yang tidak berpasangan t tidak
berpasangan
Bila dibagi dua kelompok (diberi lipicid dan simvastatin) kemudian
variabel tergantungnya kadar kolesterol (dibagi menjadi normal, sedikit
meningkat, meningkat) VB nominal, VT ordinal (punya tingkatan)
gunakan Mann Whitney
Bila: variabel bebasnya lebih dari 2 (kadar simvastatin dibuat per dosis)
gunakan oneway ANOVA
Note:
Uji untuk menilai apakah distribusi data normal
Saphiro <30
Kolmogorov >30
Bila p > 0.05 maka data terdistribusi normal gunakan tes parametrik
Bila p < 0.05 tidak terdistribusi normal