23 Juli 2021
Paulus K
PRINSIP DASAR ILMU GEOLOGI (STENO, ABAD 17)
HUKUM SUPERPOSISI
01 - Yang termuda ada di atas
- Tertua ada di bawah
- Kecuali mereka terganggu
Gambar superposisi
HUKUM ORIGINAL
02 HORIZONTALITY
dalam keadaan normal pada proses
pengendapan , perlapisan condong
horisonatal dan karena faktor gravitasi
akan mempengaruhi sifat horisontalnya
yang tidak signifikan.
HUKUM
05 UNIFORMITARIANISM
proses yang mengubah kerak bumi
adalah proses yang sama terjadi
pada proses jutaan tahun yang lalu.
Gambar The present is the key to the past.
HUKUM WALTHER
06
lingkungan pengendapan yang
berbatasan secara lateral
dipermukaan bumi juga akan
muncul secara berurutan dalam
urutan statigrafi
2–4m
1
–2m
16
1 1
-
16 256
< 1/256
4
KLASIFIKASI PENAMAAN BATUAN
6
SISTEMATIKA JENIS PENYELIDIKKAN GEOLOGI
TEKNIK LAPANGAN PERMUKAAN
7
SISTEMATIKA JENIS PENYELIDIKKAN GEOLOGI
TEKNIK LAPANGAN PERMUKAAN
8
STRUKTUR GEOLOGI
1. STRUKTUR PELAPISAN (LAYERS)
10
STRUKTUR GEOLOGI
3. STRUKTUR PATAHAN (FAULT)
11
STRUKTUR GEOLOGI
4. STRUKTUR KETIDAKSELARASAN (UNCONFORMITY)
Struktur Ketidakselarasan
Struktur ketidakselarasan di Amerika 12
PERENCANAAN SURVEI GEOLOGI TEKNIK
14
PANDUAN MENDETAILKAN SITE INVESTIGATION
15
BOR LOG
16
REKOMENDASI GEOLOGI TEKNIK UNTUK DAM
❑ Penentuan tipe bendungan ❑ Analisis geologi dan geotekniknya, soil/rock profile
❑ Penentuan desain tubuh bendung secara lengkap baik di As dam, spill way, saluran
pengelak, terowongan, water ways (kalau ada),
❑ Desain rinci seepage (grouting, diafragm walls, penstock, dan bangunan-bangunan pendukungnya
grouting with manchette tunes/PGP)
❑ Usulan penempatan dan jenis instrumentasi yang
❑ Analisis hidrologi dan hidromekanika tepat sebagai alat monitoring kesehatan dam
❑ Analisis banjir dengan variasinya ❑ Analisis stabilitas tubuh dam
❑ Analisis kegempaan (seismic hazards), termasuk ❑ Analisis stabilitas tebing akibat rencana galian dan
OBE (Operating Basis Earthquake), dan MDE existing pada rencana bangunan dan jalan masuk
(Maximum Design Earthquake) lengkap dengan bendungan
parameter seismic design, parameternya ❑ Usulan sistem pencegahan rembesan : grouting
termasuk SEE (Safety Evaluation Earthquake) (tirai, sub tirai, konsolidasi, blanket), dinding
❑ Analisis cadang dan material yang digunakan diafragma (dinding halang). Secant pile (contiguous
bendungan secara kuantitatif dan hasil piles) tidak dianjurkan untuk kondisi coarse soil,
laboratoriumnya pada daerah-daerah quarry site dalam lebih dari 15 m di bawah dasar fondasi
❑ Menentukan tipe bendungan ❑ Usulan permodelan keairan, hidrologinya di
laboratorium
17
SHMS (Structural Health Monitoring System)
o Sejalan dengan perkembangan teknologi maju/canggih sangat cepat saat ini, maka mitigasi
pergerakan /deformasi konstruksi bangunan dan sarana pendukunganya dapat diketahui, secara dini
dengan pemanfaatan metode terkini dengan pemanfaatan satelit.
o Perkiraan biaya instrumen ini mencapai 1% dari total biaya untuk konstruksi. Dalam keadaan yang
tidak biasa mungkin 2 hingga 3% (Bamane dan Valunjkar, 2014).
18
Jenis perangkat alat monitoring dengan
tujuan dan aplikasinya
Gedung
Jembatan
No. Pemantauan bangunan Dam Terowongan Pelabuhan
jalan
lainnya
1. Penurunan,
Pengangkatan,
Pergerakan tanah,
pergerakan torsional,
• Settlement probe o o o o
o
(Ekstensometer, Spider
type,
Settlement plate)
• Inclinometer o o o o
(vertical/ horizontal/ o
in-situ)
• Patok geser o
• Survei posisi 2D dan o o o o
3D o
• Vertical slope o o
manual o
• Optical strain sensor o o o
geosynthetics o
• Pressure cells
o o o o
• SAA
o o o o 19
o
Jenis perangkat alat monitoring dengan
tujuan dan aplikasinya
Gedung
Jembatan
No. Pemantauan bangunan Dam Terowongan Pelabuhan
jalan
lainnya
2. Penurunan lendutan
Pergerakan rotasi
bangunan konstruksi,
• Strain gauges sensor o o o o o
(Electrical Resistance
(ER),
Vibrating wire gages,
Fiber optic gages)
LVDT
Crackmeter
Tiltmeter o o o o
Survei posisi 2D o o o o o
dan 3D o o o o
o o o o o
20
Jenis perangkat alat monitoring dengan
tujuan dan aplikasinya
Gedung
Jembatan
No. Pemantauan bangunan Dam Terowongan Pelabuhan
jalan
lainnya
3. Fondasi bangunan
• Load cells • • •
(OC-Cell)
4. Monitoring pergerakan
muka air tanah, tekanan • • • • •
air pori
• Piezometer stand
pipe / vibrating wire
5. Keretakan konstruksi
bangunan • • • • •
• Crackmeter
6. Getaran •
• Seismograph
21
Deteksi Dini Kinerja Infrastruktur
Gedung
Jembatan
No. Pemantauan bangunan Dam Terowongan Pelabuhan
jalan
lainnya
1. Fibre optic temperature ⚫ ⚫ ⚫ ⚫ ⚫
22
Bahan diskusi geologi – geologi teknik
❑ Bagaimana cara pendataan sub surface dari data bor inti yang tepat dan mewakili
untuk mendapatkan parameter
❑ Desain apa yang dikenal GIGO dalam rekayasa bangunan
❑ Berapa titik bor inti dalam soil investigation yang memadai dan bagaimana kurang
❑ Kenapa uji N-SPT perlu dikoreksi dan kalu tidak bagaimana SPT yang terjadi saat ini
❑ Siapakah tahap awal yang dapat menentukan jenis fondasi , tipe bendungan ?
❑ Kenpaa hampir semua proyek bendungan selalu menimbulkan biaya tambahan
bahkan lebih dari 100% nilai kontrak
❑ Peranan air tanah sangat penting dalam rekayasa
❑ Kenapa semua bendungan PUPR di Indonesia berupa bendungan urukan ?
❑ Bagaimana kalau sumber material inti pada desain bendungan tidak diperoleh di
proyek ? Siapa yang salah dan bagaimana cara penyelesaiannya
23
Bahan diskusi geologi – geologi teknik
❑ Siapakah awal penentu untuk tipe Dam ?
❑ Mengapa banyak kegagalan konstruksi dan bangunan umunya disebabkan terutama
karena fondasi bawah permukaan
❑ Adakah jembatan yang mengalami kegagalan kinerja ? Turun bergeraknya fondasi
bagaimana penyebabnya
❑ Adakah bangunan bertingkat tinggi di DKI mengalami diffrential settlement ? Kenapa ?
Bagaimana solusinya ?
❑ Adakah akibat kegagalan fondasi pada gedung bertingkat ada yang pernah di bongkar ?
❑ Bagaimana caranya agar menggunakan perangkat lunak (FEM) menghasilkan hasil
mnedekati kenyataan ? (Personal, SW, pemodelan dengan parameter yang digunakan)
❑ Bagaimana membedakan penyebaran andesite / basalt / rhyolite itu sill, atau dyke /
lacolith / batholith di lapangan ?
24
Pesan kepemimpinan pribadi generasi muda
1. Disiplin, berintegritas
3. Percaya diri