REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
Pasal 2
(1) Peraturan Menteri ini dimaksudkan sebagai pedoman
bagi masyarakat dalam Penyelenggaraan Jalan.
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini meliputi klasifikasi
masyarakat, peran masyarakat, dan prosedur peran
masyarakat dalam Penyelenggaraan Jalan.
BAB II
PERAN MASYARAKAT DAN KEWAJIBAN
PENYELENGGARA JALAN
Bagian Kesatu
Peran Masyarakat
Pasal 4
(1) Dalam Penyelenggaraan Jalan, masyarakat dapat
berperan pada setiap tahapan Penyelenggaraan Jalan
yang dilaksanakan oleh Penyelenggara Jalan.
(2) Tahapan Penyelenggaraan Jalan yang diberikan
sebagai ruang untuk peran masyarakat sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dari tahap
pengaturan, pembinaan, pembangunan, dan
pengawasan.
Pasal 5
Klasifikasi masyarakat, bentuk peran serta, dan tata cara
dalam memberikan peran dalam setiap tahapan
Penyelenggaraan Jalan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Bagian Kedua
Kewajiban Penyelenggara Jalan
Pasal 6
(1) Fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat tentang
hal yang berhubungan dengan Penyelenggaraan Jalan
diberikan oleh Penyelenggara Jalan.
BAB III
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Pedoman peran masyarakat dalam Penyelenggaraan Jalan
dimuat secara lengkap dalam Lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 8
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 16 Januari 2012
MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
DJOKO KIRMANTO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 16 Januari 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
ttd
Ismono
LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR
TENTANG
PEDOMAN PERAN MASYARAKAT DALAM
PENYELENGGARAAN JALAN
1 Pendahuluan
Jalan merupakan kekayaan atau aset yang sangat besar yang secara
tradisional dikelola dan dibiayai oleh pemerintah sebagai layaknya
prasarana pelayanan publik lainnya, dengan pelaksanaan
pemeliharaan yang relatif kurang memadai. Pelaksanaan pemeliharaan
jalan tersebut sebagai salah satu akibat dari rendahnya alokasi dana
untuk pemeliharaan akan menyebabkan kerugian baik pemerintah
maupun masyarakat. Hal ini akan terjadi penurunan kualitas kondisi
jalan yang berdampak pada penurunan nilai kekayaan atau aset jalan.
2 Klasifikasi masyarakat
Penyelenggara
Status jalan Pelaksana Penyelenggara Jalan
jalan
Kepala Balai Besar/ Balai Pelaksana
Jalan Nasional Menteri PU
Jalan Nasional atas nama Direktur
Jendral Bina Marga
Kepala Dinas yang berwenang dalam
Jalan Provinsi Gubernur
Penyelenggaraan Jalan Provinsi
Kepala Dinas yang berwenang dalam
Jalan Bupati
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten
Kabupaten
Kepala Dinas yang berwenang dalam
Jalan Kota Walikota
Penyelenggaraan Jalan Kota
Jalan Desa Bupati Kepala Desa
ttd
DJOKO KIRMANTO
ttd
Ismono