Anda di halaman 1dari 14

5

METODE RANCANGAN DALAM


PEMBUATAN TEROWONGAN
RANCANGAN TEROWONGAN

Konsep rancangan terowongan merupakan hal


relatif baru, berkembang sejalan dengan
semakin luasnya pemakaian rekayasa bawah
tanah untuk berbagai tujuan.
Perbedaan rancangan terowongan dengan
rancangan bangunan biasa (gedung, jembatan, dll) :

• Rancangan bangunan biasa : yang pertama-tama ditentukan


adalah beban dari luar yang dikenakan, baru kemudian dilakukan
diskripsi dari kekuatan dan karakteristik bahan yang diperlukan.
• Rancangan terowongan : perancang dihadapkan pada massa
batuan yang bersifat heterogen, anisotrop, dan diskontinyu,
sehingga yang lebih penting untuk diperhitungkan adalah gaya-
gaya yang dihasilkan akibat redistribusi dari tegangan awal,
misal akibat adanya penggalian yang sudah dibuat sebelumnya.
Kemungkinan adanya cacat akibat struktur geologi juga
merupakan persoalan penting dalam penentuan kekuatan
batuan, bahkan sering menjadi pertimbangan utama.
FILOSOFI RANCANGAN TEROWONGAN

Secara filosofis, rancangan terowongan yang baik


adalah (E.Hoek) :
a. Tujuan dasar setiap rancangan harus menggunakan
massa batuan itu sendiri sebagai material struktur
utamanya.
b. Selama penggalian harus menghasilkan gangguan
kemantapan yang sekecil mungkin, dan sesedikit
mungkin menambahkan beton dan penyangga.
Filosofi Rancangan (lanjutan)

c. Dalam keadaan asli dan batuan mengalami


tegangan tekan, umumnya batuan keras lebih kuat
daripada beton.
d. Rancangan yang baik adalah rancangan yang
seimbang dalam memasukkan semua aspek, yang
mana semua faktor yang saling terkait dimasukkan
dalam perhitungan.
e. Kewajiban tim perancang sebenarnya bukan
menghitung secara teliti setiap tahap perhitungan,
tetapi terutama adalah melakukan penilaian secara
cermat.
METODA-METODA RANCANGAN

Metoda rancangan terowongan dibedakan menjadi tiga


kategori :
1. Metoda analitik (analytical method)
2. Metoda empirik (empirical method)
3. Metoda pengamatan (observational method).
1. Metoda Analitik
Adalah metoda rancangan berdasarkan analisis tegangan-tegangan
dan deformasi-deformasi yang terjadi di sekitar lubang bukaan.
Selain perhitungan analitik konvensional, teknik lain yang sering
digunakan adalah :
1. Perhitungan Numerik, dengan menggunakan :
– metoda elemen hingga (finite element method)
– metoda beda hingga (finite difference method)
– metoda elemen batas (boundary element method).
2. Simulasi Analogi (analog simulation), misalnya :
– analogi listrik
– fotoelastik.
3. Model Fisik (physical modelling), misalnya maket dengan skala
tertentu.
2. Metoda Empirik

• Adalah metoda rancangan berdasarkan analisis


statistik, yaitu melalui pendekatan empirik dari
banyak pekerjaan serupa sebelumnya.
• Pendekatan empirik yang paling baik ialah klasifikasi
massa batuan, seperti klasifikasi Terzaghi, RMR, Q-
System.
3. Metode Pengamatan

Adalah analisis data pemantauan pergerakan massa


batuan pada saat penggalian serta analisis interaksi
batuan-penyangga.
Metoda pengamatan yang dikenal saat ini :
• New Austrian Tunneling Method (NATM)
• Convergence-Confinement Method.
PROSEDUR RANCANGAN
• Rancangan penggalian bawah tanah dianggap
selesai jika struktur bangunan telah selesai
dikerjakan. Ada kemungkinan di tengah
pelaksanaan penggalian, rancangan diperbaiki
sesuai dengan fakta baru yang ditemui.
• Bieniawski menjelaskan hal ini dengan
diagram rancang bangun sbb :
KENDALA TEKNIS
Fungsi, Ukuran, Bentuk, Gambar Rencana, Metoda Penggalian

MAKSUD DAN TUJUAN


Keamanan, Stabilitas, Ekonomi

PENENTUAN DATA MASUKAN


Struktur Geologi
(Pemetaan geologi-teknik, pemboran inti)
Sifat Batuan dan Perlapisan Batuan
(Kekuatan, deformabilitas, dan faktor lain yang mempengaruhinya)
Air Tanah Kondisi Tegangan In-situ
Beban Yang Bekerja
(Perubahan tegangan akibat penambangan)

METODE RANCANGAN
METODA RANCANGAN

Analitik Empiris Geologi


(Numerik dan model (klasifikasi massa (bencana geologi, dan
fisik, kriteria batuan dan studi-studi kelurusan /
keruntuhan) pengalaman) lineament studies) .

Observasi Lainnya
(pengukuran-pengukuran (peraturan-peraturan di
di lapangan) bidang pertambangan)

SPESIFIKASI KELUARAN

- Roof Span
- Petunjuk penyangga untuk roof, rib dan floor
- Efek dari penggalian yang memotong jalur dan yang berada di dekatnya
UMPAN BALIK

- Pemilihan instrumentasi untuk pemantauan


- Pengukuran atau tindakan perbaikan pada kasus ketidakmantapan

Diagram Rancangan Untuk Pertambangan dan Terowongan


(Bieniawski, 1984)

Anda mungkin juga menyukai