TEKNIK PELEDAKAN
Disusun Oleh:
MUHAMMAD ARDELL ARYA PEMBAYUN
112.180.103
5
Oleh :
Nama : Muhammad Ardell Arya Pembayun
NIM : 112.180.103
Regu. :5
Hari / Tanggal Praktikum : Jum'at / 23 Oktober
2020 Sesi / jam : II / 13.00 -15.00 WIB
Asisten : Fauzi Ramdani
Disetujui Untuk
Laboratorium Teknik Peledakan
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan
Jurusan Teknik Pertambangan
Fakultas Teknologi Mineral
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Tanggal, Oktober 2020
Asisten
(Fauzi Ramdani)
112.170.090
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan
Praktikum Teknik Peledakan ini dibuat sebagai syarat untuk mengikuti acara
selanjutnya.
Dengan telah tersusunnya laporan ini, maka penyusun ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Ir. Priyo Widodo, MT. selaku Kepala Laboratorium Teknik Peledakan,
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Jurusan Teknik Pertambangan,
FTM-UPN “Veteran” Yogyakarta.
2. Seluruh asisten Teknik Peledakan yang telah memberikan bimbingan dan
arahan kepada saya dan teman - teman selama praktikum.
Akhirnya, penyusun berharap semoga Laporan Resmi Praktikum Teknik Peledakan
ini dapat bermanfaat dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada kita.
112.180.103
Halaman
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................v
DAFTAR TABEL ................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... vii
BAB
II. ALAT BOR DAN KOMPRESOR
2.1 Latar Belakang .................................................................................1
2.2 Tujuan Praktikum .............................................................................1
2.3 Dasar Teori .......................................................................................2
2.4 Pelaksanaan Praktikum ....................................................................6
2.5 Pembahasan ......................................................................................9
2.6 Perhitungan .....................................................................................10
2.7 Kesimpulan .....................................................................................11
III. BAHAN PELEDAK
3.1 Latar Belakang ................................................................................13
3.2 Tujuan Praktikum ............................................................................14
3.3 Dasar Teori ......................................................................................14
3.4 Pelaksanaan Praktikum ...................................................................27
3.5 Pembahasan .....................................................................................29
3.6 Kesimpulan .....................................................................................31
IV. KESETIMBANGAN OKSIGEN
4.1 Latar Belakang ................................................................................33
4.2 Tujuan Praktikum ............................................................................33
4.3 Dasar Teori ......................................................................................44
4.4 Perhitungan .....................................................................................36
4.5 Pembahasan .....................................................................................37
4.6 Kesimpulan .....................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar Halaman
2.1 Kompresor ..................................................................................................6
2.2 Diamond Bit ...............................................................................................8
2.3 Drag Bit......................................................................................................8
2.4 X – Bit.........................................................................................................8
2.5 Button Bit ...................................................................................................8
2.6 Chisel Bit ....................................................................................................8
2.7 Kopling.......................................................................................................8
2.8 Jack Leg .....................................................................................................8
3.1 Segitiga Detonasi .......................................................................................13
3.2 Klasifikasi Bahan Peledak Menurut Mike Smith .......................................16
3.3 ANFO .........................................................................................................27
3.4 Produk bahan peledak ................................................................................31
Tabel Halaman
3.1 Klasifikasi Metode Pemecahan Batuan .......................................................15
3.2 Klasifikasi Bahan Peledak Menurut Anon ..................................................17
3.3 Kisaran Bobot Isi Bahan Peledak ................................................................20
3.4 Klasifikasi Fumes dari Bahan Peledak ........................................................23
LAMPIRAN
A. LAPORAN SEMENTARA
B. TUGAS
C. LEMBAR KONSULTASI
Salah satu peralatan penting dalam proses pengeboran dan peledakan batuan adalah
alat bor dan kompresor. Untuk itu pada praktikum acara II ini praktikan dikenalkan
dengan alat bor dan kompresor. Praktikum acara II ini praktikan melakukan
pendeskripsian bagian-bagian alat bor dan bagian-bagian kompresor.
Jadi untuk menentukan kapasitas dan jumlah kompresor yang diperlukan dalam
suatu operasi pemboran harus mempertimbangkan hal-hal seperti berikut:
1. Jumlah dan ukuran mesin bor yang harus dilayani
2. Ketinggian tempat kerja (berpengaruh pada tekanan udara bebas)
3. Luas tempat kerja (berpengaruh pada panjang jaringan dan kehilangan tekanan)
𝑽 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍 = ∑ B 𝒙 ∑ 𝑺 𝒙 ∑ 𝑳
Keterangan :
∑𝑩 =Jumlah Burden
∑𝑺 = Jumlah Spasi
L = Tinggi Jenjang
𝟑
𝑽𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍
Vequivalen 𝒎 𝒎) =
𝐧𝐱𝐇
Keterangan :
n = Jumlah Lubang Ledak
H = Kedalaman Lubang Ledak
Keterangan:
H= Kedalaman pemboran
Ct= Cycle Time
𝟑
Produksi Mesin Bor (𝒎 ⁄𝒋𝒂𝒎) = Kec.Pemboran x V.setara x ή x 60 mnt
Keterangan :
ή = Efisiensi Mesin Bor
Tonase(ton/jam) = Produksi Mesin Bor x Densitas
Gambar 2.1
Kompresor
Gambar 2.2
b. Jack Leg
Gambar 2.8
Jack Leg
2.4 Pembahasan
1. Perbandingan antara kompresor adiabatic dan kompresor isothermis
a. Kompresor adiabatic :
Peningkatan tekanan pada volume konstan tetapi tekanan dan temperatur
berubah.
b. Kompresor isothermis :
Peningkatan tekanan pada temperatur tetap dan tekanan yang berubah.
Pada kompresor adiabatic tekanan udara yang dihasilkan jauh lebih besar
bila dibandingkan pada kompresor isothermis.
2. Tujuan proses penekanan udara pada kompresor dilakukan bertahap agar
distribusi udara yang dihasilkan untuk disalurkan pada mesin bor tetap terjaga
sehingga dapat terjadi alur/proses discharge (pengeluaran), return, suction
(isap udara) secara teratur dan akhirnya dapat diperoleh kualitas udara yang
baik pula dan juga berfungsi untuk efisiensi kerja water separator (pemisah air)
untuk dapat dilakukan pemisahan uap air dari udara bertekanan secara teratur
sehingga dihasilkan udara yang kering serta dapat dilakukan penyimpanan
udara bertekanan apabila kebutuhannya melebihi kapasitas kompresor oleh
penyimpan udara.
3. Perbandingan ke tiga jenis kompresor
a. Reciprocating compressor, merupakan jenis yang paling banyak dipakai
untuk pemboran yang menggunakan piston sebagai sumber penggerak
utama dalam penangkapan udara.
b. Rotary compressor, merupakan jenis kompresor dimana tekanan tinggi
diperoleh dengan cara menekan gas dalam ruang tertutup dan mengurangi
volume dengan gerakan satu atau beberapa langkah biasanya
menggunakan baling – baling udara.
Untuk memilih alat bor yang digunakan untuk pemboran. Dasar pemilihan alat
bor adalah :
2.5 Perhitungan
Diketahui:
a. Diameter Piston (dp) = 4,7 cm = 0,154 ft
b. Tinggi Piston (tp) = 4,2 cm = 0,1378 ft
c. RPM = 2500
d. Diameter Pulley Besar (DPl besar) = 15 cm
e. Diameter Pulley Kecil (DPl kecil) = 7 cm
Secara praktis, bahan peledak (BP) adalah kumpulan bahan kimia yang mampu
mengurai dengan cepat dan menghasilkan ledakan. Penguraian ini menghasilkan
gas bertemperatur dan bertekanan tinggi sehingga dapat melakukan kerja mekanis
ke sekelilingnya. Agar dapat dipakai dengan aman, BP harus mempunyai stabilitas
kimia yang baik pada berbagai kondisi seperti gesekan, impak, atau panas.
Secara umum BP dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari unsur padat, cair, atau
gas yang berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan cepat
tanpa ada unsur lainnya, seperti oksigen atmosfir. Reaksinya dapat dipicu secara
mekanis kejut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi mencerminkan
sensitivitas bahan peledak.
Gambar 3.1
Segitiga Detonasi
Gambar 3.2
Klasifikasi Bahan Peledak Menurut Mike Smith
Bahan Peledak Bobot Isi (gr/cc) Bahan Peledak Bobot Isi (gr/cc)
AANFO Lepas 0,75 – 0,85 Emulsi 1,1 – 1,3
ANFO Pneumatik 0,80 – 1,10 Campuran Emulsi 1,0 – 1,35
ANFO BI Rendah 0,20 – 0,75 Water Gels & 1,0 – 1,3
Sluries
Tabel 3.3
Kisaran Bobot Isi Bahan Peledak
Tabel 3.4
Klasifikasi fumes dari bahan peledak
Gambar 3.3
ANFO
3.4. Perhitungan
Diketahui :
a. SG = 0,85 gr/cm3 = 850 kg/m3
b. De = 3,5 inch = 0,0889 m
c. H = 8,8 m
Ditanya :
a. Jumlah bahan peledak ?
Jawab :
de = 0,508 x De2 x 0,508
= 0,508 x (3,5) 2 m x 850 kg/m3
= 5,28955 kg/m
Total ANFO = n . De . H
= 20 x (3,4126 kg/m) x 8,8 m
= 600,6176 kg
(ZOB)
- Kadar NH4NO3 = (∑BM NH4NO3 : ∑BM Reaktan) x 100%
= 94,5%
- Kadar CH2 = (∑BM CH2 : ∑BM Reaktan) x 100% x Total ANFO
= 5,5%
- Berat NH4NO3 = 94,5% x 600,6176 kg
= 567,5836 kg
- Berat CH2 = 5,5 % x 600,6176 kg = 33,034 kg
(NOB)
Contoh 3.4
Produk bahan peledak
3.6 Kesimpulan
1. Bahan Peledak definisikan sebagai kumpulan dari unsur padat, cair, atau gas
yang berkondisi metastabil dan dapat melakukan reaksi kimia dengan cepat
tanpa ada unsur lainnya, seperti oksigen atmosfir. Reaksinya dapat dipicu secara
mekanis kejut atau panas. Ketahanan untuk melakukan reaksi mencerminkan
sensitivitas bahan peledak.
2. Sifat-sifat Bahan Peledak
➢ Sifat fisik terdiri dari :
• Bobot Isi
• Sensitivitas
• Ketahanan Air
4.4. Perhitungan
Perhitungan Loading Density
Soal :
n (lubang ledak) = 20
H (kedalaman lubang ledak) = 8,8 m
D (diameter ANFO) = 3,5 inch
SG Anfo = 0,85 gr/cm3
Hasil praktikum :
Persamaan reaksi peledakan :
1. 3 NH4NO3 + CH2→ 7 H2O + CO2 + 3 N2 →Smoke (ZOB)
2. 2 NH4NO3 + CH2 → 5 H2O + N2 + CO →Fumes (NOB)
3. 5 NH4NO3 + CH2→ 11 H2O + CO2 + 4 N2 + 2NO →Fumes (POB)
ZOB :
Q produk = 7 (57,8) + 93,4 + 3 (0) = 498 kkal
Q reaksi = 3 (88,27) + 7,15 = 271,96 kkal
Q = 498 kkal- 271,96 kkal= 226,04 kkal
NOB :
Q produk = 5 (57,8) + 2 (0) + 3,78 = 292,78 kkal
Q reaksi = 2 (88,27) + 7,15 = 183,69 kkal/mol
Q = 292,78 kkal- 183,69 kkal = 109,09 kkal
POB :
Q produk = 11 (57,8) + 4 (0) + 93,4 + 2 (4) = 741,2 kkal
Q reaksi = 5 (88,27) + 7,15 = 448,5 kkal
Q = 741,2 kkal - 448,5 kkal= 288,7 kkal
4.5. Pembahasan
Suatu bahan peledak umumnya mengandung elemen-elemen karbon, oksigen,
hidrogen dan nitrogen. Hubungan yang dipakai untuk menghitung neraca oksigen
dapat dinyatakan sebagai berikut :
OB = O0 – 2C0 – ½ H0
O0 , C0, H0, adalah menyatakan jumlah gram dari masing – masing elemen dalam
bahan peledak. Dari persamaan di atas dapat dilihat angka 2 dan ½ didapat masing
-masing dari 2 atom oksigen yang dibutuhkan untuk setiap atom karbon dan ½ atom
oksigen yang dibutuhkan unutk setiap atom hidrogen.
Umumnya produk yang diinginkan dari suatu peledakan adalah uap air,
karbondioksida, gas nitrogen, dan oksida padat dimana semuanya adalah relatif
inert dan tidak beracun.
Persamaan dalam suatu reaksi peledakan :
1. 3 NH4NO3 + CH2→ 7 H2O + CO2 + 3 N2 →Smoke
2. 2 NH4NO3 + CH2 → 5 H2O + N2 + CO →Fumes ( CO )
3. 5 NH4NO3 + CH2→ 11 H2O + CO2 + 4 N2 + 2NO →Fumes ( NO )
Persamaan reaksi 1 merupakan ZOB ( Zero oxygen balance ) dimana yang
dihasilkan adalah smoke dan tidak beracun.
Persamaan reaksi 2 merupakan NOB ( Negative oxygen balance ) dimana yang
dihasilkan adalah fumes berupa gas CO ( Carbon monoksida )
Persamaan reaksi 3 merupakan POB ( Positif oxygen balance ) dimana yang
dihsilkan adalah fumes berupa gas NO ( Nitrogen monoksida )
Untuk mendapatkan ZOB maka perbandingan NH4NO3 dan CH2 adalah 94,5 %
NH4NO3 dan 5,5 % CH2. Semakin besar persentase dari NH4NO3 maka akan
dihasilkan POB dan sebaliknya. Jika, NH4NO3 semakin kecil maka dihasilkan
NOB.
4.6. Kesimpulan
Bahan peledak adalah suatu rakitan yang terdiri dari bahan – bahan berbentuk padat
atau cair atau campuran dari keduanya yang apabila terkena suatu aksi misalnya
panas, benturan, gesekan dan sebagainya dapat bereaksi dengan kecepatan tinggi,
membentuk gas dan menimbulkan efek panas serta tekanan yang sangat tinggi.
Sifat dari bahan peledak yang harus diperhatikan :
a. Kekuatan
b. Kerapatan, Berat jenis
c. Kecepatan detonasi
d. Kepekaan
e. Ketahanan terhadap air
f. Gas beracun
g. Kemasan
[1] Arga, Tri Kurniawan. 2017. Laporan Resmi Praktikum Teknik Peledakan.
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
[3] Muzakki, Ahmad Aulia. 2019. Laporan Resmi Praktikum Teknik Peledakan.
Program Studi Sarjana Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi
Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.