Anda di halaman 1dari 5

BAB II

GEOTEKNIK

2.1 Akuisisi Data


Pulau Karimun memiliki sumber daya alam yang melimpah dimana potensi pulau
karimun salah satunya Batu Granit dengan curah hujan di daerah tersebut sedang
dan kondisi aquifer jauh dibawah, PT. PakKis berencana untuk melakukan
penambangan di area tersebut. Sebelum melakukan kegiatan diperlukan data
perancangan mengenai kelayakan penambangan tersebut,berikut merupakan data
Koordinat Ijin Usaha Pertambangan atau IUP dari PT. Pakkis

1
Tabel 2.1
Data Koordinat Ijin Usaha Pertambangan PT. PakKis

Setelah didapatkan data Izin Usaha Pertambangan dari PT. PakKis terdapat juga
data pendukung untuk analisa geoteknik mengenai pengujian sifat fisik dan
mekanik aerta parameter lainnya yang mana data tersebut sangat penting untuk
menganalisa kriteria penggalian maupun asumsi tinggi lereng dengan dasar yang
jelas

Tabel 2.2
Tabel Hubungan Elevasi dengan Uji Sifat Fisik, UjI kuat Tekan Uniaksial, Uji
Geser Langsung dan Uji Triaksial

2
Tabel 2.3
Data Joint Set, Dip, Dip Direction pada lokasi lereng

Tabel 2.4
Parameter Uji Sifat Fisik, Uji Geser Langsung,Uji Kuat Tekan Uniaksial,Uji Point
Load dan Uji Ultrasonik pada Granit

3
2.2 Analisa Data
Lereng adalah permukaan bumi/tanah yang membentuk sudut kemiringan tertentu
dengan bidang horizontal, Lereng juga merupakan permukaan yang
menghubungkan permukaan tanah yang lebih tinggi dengan permukaan tanah yang
lebih rendah. Untuk merancang suatu tambang terbuka perlu dilakukan suatu
analisis terhadap kestabilan lereng yang terrjadi karena proses penimbunan maupun
penggalian. Salah satu faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng yaitu geometri
lereng. Geometri lereng meliputi bentukan lereng baik tinggi maupun besar sudut
lereng. Kemiringan dan tinggi lereng ini sangat mempengaruhi kestabilannya.
Pada studi kasus ini, data yang digunakan untuk pembuatan geometri lereng adalah
data hasil uji sifat fisik dan mekanika batuan. Data masukan yang digunakan yaitu
bobot isi kering (𝛾𝛾d) yang berasal dari pengujian sifat fisik dan kohesi (C) serta
sudut geser dalam (𝜙𝜙) yang merupakan hasil pengujian geser langsung yang bernilai
sisa (residu). Pemodelan geoteknik menggunakan bantuan program Rocscience
Slide dengan metode kesetimbangan batas.
Produksi 5.910.000 ton/tahun atau sekitar 20.521 ton/hari. Lereng yang terlalu
tinggi akan cenderung lebih mudah longsor dibanding lereng yang tidak terlalu
tinggi dan jenis batuan penyusun homogen. Menurut Popov (The Working of
Mineral Deposit), kemiringan lereng yang aman untuk batuan beku sekitar 700 –
800 dengan tinggi jenjang berkisar antara 12 – 15 m.
Rekomendasi geometri lereng didasarkan pada nilai FK. Nilai yang paling
minimum yaitu FK ≥ 1,20 (Canmet, 1979). Pada penentuan kestabilan lereng
menggunakan tinggi jenjang 14 m dan sudut 70º. Berdasarkan analisis dengan
menggukanan metode Bishop didapat nilai FK sebesar 3,924 dan menggunakan
metode Janbu didapat nilai FK sebesar 5,209. Kedua nilai ini menunjukkan FK >
1,20 yang artinya lereng stabil.

4
FK BISHOP

FK JANBU

Anda mungkin juga menyukai