Anda di halaman 1dari 33

Segmenting,

Targeting,
& Positioning (STP)
Kelompok 2 :
Andara Dwike 1906336504
Deasy Amelia Nurdin 1906336580
Lily Damayanti 1906336675
Nadia Annisa Nurani 1906336744

Manajemen Strategis dan Pemasaran


Kajian Administrasi Rumah Sakit
FKM UI
Pendahuluan
Logika yang digunakan dalam strategi pemasaran yaitu perusahaan menciptakan nilai untuk pelanggan dan
mencapai hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan

Perusahaan harus paham terlebih dahulu mengenai kebutuhan pasar dan pelanggannya kemudian merancang
pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan

Perusahaan tahu bahwa mereka tidak dapat melayani semua pelanggannya dengan segala cara. Mereka perlu
memfokuskan sumber daya mereka pada pelanggan yang dapat mereka layani dengan baik dan akan
memberi keuntungan bagi mereka

Pertanyaan yang harus dijawab yaitu :


- Pelanggan macam apa yang akan dilayani? (segmenting dan targeting)
- Bagaimana cara terbaik untuk melayani pelanggan yang ditargetkan? (positioning)
Pendahuluan
Penyusunan STP yang tepat akan memudahkan perusahaan dalam menyusun program kegiatan pemasaran

Banyak pemasar tidak mengerti tentang STP (Segmenting, Targeting, Positioning) dan seringnya langsung menyusun
program marketing tanpa tahu mengenai apa strategi segmentasi mereka, kemana target mereka dan janji apa yang
mereka tawarkan ke pasar

Akibatnya banyak pemasar yang karena tidak mengerti siapa target mereka kemudian sembarangan menetapkan
elemen marketing mereka, dan tidak sedikit yang melakukan error positioning seperti janji terlalu berlebihan, janji
kerendahan, membuat janji yang membingungkan konsumen serta janji yang diragukan oleh konsumen (Durianto,
dkk., 2001)

Pasar tidak homogen sehingga penawaran pemasaran perlu dibedakan bagi kelompok pelanggan yang berbeda
“Rumus - segmentasi, target, dan positioning (STP) -
adalah inti dari pemasaran strategis.” (Kotler, 1994)

https://www.barantum.com/blog/strategi-pemasaran-efektif/
Segmenting
Segmentasi pasar mer
pok upakan strategi
p a sa r k e d alam kelom pemasaran yang dilakuk
Pembagian kteristik an untuk membagi
e n g a n k e b utuhan, kara g pasar ke dalam bagian
–bagian. Pembagian
pembeli d u yang berbed
a, yan pasar tersebut sebagai
atau p e ri la k asaran dasar untuk dijadikan
h k a n p ro d uk atau pem sasaran yang akan dilay
ani (Assauri)
membutu otler)
tersendiri (K

Proses m
emb
yang leb agi pasar men
serupa d ih kecil berda jadi segmen-se
ar sar gmen
menent i perilaku pela kan karakteris
ukan se n t
gmen-s ggan, dan kem ik
egmen u dian
kita laya mana ya
n g mau
(Kartaw ni
ijaya)
Segmenting

Perilaku
Psikografis
Geografis
Demografis Status
Loyalitas

Occasion
Usia dan
life-cycle Pendapatan
stage Tingkat
Benefit
Jenis Pengguna
Kelamin
User Status
Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis berarti pembagian pasar menjadi wilayah yang berbeda-beda,
seperti negara, kabupaten, kota, provinsi dan lainnya

Banyak perusahaan yang saat ini membuat produk, layanan, program promosi dan
upaya penjualan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah, kota,
dan lingkungan dari pelanggannya

Contohnya yaitu air minum kemasan Aqua yang memiliki segmentasi geografis di
wilayah Indonesia. Tidak hanya di perkotaan, tapi juga pinggiran kota, bahkan
pedesaan.

Contoh lainnya dalam segmentasi geografis yaitu ketika perusahaan ojek online
memilih Jakarta sebagai daerah segmentasi pasar pertamanya berdasarkan
kebutuhan konsumen di Jakarta yang membutuhkan transportasi untuk
mendukung mobilisasinya, kemudian setelah sukses di Jakarta perusahaan melihat
daerah-daerah lain di Indonesia sebagai area yang potensial sebagai target pasar
selanjutnya
Segmentasi Geografis

Di Rumah Sakit pada umumnya, segmentasi geografisnya


yaitu pasien yang bertempat tinggal di wilayah kecamatan
sekitar

Segmentasi geografis dalam fasilitas pelayanan kesehatan


mempertimbangkan akses dan lokasi sehingga mudah
dicapai oleh masyarakat

Keterjangkauan masyarakat termasuk jarak akan fasilitas


kesehatan akan mempengaruhi pemilihan pelayanan
kesehatan
Segmentasi Demografis
Demografi menjadi perhatian utama dari para pemasar karena melibatkan faktor
manusia yang mana manusia adalah sistem utama yang membentuk pasar

Perubahan lingkungan demografi dunia memiliki implikasi sangat besar bagi


dunia bisnis

Segmentasi demografi membagi pasar menjadi beberapa segmen berdasarkan


variabel seperti usia, tahap siklus kehidupan, jenis kelamin, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, suku, dan lainnya

Faktor demografi merupakan dasar paling populer untuk membuat segmen


kelompok pelanggan karena kebutuhan dan keinginan pelanggan sering sekali
berkaitan dengan variabel demografi dan variabel ini juga mudah diukur
dibandingkan dengan variabel lainnya

Segmentasi demografis di rumah sakit biasanya membagi pasien berdasarkan usia,


jenis kelamin, pendapatan per bulan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan suku
bangsa
Segmentasi Demografis
• Pembagian pasar ke dalam
beberapa grup bertujuan untuk
mempermudah jangkauan dan
relatif lebih murah dalam
mengidentifikasi pasar sasaran Segmentasi demografis berdasarkan usia dan life-cycle stage
nantinya
• Informasi demografi memberikan Kebutuhan dan keinginan pelanggan berubah seiring bertambahnya
pengetahuan tentang trend yang usia mereka
sedang terjadi di lingkungan
konsumen Beberapa perusahaan menggunakan segmentasi usia dan life-cycle
stage untuk menawarkan produk yang berbeda atau pendekatan
pemasaran yang berbeda pula

Pemasar harus berhati-hati dengan aspek usia karena tidak semua


manusia dengan usia yang sama sedang berada dalam life-cycle stage
yang sama pula
Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis Segmentasi demografis berdasarkan
berdasarkan jenis kelamin pendapatan

• Segmentasi secara gender ini • Para pemasar produk dan layanan


telah lama digunakan dalam seperti mobil, pakaian, kosmetik, dan Segmentasi demografis
pemasaran pakaian, kosmetik, travel telah lama menggunakan aspek berdasarkan agama
perlengkapan mandi, mainan, pendapatan sebagai segmentasinya
dan majalah Penerapan segmentasi ini
• Banyak perusahaan yang menargetkan pada rumah sakit
• Pada awalnya kosmetik pelanggan kelas ekonomi menengah berhubungan dengan
diformulasikan khusus untuk ke atas untuk membeli barang mewah penyediaan musola atau
wanita yang diperkuat dengan dan layanan jasa yang mereka jual mengembangkan sarana
iklan dan kemasannya. Namun, dan prasarana lainnya
sekarang banyak brand kosmetik • Tingkat pendapatan akan yang berhubungan
terkenal yang telah berhasil mempengaruhi keinginan para dengan ibadah
memasarkan produknya untuk konsumen dan menentukan daya beli
pria
Segmentasi Psikografis
• Segmentasi psikografis membagi pelanggan menjadi beberapa
segmen yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup,
atau karakteristik dari kepribadian

• Orang dalam kelompok demografis yang sama dapat memiliki


karakteristik psikografis yang sangat berbeda

• Segmentasi psikografis merupakan salah satu cara yang dapat


digunakan untuk memposisikan produk dari pemasar agar
menemukan kecocokan dengan pelanggan yang tepat dilihat
dari gaya hidup pembelinya

• Segmentasi psikografis sebaiknya didahului dengan


melakukan survei untuk mengetahui bagaimana persepsi dari
mayoritas konsumennya
Segmentasi Psikografis
• Contoh dari segmentasi pasar seperti ini dapat • Penerapan segmentasi psikografis di rumah sakit,
ditemukan pada bisnis hotel yang membagi dapat dilakukan ketika pasien melakukan pemilihan
segmen pasar mereka berdasarkan gaya hidup kelas rawat inap
mewah, menengah, dan sederhana
• Kelas perawatan pasien ini dapat menunjukkan kelas
• Contoh lainnya, produsen mobil yang sosialnya di masyarakat
mendesain mobil berdasarkan faktor gaya
hidup dan kepribadian konsumen • Selain itu juga diterapkan untuk mengetahui asal
informasi yang didapatkan oleh pasien mengenai
• Produsen mobil mendesain mobil sport untuk rumah sakit (dari teman/keluarga/brosur/dan
konsumen yang bergaya sportif, sedangkan lainnya)
sedan lux untuk konsumen yang menginginkan
kesan eksklusif dan mengutamakan • Segmentasi psikografis digunakan untuk
kenyamanan mempertajam hasil segmentasi demografi karena
menggunakan psikologis untuk lebih memahami
konsumen
Segmentasi Perilaku
• Segmentasi perilaku berarti membagi Berdasarkan Occasion
pembeli menjadi beberapa segmen • Pembeli dapat dikelompokkan sesuai dengan
berdasarkan pengetahuan, sikap, occasion, yaitu ketika mereka mendapatkan ide
penggunaan, atau tanggapan tentang suatu untuk membeli, mereka akan benar-benar
produk melakukan pembelian produk

• Segmentasi perilaku dibagi lagi menjadi • Segmentasi berdasarkan occasion dapat


beberapa bagian, yang terdiri dari Occasion, membantu perusahaan membangun penggunaan
Benefit, User Status, Tingkat Pengguna, produk.
Status Loyalitas
• Contohnya pada Starbucks. Selama lebih dari satu
• Dalam mengambil keputusan pembelian dekade, Starbucks telah menyambut musim gugur
manusia, selalu dipengaruhi oleh dua hal bersama Pumpkin Spice Latte (PSL), yang dijual
yang utama yaitu faktor eksternal dan hanya di musim gugur, sehingga akan menjadi
internal minuman yang ditunggu-tunggu.
Segmentasi Perilaku
Berdasarkan Benefit Berdasarkan Tingkat Pengguna
• Bentuk segmentasi yang kuat adalah • Pasar dapat juga dibagi menjadi 3 tingkat
membuat pengelompokan pelanggan sesuai penggunanya yaitu light, medium, dan heavy
dengan benefit yang mereka miliki dari
mencari suatu produk • Pengguna kelas berat biasanya merupakan persentase
terkecil di pasar tetapi total yang dikonsumsinya
• Segmentasi menurut benefit ini sangat besar
membutuhkan data apa yang menjadi
benefit utama yang paling dicari oleh para
konsumen sekarang

• Misalnya, orang membeli sepeda dengan


mencari beberapa manfaat yang ada dari
jenis seperti itu, seperti contohnya sepeda
untuk balap dan olahraga, untuk rekreasi,
fitness, touring, transportasi, dan hanya
untuk bermain sepeda.
Segmentasi Perilaku
Berdasakan User Status
• Pasar dapat dibagi menjadi kelompok berdasarkan statusnya
seperti pengguna pertama kali, pengguna biasa, dan bukan
pengguna

• Pelanggan yang potensial dalam segmentasi ini yaitu


pelanggan yang baru menghadapi fase perubahan dalam
hidupnya, seperti pasangan yang baru menikah dan pasangan
yang baru memiliki bayi yang kemungkinan dapat dijadikan
pelanggan tetap

• Seperti Pampers yang memastikan bahwa mereka lah yang


menjadi popok terpercaya di sebagian besar rumah sakit di
Amerika Serikat.

• Selain itu juga untuk menggaet pasangan yang baru menikah,


Williams-Sonoma mencuri perhatian dengan perlengkapan
dapurnya
Segmentasi Perilaku
Status Loyalitas
• Pasar dapat juga disegmentasi oleh loyalitas dari pelanggannya

• Beberapa pelanggan yang benar-benar setia akan membeli


satu brand seumur hidupnya dan selalu memberi tahu
orang-orang mengenai hal itu

• Misalnya jika mereka memiliki MacBook, biasanya mereka


juga menggunakan iPhone, iPad, iWatch, dan lainnya dari
brand yang sama. Penggemar brand Apple yang seperti itu
akan membantu Apple dapat bertahan selama bertahun-tahun

• Setiap perusahaan dapat mempelajari dan menganalisis pola


loyalitas dari pelanggannya. Pelanggan setia bisa menjadi aset
yang sangat berharga. Mereka yang membantu promosi dari
mulut ke mulut
Targeting
● Targeting ialah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik untuk dilayani. Targeting merupakan persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan
menjangkau pasar

● Strategi targeting ini ditentukan karena mereka menyadari bahwa pada dasarnya mereka tidak dapat
melayani seluruh pelanggan dalam pasar tersebut. Terlalu banyaknya pelanggan, sangat berpencar dan
tersebar serta bervariatif dalam tuntutan kebutuhan dan keinginannya

Menurut Kotler dan Amstrong (2008) pasar sasaran Menurut Daryanto (2011), pengertian pasar sasaran
merupakan sekelompok komsumen yang mempunyai merupakan proses menyeleksi daya tarik segmen
kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi pasar dan memilih satu atau beberapa untuk
tujuan promosi perusahaan dimasuki

Menurut Tjiptono dan Chandra (2012), pengertian pasar sasaran adalah proses
mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen pasar yang dinilai paling
menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik perusahaan
Targeting
● Pelayanan kesehatan yang diberikan rumah sakit kepada pasien atau
konsumen merupakan hal utama dalam memberi kontribusi positif
dalam segmen pasar

● Kontribusi tersebut diharapkan bukan hanya mendapatkan


keuntungan semata tapi lebih tepatnya mendapatkan
mempertahankan dan menarik pelanggan baru rumah sakit tersebut

● Konsumen atau pasien dalam hal ini merupakan segmentasi


targeting. Setelah menentukan segmentasi pasar, suatu rumah sakit
dapat menentukan arah dan sasaran pasar yang merupakan tujuan
dari pelayanan kesehatan yang diberikan (Target Market)

● Suatu rumah sakit dalam jangka waktu tertentu disarankan


melakukan evaluasi dari tahapan segmen untuk nantinya menjadi
bahan pertimbangan (Kotler, 2017)
Targeting
Kriteria target market adalah sebagai berikut (Munandar,
2011) :

1.Responsif
Dalam mengembangkan suatu produk, sasaran yang kita
3. Pertumbuhan yang memadai
tujukan harus responsif sehingga segmentasinya jelas karena
Pertumbuhan ekonomi yang mumpuni pada suatu
tanpa sasaran yang terarah dan jelas, maka produsen akan
populasi merupakan target market yang baik. Karena
menanggung resiko yang besar.
pasar tidak dapat segera dengan cepat bereaksi namun
tumbuh perlahan sampai pada titik pendewasaan yang
Contoh : suatu rumah sakit membeli alat untuk program
tepat.
kehamilan dan pemeriksaan kehamilan yang lengkap, tapi
ternyata pasaran yang ada di sekitar rumah sakit adalah
perumahan pensiunan atau banyak usia non produktif.
4. Jangkauan media
Pemasaran melalui media sosial sangat berpotensi untuk
mengembangkan produk produk rumah sakit. Target
2.Potensi Penjualan
Market akan dicapai dengan optimal jika pihak pemasar
Daya beli sasaran target marketing juga penting, bukan hanya
tepat dalam memilih media untuk promosi dan
potensi penjualan yang luas tetapi daya beli dan keinginan pasar
mengenalkan keunggulan produk produknya.
untuk memiliki produk yang ditawarkan oleh rumah sakit.
Targeting
c. Market Specialization
Menurut Tjiptono dan Chandra (2012) terdapat Dalam strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya
lima alternatif dalam memilih pasar sasaran yaitu melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan
: tertentu.

a. Single-Segmen Concetration d. Product Specialization


Perusahaan memilih satu segmen pasar tunggal, Dalam spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada
karena keterbatasan dana yang dimiliki perusahan, produk atau jasa tertentu yang akan di jual kepada berbagai
atau perusahaan menganggap segmen tersebut segmen pasar.
merupakan segmen yang paling tepat sebagai
landasan untuk ekspansi ke segmen lainnya. e. Full Market Coverage
Dalam strategi ini, perusahan berusaha melayani semua
b. Selective Specialization kelompok pelanggan dengan semua produk yang mungkin
Dalam strategi ini, perusahaan memilih sejumlah mereka butuhkan. Umumnya hanya perusahaan besar yang
segmen pasar yang atraktif dan sesuai dengan tujuan sanggup menerapkan strategi ini, karena dibutuhkan sumber
dan sumber daya yang dimiliki. daya yang sangat besar.
Targeting
Ada lima faktor yang perlu diperhatikan sebelum Contoh penerapan targeting di Rumah
menetapkan target pasar yaitu (Rismiati dan Suratno, 2001): Sakit :
1. Ukuran segmen : Perkiraan besarnya/ ukuran segmen Target pelanggan di sebuah rumah sakit A
yang akan dituju yaitu semua pasien, terutama yang sudah
2. Pertumbuhan segmen : Walaupun ukuran segmen saat bekerjasama dengan asuransi dan juga semua
ini kecil bukan tidak mungkin akan berkembang atau pasien dengan keganasan karena layanan
diharapkan dapat berkembang untuk masa mendatang unggulan di rumah sakit A adalah radioterapi
3. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai segmen
tersebut
4. Kesesuaian dengan tujuan dan kemampuan perusahaan
5. Posisi persaingan : makin sedikit persaingan, makin
menariklah segmen tersebut
Positioning
Menurut Philip Kotler, positioning adalah
tindakan merancang produk, dan bauran
pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu
yang diingat oleh konsumen

Menurut Kotler dan Keller dalam bukunya


Manajemen Pemasaran berpendapat bahwa
positioning adalah suatu langkah atau tindakan
yang ditentukan perusahaan melalui keunggulan
produk atau ciri khas perusahaan yang dapat
diterima oleh konsumennya.

Jadi, positioning adalah usaha untuk mempengaruhi pikiran


konsumen sasaran perusahaan terhadap produk yang ditawarkan
sehingga terbentuk persepsi yang dapat membangun dan
membentuk citra positif terhadap perusahaan dengan melakukan
komunikasi yang baik kepada konsumen.
Positioning
Positioning penting dilakukan suatu perusahaan sebelum Dalam Hasan (2008) tujuan positioning produk
melakukan strategi branding adalah :
1. Untuk menempatkan atau memposisikan
Positioning berorientasi pada pikiran atau persepsi produk di pasar sehingga produk tersebut
konsumen terpisah atau berbeda dengan brand yang
bersaing.
Dalam menjalankan positioning, perusahaaan harus 2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat
dapat mengimbangi dengan komunikasi yang baik menyampaikan beberapa hal pokok kepada
kepada konsumennya, hal ini akan berpengaruh para pelanggan.
terhadap citra yang akan ditanamkan perusahaan kepada 3. Untuk pemenuhan sejauh mungkin
sasaran konsumennya kebutuhan segmen-segmen pasar
4. Untuk membatasi kemungkinan terjadinya
Faktor-faktor yang mempengaruhi positioning adalah perubahan yang mendadak dalam penjualan
strategi produk/jasa, distribusi, harga, promosi, 5. Untuk menciptakan keyakinan pelanggan
pelayanan dan orang yang diberikan kepada pelanggan terhadap merek-merek yang ditawarkan.
Positioning
Menurut Kotler, beberapa cara product positioning 4. Menurut pemakai
yang dapat dilakukan oleh pemasar dalam memasarkan Memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk
produk kepada konsumen yang dituju, antara lain : sejumlah kelompok pemakai. Pasar sasaran
ditujukan pada sebuah atau lebih komunitas.
1. Menurut atribut
Dengan cara menonjolkan atribut produk yang lebih 5. Menurut pesaing
unggul dibanding pesaingnya, seperti ukuran, lama Produk perusahaan secara keseluruhan
keberadaan dan seterusnya. menonjolkan nama brand nya secara keseluruhan
dan diposisikan lebih baik dari pesaing.
2. Menurut manfaat
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu 6. Menurut kategori produk
manfaat tertentu. Kategori produk yang diposisikan sebagai
pemimpin
3. Menurut penggunaan atau penerapan
Nilai penggunaan atau penerapan digunakan sebagai 7. Menurut harga atau kualitas
unsur yang ditonjolkan dibanding pesaingnya Produk diposisikan sebagai penawar nilai terbaik
Penelitian oleh Dadang M
ANALISIS PENENTUAN SEGMEN, TARGET DAN POSISI PASAR
HOME CARE DI RS AL-ISLAM BANDUNG

● Dengan melakukan penelitian deskriptif analitik, kualitatif&kuantitatif


● Tujuan penelitian : menggambarkan segmen, target dan posisi pasar HC di RSAI
● Hasil Penelitian :

a. Analisis Segmen Pelanggan HC RSAI


✔ 70,7% usia pelanggan HC RSAI >60tahun
✔ 56% laki-laki, 44% perempuan
✔ 36,6% Ibu rumah tangga, 26,8% pensiunan (pekerjaan informal)
✔ 34,1% berpenghasilan > 1-2,5juta
22% berpenghasilan >2,5-5juta
19,5% berpenhasilan >10juta
17,1% berpenghasilan >5-10juta
7,3% berpenghasilan <1juta
✔ 34,1% penderita stroke (mayoritas lansia)
✔ 78% pengunjung belum mengetahui tentang HC RSAI
✔ 80% penanggung perawatan pasien membayar sendiri
b. Analisis Pasar Potensial HC RSAI
✔ Pasar potensial HC RSAI adalah Rawat Inap & Rawat Jalan
✔ Responden potensial HC :
29% usia >60tahun, 21% usia 50-59 tahun & 70,7% usia >60%
Perempuan 56%, sisanya laki-laki
Pendidikan SMA 34%, S1 27%, D3 16%
Ibu rumah tangga 33%, PNS 22%
44% berpenghasilan >1-2,5 juta
Berdasarakan area geografi 20% Margacinta, 14% Rancasari, luar kota 13%
Kelas perawatan II sebanyak 21%, kelas I (19%), VIP (15%), sisanya RJ 47%
Alasan berobat dekat rumah (56responden), nuansa islami (34responden), pelayanan baik
(30responden)
Lama memanfaatkan pelayanan RSAI <6 bln (28%), >1-3th (23%), >5th (22%)
Persepsi dan preferensi 78% belum mengetahui layanan homecare, 26% sudah
c. Penentuan Target Pasar HC RSAI
penentuan target pasar dimulai dengan menganalisis segmen yang paling sesuai dan memenuhi
kriteria segmentasi pasar efektif, yaitu : measurable (harus dapat diukur), subtantial (jumlah cukup
besar), differentiable (dapat dibedakan), actionable (dapat dilaksanakan)

✔ Perubahan pola penyakit sekarang mengarah penyakit degeneratif menjadi potensi penjualan
HC terhadapt target
✔ Terlihat dari usia pelanggan HC dan pasar potensialnya, mayoritas >60th
✔ Home care merupakan alternatif terbaik yang bisa dikemnbangkan RSAI

Dengan pemilihan pola Selective Specialization sebagai pertimbangan tujuan yang ingin dicapai dan
sumber daya yang dimiliki HC RSAI

d. Penentuan Posisi HC RSAI


✔ Nilai lebih yang dimiliki HC RSAI dibanding pesaing yang tertanam di benak pelanggan.
✔ Dengan cara melihat produk HC kompetitor dan mencari tahu posisinya
✔ “Pelanggan Home Care yang Islami” dengan keunggulan bidang product, price, promotion,
people, dan process
kesimpulan
Dengan berubahnya pola penyakit infeksi menjadi penyakit degenerative, maka
produk Home care RSAI yang dikelola secara professional dapat menjadi salah
satu unit bisnis unggulan. Hal ini juga didukung dari data kunjungan pasien RSAI
yang mengalami peningkatan dan wilayah RSAI yang akan berkembang menjadi
wilayah perkotaan menjadikan pangsa pasar tersendiri.

Pelaksanaan evaluasi yang berkala diperlukan untuk memberikan gambaran


segmen pasar HC RSAI yang dapat berubah dengan cepat dari waktu ke waktu.
Referensi
Philip Kotler & Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi 12. Penerbit Erlangga : Jakarta

Kotler, Amstrong. 2016. Principles of Marketing Sixteenth Edition Global Edition. England.

Wijaya, H & Sirine, H. 2016. Strategi Segmenting, Targeting, Positioning Serta Strategi Harga Pada Perusahaan Kecap Blekok Di Cilacap. Asian Journal of
Innovation and Entrepreneurship Vol. 01, No. 03.

Mujahidin, A & Khoirianingrum, I. 2019. The Analysis of Segmentation, Targeting, Positioning (STP) on Zakiyya House Bojonegoro.

Kusumastiti et al. 2017. Analisa Segmentasi Pasar Rumah Sakit Umum Mitra Delima. Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6 (2):
120-127.

Nursya et al. 2019. Analisis Segmentasi dan Penentuan Target Pasar Pelanggan Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Andalas. Jurnal
Kesehatan Andalas. 2019; 8(3).

Debby, T., & Dharmayanti, D. (2014). Market Segmentation, Targeting, dan Brand Positioning dari Winston Premier Surabaya. Jurnal Manajemen
Pemasaran Petra, 2(1), 1–7.

Kotler, P. (2017). Philip Kotler: some of my adventures in marketing. Journal of Historical Research in Marketing, 9(2), 203–208.
https://doi.org/10.1108/JHRM-11-2016-0027

Kotler, P., Kartajaya, H., & Setiawan, I. (2010). Marketing 3.0. https://doi.org/10.1007/s00403-005-0564-x
Referensi
Munandar, D. (2011). Analisis Penentuan Segmen, Target, dan Posisi Pasar Home Care di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Majalah Ilmiah UNIKOM,
6(2), 233–244. http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v06-n02/vol-6-artikel-12.pdf/pdf/vol-6-artikel-12.pdf

Soegoto, A. S., Mananeke, L., & Kembuan, P. C. (2014). Analisis Segmentasi, Targeting Dan Positioning Pembiayaan Mobil Pada Pt. Adira Dinamika
Multifinance Tbk Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3), 853–863.

Abdullah N. 2007. Hubungan Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Memanfaatkan Kembali Poli Kebidanan RSU Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar [Tesis]. Makassar: Universitas Hasauddin.

Armstrong and Kotler. 2000. Dasar-dasar Pemasaran Alih bahasa: Jaka Wasana Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Bahren Z. 2006. Analisis Faktor-Faktor Penentu Strategi Positioning untuk Mempertahankan dan Meningkatkan Pangsa Pasar PT. Telkom Divre VII
[Disertasi]. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Hasan, Ali. 2008. Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta: Prenhalindo

Tura. 2003. Upaya Pemasaran Instalasi Rawat Inap di Rumah Sakit Bersalin Siti Fatimah Makassar [Tesis]. Surabaya: Universitas Airlangga
Dadang M. Analisis Penentuan Segmen, Target, dan Posisi Pasar Homer Care di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Majalah Ilmiah UNIKOM,Vo.6, No.2

Anda mungkin juga menyukai