Anda di halaman 1dari 112

PEMODELAN DAN OPTIMASI

SUMBER DAYA MANAJEMEN (POP-SDM)


SEBAGAI PENDEKATAN PENELITIAN
YANG KOMPREHENSIF
KATA PENGANTAR

Mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, bahwa setelah


mengalami perjalanan waktu yang panjang, buku Pemodelan dan
Optimasi Sumber Daya Manajemen (POP-SDM) Sebagai Pendekatan
Penelitian Yang Komprehensif dapat diterbitkan.
Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis dalam
melakukan penelitian-penelitian, berdasarkan pengalaman
membimbing mahasiswa dalam menulis tesis (S2) dan disertasi (S3),
mempelajari berbagai referensi metodologi penelitian, serta
pengalaman berdiskusi dengan para pakar metodologi penelitian.
Penulisan buku Pendekatan POP-SDM diharapkan menjadi suatu
inovasi dalam penelitian bidang studi Manajemen pada umumnya dan
Manajemen Pendidikan pada khususnya.
Materi dalam buku ini sebagian dikutip dan direvisi dari
beberapa hasil karya para pakar dalam bidang metodologi penelitian
dan juga dari contoh-contoh penelitian mahasiswa Sekolah
Pascasarjana Universitas Pakuan. Penulis menyampaikan rasa
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas ide dan gagasan
mereka dalam melakukan penelitian.
Penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada bapak Prof. Dr. H. Bibin Rubini, M.Pd, Rektor
Universitas Pakuan, yang telah memberikan semangat untuk
menuliskan karya-karya ilmiah. Demikian pula, penulis menyampaikan
rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak yang tidak
dapat disebutkan satu-per-satu yang telah membantu penulisan buku
ini.
Penulis berharap bahwa buku ini dapat bermanfaat membantu
mahasiswa untuk mempersiapkan dan menulis tesis atau disertasi
mereka, serta bagi para peneliti di lingkungan perguruan tinggi.
Disadari bahwa buku ini masih banyak kekurangan dan
keterbatasannya, penulis berharap akan dapat melakukan perbaikan-
perbaikan terus-menerus.

Bogor, September 2020


Widodo Sunaryo
Sri Setyaningsih
Soewarto Hardhienata
DAFTAR ISI

HALAMAN PENERBIT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAGIAN SATU : PENDAHULUAN 1


A LATAR BELAKANG MASALAH 1
B PERKEMBANGAN ERA PENELITIAN KOMBINASI (MIXED 2
METHODS)
C PENGEMBANGAN PENDEKATAN PENELITIAN YANG 3
KOMPREHENSIF

BAGIAN DUA : PENDEKATAN PENELITIAN 5


A PENGERTIAN TENTANG PENDEKATAN PENELITIAN 5
B KOMBINASI-KOMBINASI PENDEKATAN PENELITIAN 7
C PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF 9
D PENDEKATAN PENELITIAN KUANTITATIF 18

BAGIAN TIGA :
PENDEKATAN ‘PEMODELAN DAN OPTIMASI SUMBER DAYA 27
MANAJEMEN’
A PENGANTAR 27
B KONSEP MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANAJEMEN 28
(SDM)
C KONSEP DASAR ‘PEMODELAN DAN OPTIMASI SUMBER
DAYA MANAJEMEN’ (POP-SDM) 31
D KONSEP PEMODELAN DALAM PENDEKATAN POP-SDM 35
E KONSEP OPTIMASI DALAM PENDEKATAN POP-SDM 38

BAGIAN EMPAT:
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN PADA PENDEKATAN 44
POP-SDM
BAB I: PENDAHULUAN 44
A Tema Penelitian 44
B Latar belakang Penelitian 44
C Fokus Penelitian 45
D Perumusan Masalah 45
E Tujuan Penelitian 45
F Kegunaan dan Kebaharuan Penelitian 45

BAB II: KAJIAN TEORITIK, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN


DAN PENYUSUNAN HIPOTESIS PENELITIAN 46
A KAJIAN TEORITIK 46
1 Hakikat Variabel Utama 46
2 Teori Pemodelan 46
3 Teori Optimasi 46
B HASIL-HASIL PENELITIAN TERHADULU YANG RELEVAN 47

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN 48


A PERENCANAAN PENELITIAN 48
1 Tempat Penelitian 48
2 Jadual Waktu Penelitian 48
3 Sumber Data Penelitian 48
B PENDEKATAN ‘PEMODELAN DAN OPTIMASI SUMBER DAYA
MANAJEMEN’ (POP-SDM) 48
1 Langkah – langkah Penelitian 48
2 Tahapan Penelitian 49
a. Research Theme 49
b. Pre-Modeling 49
c. Modeling 49
d. Model Test (Testing the Model) 49
e. Optimization Model 49
f. Optimal Recommendations 50

DAFTAR PUSTAKA 50
LAMPIRAN-LAMPIRAN 52
1 Survey Pendahuluan 52
2 Form Observasi 52
3 Form Wawancara 53
4 Form “Focus Group Discussion” (FGD) 54
5 Form “Expert Judgment 55
6 Lembar Kerja Instrumen Penelitian (LKIP) 56
7 Instrumen Penelitian 57

BAGIAN LIMA:
SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PENELITIAN 58
A DATA HASIL PENELITIAN KUANTITATIF 58
1 Data Variabel Terikat (Y) 58
2 Data Variabel Bebas (X1) atau Variabel “Intervening”. 61
3 Data Variabel Bebas (X2) 61
4 Data Variabel Bebas (X3) 61

B PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS STATISTIK 62


1 Uji Uji Normalitas Galat Baku 62
2 Uji Linearitas Persamaan Regresi 62
3 Uji Homogenitas 64

C PENGUJIAN HIPOTESIS 64
1 Pengujian Hipotesis pada Penelitian Hubungan 64
(Korelasional)
2 Pengujian Hipotesis pada Penelitian Kausal (Analisis 65
Jalur)

D HASIL ANALISIS SITOREM 70

E PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 73


1 Pembahasan Hasil Penelitian Eksploratori (Research 73
Theme, Pre-Modeling, dan Modeling)
2 Pembahasan HJasil Pengujian Hipotesis Peneklitian 73
(Model Test)
3 Pembahasan tentang Implementasi “Optimization 74
Model” (SITOREM)
4 Pembahasan tentang “Optimal Recommendations”
(Urutan Prioritas Indikator-indikator dan Program 74
“Action Plan”)

E KETERBATASAN PENELITIAN 74

BAGIAN ENAM :
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 76
A KESIMPULAN 76
1 Pemodelan 76
2 Pengujian Model (Model Test) 77
3 Optimasi 78

B IMPLIKASI HASIL PENELITIAN 81


1 Pemodelan 81
2 Optimasi 81

C SARAN-SARAN (RECOMMENDATIONS) 83
1 Saran-saran Umum 83
2 Saran-saran Khusus (Action Plan) 87

REFERENSI 89

LAMPIRAN-LAMPIRAN (KELENGKAPAN SETELAH PELAKSANAAN


PENELITIAN):
1. Laporan Hasil Uji Coba Instrumen
2. Instrumen-Instrumemn Penelitian (setelah Uji-coba)
3. Data-data dan Hasil Analisis Data Penelitian (Empirik)
4. Laporan Pelaksanaan “Action Plan”
5. Daftar Riwayat Hidup Peneliti, Promotor dan Kopromotor.
6. Sinopsis
BAGIAN I
PENDAHULUAN
BAGIAN SATU
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Penelitian - penelitian yang dilakukan di bidang manajemen
pendidikan di perguruan-perguruan tinggi pada umumnya merupakan
kegiatan untuk menguji hipotesis penelitian dengan menggunakan
teknik - teknik analisis statistik. Metode-metode penelitian yang
digunakan pada umumnya adalah metode-metode penelitian yang
diturunkan (generated) dari model - model teoritik yang dikutip dari
referensi - referensi teoritik (textbook, journal, dll), dan orientasi pada
kondisi aktual yang terjadi di dalam organisasi yang akan diteliti relatif
masih terbatas.
Penelitian - penelitian pada umumnya menggunakan
rancangan - rancangan penelitian yang mengacu pada hasil - hasil
penelitian terdahulu, sehingga memiliki keterbatasan dalam
pengembangan model-model penelitian yang berorientasi pada kondisi
aktual di dalam organisasi yang diteliti. Hal ini yang menyebabkan
rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian bersifat
normatif - teoritik, yaitu rekomendasi untuk memperbaiki sesuatu
berdasarkan teori yang dikutip dalam penelitian tersebut.
Rekomendasi seperti itu seringkali tidak sesuai dengan kondisi aktual
organisasi, dan tidak mendorong upaya melakukan optimasi terhadap
kondisi - kondisi aktual yang perlu ditingkatkan.
Kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (pada Jenjang Kualifikasi 9) mengandung
makna tentang pentingnya mengembangkan pengetahuan, teknologi,
dan/atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek
profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif,
original, dan teruji. Dalam hal ini, perguruan tinggi dituntut melakukan

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 1


kegiatan penelitian yang menghasilkan rekomendasi - rekomendasi
yang kreatif, original dan teruji. Penelitian yang menghasilkan karya
kreatif dapat dilahirkan melalui pengembangan model (pemodelan)
yang kreatif dari hasil pemikiran - pemikiran yang original (unik atau
baru), serta menghasilkan rekomendasi - rekomendasi yang telah teruji
pada kondisi aktual organisasi yang diteliti.
Perkembangan pesat teknologi, khususnya teknologi
informasi dan komunikasi (information and communication
technology) memungkinkan dilakukannya proses identifikasi dan
analisis terhadap sumber-sumber daya manajemen atau organisasi
yang aktual secara spesifik. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
ini memiliki peranan yang sangat besar dalam merancang pemodelan
suatu penelitian. Sebagai contoh, untuk menetapkan suatu model
penelitian yang digunakan, dapat dilakukan berbagai simulasi untuk
memperoleh alternatif - alternatif model penelitian, perhitungan
sampel dari populasi penelitian, dan pemilihan teknik pengumpulan
data.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga memiliki
peranan penting dalam menghasilkan analisis data yang akurat,
sehingga memudahkan peneliti untuk memilih dan menetapkan
rekomendasi - rekomendasi dari hasil penelitian. Rekomendasi
penelitian yang baik akan menekankan pentingnya upaya melakukan
optimasi terhadap sumber daya manajemen yang diteliti, dalam hal ini
meliputi upaya - upaya meningkatkan, memperbaiki dan/atau
mempertahankan sumber daya manajemen yang diteliti dengan
memperhatikan kondisi aktualnya dalam organisasi.

B. Perkembangan era penelitian kombinasi (mixed methods)


Dewasa ini telah berkembang pendekatan-pendekatan
penelitian kombinasi, yaitu pendekatan penelitian yang
menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan metode
penelitian kuantitatif (mixed methods) telah membuka wawasan
tentang upaya-upaya mengembangkan pendekatan penelitian yang
lebih bersifat komprehensif (Cresswell, 2014; Sugiyono, 2013; Neuman,
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 2
2014; Leavy, 2017). Pendekatan penelitian kombinasi membuka
pemikiran baru tentang penelitian yang bersifat komprehensif, yaitu
dilakukannya kegiatan eksploratorif untuk menghasilkan hipotesis-
hipotesis penelitian, pengembanghan model-model penelitian,
pengujian hipotesis, dan sampai dengan perumusan rekomendasi-
rekomendasi untuk melakukan optimasi atas indikator-indikator dari
variabel penelitian.
Tashakkori and Creswell (2007) telah memprediksi bahwa
akan berkembangnya “the New Era of Mixed Methods” (era penelitian
menggunakan kombinasi pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif) dalam bidang ilmu sosial karena mengingat semakin
dibutuhkanya penelitian-penelitian yang memberikan hasil penelitian
yang lebih komprehensif. Penelitian - penelitian yang memberikan hasil
komprehensif lebih memungkinkan dilakukan melalui penelitian
menggunakan “mixed methods”, bukan penelitian dengan “single
method” (penelitian kuantitatif saja atau penelitian kualitatif saja).
Uraian - uraian tersebut di atas bermaksud memberikan
gambaran akan pentingnya dilakukan penelitian-penelitian yang
menggunakan pendekatan yang komprehensif untuk menghasilkan
karya penelitian yang kreatif dan original, serta mengahasilkan
rekomendasi - rekomendasi yang bertujuan untuk melakukan optimasi
sumber daya manajemen dengan memperhatikan kondisi aktual dari
organisasi yang diteliti.

C. Pengembangan pendekatan penelitian yang komprehensif


Pendekatan “Pemodelan dan Optimasi Sumber Daya
Manajemen” (POP - SDM) yang dibahas dalam buku ini merupakan
suatu bentuk penelitian kombinasi antara pendekatan kualitatif dan
pendekatan kuantitatif, sehingga diharapkan menjadi suatu pendekatan
penelitian yang dapat memberikan hasil penelitian yang komprehensif.
Pengertian bahwa Pendekatan POP - SDM merupakan penelitian yang
komprehensif, yaitu bahwa dalam POP - SDM dilakukan hal-hal sebagai
berikut:

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 3


1. Penelitian dilakukan melalui tahap Eksploratori terhadap variabel-
variabel yang diduga mempengaruhi tema penelitian, sehingga
dapat diungkap secara mendasar tentang variabel - variabel yang
mempengaruhi tema penelitian di tempat penelitian tersebut
diadakan (in a research setting).
2. Penelitian yang dilakukan melalui proses Pengembangan Model
Teoritik yang komprehensif, yaitu melalui penyusunan “theoretical
framework” (landasan teoritik), penyusunan “conceptual
framework” (kerangka berpikir), perumusan “hypothetical
framework” (kerangka hipotesis), dan sampai dengan melakukan
perumusan “research framework” (konstelasi variabel-variabel
penelitian).
3. Penelitian yang menghasilkan upaya optimasi terhadap indikator-
indikator variabel penelitian yang diteliti, sehingga dapat
menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang diperlukan oleh
organisasi dengan melakukan perbaikan (improvement),
mempertahankan (maintained), atau mengembangkan
(developed).
4. Pendekatan penelitian ini merupakan hasil pemikiran “out of the
box” sehingga diharapkan memiliki nilai kreatif dari segi
metodologis.

Pendekatan POP-SDM ini melalui implementasi-


implementasinya diharapkan dapat menjadi sarana untuk
mengembangkan penelitian-penelitian yang komprehensif dan
merupakan karya kreatif, original dan dapat diuji berdasarkan kaidah -
kaidah ilmiah yang berlaku.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 4


BAGIAN II
PENDEKATAN
PENELITIAN
BAGIAN KEDUA
PENDEKATAN PENELITIAN

A. Pengertian tentang pendekatan penelitian


Neuman (2014: 12-14) mengemukakan bahwa pada penelitian
sosial langkah pertama yang harus ditetapkan adalah menentukan
pendekatan penelitian (research approach) yang akan digunakan, yaitu
menentukan pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif atau
pendekatan kombinasi kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan
penetapan pendekatan yang akan digunakan, kemudian dapat disusun
rancangan penelitian (research design), serta metode-metode
pengumpulan data, teknik analisis data dan interpretasi hasil penelitian
(research method).
Creswell (2014: 4-6) mengemukakan bahwa pendekatan
penelitian adalah garis besar perencanaan dan langkah-langkah yang
akan dilakukan untuk menetapkan suatu kegiatan penelitian.
Berdasarkan pendekatan penelitian yang ditetapkan, selanjutnya dapat
dipilih keputusan-keputusan mengenai:
1. Rancangan Penelitian (Research Design), yang meliputi perumusan
topik dan tujuan penelitian, perumusan masalah penelitian
(research questions), asumsi-asumsi (teori atau konsep) yang
mendasari, dan prosedur-prosedur untuk melaksanakan penelitian
(procedure of inquiry).
2. Metode Penelitian (Research Method), yang meliputi metode atau
teknik pengmpulan data, metode atau teknik analisis data, dan
interpretasi hasil penelitian.
Sekaran dan Bougie (2013: 96-98) mengemukakan
pandangan tentang “Research Design” dari sudut lingkup aktivitas
penelitian (research works) yang diklasifikasikan menjadi sebagai
berikut:
1. Penelitian Eksploratori (Exploratority), yaitu apabila peneliti tidak
banyak memiliki pengetahuan atau informasi tentang obyek yang
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 5
akan diteliti, sehingga peneliti melakukan survey pendahuluan,
identifikasi masalah dan identifikasi terhadap phenomena-
phenomena yang relevan. Survey, identifikasi masalah atau
identifikasi phenomena yang relevan, dapat dilakukan melalui
wawancara, “focus group discussion”, ataupun “case study”. Pada
umumnya penelitian Eksploratori dilakukan pada penelitian
kualitatif yang bertujuan menghasilkan suatu “viable theoretical
framework” (kerangka berpikir teotitik atau hipotesis yang
menarik untuk diuji secara empirik).
2. Penelitian Deskriptif (Descriptive) adalah rancangan penelitian
untuk mengumpulkan data yang relevan dengan karakteristik
subyek penelitian, peristiwa, atau situasi, yang akan diteliti.
Penelitian Deskriptif dapat mengambil bentuk kuantitatif atau
kualitatif, yaitu menggunakan data yang dikumpulkan untuk
membeikan deskripsi tentang masalah yang diteliti. Penelitian
Deskriptif banyak dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
hubungan antar variabel atau perbedaan antar variabel dan
memberikan deskripsi secara kuantitatif (Desciptive Quantitative),
misalnya penelitian korelasional atau penelitian komparatif).
Pendelitian Deskriptif dapat pula digunakan untuk tujuan
memberikan deskripsi secara kualitatif terhadap variabel atau
peristiwa yang diteliti (Descriptive Qualitative). Penelitian
Deskriptif dapat membantu peneliti untuk memahami obyek studi
(profile atau trend), memahami secara sistematik tentang aspek-
aspek yang diteliti, atau memahami hal-hal yang perlu segera
diteliti lebih jauh atau ditindaklanjuti.
3. Penelitian Kausal (Causal Study) adalah penelitian yang bertujuan
untuk meneliti apakah suatu variabel berpengaruh terhadap
variabel yang lain, atau apakah perubahan dari suatu variabel dapat
mengakibatkan perubahan pada variabel yang lain. Pada penelitian
ini banyak digunakan teknik-teknik analisis statistik, sehingga
Penelitian Kausal pada umumnya menggunakan data kuantitatif.
Rancangan Penelitian Kausal mensyaratkan bahwa (a) adanya
variabel bebas dan variabel tergantung, (b) kemunculan variabel
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 6
bebas mendahului kemunculan variabel tergantung, (c) tidak
terdapat faktor lain yang mempengaruhi variabel tergantung, dan
(d) terdapat penjelasan yang logis bahwa variabel bebas
mempengaruhi variabel tergantung.

B. Kombinasi - kombinasi pendekatan penelitian


Uraian tersebut di atas memberikan gambaran bahwa
penetapan tentang pendekatan penelitian (research approach)
merupakan langkah awal terpenting untuk menyelenggarakan kegiatan
penelitian. Penetapan pendekatan penelitian, yaitu pemilihan terhadap
pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif, atau pendekatan
kombinasi kualitatif dan kuantitatif, dan menentukan pendekatan
eksploratorif, deskriptif atau kausal, selanjutnya akan menjadi landasan
untuk menetapkan rancangan penelitian (research design) dan metode
penelitian (research method) yang akan digunakan.
Klasifikasi pendekatan-pendekatan penelitian tersebut di atas
dapat dirangkum pada tabel berikut di bawah ini.

Tabel 1: Rangkuman Klasifikasi Pendekatan Penelitian

Pedekatan Pendekatan berdasarkan


Berdasarkan Data Lingkup Aktivitas Penelitian
Penelitian Eksploratori Deskriptif Kausal
Kualitatif √ √ -
Kuantitatif - √ √
Kombinasi √ √ √

Berdasarkan klasifikasi dalam Tabel 1 tersebut di atas, maka


terdapat beberapa alternatif pendekatan penelitian, yaitu sebagai
berikut:
1. Pendekatan Penelitian Eksploratori Kualitatif, yaitu penelitian
eksploratori dengan menggunakan data kualitatif, untuk
menemukan atau membangun suatu “theoretical framework”
(kerangka berpikir, hipotesis, atau proposition).

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 7


2. Pendekatan Penelitian Deskriptif Kualitatif, yaitu penelitian yang
digunakan untuk tujuan memberikan deskripsi secara kualitatif
(narative) terhadap phenomena atau peristiwa yang diteliti.
3. Pendekatan Penelitian Deskriptif Kuantitatif, yaitu penelitian yang
menggunakan data kuantitatif (numeric) untuk meneliti hubungan
(korelasi) antar variabel, perbandingan (komparasi) antar 2-3
kelompok yang diteliti, atau untuk menggambarkan kecenderungan
(trend) dari variabel yang diteliti.
4. Pendekatan Penelitian Kausal Kuantitatif, yaitu penelitian yang
menggunakan data kuantitatif (numeric) untuk meneliti pengaruh
(effect or impact) dari suatu variabel bebas terhadap suatu variabel
terikat.
5. Pendekatan Penelitian Eksploratori pada Kombinasi Penelitian
Kualitatif dan Kuantitatif. Dalam hal ini, kegiatan eksploratori
dilakukan pada penelitian kualitatif, dan dilanjutkan (temuan-
temuan diuji) dengan penelitian kuantitatif.
6. Pendekatan Penelitian Deskriptif pada Kombinasi Penlitian
Kuantitatif dan Kualitatif. Dalam hal ini, pada awalnya dilakukan
penelitian kuantitatif untuk memperoleh temuan tentang korelasi,
komparasi atau kecenderungan berdasarkan data kuantitatif,
kemudian dilanjutkan (dilengkapi, dijelaskan) oleh hasil penelitian
kualitatif.
7. Pendekatan Penelitian Kausal pada Kombinasi Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif. Dalam hal ini, pada awalnya dilakukan penelitian
kausal (kuantitatif), dan temuan-temuan hasil penelitian kausal
dielaborasi dengan menggunakan penelitian kualitatif.

KERANGKA PENYELENGGARAAN PENELITIAAN


(Research Framework)

1. Menentukan (memilih) Pendekatan Penelitian (Research


Approach) yang akan digunakan (lihat 7 macam Pendekatan
Penelitian)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 8


2. Menentukan Rancangan Penelitian (Research Design) yang akan
digunakan (perumusan topik/tema penelitian, perumusaan
masalah penelitian, perumusan tujuan penelitian, tinjauan teoritik,
dan prosedur pelaksanaan penelitian)

3. Menetapkan Metode Penelitian (Research Method), meliputi metode


atau teknik pengmpulan data, metode atau teknik analisis data, dan
interpretasi hasil penelitian.
Berikut ini akan diuraikan secara ringkas pengertian-
pengertian tentang pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif dan
pendekatan kombinasi kualitatif dan kuantitatif.

C. Pendekatan Penelitian Kualitatif


Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
data kualitatif, yaitu data sebagaimana adanya (data kualitatif empirik)
dan data yang dinterpretasikan dibalik fakta yang diamati/diteliti (data
kualitatif bermakna). Pada Penelitian kualitatif, lebih banyak digunakan
data kualitatif bermakna, dimana peneliti harus mampu memberi
makna/interpretasi terhadap fakta/data yang diteliti, diamati, dan
diperoleh di lapangan (Sugiyono, 2013: 6-7).
Selanjutnya Sugiyono (2013: 15-16) mengemukakan bahwa
penelitian kualitatif dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah
yang sistematik, yaitu sebagai berikut:
1. Dilakukan pada kondisi yang alamiah (sebagai lawan dari penelitian
eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah
instrument kunci.
2. Penelitian kualitatif menghasilkan deskripsi tentang data dalam
bentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada
angka.
3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari pada
“outcomes”.
4. Penelitian kualitatif melakukan analisis data secara induktif.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 9


5. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna (makna atau
interpretasi terhadap data yang diamati).
Selanjutnya dikemukakan pula bahwa penelitian kualitatif
itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi di lapangan,
mencatat secara hati-hati apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif
terhadap berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan membuat
laporan penelitian secara mendetail.
Falsafah Penelitian Kualitatif. Fokus penelitian kualitatif
bukan “outcomes oriented” (orientasi pada hasil), melainkan adalah
“process oriented” (orientasi pada proses dari obyek atau peristiwa
yang diteliti, yaitu meneliti mengapa dan bagaimana perilaku,
pemikiran atau emosi individu timbul). Penelitian kualitatif
menekankan penggunaan data yang berbentuk naratif (kata - kata)
dibandingkan yang berbentuk numerik (angka - angka), yang diperoleh
melalui observasi dan/atau wawancara. Subyek penelitian (individu
yang diteliti – seringkali disebut informan) adalah individu yang
dianggap paling mengerti (as the experts) terhadap masalah yang
sedang diteliti (Privitera and Ahlgrim-Delzell, 2019: 277).
Gupta and Awasthy (2015: 4-5) menyatakan bahwa penelitian
kualitatif berfokus pada upaya memahami kehidupan manusia,
menginterpretasi pengalaman - pengalaman manusia, dan
memaparkannya agar mudah dipahami orang lain. Karakteristik
penelitian kualitatif adalah:
1. Rich Description (Memberikan deskripsi yang jelas): temuan
penelitian adalah bersifat deskriptif, berupa penjelasan yang
bermakna tentang pengalaman subyek penelitian, berorientasi pada
deskripsi kata-kata (words rather than numbers).
2. Holistic Perspective (Perspektif Menyeluruh): berupaya memahami
masalah yang diteliti secara menyelurtuh (the whole context),
mengacu pada prinsip Gestalt: ‘whole is more than sum of its parts’,
sehingga memudahkan peneliti untuk memahami hubungan antar
faktor dalam konteks penelitian.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 10


3. Exploratory Study: penelitian kualitatif bertujuan membangun
hipotesis untuk diteliti lebih lanjut, yaitu membantu untuk
menjawab pertanyaan-petanyaan apa, bagaimana dan mengapa
suatu phenomena itu timbul sehingga perlu untuk diteliti.
4. Understanding Dynamism: penelitian-penelitian sosial berupaya
meneliti phenomena yang dinamis, terwujud karena sebab-akibat,
dan tiap aksi akan menimbulkan reaksi.
5. Conceptual Clarity or Building Theories: penelitian kualitatif
menghasilkan konsep-konsep atau membangun teori-teori baru
untuk menjadi acuan bagi penelitian-penelitian selanjutnya.
Creswell (2014: 65-68) mengemukakan 5 bentuk rancangan
penelitian kualitatif (qualitative research design), yaitu sebagai berikut:
1. Phenomenological Research, merupakan suatu rancangan penelitian
kualitatif dimana peneliti menerjunkan diri dalam tempat penelitian
(research setting) dan melakukan pengumpulan data terhadap
fenomena yang diteliti melalui teknik observasi partisipatif dengan
tujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang esensi dari
fenomena tersebut. Dalam hal ini peneliti mengikuti proses dan
dinamika terjadinya fenomena tersebut.
2. Grounded Theory, merupakan rancangan penelitian dimana peneliti
melakukan pengumpulan data tentang masalah yang diteliti,
kemudian peneliti melakukan interpretasi (secara induktif) untuk
membangun suatu teori (yang diyakini) tentang proses, interaksi
atau dinasmika dari masalah yang diteliti. Penelitian ini dilakukan
secara bertahap, mulai dari pengumpulan data, pemaknaan atas
data yang terkumpul, dan interpretasi teoritik atas data yang telah
dimaknai.
3. Etnography, merupakan rqancangan penelitian kualitatif yang lahir
dari disiplin sosiologi dan antropologi, dimana peneliti terlibat
langsung dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok
individu yang diteliti secara alamiah. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara dan obervasi partisipatif.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 11


4. Narrative Research, merupakan suatu rancangan penelitian
kualitatif dimana peneliti mempelajari dan menggali (menanyakan)
tentang sejarah kehidupan individu atau kelompok individu yang
diteliti. Selanjutnya, informasi yang diperoleh peniliti kemudian
disusun menjadi suatu laporan yang naratif dan kronologis
(narrative chronology).
5. Case Studies, merupakan suatu rancangan penelitian yang
berbentuik evaluasi atau eksplorasi dimana peneliti melakukan
analis yang mendalam (in-depth analysis) terhadap suatu program,
peristiwa atau aktivitas dari individu atau kolompok individu dalam
suatu periode waktu tertentu. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai teknik dan prosedur.
Gupta dan Awasthy (2015: 24-29) menjelaskan secara lebih
spesifik tentang rancangan-rancangan penelitian kualitatif, yaitu
sebagai berikut:
1. Case Studies, merupakan penelitian terhadap fenomena tentang
individu, program, organisasi, atau kelompok individu tertentu
dalam suatu periode waktu tertentu. Terdapat 3 teknik analisis data
yang dapat digunakan, yaitu: (a) Interpretational Analysis, yaitu
peneliti menuliskan persepsi individu (subyek yang diteliti) tentang
fenomena yang diteliti, yang kemudian peneliti melakukan (b)
Structural Analysis dengan melakukan klasifikasi (pemilahan dan
pengelompokkan data) atas persepsi individu tersebut, dan
selanjutnya (c) peneliti melakukan Reflective Analysis untuk
memberikan interpretasi dan kesimpulan atas hasil penelitiannya.
2. Ethnography, merupakan penelitian terhadap suatu kelompok
individu tertentu (ethnic group) yang dilakukan secara natural pada
periode waktu tertentu. Penelitian dilakukan dalam waktu yang
cukup lama, dan peneliti terlibat langsung (observasi partisipatif)
dalam kehidupan kelompok tersebut untuk mengumpulkan data-
data tentang keyakinan-keyakinan yang dianut (beliefs), perilaku-
perilaku, artefak, dan pengetahuan-pengetahua yang dimiliki
kelompok tersebut. Tekinik pengumpulan data dilakukan dengan
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 12
menggunakan (a) Observasi Partisipatif, (b) Wawancara Etnografik,
dan (c) Pengumpulan Artefak (artefact).
3. Phenomenology, pada hakekatnya rancangan penelitian ini
bertujuan meneliti persepsi individu atau kelompok individu
terhadap suatu realita (fenomena nyata) yang ia/mereka pahami.
Realita tersebut dapat berbentuk peristiwa, program, hubungan
tertentu atau emosi-emosi tertentu. Peneliti melakukan inkuiri dan
identifikasi terhadap realita yang diteliti, kemudian merumuskan
(membuat sintesis) tentang pokok masalah hasil indetifikasi, dan
kemudian menysun konstruksi dari realita yang diteliti (proses,
dinamika, dan faktor - faktor yang mempengaruhi realita yang
diteliti).
4. Grounded Theory, merupakan suatu penelitian kualitatif yang
bertujuan membangun suatu teori berdasarkan data yang diperoleh
dari kondisi aktual obyek atau individu yang diteliti. Penelitian ini
merupakan rancangan untuk membangun suatu teori (theory
development) menggunakan “data-coding strategy”, yaitu
klasifikasi, kategorisasi atau pengelompokan data sehingga dapat
dirumuskan (disintesiskan, dimaknai) menjadi suatu konsep atau
teori.
5. Narrative Research, merupakan penelitian yang dilakukan melalui
pengumpulan catatan-catatan harian, sejarah kehidupan, foto-foto
atau karya-karya dari subyek yang diteliti, untuk dilakukan analisis
dan pemaparan tentang peristiwa dan makna (filosofi) dari apa
yang diteliti. Penelitian Naratif merupakan proses induktif berbasis
penalaran logis dengan mengikuti 4 tahap penelitian, yaitu: (a)
Identifikasi terhadap Masalah yang akan diteliti, (b) Pengumpulan
dan Evaluasi terhadap data yang dikumpulkan, (c) Pengujian
terhadap data yang terkumpul, (d) Merumuskan Sintesis terhadap
temuan-temuan penelitian, dan (e) Melakukan interpretasi dan
merumuskan kesimpulan.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 13


Analisis data pada penelitian kualitatif mencakup penerapan
prinsip-prinsip Reliabilitas (reliability), Validitas (validity), Triangulasi,
“Content Analysis”, “Narrative Analysis” dan “Analitic Induction”, yang
dapat dijelaskan sebagai berikut (Sekaran and Bougie, 2013: 350-352):
1. Reliabilitas pada penelitian kualitatif mencakup 2 hal: (a) “Category
Reliability”, yaitu sejauhmana peneliti mampu menggunakan
difinisi-difinisi teoritik suatu kategorisasi untuk mengklasifikasikan
data kualitatif hasil penelitiannya; (b) “Interjudge Reliability”, yaitu
sejauhmana konsistensi antar 2 penilai (judge) dalam memberikan
penilaian terhadap data yang sama. Hal ini dapat ditunjukkan
dengan berapa % kesamaan penilaian antar penilai yang berbeda
dalam menilai data yang sama.
2. Validitas pada penelitian kualitatif dinyatakan sebagai sejauhmana
instrument yang digunakan dalam penelitian telah mengukur apa
yang menjadi tujuan untuk diukur. Hal ini dapat dinilai berdasarkan
(a) banyaknya peristiwa yang ditemukan memberikan generalisasi
(kesimpulan) tentang phenomena yang sedang diteliti; (b)
ditemukannya kasus-kasus yang secara representatif sesuai dengan
teori - teori yang digunakan dalam penelitian.
3. Triangulasi seringkali digunakan sebagai upaya untuk menunjukkan
reliabilitas dan validitas pengukuran dalam penelitian kualitatif.
Triangulasi pada hakekatnya adalah keabsahan suatu data apabila
data tersebut diperoleh melalui berbagai cara atau narasumber.
Semakin banyak kesamaan data yang diperolah melalui berbagai
cara atau narasumber, maka hal itu mencerminkan reliabilitas dan
validitas data tersebut.
4. “Content Analysis” adalah suatu metode evaluasi secara sistematik
terhadap “content” (makna) dari berbagai bentuk komunikasi (hasil
wawancara, tulisan pada website, berita surat kabar, dll). Teknik
analisis yang digunakan adalah (a) “Conceptual Analysis”, yaitu
analisis frekuensi kemunculan kata-kata, karakter, atau tema-tema,
yang sama dan sesuai dengan konsep (teori) yang sedang diteliti;
(b) “Relational Analysis”, yaitu melihat apakah terdapat hubungan
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 14
antar kata-kata, karakter atau tema yang diteliti dan apakah
hubungan-hubungan tersebut merupakan suatu konteks atau
lingkup masalah.
5. “Narrative Analysis”, yaitu merupakan suatu cara untuk menelusuri
dan menginterpretasi suatu data (kata-kata atau kalimat dari hasil
wawancara) sehingga diperoleh makna (pemahaman) terhadap
peristiwa yang sedang diteliti, dan apakah peristiwa yang sedang
diteliti memiliki hubungan dengan peristiwa lainnya.
6. “Analytic Induction”, adalah suatu cara analisis data kualitatif
dengan cara (a) mendifiniskan problem yang diteliti, (b) membuat
hipotesis/asumsi tentang terjadinya problem tersebut, (c) mencari
data/informasi untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut.
Penalarannya bersifat induktif, yaitu menjelaskan terjadinya
problem tersebut berdasarkan data/informasi yang diperoleh
dalam penelitian.
Teknik-teknik analisis data tersebut di atas pada umumnya
tidak dilakukan secara sendiri-sendiri, melainlan merupakan suatu
analisis yang dilakukan secara bersama-sama (multiple analysis)
terhadap suatu data yang diperoleh dari hasil penelitian.
Keberhasilan melakukan penelitian sangat ditentukan oleh
ide atau rencana awal dari penelitian yang akan dilakukan, dengan kata
lain keberhasilan penelitian ditentukan oleh penyusunan proposal
penelitian. Sistematika penyusunan proposal penelitian kualitatif
adalah sebagai berikut (dirangkum dari: Adam et al, 2007: 248;
Silverman and Marvastui, 2008: 177-180; Gupta and Awasthy, 2015:
21-23; Denzin and Lincoln, 2009: 288; Sugiyono, 2013: 375-390):

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 15


SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF

I. Pendahuluan:
A. Topik/Tema Penelitian: merupakan sesuatu yang penting,
memiliki nilai-nilai kegunaan yang besar, dan perlu segera
diteliti dan dicarikan solusinya.
B. Latarbelakang Penelitian: apa yang menyebabkan pentingnya
topik tersebut, atau apa masalah yang menonjol yang perlu
segera dicarikan solusinya, atau apa ada hal-hal menonjol
pada topik penelitian yang harus dikembangkan.
C. Pertanyaan Penelitian: apa masalah-masalah atau hal-hal
penting yang perlu segera dilakukan penelitian
D. Fokus Penelitian: menetapkan pokok masalah atau hal
penting yang akan diteliti, yang dinyatakan dalam pengertian
suatu variabel penelitian. Diikuti pula dengan penetapan
subfokus-subfokus penelitian.
E. Perumusan Tujuan Penelitian: apa tujuan yang ingin dicapai
melalui hasil-hasil penelitian yang akan diperoleh, baik
tujuan yang bersifat langsung, tujuan antara, atau
tujuan/dampak jangka panjang yang diharapkan.
F. Kegunaan Penelitian: dilihat dari kegunaan secara teoritik,
kegunaan secara praktik, dan kegunaan dalam menemukan
hal-hal baru (novelty).

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 16


II. Tinjauan Teoritik (Studi Kepustakaan)
A. Deskripsi Teoritik Fokus Penelitian (deskripsi variabel
utama/tema penelitian)
B. Deskripsi Teoritik Subfokus penelitian.
C. Hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan (untuk
memberikan wawasan tentang variabl-variabel yang memiliki
hubungan atau pengaruh pada variabel utama penelitian)

III. Metodologi Penelitian:


A. Penentuan Tempat (Setting) dan Waktu Penelitian (Jadual)
B. Pemilihan Pendekatan Penelitian Kualitatif: Pendekatan
Eksploratori atau Pendekatan Deskriptif.
C. Sumber Data: Narasumber (utama), Informan, atau Referen
(pihak-pihak yang dapat memberikan informasi tambahan)
D. Rancangan Penelitian, yaitu langkah-langkah penelitian yang
akan dilakukan, meliputi metode/teknik pengumpulan data,
teknik analisis data, teknik trianglusi, dan pelaporan hasil
penelitian.

IV. Daftar Referensi (Kepustakaan): hal-hal yang harus diperhatikan


tentang kebijakan institusi penelitian tentang “reference updated”
(kebaharuan kepustakaan) dan “reference sources” (sumber-
sumber kepustakaan: buku, jurnal, prosiding, dll).

V. Lampiran-lampiran, antara lain: instrumen penelitian, anggaran


penelitian, surat-surat ijin penelitian, daftar riwayat hidup peneliti,
dan lain-lain.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 17


D. Pendekatan penelitian kuantitatif
Neuman (2014: 165-170) mengemukakan bahwa Penelitian
Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan data kuantitatif, yaitu
data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang “diangkakan atau
di-scoring”. Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau menggunakan teknik - teknik statistik, dengan
tujuan menguji hipotesis - hipotesis yang telah dirumuskan.
Dikemukakan pula bahwa proses penelitian kuantitatif
bersifat deduktif, dimana untuk menjawab suatu masalah digunakan
konsep atau teori untuk merumuskan hipotesis (jawaban sementara).
Hipotesis tersebut selanjutnya diuji melalui pengumpulan data di
lapangan. Untuk mengumpulkan data digunakan instrumen penelitian.
Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kuantitatif
dengan menggunakan teknik statistik deskriptif atau inferensial,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan terbukti
atau tidak terbukti. Penelitian kuantitatif pada umumnya dilakukan
pada sampel yang diambil secara random dari suatu populasi, sehingga
kesimpulan hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi
dimana sampel tersebut diambil.
Pada garis besarnya pendekatan penelitian kuantitatif dapat
dikelompokan menjadi 2 metode, yaitu (a) Metode Penelitian
Eksperimen dan Metode Penelitian Survei. Secara lebih terinci, metode-
metode tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Metode Penelitian Eksperimen termasuk dalam kategori Pendekatan
Kausal Kuantitatif (Tabel 1), yaitu meneliti pengaruh suatu
perlakuan (dari variabel bebas) terhadap variabel terikat dalam
kondisi yang telah dirancang dan dikendalikan. Pada hakekatnya,
mekanisme (kegiatan) eksperimen dapat dibedakan menjadi 2
golongan, yaitu (a) “Absolute Experiment”, yaitu memberikan
pengulangan (repetition) perlakuan pada kelompok subyek yang
sama, kemudian dianalisis perbandingan antara perlaluan pertama
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 18
dan perlakuan kedua, dan (b) “Comparative Experiment”, yaitu
memberikan perlakuan yang sama terhadap 2 kelompok subyek,
dan hasil perlakuan pada 2 kelompok tersebut saling dibandingkan.

Sugiyono (2013: 111-118) mengemukakan macam-macam


metode penelitian eksperimen, yaitu sebagai berikut:
a. Penelitian Pre-eksperimen, yang belum sepenuhnya merupakan
eksperimen karena tidak dilakukan control terhadap variabel-
variabel yang diteliti, dan sampel penelitian tidak diambil secara
random. Terdapat beberapa contoh penelitian yang menggunakan
metode Penelitian Pre-eksperimen, yaitu:
1) Penelitian “One-Shot Case Study”, dimana sekelompok subyek
diberikan suatu perlakuan (treatment) sebagai variabel
bebas, dan selanjutnya diteliti hasil dari perlakuan tersebut
sebagai variabel terikat.
2) Penelitian “One-Group Pre-Test and Post-Test”, dimana
sekelompok subyek dikenakan Pre-Test, kemudian diberikan
suatu Perlakuan, dan selanjutnya dikenakan Post-Test. Hasil
Post-Test menunjukkan pengaruh dari Perlakuan yang
diberikan.
3) Penelitian “Intact-Group Comparison”, dimana sekelompok
subyek dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok Pertama untuk
eksperimen dengan diberikan Perlakuan, dan Kelompok
Kedua dikontrol dengan tidak diberikan perlakuan.
Selanjutnya kedua kelompok tersebut diteliti, apabila
Kelompok Pertama hasilnya lebih tinggi dari pada Kelompok
Kedua, maka disimp0ulkan adanya pengaruh dari Perlakuan
yang diberikan.

b. Penelitian “True Experiment”, merupakanpenelitian dimana semua


variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen dapat
dikontrol. Sampel yang digunakan, baik sampel untuk Kelompok
Eksperimen dan sampel untuk Kelompok Kontrol, semuanya
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 19
diambil secara random dari suatu populasi tertentu. Terdapat
beberapa contoh penelitian “True Experiment”, yaitu:
1) Penelitian “Post-Test Only Control”, dimana terdapat 2
kelompok sampel yang diambil secara random dari populasi
tertentu. Kelompok Pertama diberikan Perlakukan dan
Kelompok Kedua tidak diberikan Perlakuan. Selanjutnya
kedua kelompok tersebut di kenakan Test (Post-Test Only),
dan dianalisis (t-test) perbedaannya. Apabila terdapat
perbedaan berarti terdapat pengaruh dari Perlakuan yang
diberikan.
2) Penelitian “Pre-Test and Post-Test Control Group” dimana
terdapat 2 kelompok sampel yang diambil secara random dari
suatu populasi tertentu, kemudian kedua kelompok diberikan
Pre-Test untuk mengetahui apakan terdapat perbedaan antar
kelompok tersebut (sebhaiknya tidak terdapat perbedaan
antar kelompok tersebut). Kelompok Eksperimen diberikan
Perlakuan, dan Kelompok Kontrol tidak diberikan Perlakuan.
Kemudian dilakukan Post-Test terhadap kedua kelompok
tersebut, dan selanjutnya dianalisis perbedaan antar
kelompok. Apabila terdapat perbedaan, berarti terdapat
pengaruh dari perlakuan yang diberikan.
3) Penelitian Eksperimen “Factorial”, merupakan bentuk
penelitian “True Experiment” dengan menggunakan variabel
“Moderator”, yaitu variabel yang bersifat tetap (tidak dapat
diubah oleh peneliti) dan diteliti pengaruhnya terhadap0
eksperimen. Contoh-contoh variabel “moderator” antara lain
Pria-Wanita, Kota-Desa, Swasta-Negeri, dan lain-lain sejenis.

c. Penelitian “Quasi” Eksperimen, merupakan modifikasi dari


penelitian “True Experiment” tetapi tidak menggunakan kelompok
kontrol (karena sulit diperoleh). Penelitian hanya menggunakan
satu kelompok sampel yang diambil secara random dari populasi
tertentu. Terdapat 2 macam penelitian “Quasi” Eksperimen, yaitu:
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 20
1) Penelitian “Time Series”, dimana satu kelompok diberikan tes
beberapakali secara berurutan (misalnya 4x) untuk
mengetahui kestabilan kelompok tersebut. Selanjutnya,
kelompok diberikan perlakuan. Kemudian selang beberapa
waktu, kelompok dikenakan tes beberapa kali (4x).
Perbedaan hasil-hasil tes sebelum perlakuan dan hasil-hasil
tes sesudah perlakuan menunjukkan pengaruh dari perlakuan
tersebut.
2) Penelitian “Nonequivalent Control Group”, merupakan yang
mirip dengan “Pre-Test Post-Test Control Group” tetapi subyek
penelitian tidak diambil secara random. Pada Kelompok
Eksprimen diberikan Pre-Test dan Perlakuan, sedangkan
pada Kelompok Kontrol hanya diberikan Pre-test tetapi tidak
diberikan perlakuan. Kemudian kedua kelompok dikenakan
Post-Test untuk perbedaan antar kelompok. Apabila
kelompok Eksperimen hasilnya lebih baik, berarti terdapat
pengaruh dari Perlakuan terhadap kelompok yang diteliti.

Sekaran dan Bougie (2013: 170-172), berdasarkan lokasi


eksperimen yang dilakukan, membedakan penelitian eksperimen
menjadi 2 jenis, yaitu: (1) “Lab Experiment” yang dilakukan pada
tempat yang dirancang khusus untuk dapat melakukan control
terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi eksperiment, dan
peneliti dapat melakukan manipulasi terhadap Perlakukan yang
diberikan; (2) “Field Experiment”, penelitian dilakukan pada
lingkungan nyata (natural setting) dimana variabel-variabel yang
diteliti sedang berkerja/berproses, sehingga kemungkinan terdapat
variabel-variabel yang tidak dapat dikontrol dengan baik. Pada
umumnya, generalisasi hasil penelitian terbatas pada populasi yang
diteliti saja.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 21


SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN EKSPERIMEN

I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian

II. TINJAUAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN


HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
2. Variabel-Variabel Eksperimen dan Kontrol
3. Variabel Moderator (Moderator Variable)
B. Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan pada Variabel Terikat antara Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol (main-effect)
2. Perbedaan pada Variabel Terikat Berdasarkan Klasifikasi
Variabel Moderator (simple effect)
3. Perbedaan pada Variabel Terikat antara Kelompok
Eksperimen dan dan Kelompok Kontrol berdasarkan
Klasifikasi Variabel Moderator (moderating effect)
4. Interaksi antara Variabel Eksperimen dan Variabel Moderator
terhadap Variabel Terikat (interaction effect).
D. Pengajuan Hipotesis Penelitian

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 22


III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Rancangan dan Metode Penelitian (Experimental Design and
Treatments)
C. Populasi dan Sampling (Randomized Groups Design)
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Terikat
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
d. Kaliberasi Instrumen (untuk uji-coba instrumen)
2. Variabel Eksperimen.
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Deskripsi tentang ”Experimental Treatments and
Process”
3. Variabel Kontrol
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Deskripsi tentang Variabel Kontrol
4. Variabel Moderator
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
d. Kaliberasi Instrumen
E. Teknik Analisis Data
F. Hipotesis Statistik

IV. DAFTAR REFERENSI (KEPUSTAKAAN)


V. LAMPIRAN - LAMPIRAN

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 23


2. Metode Penelitian Survey, merupakan penelitian yang
menggunakan instrumen kuesioner (angket). Penggunaan
kuesioner dapat dilakukan dengan cara tatap-muka, melalui media
telepon atau internet.

Hal - hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan


metode survey adalah sebagai berikut (Privitera and Ahlgrim-Delzell,
2019: 349):
a. Pengembangan bentuk (form) Kuesioner, apakah menggunakan
tipe pertanyataan terbuka, tertutup, atau dengan pilihan jawaban.
b. Penetapan cara penyampaian (Mode) kuesioner, apakah melalui
tatap muka, media telepon atau internet.
c. Penetapan subyek penelitian (untuk Uji-Coba Kuesioner) di luar
sampel penelitian. Etika dalam berhubungan dengan subyek
penelitian antara lain adalah (1) menjamin kerahasiaan subyek
penelitian, (2) tidak melakukan “pemaksaan” kepada subyek
penelitian, dan (3) tidak melibatkan subyek penelitian dengan
kepentingan atau imbalan dari peneliti.
d. Penentuan jumlah subyek penelitian yang akan diberikan
kuesioner. Tidak ada rumus untuk menentukan jumlah subyek
penelitian uji-coba instrumen (pada lingkup penelitian kecil dapat
digunakan 30-50 subyek penelitian).
e. Pengumpulan kuesioner yang telah diisi oleh subyek penelitian.
Agar diteliti apakah subyek penelitian telah mengisi jawaban pada
semua butir kuesioner.
f. Analisis Data Kuesioner, termasuk mengidentifikasi unsur “bias”
pada jawaban kuesione subyek penelitian.

Sekaran dan Bougie (2013: 102) mengemukakan bahwa


metode survey dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang individu-individu agar dapat dideskripsikan, dibandingkan atau
dijelaskan tentang pengetahuan, perilaku atau sikap mereka. Langkah-
langkah yang ditempuh untuk melakukan metode suvey adalah sebagai
berikut:
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 24
a. Menetapkan Tujuan Survey, yaitu tujuan mengumpulkan data
melalui survey
b. Menyusun rancangan survey, yaitu menetapkan topik, variabel dan
lingkup survey.
c. Mengembangkan instrumen (questionnaire) yang valid dan
reliabel. Jenis kuesioner yang lazim digukan adalah (1) Kuesioner
yang diisi secara tatap-muka, (2) Kuesioner yang dikirim dalam
bentuk surat/korespondensi, dan (3) Kuesioner Electronik,
misalnya dalam bentuk “online instrument”.
d. Melakanakan survey, yaitu mengumpulkan data hasil mengunakan
instrumen tersebut
e. Melakukan analisis data hasil survey (teknik analisis data apa yang
digunakan)
f. Menyusun Laporan Hasil Survey

SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN SURVEY


(KUANTITATIF)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Kegunaan Penelitian
II. TINJAUAN TEORITIK DAN PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Tinjauan Teoritik
1. Tinjauan Teoritik Variabel Terikat
2. Tinjauan Teoritik Variabel Bebas 1
3. Tinjauan Teoritik Variabel Bebas 2
4. Tinjauan Teoritik Variabel Bebas 3 (atau Variabel
Intervening)
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
C. Kerangka Berpikir

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 25


III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Rancangan dan Metode Penelitian
C. Populasi dan Teknik Sampling
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel Terikat
a. Difinisi Konseptual
b. Difinisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
d. Uji-Coba Instrumen
2. Variabel Bebas 1
a. Difinisi Konseptual
b. Difinisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
d. Uji-Coba Instrumen
3. Variabel Bebas 2
a. Difinisi Konseptual
b. Difinisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
d. Uji-Coba Instrumen
4. Variabel Bebas 3
a. Difinisi Konseptual
b. Difinisi Operasional
c. Kisi-Kisi Instrumen
d. Uji-Coba Instrumen
E. Teknik Analisis Data
F. Hipotesis Statistik

IV. DAFTAR KEPUSTAKAAN


V. LAMPIRAN-LAMPIRAN

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 26


BAGIAN III
PENDEKATAN
POP-SDM
BAGIAN KETIGA
PENDEKATAN ‘PEMODELAN DAN OPTIMASI
SUMBER DAYA MANAJEMEN’ (POP-SDM)

A. Pengantar
Pendekatan “Pemodelan dan Optimasi Sumber Daya
Manajemen” (selanjutnya disingkat POP-SDM) merupakan suatu
gagasan pendekatan penelitian yang yang dimulai dengan Pendekatan
Penelitian Eksploratori Kualitatif, yang kemudian dikombinasikan
dengan Pendekatan Penelitian Deskriptif Kuantitatif atau Pendekatan
Kausal Kuantitatif. Sri Setyaningsih dan Soewarto Hardhienata (2019)
mengemukakan bahwa gagasan pokok (basic idea) dari POP SDM
adalah mengembangkan pemodelan dan optimasi terhadap sumber
daya manajemen yang menjadi tema penelitian, yaitu dengan cara
mengekplorasi variabel-variabel lain yang meniliki pengaruh positif
dan dominan terhadap variabel yang menjadi tema penelitian.
Upaya melakukan eksplorasi terhadap variabel-variabel yang
memiliki pengaruh positif dan dominan terhadap variabel yang menjadi
tema penelitian dilakukan dengan menggunakan Pendekatan
Ekploratori Kualitatif untuk menemukan atau membangun suatu
“theoretical framework”, yaitu kerangka berpikir, hipotesis, atau
propositions yang menjadi model konstalasi penelitian. Kemudian
“theoretical framework” tersebut diuji melalui pendekatan Penelitian
Kuantitatif (Deskriptif atau Kausal).
Selanjutnya untuk melakukan optimasi dari temuan-temuan
hasil penelitian Deskriptif Kuantitatif diterapkan konsep SITOREM
(Scientific Identification Theory to Conduct Operation Research in
Education Management) yang dikembangkan oleh Soewarto
Hardhienata (2017). Konsep SITOREM pada hakekatnya adalah
merupakan model penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi
indikator-indikator variabel penelitian yang perlu segera diperbaiki

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 27


dan yang tinggal dipertahankan. Tujuan yang ingin dicapai melalui
SITOREM adalah menemukan upaya untuk melakukan optimasi dari
indikator - indikator tersebut sehingga dapat dicapai tujuan organisasi
tempat penelitian dilakukan (Widodo Sunaryo, Ali M Basroh, dan
Soewarto Hardhienata, 2019).
Secara konseptual metodologis, Pendekatan POP-SDM
merupakan suatu prosedur penelitian yang dimulai dari pendekatan
penelitian eksploratori untuk membangun suatu “theoretical
framework”, kemudian diuji melalui penelitian kuantitatif, dan
selanjutnya temuan-temuan hasil penelitian kuantitatif diverifikasi
melalui Analisis SITOREM sehingga dapat dilakukan optimasi terhadap
variabel atau indikator-indikator yang memiliki pengaruh positif dan
dominan terhadap variabel yang menjadi tema penelitian.

B. Konsep manajemen dan sumber daya manajemen


1. Pengertian tentang Manajemen dan Sumber Daya Manajemen.
Daft (2010: 5-6) mengemukakan bahwa manajemen adalah
upaya pencapaian tujuan-tujuan organisasi secara efektif dan efisien
melalui perencanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian
sumber daya-sumber daya organisasi, yang meliputi sumber - sumber
daya keuangan, manusia, material, tekonologi, informasi, dan lain-lain.
Menurut Robbins, Coulter dan Decenzo (2016: 29-30), manajemen
adalah proses menyelesaikan pekerjaan secara efisien dan efektif
dengan menggunakan orang lain. Pengertian dari kata efisien dan
efektif menunjuk pada proses penggunaan sumber daya organisasi.
Secara lebih spesifik, Gibson et al (2012: 88-89) mengemukakan
bahwa sumber daya organisasi dalam ranah sumber daya manusia
(human resources) meliputi aspek-aspek yang bersumber dari
lingkungan kerja, indivudu itu sendiri, perilaku-perilaku individu, dan
“outcomes”, sebagaimana digambarkan berikut ini :

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 28


Gambar 1: Aspek-aspek Sumber Daya Manusia dalam Konteks Perilaku
Organisasi
(Gibson et al, 2012: 94)

Colquitt, Lepine dan Wesson (2015: 5-7) mengelompokan aspek-


aspek sumber daya manusia dalam kategori Organizational Mechanism,
Group Mechanism, Individual Characteristics, Individual Mechanism dan
Individual Outcomes, sebagaimana digambarkan berikut di bawah ini.

Gambar 2: Aspek-aspek Sumber Daya Manusia dalam Konteks Perilaku


Organisasi
(Colquitt, Lepine and Wesson, 2015: 88)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 29


Untuk membedakan pengertian Sumber Daya Organisasi (dalam
arti Finansial, SDM, Material, dll), maka Sumber Daya Manajemen
mengandung pengertian sebagai dimensi - dimensi atau faktor - faktor
manusia dalam lingkup manajemen suatu organisasi dengan berbasis
pada Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). Adapun Sumber
Daya Manajemen, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manajemen yang bersumber dari faktor - faktor
organisasional, yang antara lain meliputi Budaya Organisasi,
Struktur Organisasi, Kebijakan dan Peraturan-peraturan,
Rancangan Pekerjaan, Sistem Imbalan, dan sumber - sumber daya
lain.
2. Sumber Daya Manajemen yang bersumber dari faktor - faktor
Kelompok, yang antara lain meliputi Gaya Kepemimpinan, Sumber -
sumber Kekuasaan, Perilaku dan Karakteristik Kelompok, dan lain-
lain.
3. Sumber Daya Manajemen yang bersumber dari faktor - faktor
Individu, yang antara lain meliputi Kemampuan, Ketrampilan,
Kepribadian, Persepsi, Sikap, Nilai-nilai, Kapasitas Pembelajaran,
dan lain-lain.
4. Sumber Daya Manajemen yang bersumber dari faktor - faktor
Perilaku Individu, yang antara lain meliputi Pemecahan Masalah,
Proses Berpikir, Komunikasi, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Stres
Kerja, Kepercayaan, Keadilan, Etika Kerja, dan lain-lain.
5. Sumber Daya Manajemen yang bersumber dari “Individual
Outcomes”, yang antara lain meliputi Kinerja, Pengembangan Diri,
Hubungan dengan Pihak/Orang lain, Komitmen terhadap
Organisasi, dan lain-lain.

Klasifikasi sumber daya manusia dan gambar konstelasi


hubungan antar sumber daya manusia tersebut di atas, dapat
digunakan sebagai model teoritik untuk merancang konstelasi
hubungan atau pengaruh antar variabel-variabel dalam suatu
penelitian.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 30


C. Konsep dasar pendekatan POP-SDM
Pendekatan POP-SDM pada dasarnya merupakan kombinasi dari
Pendekatan Ekploratori Kualitatif dan Pendekatan Kuantitatif
(Deskriptif dan/atau Kausal) dengan meneliti variabel - variabel
Sumber Daya Manajemen dan dengan tujuan untuk melakukan optimasi
terhadap variabel - variabel tersebut yang diprioritaskan untuk
diperbaiki (improved), dipertahankan (maintained), atau
dikembangkan (developed).
Pada garis besarnya Pendekatan POP-SDM dirancang melalui
langkah-langkah penelitian sebagaimana digambarkan berikut ini.

Rancangan PO-SDM tersebut di atas merupakan komponen


Metodologi Penelitian dalam penulisan proposal penelitian (BAB III)
dan laporan hasil penelitian (BAB IV), yang secara terinci dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. “Research Theme” adalah tahap penetapan Sumber Daya Manajemen
yang menjadi tema penelitian dan akan dioptimasi. Sumber Daya

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 31


Manajemen (SDM) yang menjadi tema penelitian merupakan sumber
daya yang memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
a. SDM tersebut memiliki peran penting dalam manajemen,
b. SDM tersebut sedang dalam kondisi yang bermasalah atau
sebaliknya sedang dalam kondisi yang unggul, dan
c. SDM tersebut akan memberikan dampak positif terhadap
pencapaian tujuan organisasi apabila dapat dioptimasikan.

2. “Pre-Modeling” adalah tahap Pendekatan Kualitatif Eksploratori


dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Memastikan bahwa variabel utama (tema penelitian) saat akan
diteliti sedang bermasalah, atau memiliki keunggulan yang
menonjol.
b. Mengidentifikasi variabel-vasriabel yang diduga memiliki
hubungan atau mempengaruhi tema penelitian (mengacu pada
Hasil-Hasil Penelitian terdahulu yang Relevan – BAB II)

Eksploratori dilakukan dengan menggunakan Metode Wawancara


atau Focus Group Discussion (FGD) kepada pejabat-pejabat atau
pegawai-pegawai yang terlibat atau berperan terhadap tema
penelitian di dalam organisasi-organisasi yang sedang diteliti.

3. “Modeling” adalah tahap untuk (a) menetapkan Model Teoritik yang


menjadi dasar perumusan konstelasi penelitian, (b) merumuskan
Kerangka Berpikir (research framework), dan (c) merumuskan
hipotesis penelitian. Penyusunan Model Teoritik dilakukan dengan
mengacu pada model-model teorik perilaku organisasi, deskripsi
teoritik variabel yang diteliti, dan hasil-hasil penelitian terdahulu
yang relevan. Terdapat 2 alternatif perumusan Konstelasi Penelitian
dan Hipotesis Penelitian, yaitu sebagai berikut:
a. Apabila dalam menetapkan Model Teoritik terdapat variabel
“Intervening”, maka dianjurkan untuk merumuskan Konstelasi
Penelitian berdasarkan Pendekatan Kausal, dengan Hipotesis
Penelitian tentang pengaruh variabel bebas terhadap variabel
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 32
terikat melalui “intervening variable”, dan selanjutnya digunakan
Teknik Analisis Jalur (Path Analysis). Contoh temuan “intervening
variable”, yaitu bahwa hasil identifikasi variabel-variabel yang
mempengaruhi kinerja adalah kepuasan kerja, budaya organisasi,
kepemimpinan melayani, dan kepribadian. Temuan ini
dikonfirmasikan dengan model teoritik yang telah dikutip pada
BAB II (misalnya: mengutip model teoritik dari Colquitt, Lepine
and Wesson, 2015), dan ternyata Variabel Kepuasan Kerja
merupakan variabel yang menghubungkan budaya organisasi,
kepemimpinan dan kepribadian, dengan kinerja. Maka
selanjutnya, penelitian ini menggunakan “intervening variabel”.

b. Apabila dalam menetapkan Model Teoritik tidak ditemukan


“Intervening variable”, maka dapat dilakukan perumusan
Konstelasi Penelitian berdasarkan Pendekatan Deskriptif
Kuantitatif, dengan Hipotesis Penelitian tentang hubungan antar
variabel bebas dengan variabel terikat, dan selanjutnya
digunakan teknik Analisis Korelasional atau Analisis Regresi.

c. Apabila dalam identifikasi variabel-variabel bebas yang diduga


mempengaruhi variabel terikat terdapat variabel “moderator”
(khususnya data Ex-Post Facto, misalnya data Laki - Perempuan,
Negeri-Swasta, dll), maka perumusan konstelasi penelitian dapat
dilakukan berdasarkan prinsip “Comparative Research”. Contoh
temuan “moderator variable”, yaitu bahwa pengaruh kepuasan
kerja terhadap kinerja kemungkinan akan berbeda pada guru PNS
dengan Guru Swasta. Dalam hal ini, maka status guru (PNS dan
Swasta) merupakan “moderator variable” (yang bersifat Ex-Post
Facto) pada pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru.

4. “Pre-Model Test” adalah tahap Triangulasi yang bertujuan untuk


memverifikasi perumusan Konstelasi Penelitian dan Hipotesis
Penelitian yang telah dirumuskan oleh peneliti, yang dilakukan oleh

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 33


Pakar (Expert) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia
atau Perilaku Organisasi, sehingga dapat dipastikan bahwa:
a. Konstelasi Penelitian yang dirumuskan oleh Peneliti telah sesuai
dengan Deskripsi Teoritik dan Kerangka Berpikir yang telah
disusun.
b. Hipotesis Penelitian telah sesuai dengan Konstelasi Penelitian.

5. “Model Test” adalah tahap pelaksanaan penelitian melalui Pendekatan


Kuantitatif untuk menguji Hipotesis Penelitian, melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Menetapkan Tempat dan Waktu Penelitian
b. Menetapkan Konstelasi Penelitian: Pengaruh, Hubungan, atau
Komparatif.
c. Menetapkan Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian.
d. Menetapkan Teknik Pengumpulan Data, yang mencakup Difinisi
Konseptual dan Opersional dari variabel-variabel penelitian, Kisi-
kisi Instrumen, Instrumen-instrumen Penelitian, dan Kalibrasi
Instrumen Penelitian.
e. Teknik Analisis Data Kuantitatif, mulai dari Analisis Deskriptif, Uji
Persyaratan Analisis Statistik, dan Teknik Pengujian Hipotesis
Statistik.
f. Hipotesis Statistik: penerimaan atau penolakan hipotesis
penelitian.

6. “Optimization Model”, yaitu tahap untuk mengidentifikasi indikator-


indikator yang diprioritaskan (priority order) untuk diperbaiki
(improved), dipertahankan (maintained), atau dikembangkan
(developed), yaitu sebagai berikut:
a. Analisis SITOREM yang dikembangkan oleh Soewarto
Hardhienata (2017) merupakan salah satu metode yang efektif
untuk mengidentifikasi indikator-indikator yang diprioritaskan
untuk diperbaiki, dipertahankan atau dikembangkan.
b. Penentuan urutan prioritas indikator uang perlu diperbaiki,
dipertahankan atau dikembangkan adalah berdasarkan kriteria
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 34
(1) Kontribusi Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat, (2)
Skor masing-masing indikator pada tiap Variabel Penelitian, dan
(3) Penilaian Pakar (Expert Judgment) pada tiap indikator (lihat
Widodo Sunaryo dan Sri Setyaningsih, 2018).

7. “Optimal Recommendations” adalah tahap untuk merumuskan


Rencana Aksi (Action Plan) terhadap hasil Analisis SITOREM, yaitu
berdasarkan urutan prioritas (priority order) indikator-indikator
yang perlu diperbaiki. Recana Aksi tersebut ditujukan pada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian tersebut,
misalnya Kepala Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala
Sekolah, dan/atau Guru. Rencana Aksi dilaksanakan dengan
menggunakan Narasumber yang kompeten terhadap variabel yang
diteliti, atau Pakar bidang Manajemen Sumber Daya Manusia atau
Perilaku Organisasi.

D. Konsep pemodelan (modeling) dalam pendekatan POP-SDM.


Salah satu tujuan dari Pendekatan POP-SDM adalah upaya
menemukan Model Penelitian yang dapat dijadikan landasan bagi
perumusan Konstelasi Penelitian (Research Framework) dan hipotesis
penelitian. Sumber-sumber dari Pemodelan Penelitian antara lain
berasal dari:
1. Model-model teoritik yang dikembangkan pada referensi (textbook
atau journal) Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia dan
Perilaku Organiasi. Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar 1 dan
Gambar 2 tersebut di atas, yaitu tentang aspek-aspek Sumber Daya
Manajemen dalam Konteks Perilaku Organisasi (Gibson et All, 2012,
p. 94; Colquitt, Lepine and Wesson, 2015, p. 88).
2. Pemodelan penelitian yang dikembangkan oleh peneliti dengan cara
membuat sintesis dari berbagai model penelitian yang telah teruji
sebelumnya (berdasarkan referensi dari jurnal - jurnal penelitian).
3. Merumuskan model penelitian berdasarkan temuan-temuan peneliti
di lapangan (tempat penelitian), sesuai kondisi alami yang terjadi di
lapangan, dengan tetap mengacu pada kaidah - kaidah dari
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 35
Pendekatan Eksploratori dan faktor - faktor Sumber Daya
Manajemen.
Dalam menetapkan suatu pemodelan untuk suatu penelitian,
terdapat hal-hal penting yang perlu mendapat perhatian, yaitu sebagai
berikut:
1. Apakah model tersebut telah mencakup variabel-variabel penelitian
yang termasuk Sumber Daya Manajemen yang bersumber dari faktor
organisasional, faktor kelompok, faktor individu, faktor perilaku
individu, atau faktor “outcomes”. Dalam konteks manajemen,
diharapkan model penelitian yang digunakan dapat mencakup
berbagai faktor sumber daya manajemen (tidak berkonsentrasi pada
salah satu dimensi sumber daya manajemen).
2. Apakah model penelitian tersebut telah secara jelas membedakan
mana variabel terikat, variabel bebas, variabel “intervening” atau
variabel “moderator”. Klasifikasi variabel tersebut sangat diperlukan
untuk merumuskan konstelasi penelitian dan hipotesis penelitian.
Sebagai contoh, apabila model penelitian tersebut mengandung
variabel “intervening”, maka konstelasi penelitian dan hipotesis
penelitian akan terdiri dari pengujian terhadap pengaruh langsung
dan pengaruh tidak langsung. Contoh lain, apabila model penelitian
tersebut mengandung variabel “moderator” (khususnya Variabel Ex-
Post Facto) maka konstelasi penelitian dan hipotesis penelitian akan
terdiri dari pengujian terhadap perbedaan-perbedaan (komparatif)
antar variabel penelitian.
a. Contoh Konstelasi Penelitian Tanpa “Intervening Variable”

ε
X1

X2
Y

X3

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 36


b. Contoh Konstelasi Penelitian Menggunakan “Intervening Variable”
(Y):

c. Contoh Konstelasi Penelitian Menggunakan “Moderator Variable”


(Status Sekolah):
Contoh Judul Penelitian:
Pengaruh Status Sekolah dan Masa Kerja pada Komitmen
terhadap Organisasi (KO)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 37


E. Konsep optimasi dalam pendekatan POP-SDM.
1. Pengertian dan Kegunaan:
a. SITOREM adalah singkatan dari “Scientific Identification Theory to
Conduct Operation Research in Education Management”, yang
secara umum dapat diartikan sebagai suatu metode ilmiah yang
digunakan untuk mengidentifikasi variabel - variabel (theory)
untuk melaksanakan “Operation Research” dalam bidang
Manajemen Pendidikan (Soewarto Hardhienata, 2017).

b. Tujuan dan kegunaan SITOREM adalah untuk “optimization”


(melakukan optimasi) terhadap indikator-indikator variabel
penelitian, baik melalui perbaikan (improved), pertahankan
(maintained), atau pengembangan (developed). Pada hakikatnya,
“optimization” adalah “a technique to determine optimum solutions
to problem. It means, solutions become optimum when used the
criteria “doing the most with the least” (Kelly, 2010)

c. Dalam konteks penelitian-penelitian Korelasional dan Analisis


Jalur, SITOREM digunakan sebagai metode untuk melakukan:
1) Identifikasi kekuatan hubungan/pengaruh antara Variabel
Bebas dengan Variabel Terikat.
2) Analisis Nilai hasil penelitian untuk tiap indikator variabel
penelitian.
3) Analisis terhadap bobot masing-masing indikator dari tiap
variabel penelitian berdasarkan kriteria “Cost, Benefit,
Urgency, and Importance” (CBUI).

Aspek biaya, waktu, upaya (effort), atau sumberdaya


yang diperlukan pada indikator tersebut. Semakin
COST
tinggi “cost” suatu indikator, berarti semakin besar
peranan indikator di dalam suatu variabel.
Aspek manfaat, kegunaan, atau kontribusi yang
diberikan indikator tersebut terhadap variabelnya.
BENEFIT Semakin tinggi “benefit” suatu indikator, berarti
semakin besar peranan indikator tersebut di dalam
suatu variabel.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 38


Aspek dorongan, desakan atau kebutuhan (untuk
diwujudkan) dari suatu indikator di dalam suatu
URGENCY variabel. Semakin besar “urgency” suatu indikator,
berarti semakin besar peranan indikator tersebut di
dalam suatu variabel
Taraf pentingnya peranan suatu indikator di dalam
suatu variabel. Semakin tinggi taraf “importance”
IMPORTANCE
suatu indikator, maka semakin besar peranan
indikator tersebut di dalam suatu variabel.

Contoh Penilaian Bobot Suatu Indikator


Variabel: Keinovatifan
Kekuatan Hubungan Dengan Variabel Terikat (Kualitas Layanan).

2. Identifikasi kekuatan hubungan (atau pengaruh) antara variabel


bebas dan variabel terikat dinyatakan sebagai berikut:
a. Pada penelitian Korelasional, kekuatan hubungan dinyatakan
berdasarkan besarnya koefisien korelasi antar variabel penelitian.
Semakin tinggi koefisien korelasi, maka semakin tinggi kekuatan
hubungan antar variabel penelitian.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 39


b. Pada penelitian Analisis Jalur, kekuatan hubungan dinyatakan
dengan besarnya pengaruh (Koefisien Jalur atau Phi) suatu
variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin tinggi koefisien
jalur, maka semakin tinggi pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.

3. Analisis Nilai Hasil Penelitian untuk tiap indikator variabel penelitian


dihitung dari rata - rata skor tiap indikator dari tiap variabel
penelitian. Skor rata-rata tiap indikator merupakan gambaran
tentang kondisi aktual indikator - indikator tersebut dari sudut
pandang sampel penelitian (sumber data diambil dari Deskripsi Data
Hasil Penelitian pada BAB IV Tesis/Disertasi).

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 40


Contoh Perhitungan:
Rata-Rata Skor Indikator Variabe “Keinovatifan”
Jumlah Sampel/Subyek: 136 Orang; Skala Nilai Likert: Skor 1
Terendah S/D 5 Tertinggi.

4. Penetapan Klasifikasi Indikator.


a. Setelah diperoleh Rata - Rata Skor Hasil Penelitian pada tiap
indikator dan Bobot (%) masing-masing Indikator, maka selanjutnya
dapat dilakukan analisis untuk menetapkan klasifikasi indikator -
indikator variabel penelitian, yaitu menjadi (a) Kelompok Indikator
yang perlu segera diperbaiki (Bobot Tinggi dan Skor Rendah), dan
(b) Kelompok Indikator yang perlu dipertahankan atau
dikembangkan (Bobot Tinggi dan Skor Tinggi).

b. Faktor penting lainnya yang harus diperhitungkan adalah taraf


kekuatan hubungan atau pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Apabila hubungan antara variabel X1 terhadap Y lebih kuat
daripada hubungan antara Variabel X2 dengan Y, maka bobot dari
indikator-indikator variabel X1 diberikan urutan prioritas yang lebih
tinggi daripada bobot indikator - indikator variabel X2. Taraf
kekuatan hubungan antar variabel dilihat dari besarnya koefisien

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 41


korelasi. Sedangkan taraf pengaruh variabel yang satu terhadap
variabel lain dilihat dari besarnya koefisien regresi.

Tabel Penetapan Klasifikasi Indikator


(Contoh: Variabel “Keinovatifan”)

Hasil Penetapan Klasifikasi Indikator adalah berupa penetapan


kelompok-kelompok indikator yang perlu segera dioptimasi, yaitu
diperbaiki, dipertahankan atau dikembangkan kelak.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 42


POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 43
BAGIAN IV
SISTEMATIKA
PROPOSAL PENELITIAN
BAGIAN KEEMPAT
SISTEMATIKA PROPOSAL PENELITIAN
MENGGUNAKAN PENDEKATAN POP-SDM

JUDUL PROPOSAL PENELITIAN:


Contoh Judul: Pemodelan dan Optimasi Kinerja Guru (Studi Empirik
Menggunakan Pendekatan POP-SDM pada Guru PNS SMP Negeri di
Jakarta Selatan).

BAB I: PENDAHULUAN
A. Tema Penelitian:
Menjelaskan tentang pentingnya variabel yang menjadi tema
penelitian (disebut Variabel Utama), yaitu variabel yang memiliki
peranan penting bagi pencapaian tujuan organisasi atau tujuan
pendidikan.

B. Latarbelakang Penelitian:
1. Uraian tentang ruang lingkup variabel utama, baik dalam arti
dinamikanya dan/atau peraturan perundang-undangan yang
mendasarinya. Misal: Kinerja Guru, diuraikan bagaimana proses
berlangsungnya kinerja guru, merupakan bagian penting dari
sumber daya manajemen, dan dijelaskan tentang peraturan-
peraturan yang mendasari kinerja guru.
2. Uraian tentang kondisi dari variabel utama akhir - akhir ini (2-3
tahun terakhir): apakah kondisi kinerja guru sedang bermasalah
atau sebaliknya sedang menunjukkan keadaan (prestasi, kualitas)
yang menonjol.
3. Uraian tentang hasil survey pendahuluan (prelimenary study)
tentang kinerja guru pada 3-4 sekolah (sampel 30 guru) di
wilayah penelitian.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 44


C. Fokus dan Sub-Fokus Penelitian:
1. Fokus Penelitian: Merumuskan Pemodelan Penelitian yang dapat
berfungsi meningkatkan variabel utama penelitian ini
2. Sub-Fokus 1 : Menggunakan Model Penelitian yang telah
dirumuskan untuk digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan
cara melakukan identifikasi terhadap variabel - variabel lain yang
diduga mempengaruhi variabel utama penelitian, merumuskan
Model (Konstelasi) Penelitian, dan melakukan pengujian
terhadap model penelitian tersebut.
3. Sub-Fokus 2 : Merumuskan Optimasi, yaitu upaya-upaya atau
strategi untuk memperbaiki dan mempertahankan indikator -
indikator dari variabel penelitian yang memiliki prioritas
tertinggi.

D. Perumusan Masalah (Pertanyaan Penelitian):


1. Bagaimanakah perumusan Model Penelitian yang dapat berfungsi
untuk meningkatkan variabel utama penelitian ini?
2. Bagaimanakah proses pengujian terhadap Model Penelitian yang
telah ditetapkan?
3. Bagaimanakah melakukan optimasi terhadap indikator-indikator
dari variabel-variabel penelitian yang memiliki prioritas tinggi?

E. Tujuan Penelitian
(Catatan: Tujuan adalah merumuskan model penelitian yang
berfungsi efektif meningkatkan variabel utama, dan merumuskan
strategi melakukan optimasi)

F. Kegunaan dan Kebaharuan Penelitian


(Catatan: Kegunaan dilihat secara Teoritik dan secara Praktik.
Sedangkan kebaharuan dapat ditinjau dari segi variabel baru yang
diteliti, sintesis dari variabel yang diteliti, model teoritik yang

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 45


digunakan, metode penelitian yang digunakan, atau strategi
melakukan optimasi terhadap variabel-variabel penelitian).

BAB II: KAJIAN TEORITIK, HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN DAN


KERANGKA BERPIKIR

A. KAJIAN TEORITIK:
1. Hakikat Variabel Utama
Catatan: untuk menulis deskripsi teoritik tentang Hakikat Kinerja
disarankan untuk menyusun terlebih dahulu Lembar Kerja
Deskripsi Teoritik (LKDT). Berikut di bawah ini contoh penulisan
LKDT variabel Kinerja:

Sumber: Widodo Sunaryo (2018)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 46


2. Teori Pemodelan
a. Misal: Mengutip Model Teoritik dari Colquitt et al, 2015; atau
Robbins & Judge, 2013; atau Gibson et al, 2012.
b. Merumuskan atau membuat Sintesis tentang Model Teoritik
yang akan digunakan.

3. Teori Optimasi
Catatan: Mengutip Teori Analisis SITOREM atau Teori Analisis
Dimensi.

B. HASIL-HASIL PENELITIAN TERDAHULU YANG RELEVAN


Catatan: Mengutip 10 Hasil Penelitian Terdahulu yang relevan
dengan Variabel Utama

Contoh penulisan hasil prenelitian yang relevan tentang hubungan


antara Budaya Organisasi dengan Kinerja, sebagai berikut:

Penelitian Lulus Triwahyuni, Thamrin Abdullah, dan Widodo


Sunaryo (2014: 156-165) yang berjudul “The Effect of
Organizational Culture, Transformational Leadership and Self-
confidence to Teachers’ Performance” memberikan kesimpulan
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan (r = 0,518 p <
0.05) antara budaya organisasi dengan kinerja guru. Semakin tinggi
tingkat budaya organisasi, diprediksi akan semakin tinggi pula taraf
kinerja guru.

(dalam Daftar Pustaka ditulis: Lulus Triwahyuni, Thamrin Abdulah,


dan Widodo Sunaryo. “The Effect of Organizational Culture,
Transformational Leadership and Self-Confidence to Teachers’
Performance”. International Journal of Managerial Studies and
Research (IJMSR), Volume 2, Issue 10, November 2014, pp. 156-165).

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 47


BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. PERENCANAAN PENELITIAN:
1. Tempat Penelitian.
Contoh: Penelitian dlakukan pada 142 SMA Swasta yang tersebar
di 40 Kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.

2. Jadual Waktu Penelitian.


Contoh:

3. Sumber Data Penelitian


a. Data Primer diperoleh dari sumber-sumber:
1) Penyebaran Instrumen Penelitian (kuesioner/Angket,
Tes, dll)
2) Wawancara, Observasi, focus group discussion, dll.
b. Data Sekunder diperoleh dari sumbr-sumber:
1) Dokumen-dokumen organisasi (Struktur organisasi,
jumlah pegawai, dll)
2) Profil Organisasi (Company Profile, Website resmi, dll)

B. PENDEKATAN PENELITIAN: POP-SDM


1. Langkah-langkah Penelitian.
Catatan: dicantumkan Gambar dan Penjelasan tentang langkah-
langkah penelitian menurut Pendekatan POP-SDM

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 48


2. Tahapan Penelitian:
a. “Research Theme”:
1) Memastikan bahwa terdapat masalah aktual tentang
variabel penelitian, yang diidentifikasi melalui Observasi,
Wawancara, dll.
2) Mengidentifikasi variabel-2 yang diduga mempengaruhi
variabel utama penelitian (Observasi, Wawancara, dll)

b. “Pre-Modeling”:
1) Menggunakan proses “Expert Judgment” untuk
memverifikasi Variabel-variabel yang diduga
mempengaruhi Variabel Utama dengan berdasarkan
Model-model Teoritik, dan Hasil-hasil Penelitian yang
Relevan – BAB II)
2) Menggunakan proses “Expert Judgment” untuk
memverifikasi Konstelasi Penelitian dan Hipotesis
Penelitian Kuantitatif.

c. “Modeling”:
1) Menetapkan Konstelasi Penelitian Kuantitatif
2) Menetapkan Hipotesis Penelitian Kuantitatif

d. “Model Test”:
1) Mempersiapkan rencana Penelitian Kuantitatif (populasi
dan sampel, difinisi konseptual dan operasional variabel
penelitian, kisi-kisi instrument, LKIP dan Instrumen
Penelitian)
2) Teknik analisis data (penelitian kuantitatif), dan hipotesis
statistik
3) Melakukan Pengujian Hipotesis Statistik

e. “Optimation Model”:
1) Konsep Analisis SITOREM
2) Langkah-langkah Analisis SITOREM

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 49


f. “Optimal Recommendation”
1) Penetapan Urutan Prioritas Indikator-indikator yang
perlu diperbaiki, dipertahankan dan/atau dikembangkan
2) Merancang Rencana Aksi (Action Plan) dalam rangka
optimasi indikator-indikator yang akan diperbaiki, yang
dapat dilakukan antara lain mempersiapkan program-
program:
a) Program Edukasi, yaitu merencanakan forum-forum
pelatihan, lokakarya, seminar, dll.
b) Program Sosialisasi, yaitu merencanakan kegiatan
penyuluhan, “coaching”, konseling, dll.
c) Program Regulasi, yaitu merencanakan
pemberlakuan peraturan-peraturan untuk
pelaksanaan dari hasil optimasi, misalnya
merencanakan program penguatan pelaksanaan
peraturan yang telah berjalan, merencanakan
perbaikan (revisi) peraturan yang ada, atau
merencanakan pembuatan peraturan baru..
d) Diseminasi Hasil Penelitian, yaitu melakukan
penyebarluasan (publikasi) hasil-hasil penelitian
melalui penerbitan buku, prosiding atau jurnal
penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Contoh Penulisan:
Bass, B.M. and R.E. Riggio. 2006. Transformational Leadership.
London: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers.

Daft, R.L. The Leadership Experience. 2008. Natorp Boulevard


Mason, USA: Thomson Higher Education.

DuBrin, A.J. 2013. Principles of Leadership. South Western, Canada:


Cengage Learning.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 50


García-Morales, V.J., M.M. Jiménez-Barrionuevo, and L. Gutiérrez-
Gutiérrez. 2012. “Transformational leadership influence
on organizational performance through organizational
learning and innovation”. Journal of Business Research,
Vol. 65; pp. 1040-1050

Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, J.H. Donnelly, Jr., and R. Konopaske.


2006. Organizations: Behavior, Structure and Processes.
New York: McGraw-Hill.

Jaja Sudarjat, Suwarto Hardhienata and Widodo Sunaryo. 2016.


“Relationship between Organizational Culture,
Transformational Leadership, Working Motivation to
Organizational Commitment”. International Journal of
Managerial Studies and Research (IJMSR), Volume 4, Issue
10, pp. 93-98.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 51


LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Form Observasi
Contoh Form Pedoman Observasi:

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 52


2. Form Wawancara
Contoh Form Pedoman Wawancara:

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 53


3. Form “Focus Group Discussion” (contoh)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 54


4. Form “Expert Judgment” (contoh)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 55


5. Lembar Kerja Instrumen Penelitian (contoh).

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 56


6. Instrumen-Instrumen Penelitian (contoh instrument
angket/kuesioner)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 57


BAGIAN V
SISTEMATIKA
LAPORAN HASIL PENELITIAN
BAGIAN KELIMA
SISTEMATIKA LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. DATA HASIL PENELITIAN KUANTITATIF


1. Variabel Terikat (Y)
a. Deskripsi Statistik Data, meliputi Skor-skor Rata-rata, Modus,
Median, Standar Deviasi, Skor Tertinggi, Skor Terendah, dll.
Contoh tabulasi Statistik Data:

b. Distribusi Frekuensi, meliputi perhitunan rentang kelas,


panjang kelas, dan distribusi skor hasil penelitian (skor
empirik)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 58


Contoh tabulasi Distribusi Frekuensi:

c. Histogram, yaitu pemaparan distribusi frekuensi skor empirik


melalui histogram.
Contoh Grafik Histogram:

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 59


d. Data skor rata-rata tiap indikator variabel penelitian
Contoh penulisan skor rata-rata tiap indikator:

e. Temuan, yaitu perhitungan perbandingan skor teoritik dan


skor empirik untuk menilai taraf tinggi-rendahnya yang
diteliti.
Contoh penulisan temuan data skor empiric (hasil penelitian):

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 60


2. Variabel Bebas (X1) (Apabila menggunakan “Intervening Variable”)
– Ditulis dengan cara yang sama seperti contoh-contoh diatas.
a. Data Statistik, meliputi Skor-skor Rata-rata, Modus, Median,
Standar Deviasi, Skor Tertinggi, Skor Terendah, dll.
b. Distribusi Frekuensi, meliputi perhitunan rentang kelas,
panjang kelas, dan distribusi skor hasil penelitian (skor
empirik)
c. Histogram, yaitu pemaparan distribusi frekuensi skor empirik
menggunakan grafik histogram.
d. Data skor rata-rata tiap indikator variabel penelitian.
e. Temuan, yaitu perhitungan perbandingan skor teoritik dan
skor empirik untuk menilai taraf tinggi-rendahnya yang diteliti

3. Variabel Bebas (X2) - Ditulis dengan cara yang sama seperti contoh-
contoh diatas.
a. Data Statistik, meliputi Skor-skor Rata-rata, Modus, Median,
Standar Deviasi, Skor Tertinggi, Skor Terendah, dll.
b. Distribusi Frekuensi, meliputi perhitunan rentang kelas,
panjang kelas, dan distribusi skor hasil penelitian (skor
empirik)
c. Histogram, yaitu pemaparan distribusi frekuensi skor empirik
menggunakan grafik histogram.
d. Data skor rata-rata tiap indikator variabel penelitian.
e. Temuan, yaitu perhitungan perbandingan skor teoritik dan
skor empirik untuk menilai taraf tinggi-rendahnya yang diteliti

4. Variabel Bebas (X3) - Ditulis dengan cara yang sama seperti contoh-
contoh diatas.
a. Data Statistik, meliputi Skor-skor Rata-rata, Modus, Median,
Standar Deviasi, Skor Tertinggi, Skor Terendah, dll.
b. Distribusi Frekuensi, meliputi perhitunan rentang kelas,
panjang kelas, dan distribusi skor hasil penelitian (skor
empirik)

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 61


c. Histogram, yaitu pemaparan distribusi frekuensi skor empirik
menggunakan grafik histogram.
d. Data skor rata-rata tiap indikator variabel penelitian.
e. Temuan, yaitu perhitungan perbandingan skor teoritik dan
skor empirik untuk menilai taraf tinggi-rendahnya yang
diteliti.

B. PENGUJIAN PERSYARATAN ANALISIS STATISTIK (PARAMETRIK)


1. Uji Normalitas atau Uji Normalitas Galat Baku, yaitu itu untuk
menguji apakah data penelitian berasal dari populasi yang
berdistribusi normal (Lhitung). Pengujian dapat dilakukan dengan
menggunakan Teknik Lilliefors atau Teknik Chi-Kuadrat.
Contoh penulisan Hasil Uji Normalitas Galat Baku Menggunakan
Teknik Lilliefors:

Ditulis untuk variabel-variabel lain: Y atas X2, Y atas X3, dan


seterusnya

2. Uji Linearitas Persamaan Regresi, yaitu untuk menguji apakah


hubungan antar 2 variabel bersifat linear. Pengujian dilakukan
menggunakan Teknik Analisis Regresi.
Contoh penulisan Hasil Uji Linearitas:

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 62


Disamping Hasil Uji Linearitas Persamaan Regresi, digambarkan
pula Diagram Pencar (Scatter Diagram) antar variabel, seperti
contoh di bawah ini.

Diagram Pencar dihitung dan digambar pada Persamaan Regresi


Variabel lain: Y = a + bX2, Y = a + BX3, dan seterusnya.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 63


3. Uji Homogenitas, yaitu untuk mengetahui apakah skor variabel
bebas dan skor variabel terikat memiliki varians yang sama.
Pengujian dilakukan menggunakan Teknik Fisher atau Teknik
Bartlett.
Contoh Hasil Uji Homogenitas:

Ditulis untuk variabel-variabel lain: Y atas X2, Y atas X3, dan


seterusnya.

C. PENGUJIAN HIPOTESIS
1. Pengujian Hipotesis pada penelitian “hubungan” (korelasional)
dilakukan dengan menggunakan rumus Korelasi “Product Moment”,
baik untuk perhitungan koefisien korelasi sederhana dan koefisien
korelasi ganda.
a. Contoh Konstelasi Penelitian Korelasional:

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 64


b. Contoh penulisan Hasil Pengujian Hipotesis Korelasi Sederhana:

Ditulis untuk koefisien korelasi variabel-variabel lainnya: ry2, ry3,


dan setrusnya.

c. Contoh Penulisan Hasil Pengujian Hipotesis Korelasi Ganda


(Multiple):

2. Pengujian Hipotesis pada penelitian “pengaruh” yang


menggunakan “intervening variable” dilakukan menggunakan
Teknik Analisis Jalur (Path Analysis). Berikut dibawah ini contoh
Konstelasi Penelitian dan Hipotesis Penelitian yang menggunakan
Teknis Analisis Jalur.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 65


a. Contoh Konstelasi Penelitian Analisis Jalur:

b. Hipotesis Penelitian untuk Konstelasi Penelitian tersebut diatas


adalah:
1) Terdapat pengaruh Lqangsung Iklim Organisasi pada
Komitmen terhadap Profesi.
2) Terdapat Pengaruh Langsung Efikasi Diri pada Komitmen
terhadap Profesi.
3) Terdapat Pengaruh Langsung Keterlibatan Kerja pada
Komitmen terhadap Profesi.
4) Terdapat Pengaruh Langsung Iklim Organisasi pada
Keterlibatan Kerja
5) Terdapat Pengaruh Langsung Efikasi Diri pada Keterlibatan
Kerja
6) Terdapat Pengaruh Tidak Langsung Iklim Organisasi pada
Komitmen terhadap Profesi melalui Keterlibatan Kerja.
7) Terdapat Pengaruh Tidak Langsung Efikasi Diri pada
Komitmen terhadap Profesi melalui Keterlibatan Kerja.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 66


c. Contoh penulisan Hasil Penelitian Analisis Jalur:
1) Hasil Analisis Jalur pada Substruktur 1:

Gambar Konstelasi pada Substruktur 1 adalah pengaruh


variabel-variabel eksogenus (Iklim Organisasi, Efikasi Diri
dan Keterlibatan Kerja) terhadap variabel Endogenus
(Komitmen terhadap Profesi.

Persamaan Regresi Substruktur 1 adalah :


Z = ρzX1 + ρzX2 + ρyY + Ꜫz

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 67


2) Hasil Analisis Jalur pada Substruktur 2:

Gambar konstelasi pada Substruktur 2 adalah pengaruh


variabel-variabel eksogenus (Iklim Organisasi dan Efikasi
Diri) terhadap variabel Endogenus (Keterlibatan Kerja):

Persamaan Regresi Substruktur 2 adalah: Y = ρyX1 + ρyX2 +


Ꜫy

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 68


3) Hasil Analisis Jalur pada Substruktur 3 adalah pengaruh
variabel Eksogen (Iklim Organisasi) terhadap variabel
Endogen (Efikasi Diri):

Iklim Organisasi
X1

px1x2 = 0.55

Efikasi Diri
X2

Gambar 4.10: Gambar Konstelasi Analisis Jaluir pada


Substruktur 3

Persamaan Regresi Substruktur 3 adalah: X12 = ρX12 + Ꜫ

4) Hasil Analisis Jalur pada Konstelasi Seluruh Variabel:

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 69


D. HASIL ANALISIS SITOREM
1. Hasil Identifikasi Kekuatan Hubungan/Pengaruh dari Variabel
Bebas pada Variabel Terikat, sebagaimana contoh pada table di
bawah ini.

2. Hasil Analisis Skor Indikator-indikator tiap variabel penelitian


sebagaimana contoh pada gambar di bawah ini.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 70


3. Hasil Penilaian Pakar (Expert Judgment) tentang Bobot tiap
indikator dari variabel penelitian (dilakukan dengan cara yang
sama pada tiap variabrel penelitian), sebagaimana contoh di
bawah ini.

4. Penetapan Klasifikasi Urutan Prioritas Indikator pada tiap


vasriabel penelitian, sebagaimana contoh di bawah ini.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 71


5. Hasil Akhir Analisis SITOREM, yaitu merupakan tabulasi dari
skor-skor indikator dan pembobotan tiap indikator, serta
rekomendasi untuk tiap indikator, sebagaimana digambarkan
dalam table berikut di bawah ini.

TABEL XX: HASIL ANALISIS SITOREM

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 72


E. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Pembahasan Hasil Penelitian Eksploratori:
a. Research Theme: Apakah benar variabel utama (yang menjadi
topik/tema penelitian) bermasalah? Apakah telah dilakukan
identifikasi terhadap variabel-variabel yang diduga
mempengaruhi variabel utama?
b. Pre-Modeling: Apakah telah dilakukan verifikasi dan triangulasi
oleh Pakar (Expert) tentang variabel-variabel yang diduga
mempengaruhi variabel utama? Melalui proses “Expert
Judgment”, apakah telah dilakukan verifikasi dan triangluasi oleh
Pakar tentang Konstelasi Penelitian dan Hipotesis-hipotesis
Penelitian?
c. Modeling: Berdasarkan hasil “Expert Judgment”, apakah telah
dapat ditetapkan Konstelasi Penelitian dan Hipotesis-hipotesis
Penelitian?

2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis-hipotesis Penelitian (Model


Test):
a. Dijelaskan temuan pada penelitian ini, yaitu mencantumkan
hasil perhitungan koefisien korelasi atau koefisien jalur pada
Pengujian Hipotesis 1, Pengujian Hipotesis 2, Pengujian
Hipotesis 3, dan setrusnya.
b. Kemudian dibahas berdasarkan teori-teori yang dikutip dan
kerangka berpikir yang telah ditulis pada BAB II. Apakah temuan
pada penelitian ini sesuai dengan Kerangka Berpikir (Conceptual
Framework) yang telah dirumuskan.
c. Membandingkan temuan pada penelitian ini dengan temuan-
temuan pada Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan (BAB II).
Agar dibandingkan koefisien korelasi atau koefisien jalur hasil
penelitian ini dibandingkan dengan koefisien korelasi atau
koefisien jalur pada Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 73


d. Selanjutnya agar dibuat rangkuman pada masing-masing
Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 1, Hipotesis 2, Hipotesis
3, dan seterusnya. Kemudian dirumuskannya Model Penelitian
(Konstelasi Penelitian) berdasartkan hasil-hasil pengujian
hipotesis-hipotesis penelitian

3. Pembahasan tentang Implementasi “Optimization Model”


berdasarkan Analisis SITOREM, yaitu sebagai berikut:
a. Langkah-langkah yang telah ditempuh dalam Analisis SITOREM
b. Temuan-temuan dari Hasil Analisis SITOREM (Besarnya
koefisien korelasi/regresi antar variabel penelitian, dan tabulasi
skor tiap indikator pada tiap variabel penelitian). Lihat Tabel XX:
Hasil Analisis SITOREM

4. Pembahasan tentang “Optimal Recommendations”, yaitu:


a. Penetapan Urutan Prioritas Indikator-indikator yang perlu
diperbaiki, dipertahankan dan/atau dikembangkan
b. Menyusun Rencana Aksi (Action Plan) dalam rangka optimasi
indikator-indikator yang akan diperbaiki.

F. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan Penelitian adalah hal-hal yang menjadi kendala
atau keterbatasan yang bersifat ilmiah (bukan masalah-masalah yang
bersifat personal/pribadi) dalam proses penyusunan tesis/disertasi,
yang antara lain adalah:
1. Apakah peneliti menghadapi kendala dalam mengakses sumber-
sumber referensi yang relevan (buku, jurnal, prosiding)?
2. Apakah model (konstelasi) penelitian yang dikembangkan telah
menjangkau secara komprehensif mengenai variabel-variabel yang
mempengaruhi variabel utama?
3. Apakah populasi dan sampel penelitian yang dijangkau dalam
penelitian ini telah memenuhi kaidah nilmiah dan sesuai dengan
harapan peneliti?

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 74


4. Apakah proses optimasi terhadap indikator-indikator yang
diprioritaskan telah sesuai dengan kondisi aktual di tempat
penelitian?

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 75


BAGIAN VI
KESIMPULAN
IMPLIKASI & SARAN
BAGIAN KEENAM
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Penulisan Kesimpulan pada hakikatnya adalah memberikan
penjelasan tentang pencapaian Tujuan Penelitian melalui perumusan
Model Penelitian, menjawab Hipotesis Penelitian, dan merumuskan
strategi melakukan Optimasi hasil penelitian. Sebagai contohnya adalah
sebagai berikut:
1. Pemodelan. Penelitian ini telah berhasil menemukan upaya atau
strategi untuk meningkatkan Komitmen terhadap Profesi dengan
cara menggunakan model (konstelasi) penelitian tentang pengaruh
variabel-variabel Iklim Organisasi, Efikasi Diri dan Keterlibatan
kerja. Adapun Model Peningkatan Komitmen terhadap Profesi yang
menjadi temuan dan telah teruji dari hasil penelitian ini adalah
sebagaimana gambar di bawah ini.

p = 0.454

P = 0.623
r = 0.112 P = 0.891

P = 0.754

p = 0.712

Gambar 5.1: Model Peningkatan Komitmen terhadap Profesi

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 76


2. Pengujian Model (Model Test). Berdasarkan Model Penelitian
tersebut di atas, penelitian ini telah berhasil mengidentifikasi
besarnya pengaruh langsung Iklim Organisasi (sangat kuat), Efikasi
Diri (kuat) dan Keterlibatan Kerja (sangat kuat) pada Komitmen
terhadap Organisasi, serta telah berhasil mengidentikasi besarnya
pengaruh tidak langsung Iklim Organisasi pada Komitmen terhadap
Profesi melalui Keterlibatan Kerja (sangat kuat), dan besarnya
pengaruh tidak langsung Efikasi Diri pada Komitmen terhadap
Profesi melalui Keterlibatan Kerja, yaitu sebagai berikut (contoh):
a. Terdapat pengaruh langsung yang positif, signifikan dan bertaraf
sedang (px1.z = 0.454, p<.05) Iklim Organisasi pada Komitmen
terhadap Profesi, sehingga penguatan pada Iklim Organisasi
dapat meningkatkan Komitmen terhadap Profesi.
b. Terdapat pengaruh langsung yang positif, siginikan dan bertaraf
kuat (px2.z = 0.712, p<0.05) Efikasi Diri pada Komitmen
terhadap Profesi, sehingga penguatan pada Efikasi Diri dapat
meningkatkan Komitmen terhadap Profesi.
c. Terdapat pengaruh langsung yang positif, signifikan dan kuat
(py.z = 0.891, p< 0.05) Keterlibatan Kerja pada Komitmen
terhadap Profesi, sehingga penguatan pada Keterlibatan kerja
diapat meningkatkan Komitmen terhadap Profesi.
d. Terdapat pengaruh langsung yang positif, signifikan dan kuat
(px1.y = 0.623, p<0.05) Iklim Organisasi pada Keterlibatan Kerja,
sehingga penguatan pada Iklim Organisasi diapat meningkatkan
Keterlibtan Kerja.
e. Terdapat pengaruh langsung yang positif, signifikan dan kuat
(px2.y = 0.754, p<0.05) Efikasi Diri pada Keterlibatan Kerja,
sehingga penguatan Efikasi Diri dapat meningkatkan
Keterlibatan Kerja.
f. Terdapat pengaruh tidak langsung yang positif, signifikan dan
sedang (px1.z.y = 0.555) Iklim Organisasi pada Komitmen
terhadap Profesi melalui Keterlibatan kerja. Mengingat bahwa
px1.z.y (0.555) lebih besar dari px1.z (0.454), berarti
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 77
Keterlibatan Kerja berfungsi efektif sebagai “Intervening
Variable” pada pengaruh Iklim Organisasi pada Komitmen
terhadap Profesi. Dengan demikian penguatan Iklim Organisasi
dan Keterlibatan Kerja dapat meningkatkan Komitmen terhadap
Profesi.
g. Terdapat pengaruh tidak langsung yang positif, signifikan dan
kuat (px2.z.y = 0.634) Efikasi Diri pada Komitmen terhadap
Profesi melalui Keterlibatan Kerja. Mengingat bahwa px2.z.y
(0.634) lebih kecil daripada px2.z (0.754), berarti Keterlibatan
Kerja tidak berfungsi efektif sebagai “intervening Variable” pada
pengaruh Efikasi Diri pada Komitmen terhadap Profesi. Dengan
demikian penguatan Efikasi Diri dan Keterlibatan Kerja dapat
meningkatkan Komitmen terhadap Profesi.

3. Optimasi. Penelitian ini telah berhasil menemukan strategi untuk


melakukan optimasi terhadap indikator-indikator variabel
penelitian yang perlu diprioritaskan untuk diperbaiki dan
dipertahankan/dikembangkan untuk dapat meningkatkan
Komitmen terhadap Profesi. Indikator-indikator variabel penelitian
tersebut tercantum pada table di bawah ini.

Tabel 5.1: Urutan Prioritas Indikator-indikator Variabel Penelitian

No Indikator-Indikator No Indikator-indikator
Variabel
Urt Diperbaiki Urt Dipertahankan

Keterlibatan
Kerja (py.z = Pekerjaan sebagai
0.891) 1 Minat Utama 1 Daya Tarik Tugas
Kehidupan

Hubungan
Kejelasan
2 2 Profesional dalam
Tugas/Pekerjaan
Bekerja

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 78


No Indikator-Indikator No Indikator-indikator
Variabel
Urt Diperbaiki Urt Dipertahankan

Kesempatan Kesesuaian
3 Pengembangan 3 Pekerjaan dengan
Pribadi Konsep Diri

Hirarki Jabatan
4
yang diduduki
Efikasi Diri
(px2.z = 0.712) 4 Keyakinan Diri 5 Pengerahan Spirit

Pengalaman Dukungan dari


5 6
Berhasil Pimpinan

Dorongan untuk
7 menyelesaikan
masalah

Kemauan bertahan
8 dalam menghadapi
kesulitan

Iklim
Organisasi Kebijakan
Kejelasan
(px1.z = 0.454) 6 9 Manajemen dalam
pekerjaan/tugas
pengelolaan SDM

Pengakuan atas Pola pengambilan


7 10
pencapaian prestasi keputusan

Kebebasan
11 Menyampaikan
usulan/pendapat

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 79


No Indikator-Indikator No Indikator-indikator
Variabel
Urt Diperbaiki Urt Dipertahankan

Identitas
12 Keanggotaan pada
organisasi

Hubungan antar
13
Pribadi

Sistem Imbalan
14
Kerja

Ikatan Emosional Perasaan Positif


8 15
terhadap Profesi terhadap Profesi

Kesadaran akan
Keterlibatan diri kerugian bila
9 16
terhadap Profesi meninggalkan
Komitmen
Profesi
terhadap
Profesi (Z)
Hasrat
Kesediaan untuk
10 Mempertahankan 17
memajukan Profesi
Profesi

Berkewajiban
18
terhadap Profesi.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 80


B. IMPLIKASI HASIL PENELITIAN
Implikasi hasil penelitian adalah dampak yang dapat ditimbulkan
dari hasil-hasil penelitian, dan upaya-upaya yang dapat dilakukan
untuk mengimplementasikan dampak dari hasil penelitian tersebut.
Sebagai contohnya:
1. Pemodelan.
Model Peningkatan Komitmen terhadap Profesi (Gambar 5.1) yang
telah teruji secara empirik dapat digunakan sebagai strategi untuk
meningkatkan Komitmen terhadap Profesi melalui variabel-variabel
bebas Iklim Organisasi dan Efikasi Diri serta variabel “intervening”
Keterlibatan Kerja. Implikasi dari model tersebut adalah:
a. Peningkatan Komitmen terhadap Profesi dapat dilakukan secara
langsung dengan memberikan penguatan pada Iklim Organisasi.
b. Peningkatan Komitmen terhadap Profesi dapat dilakukan secara
langsung melalui penguatan Efikasi Diri.
c. Penguatan Komitmen terhadap Profesi dapat dilakukan secara
langsung melalui penguatan Keterlibatan Kerja.
d. Penguatan Komitmen terhadap Profesi dapat dilakukan dengan
melakukan penguatan terhadap Iklim Organisasi dan penguatan
Keterlibatan Kerja.
e. Penguatan Komitmen terhadap Profesi dapat dilakukan dengan
melakukan penguatan Efikasi Diri dan penguatan Keterlibatan
Kerja.
2. Optimasi
Penelitian ini telah menghasilkan temuan-temuan tentang strategi
untuk melakukan optimasi, yaitu melalui penetapan urutan
prioritas indikator-indikator yang perlu diperbaiki dan
dipertahankan. Implikasi dari hasil penelitian tersebut adalah:
a. Berdasarkan urutan prioritas indikator-indikator yang perlu
diperbaiki, organisasi untuk menetapkan berapa indikator dari
urutan prioritas tertinggi ke urutan prioritas di bawahnya yang
akan diperbaiki dalam waktu dekat dengan mempertimbangkan
keadaan sumber daya manajemen yang dimiliki organisasi.
POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 81
Misalnya, dengan keterbatasan sumber daya manajemen yang
dimiliki organisasi, maka dilakukan klasifikasi indikator-
indikator yang perlu diperbaiki, yaitu sebagai berikut:
1) indikator-indikator yang berada pada urutan prioritas No 1
sampai dengan No 3 yang dijadualkan untuk diperbaiki pada
Semester 1 tahun ini.
2) indikator-indikator yang berada pada urutan prioritas No 4
sampai dengan No 10 yang dijadualkan untuk diperbaiki
pada Semester 2 tahun ini.

b. Berdasarkan urutan priritas indikator-indikator yang perlu


dipertahankan atau dikembangkan, organisasi dapat
menetapkan klasifikasi indikator-indikator yang perlu
dipertahankan dengan mempertimbangkan kondisi sumber daya
manajemen yang dimiliki organisasi. Misalnya dilakukan
klasifikasi sebagai berikut:
1) Indikator-indikator yang perlu dipertahankan pada urutan
prioritas nomor 1 sampai dengan nomor 4, pada Semester 1
tahun ini dijadualkan untuk dibuatkan program kerja untuk
mempertahankan kondisi yang telah ada.
2) Indikator-indikator yang perlu dipertahankan pada urutan
prioritas nomor 5 sampai dengan nomor 8, pada Semester 2
tahun ini dijadualkan untuk dibuatkan program kerja untuk
mempertahankan kondisi yang telah ada.

3) Indikator-indikator yang perlu dipertahankan pada urutan


prioritas nomor 9 sampai dengan nomor 18, dijadualkan
pada Semester 1 tahun berikutnya untuk dibuatkan program
kerja untuk mempertahankan kondisi yang telah ada.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 82


C. SARAN-SARAN (RECOMMENDATIONS)
1. Saran Umum
Dalam rangka pencapaiqan tujuan peningkatan Komitmen
terhadap Profesi dan berdasarkan Kesimpulan dan Implikasi Hasil
Penelitian ini, maka secara umum dapat disarankan hal-hal sebagai
berikut:
a. Saran-saran untuk indikator-indikator yang perlu diperbaiki
tercantum pada table di bawah ini
Tabel 5.2: Saran-saran Umum untuk Indikator-indikator yang Perlu
Diperbaiki

No Variabel/Indikator Saran-saran Umum

A Variabel Keterlibatan Kerja


1 Pekerjaan sebagai Minat Program Peningkatan Pemahaman
Utama Kehidupan terhadap “Job Values” (Nilai-nilai
Pekerjaan) disarankan bagi para
pegawai pada organisasi tempat
penelitian
2 Kejelasan Tugas/Pekerjaan
Program Penyempurnaan
Deskripsi Pekerjaan (Job
Description) disarankan kepada
pimpinan organisasi tempat
penelitian
3 Kesempatan Pengembangan Program Pengembangan
Pribadi Pengetahuan Kunci Keberhasilan
Berkarir disarankan bagi segenap
jajaran pada organisasi tempat
penelitian
B Variabel Efikasi Diri
4 Keyakinan Diri Program Peningkatan Efikasi Diri
disarankan bagi para pegawai pada
organisasi tempat penelitian

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 83


No Variabel/Indikator Saran-saran Umum

5 Pengalaman Berhasil Program Peningkatan Efikasi Diri


disarankan bagi para pegawai pada
organisasi tempat penelitian

C Variabel Iklim Organisasi


6 Kejelasan pekerjaan/tugas Program Penyempurnaan
Deskripsi Pekerjaan (Job
Description) disarankan kepada
pimpinan organisasi tempat
penelitian
7 Pengakuan atas pencapaian Program Pengambangan Budaya
prestasi Umpan-Balik yang Efektif
disarankan bagi segenap jajaran
pegawai pada organisasi tempat
penelitian
Variabel Komitmen
D
terhadap Profesi
8 Ikatan Emosional terhadap Program Peningkatan Pemahaman
Profesi terhadap “Job Values” (Nilai-nilai
Pekerjaan) disarankan bagi para
pegawai pada organisasi tempat
penelitian
9 Keterlibatan diri terhadap Program Peningkatan Pemahaman
Profesi terhadap “Job Values” (Nilai-nilai
Pekerjaan) disarankan bagi para
pegawai pada organisasi tempat
penelitian
10 Hasrat Mempertahankan Program Pengembangan
Profesi Pengetahuan Kunci Keberhasilan
Berkarir disarankan bagi segenap
jajaran pada organisasi tempat
penelitian

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 84


b. Saran-saran untuk indikator-indikator yang perlu
dipertahankan/dikembangkan tercantum pada tabel di bawah
ini.

Tabel 5.3: Saran-saran Umum untuk Indikator-indikator yang


Perlu Dipertahankan

No Variabel/Indikator Saran-saran Umum

A Variabel Keterlibatan Program Penyempurnaan Deskripsi


Kerja Pekerjaan (Job Description) disarankan
kepada pimpinan organisasi tempat
penelitian
1 Daya Tarik Tugas Program Penyempurnaan Deskripsi
Pekerjaan (Job Description) disarankan
kepada pimpinan organisasi tempat
penelitian
2 Hubungan Profesional Program Penyempurnaan Deskripsi
dalam Bekerja Pekerjaan (Job Description) disarankan
kepada pimpinan organisasi tempat
penelitian
3 Kesesuaian Pekerjaan Program Penyempurnaan Deskripsi
dengan Konsep Diri Pekerjaan (Job Description) disarankan
kepada pimpinan organisasi tempat
penelitian
4 Hirarki Jabatan yang Program Penyempurnaan Deskripsi
diduduki Pekerjaan (Job Description) disarankan
kepada pimpinan organisasi tempat
penelitian
B Variabel Efikasi Diri
5 Pengerahan Spirit Program Peningkatan Efikasi Diri
disarankan bagi para pegawai pada
organisasi tempat penelitian

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 85


No Variabel/Indikator Saran-saran Umum

6 Dukungan dari Program Peningkatan Efikasi Diri


Pimpinan disarankan bagi para pegawai pada
organisasi tempat penelitian
7 Dorongan untuk Program Peningkatan Efikasi Diri
menyelesaikan disarankan bagi para pegawai pada
masalah organisasi tempat penelitian
8 Kemauan bertahan Program Peningkatan Efikasi Diri
dalam menghadapi disarankan bagi para pegawai pada
kesulitan organisasi tempat penelitian
C Variabel Iklim
Organisasi
9 Kebijakan Manajemen Penyempurnaan Regulasi dan Sosialsasi
dalam pengelolaan Peraturan tentang Tata-Tertib Bekerja
SDM disarankan bagi pimpinan organisasi
tempat penelitian.
10 Pola pengambilan Penyempurnaan Regulasi dan Sosialsasi
keputusan Peraturan tentang Tata-Tertib Bekerja
disarankan bagi pimpinan organisasi
tempat penelitian.
11 Kebebasan Penyempurnaan Regulasi dan Sosialsasi
Menyampaikan Peraturan tentang Tata-Tertib Bekerja
usulan/pendapat disarankan bagi pimpinan organisasi
tempat penelitian.
12 Identitas Keanggotaan Penyempurnaan Regulasi dan Sosialsasi
pada organisasi Peraturan tentang Tata-Tertib Bekerja
disarankan bagi pimpinan organisasi
tempat penelitian.
13 Hubungan antar Penyempurnaan Regulasi dan Sosialsasi
Pribadi Peraturan tentang Tata-Tertib Bekerja
disarankan bagi pimpinan organisasi
tempat penelitian.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 86


No Variabel/Indikator Saran-saran Umum

14 Sistem Imbalan Kerja Sosialisasi Peraturan dan Kebijakan


tentang Sistem Imbalan yang Berlaku
disarankan bagi pimpinan organisasi
tempat penelitian
D Variabel Komitmen
terhadap Profesi
15 Perasaan Positif Program Peningkatan Komitmen terhadap
terhadap Profesi Profesi disarankan bagi para pegawai
pada organisasi tempat penelitian
16 Kesadaran akan Program Peningkatan Komitmen terhadap
kerugian bila Profesi disarankan bagi para pegawai
meninggalkan Profesi pada organisasi tempat penelitian
17 Kesediaan untuk Program Peningkatan Komitmen terhadap
memajukan Profesi Profesi disarankan bagi para pegawai
pada organisasi tempat penelitian
18 Berkewajiban Program Peningkatan Komitmen terhadap
terhadap Profesi. Profesi disarankan bagi para pegawai
pada organisasi tempat penelitian

2. Saran-saran Khusus (Action Plan)


Pada umumnya, organisasi memiliki keterbatasan dalam
sumber daya manajemen, sehingga tidak semua saran-saran tersebut
di atas dapat dilaksanakan. Organisasi dapat menetapkan saran-
saran yang indikator-indikatornya termasuk dalam urutan prioritas
teratas untuk (missal-nya 3 prioritas tertuinggi). Indikator-indikator
termasuk urutan 3 prioritas tertinggi untuk diperbaiki,
diprogramkan untuk dilaksanakan pada Semester 1 tahun ini
sebagaimana tercantum pada table berikut di bawah ini.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 87


Tabel 5.4: Action Plan dalam Rangka Peningkatan Komitmen
terhadap Organisasi
Pada Tanggal 12 November 2020, Betempat Di Gedung Dinas
Pendidikan Kota Bogor

Nama Nara
No Penyelenggara Peserta
Program sumber

1 Program Mahasiswa Pegawai/ Pakar


Peningkatan Guru “Organizational
Pemahaman Behavior”
terhadap “Job
Values” (Nilai-
nilai Pekerjaan)
2 Program Mahasiswa Pimpinan Pakar
Penyempurnaan Organisasi, Manajemen
Deskripsi Kepala Pendidikan
Pekerjaan (Job Sekolah
Description) dan Guru

3 Program Mahasiswa Pimpinan Pakar


Pengembangan Organisasi, Manajemen
Pengetahuan Kepala
Kunci Sekolah
Keberhasilan dan Guru
Berkarir.

Program-program “Action Plan” tersebut di atas adalah


merupakan bagian dari strategi untuk melakukan optimasi secara
optimal, yang diharapkan bahwa peningkatan peranan indikator-
indikator yang termasuk dalam kategori perlu diperbaiki akan dapat
memberikan dampak langsung terhadap peningkatan Koitmen
terhadap Profesi.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 88


REFERENCES

Adams, J., Hafiz T.A. Khan, Robert Raeside, and David White. 2007.
Research Methods for Graduate Business and Social Science
Students. Thousand Oaks, CA: Sage Publications Inc.
Colquitt, Jason A. Lepine, Jeffrery A., Wesson, Michael J. 2015.
Organization Behavior: Improving Performance and
Commitment in the Workplace. New York: McGraw-Hill.
Creswell, J.W. 2014. Research Design: Qualitative, Quantitative, and
Mixed Methods Approaches. Mathura Road, New Delhi:
SAGE Publications India Pvt. Ltd.
Daft, R.L. (2010). New Era of Management. Nelson Education, Canada:
South-Western Cengage Learning.
Denzin, N.K. and Y.S. Lincoln (Eds.). Handbook of Qualitative Research
(Terjemahan oleh Dariyatno, Badrus SF, Abi, J. Rinaldi).
Yogyakarta, Indonesia: Pustaka Pelajar.
Gibson, James L. John M. Ivancevich, and James H. Donnelly Jr. 2012.
Organizations: Behavior Structure Process. Boston,
Homewood: Richard D. Irwin, Inc.
Gupta, R.K. and Richa Awasthy. 2015. Qualitative Research in
Management: Methods and Experiences. Mathura Road, New
Delhi: Sage Response.
Hardhienata, S. 2017. “The Development of Scientific Identification
Theory to Conduct Operation Research in Education
Management”. IOP Conference Series: Material Science and
Engineering, Vol. 166 (doi: 10.1088/1757-
899X/166/1/2007).
Hinkelmann, K. and Oscar Kempthorne. 2008. Design and Analysis of
Experiments, Volume 1: Introduction to Experimental
Design. Hoboken, NJ: Johm Wiley & Sons.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 89


Kelly, Todd R. 2010. Optimization: an Important Stage of Engineering
Design. Utah State University, Digital Common @USU.
Leavy, Patricia. 2017. Research Design: Quantitative, Qualitative,
Mixed Methods, Arts-Based, and Community-Based
Participatory Research Approaches. New York: The Guilford
Press.
Neuman, Lawrence W. 2014. Social Research Methods: Qualitative and
Quantitative Approaches. Harlow, Edinburgh Gate: Pearson
Education Limited.
Privitera, G.J. and Lynn Ahlgrim-Delzell (2019). Research Methods for
Education. Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc.
Sekaran, U. R. Bougie. 2013. Research Methods for Business. West
Sussex, UK: John Wily & Sons.
Silverman, D., and Amir Marvasti. 2008. Doing Qualitative research: A
Comprehensive Guide. Thousand Oaks, CA: Sage
Publications Inc.
Sri Setyaningsih dan Soewarto Hardhienata. 2019. Metode Pemodelan
Dan Optimasi Penguatan Sumber Daya Manajemen
Menggunakan Analisis Sekuensial Eksploratori Sederhana
Dan Analisis Sitorem (Pop-Sdm). Bogor: Program
Pascasarjana Universitas Pakuan (Monograph tidak
dipublikasikan).
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Sumadi Suryabrata. 2005. Pengembangan Alat Ukur Psikologis.
Yogyakarta: Penerbit Andi
Supardi U.S. 2012. Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Jakarta: UFUK
Press.
Sri Setyaningsih, Soewarto Hardhienata, (2019). “Development of
Modeling and Optimization Method for Strengthening
Management Resources Using A Simple Exploratory
Sequential Analysis and Sitorem Analysis (POP- SDM)”.

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 90


Utopia y Praxis Latino americane. Journal ISSN: 1315-5216.
ISSN Electronico 2478-9555, December 2019.
Tashakkori, A. and J.W. Creswell (Eds.). 2007. “The New Era of Mixed
Methods”. Journal of Mixed Methods Research, Vol. 1, No. 3,
pp. 3-7.
Widodo Sunaryo (2018). Langkah Awal Penulisan Tesis, Disertasi, dan
Rencana Penelitian Melalui Lembar Kerja Deskrispsi
Teoritik (LKDT). Bogor: Penerbit Program Pascasarjana
Universitas Pakuan.
Widodo Sunaryo (2018). Penyusunan Instrumen Penelitian Melalui
Lembar Kerja Instrumen Penelitian (LKIP). Bogor: Yayasan
Warkat Utama.
Widodo Sunaryo, Ali M. Basroh, and Soewarto Hardhienata. (2019).
Optimization of Enhancement the Organizational
Commitment through Developing Organizational Culture
and Interpersonal Communication using Sequential
Explanatory and SITOREM Methods. International Journal of
Recent Technology and Engineering (IJRTE) ISSN: 2277-
3878, Volume-8 Issue-2S7, July 2019.
Widodo Sunaryo dan Sri Setyaningsih (2018). Contoh Penulisan
Proposal Instrumen Penelitian. Bogor: Penerbit Program
Pascasarjana Universitas Pakuan

POP-SDM PENDEKATAN PENELITIAN KOMPREHENSIF 91


TENTANG PENULIS
Prof. Dr. -Ing. H. Soewarto
Hardhienata lahir di Temanggung
Jawa Tengah pada tanggal 13
Desember 1958. Menikah dengan Dr.
Sri Setyaningsih, M.Si dan dikaruniai
dua orang anak Dr. rer. nat. Hendradi
Hardhienata, M.Si dan Dr. Medria
Kusuma Dewi Hardhienata.
Menamatkan pendidikan S1 dari Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada pada tahun 1982 dan Pendidikan
Doktor Engineur (Dr.-Ing) dari Institut fuer
Matchematische Maschinen und Dateverarbeitung Fakultas
Teknik - Friederich Alexander Universitaet Erlangen –
Nuernberg - Germany pada tahun 1993.

Memulai karir di Lembaga Penerbangan dan Antariksa


Nasional (LAPAN) sebagai peneliti pada tahun 1982 dengan
perjalanan Jabatan Fungsional Peneliti: Asisten Peneliti Madya
(1993), Ajun Peneliti Muda (1995), Ajun Peneliti Madya
(1996), Peneliti Muda (1997), Peneliti Madya (1999), Ahli
Peneliti Muda (2003), Ahli Peneliti Madya (2006), Ahli
Peneliti Utama/Peneliti Utama IV-E (2010), dan dikukuhkan
sebagai Profesor Riset Bidang Desain Satelit, Kendaraan Luar
Angkasa dan Misil pada tanggal 30 November 2010.

Jabatan struktural yang pernah diemban di LAPAN: 1994 –


2001 sebagai kepala Bidang Teknologi Transmisi Komunikasi
Dirgantara, 2001 – 2007 sebagai Kepala Pusat Teknologi
Elektronika Dirgantara, dan dari 2007 – 2014 sebagai Deputi
Kepala Lapan Bidang Teknologi Dirgantara.
Disamping sebagai peneliti, sesuai dengan panggilan jiwa
lainnya, ybs juga aktif sebagai pengajar dan dosen pembina
pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
(FMIPA) dan Program Pasca Sarjana Universitas Pakuan
Bogor. Pengabdian sebagai pengajar dimulai pada tahun 1982
dengan mendirikan Program Studi Matematika pada tahun
1983 dan Program Studi Ilmu Komputer pada tahun 1995 di
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Pakuan. Dari kedua program studi yang didirikan
tersebut, sampai tahun 2020 sudah melahirkan lebih dari 2.500
orang lulusan yang bekerja di berbagai instansi pemerintah
maupun swasta. Perjalanan Jabatan Fungsional Dosen yang
telah ditempuh: Lektor Madya (1996), Lektor (1999), Lektor
Kepala (2001), dan Guru Besar (2010). Jabatan Struktural
yang pernah diemban antara lain: 1994-1995 sebagai
Sekretaris Jurusan Matematika, 1995-1996 sebagai Ketua
Jurusan Ilmu Komputer, 1996-2000 sebagai Dekan FMIPA,
2000-2004 sebagai Pembantu Rektor Bidang Akademik, 2012
– 2017 sebagai Ketua Program Doktor Manajemen
Pendidikan, 2017 – 2019 sebagai Direktur Program
Pascasarjana, dan 2020 – sekarang sebagai Dekan Sekolah
Pascasarjana Universitas Pakuan.

Tahun 1996 - 2012 ditunjuk sebagai National Contact Point –


ESCAP/United Nations for Working Group on Space Sciences
and Technology Applications dan mulai Mei 2012 sebagai
Member of Scientific Program Committee of IAA
(International Academy of Astronautics). Telah menjadi
pembicara pada lebih dari 65 forum ilmiah, baik forum
nasional maupun internasional dengan Karya Ilmiah yang telah
dipublikasikan berjumlah lebih dari 75 makalah.
Dr. Widodo Sunaryo S.Psi., MBA.
Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 20 Mei
1954. Sarjana Psikologi, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta. Konsentrasi
studi pada bidang Psychometrics dan
Industrial Psychology.

Mendapat Bea Siswa Pembinaan Bakat dan Prestasi dari


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
tahun 1977-1979. Lulus tahun 1980. Tugas Belajar dari PT
Taman Impian Jaya Ancol untuk mengikuti pendidikan
Program Master of Business Administration (MBA) pada
Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen, Jakarta, lulus
tahun 1985. Mengikuti studi doktoral (S3) bidang Manajemen
Pendidikan pada Universitas Negeri Jakarta, lulus tahun 2007.

Bekerja di PT Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, sejak tahun


1981 sampai dengan pensiun tahun 2002. Jabatan terakhir:
Direktur Utama PT Taman Impian Jaya Ancol, dan Komisaris
Utama PT Seabreeze Indonesia, Jakarta. Tahun 2003 sampai
kini menjadi Komisaris PT Adi Yudha Pertiwi, Jakarta. Tahun
2010 sampai saat ini menjadi Anggota Badan Pembinaan dan
Pengembangan Usaha Gadingmas Sportclub & Driving Range,
Jakarta.

Tahun 2008 – 2011 menjadi Dosen Program Pascasarjana


Universitas Negeri Jakarta. Tahun 2008 sampai saat kini
menjadi dosen Sekolah Pascasarjana Universitas Pakuan,
Bogor. Konsentrasi aktivitas Pengajaran, Penelitian, dan
Pengabdian kepada Masyarakat pada bidang Manajemen,
Manajemen Pendidikan, Ekonomi Pendidikan, Metodologi
Penelitian, Psikologi dan Pengembangan Instrumen Penelitian.
Buku-buku yang ditulis: Pemecahan Masalah dan
Pengambilan Keputusan yang Efektif (Dr Bibin Rubini M.Pd.
dan Dr Widodo Sunaryo, S.Psi, MBA. Bogor Phaspapress,
2016); Bunga Rampai Ekonomi Pendidikan 2016 (Dr Widodo
Sunaryo, S.Psi, MBA, Bogor: Yayasan Warkatt Utama, 2017);
Lembar Kerja Deskripsi Teoritik (LKDT)(Dr Widodo Sunaryo,
S.Psi, MBA. Bogor: Penerbit Program Pascasarjana Universitas
Pakuan, 2018); Lembar Kerja Instrumen Penelitian (LKIP)( Dr
Widodo Sunaryo, S.Psi, MBA. Bogor: Yayasan Warkat Utama,
2018; Instrumen Pengukuran Gaya Kepempinan yang Efektif
(Dr Widodo Sunaryo, S.Psi, MBA. Bogor: Yayasan Warkat
Utama, 2018); Contoh Penelisan Proposal Penelitian
Menggunakan Analisis SITOREM (Dr Widodo Sunaryo, S.P.si,
MBA dan Dr Sri Setyaningsih, M.Si. Bogor: Penerbit Program
Pascasarjana Universitas Pakuan, 2018).
Dr. Sri Setyaningsih, M.Si (NIK:
10494013202), (NIDN: 0403055801).
Jabatan yang dipegang sebagai, Wakil
Dekan Bidang Akademik FMIPA,
Universitas Pakuan, Ketua Unit
Penjaminan Mutu Internal, Sekolah
Pascasarjana, Universitas Pakuan, Dosen
Tetap Manajemen Pendidikan (S3)
Sekolah Pascasarjana, Universitas Pakuan, Dosen Tetap
Manajemen Pendidikan (S3) Sekolah Pascasarjana, Universitas
Pakuan. Unit Kerja di FMIPA, Universitas Pakuan, Sekolah
Pascasarjana, Universitas Pakuan.

Riwayat pendidikan lulusan Doktor Manajemen Pendidikan,


Universitas Negeri Jakarta, Magister Teknik Industri, Institut
Pertanian Bogor, Sarjana Matematika, FMIPA, Universitas
Gadjah Mada.

Riwayat Jabatan Fungsional 1 Juli 2003 sebagai Lektor Kepala.


Riwayat Jabatan Struktural 1998-2002: Ketua Jurusan
Matematika, FMIPA, Universitas Pakuan, 2003-2007: Ketua
Jurusan Ilmu Komputer, FMIPA, Universitas Pakuan, 2008-
2020: Wakil Dekan Bidang Akademik, FMIPA, Universitas
Pakuan.

Kegiatan Ilmiah yang pernah diikuti Sebagai Pembicara dalam


Forum Ilmiah Nasional, Sebagai Pembicara dalam Forum
Ilmiah Internasional. Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran
Metodologi Penelitian (S1), Statistika (S1), Pengambilan
Keputusan (S2 & S3), Filsafat Pendidikan (S2), Metodologi
Penelitian Lanjutan (S3), Manajemen Sumber Daya Manusia
(S3).

Penghargaan yang pernah diterima 2016: Lulusan Terbaik


dengan Predikat Cumlaude, Wisuda Doktor Manajemen
Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta

Anda mungkin juga menyukai