Anda di halaman 1dari 7

BAB VIII

STATISTIK INFERENSIAL DAN UJI BEDA SATU SAMPEL

A. Tujuan Instruksional
1. Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami konsep
statistik dan menggunakan konsep tersebut dalam pengolahan dan analisis data
penelitian dalam bidang kesehatan
2. Khusus
Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian
statistic inferensial, uji parametric dan non parametric dan melakukan uji beda satu
sampel
B. Pokok Bahasan
Statistik inferensial
Uji beda satu sampel
C. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian statistik inferensial
2. Pengertian dan jenis uji parametrik
3. Pengertian dan jenis uji non parametrik
4. Pengertian uji beda satu mean
5. Tujuan uji beda satu mean
6. Uji t untuk satu sampel
D. Pengertian Statistik Inferensial
Statistik inferensial yaitu kegiatan menarik kesimpulan, menaksir parameter dan
menguji hipotesis berdasarkan analisis dan pengolahan data dari Statistika Deskriptif .
1. Konsep dasar
a. Distribusi sampling yaitu distribusi dari mean-mean sampel yang diambil
berulang kali dari suatu populasi
b. Sampling error yaitu kesalahan karena penelitiannya menggunakan sampel
c. Standar error (SE) yaitu simpangan baku dari distribusi rata-rata sampel
d. Estimasi yaitu suatu metode dimana diperkirakan nilai populasi (parameter)
dengan menggunakan nilai sampel (statistik).

RS 1
2. Ukuran –ukuran sampel dan populasi

Sampel Populasi

Nilai (karakteristik) Statistik Parameter


Mean(rata-rata hitung) x 
Standar deviasi s 
Varians x2 2
Proporsi p 
Jumlah Unit n N

E. Pengertian dan jenis uji parametrik


1. Asumsi
 Populasi berdistribusi normal
 Skala data interval/rasio (data numerik)
 Kesamaan varians, jika membandingkan 2 atau sejumlah sampel
2. Uji-uji Parametrik
a. Satu sampel : uji Z/uji t satu sampel (uji mean satu sampel)
b. Dua sampel : uji Z/uji t dua sampel independent (independent sample t test)
c. Tiga atau lebih sampel : one way anova, two way anova, anova mancova
d. Uji hubungan : korelasi & regresi
F. Pengertian dan jenis uji non parametrik
1. Asumsi
 Digunakan bila uji parametrik tidak dipenuhi
 Digunakan pada keadaan
a. Distribusi Populasi tidak normal
b. Skala data nominal /ordinal
(catatan jika data numerik distribusi tidak normal menggunakan uji non parametrik)
 Uji non parametrik disebut statistik bebas distribusi (distribution free statistic), karena
prosedur pengujiannya tidak berdasarkan asumsi distribusi populasi normal dan dapat
dilakukan walaupun sampelnya sedikit.
2. Uji statistik Non parametrik
a. Satu sampel : distribusi chi square, distribusi Binomial, dll
b. Dua sampel independent : uji chi square, uji median, dll

RS 2
c. Dua sampel dependent : uji Mc Necmar, Wilcoxon, dll
d. Tiga atau lebih sampel independent : uji Kruskal Wallis
e. Uji chi square dan regresi logistik
G. Uji Beda satu sampel
 Tujuan : untuk mengetahui perbedaan mean populasi dengan mean data sampel
penelitian
a. Bila  diketahui, maka digunakan uji Z rumusnya :
x  Dimana:
Z
  Z : nilai z
 
 n  x : rata - rata /mean pada sampel
μ : rata-rata/mean pada populasi
σ : standar deviasi pada populasi
n : jumlah sampel
σ : standar error
n

b. Bila  tidak diketahui, maka digunakan uji t rumusnya :

Dimana:
x 
t t : nilai t
 s 
 
 n x : rata - rata /mean pada sampel
dengan df = n-1 μ : rata-rata/mean pada populasi
s : standar deviasi pada sampel
n : jumlah sampel
σ : standar error
n
Contoh 1
Diketahui bahwa kadar kolesterol orang dewasa normal adalah 200 gr/100 ml dengan standar
deviasi sebesar 56 gr/100 ml. Seorang peneliti telah melakukan pengukuran kadar kolesterol
sekelompok penderita hipertensi yang jumlahnya 49 orang, didapatkan rata-rata kadar
kolesterol mereka 220 gr/ml. Peneliti ingin menguji apakah kadar kolesterol penderita
hipertensi berbeda dengan kadar kolesterol orang dewasa normal.
Penyelesaian
diketahui
Kadar kolesterol normal (mean populasi/) = 200 mg
Standar deviasi populasi () = 56 mg
Rata-rata Kadar kolesterol sampel (x)= 220 mg

RS 3
a. Hipotesis
Ho :  = 200 (tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata kadar kolesterol orang dewasa
dengan penderita hipertensi)
Ha :  ≠ 200 ( ada perbedaan yang bermakna rata-rata kadar kolesterol orang dewasa dengan
penderita hipertensi)
b. Tingkat kemaknaan () = 5%
c. Perhitungan
Karena standar deviasi populasi () diketahui maka digunakan uji Z

x  220  200
Z   2.5
  56
  49
 n
c. Keputusan
Z tabel = 0.05/2 (sebab two tail)1.96
karena Z hitung (2.5) > z tabel (1.96)  tolak Ho
e. Kesimpulan
Ada perbedaan yang bermakna rata-rata kadar kolesterol orang dewasa dengan
penderita hipertensi
Contoh 2
Dari acuan WHO bahwa rata-rata kadar haemoglobin (Hb) wanita usia reproduktif adalah 12
gr % dan standar deviasinya tidak diketahui. Sebanyak 25 mahasiswa Keperawatan diambil
sebagai sampel dan diukur kadar hbnya. Diperoleh hasil rata-rata kadar Hbnya adalah 11.5
gr% dan standar deviasinya adalah 2.1 gr%. Ingin diuji apakah kadar Hbnya berbeda dengan
rata-rata kadar Hb menurut WHO ?
Penyelesaian
Diketahui
Kadar hb wanita usia rep. (mean populasi/) = 12 g%
Standar deviasi sampel (s) = 2.1 g%
Rata-rata Kadar hb sampel (x)= 11.5 g%
a. Hipotesis
Ho :  = 12 (tidak ada perbedaan rata-rata kadar Hb mahasiswa keperawatan dengan kadar
Hb menurut WHO)
Ho :  ≠ 12 ( ada perbedaan rata-rata kadar Hb mahasiswa keperawatan dengan kadar Hb
menurut WHO)

RS 4
b. Tingkat kemaknaan () = 5%
c. Perhitungan
Karena standar deviasi populasi () tidak diketahui maka digunakan uji t

x  11.5  12
t   1.19
 s  2.1
  25
 n 
d. Keputusan
t tabel = 0.05/2 (two tail), df=n-1=25-1=242.064
karena t hitung (-1.19) < t tabel (2.064)  terima Ho
e. Kesimpulan
Tidak ada perbedaan yang bermakna rata-rata kadar Hb mahasiswa keperawatan dengan
kadar Hb menurut WHO.

2. Uji Beda Proporsi


 Tujuan : untuk mengetahui perbedaan proporsi populasi dengan proporsi data sampel
penelitian.
Dimana:
pP
Z Z : nilai z
 PQ 
n p : proporsi pada sampel
P : proporsi
Q : 1-P
n : jumlah sampel

Contoh 3
Dari laporan Dinas Kesehatan Kabupaten X tahun yang lalu menyebutkan bahwa 40%
persalinan dilakukan oleh dukun. Kepala Dinas ingin membuktikan apakah sekarang
persalinan masih tetap seperti laporan tahun yang lalu atau sudah berubah. Untuk pengujian
ini diambil sampel random sebanyak 250 persalinan dan dilakukan wawancara pada ibu baru
setahun terakhir melakukan persalinan, dan ternyata terdapat 41% yang mengaku bersalin
melalui dukun. Ujilah apakah ada beda proporsi persalinan antara laporan dinas dengan
sampel penelitian dengan alpha 5%!.
Penyelesaian
diketahui
n=250, P =0.40, Q=1-P=1-0.40=0.60 dan p=0.41

RS 5
a. Hipotesis
Ho : P = 0.40 (tidak ada perbedaan proporsi persalinan antara data Dinas dengan data
sampel)
Ha : P ≠ 0.40 ( ada perbedaan proporsi persalinan antara data Dinas dengan data sampel)
b. Tingkat kemaknaan () = 5%
c. Perhitungan
uji beda proporsi
pP 0.41  0.40
Z   0.33
 PQ   0.40*0.60 
n 25

d. Keputusan
Z tabel = 0.05/2 (two tail)1.96
karena Z hitung (0.33) < Z tabel (1.96)  terima Ho
e. Kesimpulan
tidak ada perbedaan yang bermakna proporsi persalinan antara data Dinas dengan data
sampel
Soal
1. Berat badan yang ideal bayi berumur 9 bulan dilihat dari KMS adalah rata-ratanya 8 kg
dengan simpangan baku 0.5 kg. Ujilah hipotesis Ho : = 8 kg dan Ha : 8 kg. Jika
sampel acak dari 50 bayi umur 9 bulan diuji dan diperoleh rata-rata berat badannya 7.8
kg. Gunakan taraf signifikansi 5%
2. Suatu sample acak dari 28 kematian yang tercatat disuatu daerah pada tahun lalu
menunjukkan hidup rata-rata 17.8 tahun dan simpangan baku 8.9 tahun. Apakah ini
menunjukkan rata-rata bahwa hidup sekarang kurang dari 70 tahun ?
3. Dalam kaleng suatu produk susu bubuk instant tertulis berat rata-ratanya 400 gr dan
simpangan bakunya tidak diketahui.Kemudian seorang peneliti mengambil sample
random sebanyak 30 kaleng susu bubuk instan ternyata rata-ratanya 398 gr dan
simpangan bakunya 6 gr.
Ujilah hipotesis yang menyatakan ada perbedaan rata-rata berat susu bubuk instant dari
hasil sampel dengan berat yang tertulis dalam kaleng pada = 0.05
4. Obat anti gemuk dinyatakan 80% dapat mengurangi berat badan sebanyak 5 kg selama
satu bulan. Untuk membuktikan pernyataan tersebut kemudian dilakukan percobaan pada

RS 6
100 orang gemuk. Dan ternyata 78 orang dapat memperoleh efek seperti pernyataan di
atas. Apakah pernyataan tersebut dapat dipercaya ? Buktikan dengan alpha=5%
5. Obat penenang yang sekarang dipasarkan dipercaya 60% efektif. Hasil percobaan
pemberian obat baru kepada 100 orang dewasa, yang mengalami ketegangan saraf yang
dipilih secara acak menunjukkan 70 diantaranya sembuh. Apakah fakta ini cukup
membuktikan keunggulan obat baru atas yang lama, gunakan alpha =5%

RS 7

Anda mungkin juga menyukai