Anda di halaman 1dari 31

S A MP E L,

SAMPLIN
DAN ANA G
LI S I S
Arifah Sri W
ahyuni
081329008
616
arifah_sriwa
1 hyuni@yah
oo.com
Populasi dan Sampel
2

Populasi
kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian
mempunyai karakteristik tertentu dan
mempunyai kesempatan untuk dipilih menjadi anggota sampel.

SAMPEL
•Bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga
dianggap mewakili populasinya
•Meliputi subyek yang memenuhi kriteria pemilihan yaitu kriteria
inklusi dan eksklusi
Cara penetapan Sampel
3

 Harus representatif dan akurat


 Representative ditentukan oleh
 Homogenitas populasi
 Besar sampel (n)

 Banyaknya karakter subyek yang akan diteliti

 Kecocokan teknik pemilihan sampel

Catatan :
 Makin homogen karakter subyek  representativ
 Makin besar sampel  makin representatif
Langkah menentukan besaran sampel
4

Tentukan tujuan utama penelitian

Buat Rancangan penelitian

Tentukan batas perbedaan yang signifikan

Tentukan power of test  (Probabilitas yang


TIDAK dapat mendeteksi perbedaan ketika
ada perbedaan yang signifikan)
Tentukan  (Probabilitas yang dapat
mendeteksi perbedaan ketika diberikan
perlakuan yang sama)
CONTOH
5

 Tentukan tujuan utama penelitian :


Mengukur pemberian diet
susu kaya Ca selama 5 tahun akan menambah tinggi badan

 Buat Rancangan penelitian

 Tentukan batas perbedaan yang signifikan :  = 0,5 cm


 Tentukan power of test  : 20%, 1-  = 80%
 Tentukan  : 0,05
Gunakan rumus :
1. Menentukan ukuran sampel menurut Slovin

n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%

Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal

6
2. Menentukan ukuran sampel menurut Gay
7

Ukuran minimum sampel yang dapat diterima


bedasarkan pada desain penelitian yang
digunakan, yaitu :
 Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk
populasi yang relatif kecil min 20%
 Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek
 Metode ex post facto, minimal 15 subyek per
kelompok
 Metode eksperimental, minimal 15 subyek per
kelompok
3. Menentukan ukuran sampel menurut Kracjie
8
Sama dengan Slovin,
hanya untuk α
sebesar 5% dan
jumlah populasi N
mulai dari sebesar 10
sampai 100.000.
Prinsipnya sama
dengan Slovin dan
besar sampel yang
dihasilkan hampir
sama besar.
4. Menentukan ukuran sampel menurut Harry King
9
Harry king
menghitung jumlah
sampel menggunakan
nomogram dan
jumlah populasi
maksimum 2000
dengan α bervariasi
sampai dengan 15%
5. Analisa Tabel silang
10

Kategori TBC Jenis Efek samping yg muncul


H N P O T JML
BTA + (1) (2) (3) (4) (5)
BTA - (6) (7) (8) (9) (10)

Setiap sel dikehendaki 20 kasus, maka besar sampel yang


harus diambil : 20 x 10 = 200 kasus
11
Pengambilan sampel random sederhana (simple
random)
12

 mengundi nama-nama subyek dalam populasi


 hanya dapat dilakukan apabila subyek homogen
 pada populasi yang tidak terlalu besar

Contoh :
• Akan dipilih 20 dari 200 subyek populasi terjangkau dengan metode
random sederhana
• Kita beri angka semua populasi, kemudian untuk menentukan 20
nama tersebut, kita undi nomor2 tsb
Sistematik sampling
13

Akan dipilih 20 dari 200 pasien sebagai


sampel.
Ingin dipilih 20 dari 200, sehingga diperlukan
1/10 bagian dari populasi.
Maka setiap pasien diberi no 1-200, kemudian
tiap pasien ke-10 dipilih sebagai sampel,
(pasien no 10,20,30,…..200)
Pengambilan sampel berstrata
14

Dilakukan pada populasi yang terbagi atas


beberapa strata
masing-masing strata tersebut diambil sampel
terpisah
Contoh : faktor gender, ethnic, IPK
Sampel Strata Proporsional
15

Strata Kelas A (hijau) Kelas B (pink) Jumlah


IPK tinggi () 268 342 610
IPK Sedang (o) 243 444 687
IPK rendah () 122 101 223
Pengambilan sampel secara proporsional (20%)
Kelas A Kelas B Jumlah
IPK tinggi () 54 68 122
IPK Sedang (o) 49 89 138
IPK rendah () 24 20 44
Sampel Strata Disproporsional
16

Strata Kelas A Kelas B Jumlah


IPK tinggi 268 342 610
IPK Sedang 243 444 687
IPK rendah 122 101 223
Pengambilan sampel secara tidak proporsional
Kelas A Kelas B Jumlah
IPK tinggi 75 75 150
IPK Sedang 75 75 150
IPK rendah 75 75 150
Pengambilan sampel Klaster
17

Randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subyek


secara individual
segi efisiensi kerja yang menyangkut waktu dan biaya.
Contoh : penelitian tingkat kepuasan pasien thd praktek
konseling apoteker di Indonesia.
Secara random kita pilih 10 propinsi, sehingga apoteker yang
berdomisili di propinsi terpilih adalah sebagai sampel
Non probabability sampel :
18

Consecutive Sampling convenience sampling


Populasi yang memenuhi Dilakukan pada
kriteria dimasukkan penelitian yang
dalam penelitian sampai partisipannya terbatas,
kurun waktu ttt, shg hanya individu tertentu
tercapai jumlah sampel saja yang tersedia dan
yang diperlukan. Agar bersedia menjadi subyek
menyerupai probability,
kurun waktu pengambilan
data tidak terlalu pendek.
Non probabability sampel :
19

Snowball sampling Judgmental Sampling

Dikenal dengan metode Berdasarkan pertimbangan


“gethok tular” subyektifitas, bahwa
Peneliti minta partisipan
subyek tersebut dapat
untuk mengajak yang lain
memberikan informasi
untuk diteliti sehingga
semakin banyak jumlah yang memadai
sampel yang diteliti. Misal untuk penelitian
Contoh : Penyebaran angket pendapat ibu tentang
lewat partisipan, diminta perbandingan pemberian
menyebarkan 5 angket. dst ASI dan Susu Formula
STATISTIK INFERENSIAL
20

Inferensi : menjelaskan suatu konsekwensi, kesimpulan


atau kebolehjadian.
Tujuan utama : membantu melakukan pengukuran dan
penilaian sehingga dapat digunakan dalam penarikan
simpulan atas himpunan data
Dikenal 2 macam tehnik analisis:

Statistik parametrik
Statistik nonparametrik
ANOVA vs t-test
21

 T test :  Anova / F test :


membandingkan 2 membandingkan > 2
mean mean
 T test  t-statistik  Anova  F-ratio
(menjelaskan varian)

Persamaan t test & ANOVA:


Variabel tergantung : data kontinyu
Variabel bebas : data kategori
t TEST
22

One sample
compare with population
Unpaired
compare with control
Paired
same subjects: pre-post
Z-test
large samples >60
BAGAIMANA KALAU DEPENDENT VARIABEL > 1 ???
23

Contoh :
Pengaruh obat terhadap tinggi dan panjang janin
Variabel bebas : Obat : A, B, C, D
Variabel tergantung :
1. Tinggi badan
2. Panjang badan

Untuk menarik kesimpulan apakah obat


tersebut mempengaruhi tinggi dan panjang
badan?? Mana yang lebih dipengaruhi???
Panjang / tinggi???
Jika variabel tergantung > 2, variabel bebas hanya 1
24

Tujuan : Mengetahui pengaruh bahan pengikat terhadap


perbaikan kekerasan atau kerapuhan tablet
Variabel bebas : Konsentrasi bahan pengikat
Variabel tergantung :
1. kekerasan
2. Kerapuhan
Penarikan kesimpulan : perubahan bahan pengikat
berpengaruhkah kepada keduanya?? Atau hanya
salah satu sifat ???
DATA INTERVAL/RASIO

Distribusi data  Kolmogorov-Smirnov


Homogenitas varians  Levene Test, Barlett

> 2 Kelompok
2 Kelompok

V. bebas V. Tergantung Uji


One Way Anova
Dibandingkan
Sama subyek
kontrol
1 1
Univariate
≥2 1
Multivariate
Paired t-test Unpaired t-test ≥1 ≥2 Anova 2 jalan
Anova 3 jalan

25
POST HOC TEST
26

Post Hoc test : “ after the fact “


Secara statistik : digunakan untuk
membandingkan perbedaan antar group
setelah uji anova.
Macam : Fisher LSD, HSD, student Newman
Keuls, Duncan Multiple Range.
Beda uji-uji post-hoc
27

1. Kekuatan test :

2. Jumlah kelompok
Summary
28

 LSD : uji t antar seluruh pasangan grup mean. Uji ini baik,
jika pengujian mean yang akan diperbandingkan
sebelumnya telah direncanakan
 Tukey HSD : Uji beda nyata jujur, perbaikan LSD, dapat
digunakan meski  tidak terencana
 Duncan : Uji ini dapat digunakan untuk menguji perbedaan
antar semua pasangan perlakuan yang ada dari percobaan
 SNK : modifikasi LSD dan Duncan
 Dunnet : membandingkan mean dari semua perlakuan
dengan mean perlakuan kontrol
 Scheffe : Digunakan untuk pembanding yang tidak perlu
ortogonal.
STATISTIK NON PARAMETRIK
29

Pertimbangan : jumlah subyek penelitian


sedikit
Asumsi normalitas data sangat sulit
dipenuhi
Macam : Kruskal-Wallis, Mann-Whitney,
Wilcoxon, Spearman-Rho
Tipe 2 Variabel 2 variabel >3 >3 variabel
data Bebas tergantung variabel tergantung
berpasangan bebas berpasangan
Nomin Chi Square Chi Square Chi Square
al Friedman

Ordinal Mann— Sign test Kruskall- Parametric


Whitney Wilcoxon Wallis ANOVA
signed rank
Rasio Parametric Parametric Parametric Parametric
atau T-test Paired test ANOVA ANOVA
Interval Nonparametr Nonparametrik Nonparam Nonparametrik
ik Wilcoxon etrik Friedman
30
Mann— signed rank Kruskall-
31

SELAMAT MENYUSUN PROPOSAL

Anda mungkin juga menyukai