Anda di halaman 1dari 31

UJI BEDA

PARAMETRIK DAN
NON PARAMETRIK
Oleh Kelompok 8 :

1. Dyan Wicaksono (12.0102.0070)


2. Lia Putri Agustina (15.0102.0030)
3. Yuni Asih (15.0102.0055)
4. Nora Angelita (15.0102.0070)
Pengertian
Uji yang mengukur
UJI BEDA ada tidaknya
perbedaan antara
dua atau beberapa
kelompok data, baik
kelompok bebas
atau berpasangan

Parametrik
Jika skala datanya interval atau rasio yang
berdistribusi normal

Non Parametrik
Jika skala datanya ordinal atau nominal, jika
skala data rasio atau interval maka yang tidak
berdistribusi normal
Uji Perbandingan

Uji Beda Parametrik Non Parametrik


2 sampel
Berpasangan Uji t berpasangan Uji Wilcoxon
Tidak Berpasangan Uji t independen Uji Man Whitney
> 2 sampel ANOVA Kruskal Walls
STATISTIK PARAMETRIK
UJI KOMPARATIF 2 SAMPEL
1 Pengujian-t Dua
Sampel
Berhubungan
Parametrik
Rumus
Menguji beda rata-rata
berpasangan antara dua
sampel pada satu
populasi

Pengujian-t ini untuk


pengujian parametrik
Karena observasi di
dalam kedua sampel
berhubungan dan
berpasangan, maka
kedua sampel ini dapat
dianggap satu sampel
yang sama
Contoh

Datanya Sebagai berikut:


Suatu kegiatan penelitian
eksperimental, telah berhasil
Nilai Statistika II
menemukan metode “ABG” sebagai Nama
Sebelum Sesudah
metode baru untuk mengajarkan A 78 75
mata kuliah Statistika II. Dalam B 60 68
rangka uji coba terhadap efektifitas C 55 59
D 70 71
atau keampuhan metode baru itu, E 57 63
dilaksanakan penelitian lanjutan F 49 54
dengan mengajukan Hipotesis Nol G 68 66
(Nihil) yang mengatakan : Tidak H 70 74
I 81 89
terdapat perbedaan yang signifikan J 30 33
nilai Statistika II antara sebelum dan K 55 51
sesudah di terapkannya metode L 40 50
M 63 68
“ABG” sebagai metode mengajar
N 85 83
mahasiswa UIB sem 6. Dalam rangka O 70 77
pengujian ini diambil sampel P 62 69
sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan Q 58 73
R 65 65
taraf kepercayaan 95 % (alfa=5% )
S 75 76
untuk menguji pernyataan (Hipotesis) T 69 86
tersebut.
HO ditolak
2
Pengujian-t Digunakan pada saat analisis
Dua Sampel analisis dilakukan terhadap dua
tidak sampel dengan subjek berbeda,
Berpasangan gunanya untuk mengetahui
apakah ada perbedaan
signifikan kelompok A dan B

Contoh:

Peneliti ingin membandingkan pendapatan usaha tani yang mendapatkan


pendampingan dengan kelompok usaha tani lain yang tidak mendapat
pendampingan. Cara perhitungannya hampir sama dengan uji t
berpasangan yaitu:
1. Setelah data diperoleh kemudian diuji homogenitasnya
2. Kemudian cari t hitung
3. Bandingkan dengan t tabel
4. Pengambilan kesimpulan jika t hitung<t tabel maka Ho diterima, jika T
hitung>t tabel maka Ha diterima
STATISTIK PARAMETRIK
UJI KOMPARATIF LEBIH DARI 2 SAMPEL

Pengujian
ANOVA
Banyak
Sampel
Independen
Kriteria
Parametrik

ANOVA (ANAlysis Of VAriance) Dependen variabel


adalah pengujian statistik untuk harus variabel bernilai
kontinu
menguji hipotesis nol bahwa
beberapa populasi mempunyai
rata-rata yang sama
Kesalahan residu dari
Sampel data harus
masing-masing nilai
berdistribusi normal
harus independen
Penguji Penguji
Penguji
an an
an
ANOVA ANOVA
ANOVA Populasi-populasi
satu dua Sampel harus diambil
harus mempunyai
n-arah secara random dari
arah arah populasi-populasinya
varian-varian yang
sama
ANOVA

Menggunakan Pengujian-F atau rasio F (F


penyimpangan ratio) yang membandingkan
standar Pengujian
antara varian antar-grup-grup
dan varian dalam-grup-grup

Rasio F bernilai 1 tidak terjadi efek treatmen


Rata-rata Rata-rata
grup besar Semakin besar rasio F berarti menunjukkan
bahwa efek treatmen semakin berbeda

Nilai deviasi toltal

Varian Varian Dimana


antar-grup- dalam-grup-
grup grup
Contoh

Untuk melihat
perbedaan gaji
karyawan,
peneliti memilih
tiga perusahaan
yang akan diteliti.
Sebanyak 25
karyawan dipilih
secara random
untuk masing-
masing
perusahaan.
Data gaji
karyawan ini
selengkapnya
dapat dilihat
dilihat pada tabel
disamping
Dengan menggunakan SPSS, hasil dari ANOVA satu-arah adalah
sebagai berikut
UJI POST HOC TEST
PADA ANOVA

Jika hasil pada uji ANOVA Ho ditolak


maka perlu dilakukan uji post hoc test
pada ANOVA

Untuk menentukan uji lanjut mana yang


digunakan maka perlu dilihat dulu pada
tes homogenitas varian
Uji Bonferroni

Uji Duncan

Uji Tukey

Uji Scheffe
Uji Bonferoni

Dilakukan jika hasil tes beberapa kelompok data


menunjukkan varians yang sama

Digunakan untuk melakukan perbandingan


berpasangan terhadap beberapa set data untuk
melihat dimana letak perbedaan signifikan dari
set data yang dibandingkan.

Uji Duncan

Uji lanjutan untuk mengetahui nilai tengah mana


saja yang sama dan nilai tengah mana saja
yang berbeda ketika pengujian kehomogenan
beberapa nilai tengah memberikan hasil
menolah Ho
Uji Uji
Scheffe Tukey
Menguji perbedaan dua buah Cenderung lebih sering menolak
rata-rata secara berpasangan (1 hipotesis nol karena jumlah
vs 2, 1 vs 3, dan 2vs 3) dan kemungkinan pasangan yang
perbendaan antara kombinasi akan diuji relatif sedikit
rata-rata yang kompleks (seperti
1+ 2) / 2 vs 3)
 Tentukan hipotesis  Tentukan hipotesis
 Tentukan kriteria pengujian  Tentukan kriteria pengujian
 Uji statistik: hipotesis
a. Menentukan kontras antar a. Tolak H0 (terima H1) jika Qh > Q
kelompok tabel
b. Rumus Uji Scheffe b. Terima H0 (tolak H1) jika Qh < Q
 Menentukan nilai kritis bagi Uji tabel
Scheffe  Uji statistik:
 Membandingkan nilai Uji Scheffe a. Menentukan kontras antar
& nilai Kritis bagi Uji Scheffe kelompok
b. Rumus Uji Tukey
 Menentukan nilai kritis HSD
 Membandingkan nilai HSD & nilai
kontras
Contoh: Diskusi Konvensional Ceramah
9 6 7
Tiga 8 6 7
metode pembelar
an belajar siswa 9 7 6
yaitu 9 7 8
8 8 9
8 7 8
8 8 8
7 8 8
7 8 7
9 7 7
9 7 7
8 7 7
8 8 8
8 8 8
7 8 7
7 8 9
Lanjutan Hasil Analisis Variansi (Hasil
Tabel Anova)
Diskusi
8 Konvensi
9 Ceramah
9
onal
9 9 7 Sumber Dk Jumla Rata- F
7 9 8 Variasi h rata
Kuadr Kuadr
7 9 8 at at
7 7 7 Antar 2 2,58 1,29
8 7 6 Kelompok 3,7
7 7 8 Dalam 80 27,28 0,34 8
8 7 8 Kelompok

8 8 7 Total 82 29,86 -

8 8 7
8 7 7
8 8 7
Rata-rata 7,60 7,5
7,92
Penyelesaian
Uji Scheffe :
Kontras untuk setiap
pasangan:

C1 (1 vs 2) = 7,92 – 7,60 =
0,32
C2 (1 vs 3) = 7,92 – 7,5 = 0,42
C3 (2 vs 3) = 7,60 – 7,5 = 0,1

Hipotesis nol bahwa rata-rata


kedua populasi tersebut sama
tidak diterima
Penyelesaian
Uji Tukey :

Nilai Kritis HSD


Kontras untuk setiap
pasangan: Q pada α = 0,05 dengan derajat
kebebasan 80 dan 2 adalah
C1 (1 vs 2) = 7,92 – 7,60 =
0,32 21,59
C2 (1 vs 3) = 7,92 – 7,5 = 0,42 HSD = 21,59 (0,11)
C3 (2 vs 3) = 7,60 – 7,5 = 0,1 HSD = 2,37
Hasil tersebut menunjukkan
ada dua buah nilai Q antara
rata-rata setiap pasangan
yang lebih besar dari pada
nilai kritis HSD yaitu ϗ1 ≠ ϗ3
dan ϗ1 ≠ ϗ2. Oeh karena itu,
hipotesis nol bahwa rata-rata
kedua populasi tersebut
adalah sama tidak diterima
STATISTIK NON PARAMETRIK
UJI KOMPARATIF 2 SAMPEL

Tidak Berpasangan Wilcoxon


Berpasangan

Digunakan untuk menguji


Man Whitney signifikansi hipotesis
U Test komparatif dua sampel yang
berpasangan bila datanya
Kegunaan berbentuk ordinal
Untuk menguji
signifikansi
hipotesis komparatif Bisa juga Untuk menguji data
dua sampel berskala
independen bila ordinal/interval TAPI
datanya berbentuk tidak berdistribusi
ordinal normal
STATISTIK NON PARAMETRIK
UJI KOMPARATIF 2 SAMPEL
1
Man Whitney
U Test
Contoh

Penelitian untuk mengetahui adakah perbedaan


kualitas manajemen antara bank yang dianggap favorit
oleh masyarakat dan Bank yang tidak favorit.
Penelitian dilakukan dengan sampel 12 Bank yang
dianggap tidak favorit dan 15 Bank yang dianggap
favorit .
1. Hipotesis Ho: Tidak terdapat perbedaan kualitas manajemen
yang sifnifikan antara bank yang favorit dan tidak
favorit
Ha: Terdapat perbedaan kualitas manajemen yang
signifikan antara bank yang favorit dan tidak favorit
Lanjutan Contoh…

Ho diterima bila harga U yang terkecil lebih


2. Kriteria Pengujian besar dari U tabel

3. Penyajian Data Data yang terkumpul berikut pemberian


peringkatnya ditunjukkan pada tabel berikut:
4. Perhitungan

Harga U2 lebih kecil U1 Yang digunakan untuk


membandingkan dengan U tabel
ialah U2 yang nilainya lebih kecil

Berdasarkan Ternyata U hitung lebih kecil dari U tabel


perhitungan yaitu 21<42, maka Ho ditolak dan Ha
tersebut maka: diterima
U Tabel
5. Kesimpulan Terdapat perbedaan kualitas manajemen
yang signifikan antara yang favorit dan
tidak favorit
2
Wilcoxon

Sign Test
Pengembangan

Contoh

Suatu kantor pemerintahan dilakukan penelitian untuk


mengetahui pengaruh ruangan yang ber AC terhadap
produktivitas kerja. Pengumpulan data terhadap
produktivitas kinerja pegawai dilakukan pada waktu AC
sebelum dipasang (Xa) dan setelah dipasang AC (Xb).
Jumlah pegawai yang jadi sumber data adalah 10
Ho: Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai
1. Hipotesis sebelum dan setelah memakai AC. Jadi AC tidak
berpengaruh terhadap produktivitas kerja pegawai
Ha: Terdapat perbedaan produktivitas kerja pegawai
sebelum dan setelah memakai AC. Jadi AC berpengaruh
terhadap produktivitas kerja pegawai

2. Kriteria Ho diterima bila harga jumlah jenjang yang terkecil T (dari


Pengujian perhitungan) lebih besar dari harga T tabel (T adalah
Hipotesis harga wilcoxon)

3. Penyajian
data
4. Pengujian Hipotesis
Ditunjukkan pada tabel:

Berdasarkan tabel
tersebut, n=10 taraf
kesalahan 5% (uji 2
fihak) maka T tabel =
8. oleh karena itu
jumlah jenjang yang
kecil=18,5 lebih besar
dari 8, maka Ho
diterima.

5. Kesimpulan Ruangan kerja yang diberi AC tidak mempunyai


pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas
kerja pegawai
Statistik Non Parametrik
Uji Komparatif > 2 Sampel
Teknik ini digunakan untuk
menguji hipotesis k sampel
Uji Kruskal- independen bila datanya
Walls berbentuk ordinal

Tidak Signifikan Bila dalam pengukuran


Signifikan
ditemukan data berbentuk
Uji Lanjutan interval atau rasio, maka perlu
(Post Hoc Test) dirubah dulu ke dalam data
ordinal (data berbentuk
Uji Mann-Withney
rangking/peringkat)
(Post Hoc Test)

Contoh Jumlah
No Jarak
Pegawai
Dilakukan penelitian untuk mengetahui I (1-5) km 11
adakah perbedaan prestasi kerja pegawai
yang rumahnya jauh dan dekat. Jarak (> 5 – 10)
II 12
rumah ini dikelompokkan menjadi 3 yaitu, km
III (< 10) km 10
Pengukuran digunakan
intrumen prestasi
1. Hipotesis :
0–5 Ran > 5 – 10 Ran > 10 Ran
Ho : Tidak terdapat
Km k Km k Km k
perbedaan prestasi kerja
pegawai berdasarkan jarak 78 21,0 82 24,5 69 13,5
rumah dengan jarak kantor. 92 33,0 89 30,0 79 22,0
Ha : Terdapat perbedaan
68 12,0 72 15,0 65 11,0
prestasi kerja pegawai
berdasarkan jarak rumah 56 3,0 57 5,0 60 7,0
dengan jarak kantor 77 19,5 62 8,5 71 16,0
2. Kriteria pengujian hipotesis: 82 24,5 75 18,5 74 17,0
Ho diterima bila harga Chi
Kuadrat hitung 81 23,0 64 10,0 83 26,0
lebih kecil dari harga Chi 62 8,5 77 19,5 56 3,0
Kuadrat Tabel 91 32,0 84 27,0 59 6,0
Karena Test Kruskal-Walls ini 53 1,0 56 3,0 90 31,0
bekerja dengan data ordinal,
maka data interval tersebut 85 28,0 88 29,0
diubah ke dalam data ordinal 69 13,5
dengan dibuat rangking dari yang
R1 = 205,5 R2 = 203,0 R3 = 152,5
terkecil sampai yang terbesar
Perhitungan

Kesimpulannya:
Jumlah Ranking Tidak terdapat
perbedaan
R1 = 205,5 R2 = 203,0 R3 = 152,5 prestasi kerja
berdasarkan jarak
rumah.

Pegawai yang
rumahnya jauh
dari kantor sama
denga pegawai
yang jaraknya
dekat dengan
Harga H hitung dibandingkan dengan harga Chi Kuadat kantor, atau tidak
table dengan dk = k-1 = 3-2 = 1 ada hubungan
Bila taraf kesalahan 5% (0,05), maka harga Chi Kuadraat antara jarak
table 5,59. Harga H hitung tersebut ternyata lebih kecil rumah-kantor
dari table (0,66 < 5,59). dengan prestasi
kerja pegawai

Ho diterima dan Ha ditolak


Untuk
Uji Post Hoc Test mengetahui
pada Kruskal Wallis kelompok
manakah yang
berbeda

Uji Man Whitney Berulang

Misal jika seperti contoh diatas


dimana terdapat tiga kelompok
maka:
1. Pengujian perbedaan antara
kelompok 1 dan 2
2. Pengujian perbedaan antara
kelompok 2 dan 3

Pada contoh Kruskal Wallis di atas hasilnya Ho


diterima dimana tidak terdapat perbedaan maka
tidak perlu Post Hoc Test, namun jika hasilnya
Ho ditolak perlu dilakukan Post Hoc Test

Anda mungkin juga menyukai