Kelompok 2 :
Delsa Rahmaniar
Rahma Lathifa Zahra
Siti Nurhasanah
Yozi Putri Azari
Dosen Pengampu :
Ramah Hayu,M.Keb
Definisi Mioma
Mioma uteri atau sering disebut
fibroid merupakan tumor jinak yang
berasal dari otot polos rahim. Sel
tumor terbentuk karena mutasi
genetik, kemudian berkembang
akibat induksi hormon estrogen dan
progesteron. Gejala paling sering
adalah perdarahan vagina. Tumor ini
sering menjadi penyebab
subfertilitas wanita dan pada
kehamilan dapat menyebabkan
abortus dan prematuritas.
Faktor Resiko Mioma
1. Genetik dan Ras
Risiko kejadian tumor akan meningkat 2,5 kali lipat
pada keturunan pertama pasien mioma uteri. Ras
Afrika cenderung lebih sering mengalami mioma uteri
dengan prevalensi terbanyak kasus mioma multipel;
gejala umumnya lebih berat serta lebih progresif
2. Usia
Usia di atas 30 tahun meningkatkan risiko mioma
uteri
3. Gaya Hidup
Gaya hidup sedentary menjadi faktor risiko karena
peningkatan risiko obesitas dan pengaruhnya
terhadap disregulasi hormonal
4. Diet
Makanan indeks glikemik tinggi dan tinggi asam lemak
omega-3 terutama marine fatty acid (MFA) akan
meningkatkan kejadian tumor melalui jalur induksi hormonal
akibat penumpukan lemak.
5. Obesitas
Setiap pertambahan berat badan sebesar 10 kg, akan
meningkatkan risiko mioma uteri sebesar 21%. Penumpukan
jaringan lemak >30% juga menjadi pemicu karena
peningkatan konversi androgen menjadi estrogen dan
penurunan sex hormone binding globulin (SHBG)
8. Kontrasepsi Hormonal
Prevalensi mioma uteri akan meningkat pada penggunaan
kontrasepsi hormonal mengandung hormon estrogen baik
estrogen murni maupun kombinasi
9. Penyakit Komorbid
Hipertensi, polycystic ovary syndrome (PCOS), dan diabetes
merupakan tiga penyakit yang umumnya berasosiasi
dengan kejadian mioma
10. Infeksi/Iritasi
Infeksi, iritasi, atau cedera rahim akan
meningkatkan risiko mioma uteri melalui induksi
growth factor
11. Stres
Pada stres terjadi pelepasan kortisol dan
perangsangan hypothalamo-pituitaryadrenal
gland axis yang akan menyebabkan peningkatan
estrogen dan progesteron
Pengobatan Mioma
1. Zat besi dan vitamin apabila terbukti mengalami
anemia.
5. Prosedur histerektomi
prosedur operasi pengangkatan rahim. Prosedur ini wajib
dipertimbangkan terlebih dahulu karena wanita sudah
tidak bisa hamil setelahnya. Namun, bagi mereka yang
kerap merasakan gejala seperti nyeri yang tidak kunjung
sembuh, dan mengalami pertumbuhan mioma yang
berulang meski telah menjalani operasi, sangat disarankan
untuk melakukannya
6. Histeroskopi.
Teknik untuk mengangkat miom yang menonjol ke dalam rongga rahim.
Cara ini tidak dapat mengangkat miom yang berada di dalam dinding
rahim, namun dapat mengendalikan perdarahan yang terjadi. Prosedur ini
dapat dilakukan di poliklinik sehingga tidak memerlukan rawat inap.
1. Pencegahan Primordial
Dilakukan pada perempuan yang belum menarche atau sebelum
terdapat resiko mioma uteri. Upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan
mengonsumsi makanan yang tinggi serat seperti sayuran dan buah.
2. Pencegahan Primer
Sebelum seseorang menderita mioma. Upaya pencegahan Ini dapat
dilakukan dengan penyuluhan mengenai faktor-faktor resiko mioma
terutama pada kelompok yang beresiko yaitu wanita pada masa
reproduktif
3. Pencegahan Sekunder
untuk orang yang telah terkena mioma uteri, menghindarl terjadinya
komplikasi. Pencegahan yang dengan dilakukan adalah melakukan
diagnosa dini dan pengobatan yang tepat
Lanjutan,,
Pencegahan mioma